discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/259717600
CITATIONS READS
0 686
5 authors, including:
SEE PROFILE
All in-text references underlined in blue are linked to publications on ResearchGate, Available from: Prakoso Bhairawa Putera
letting you access and read them immediately. Retrieved on: 19 September 2016
STRUKTUR BARU ORGANISASI LEMBAGA PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN PEMERINTAH DI INDONESIA: Sebuah Konsep
dan Respon atas Kebijakan Penataan dan Penguatan Organisasi
dalam Reformasi Birokrasi1
Abstract
1 Naskah diterima : 6 September 2013, Revisi kesatu pada 15 September 2013, Revisi kedua pada 29 November 2013, disetujui
terbit pada 2 Desember 2013
Prakoso Bhairawa Putera, Husein Avicenna Akil, Erman Aminullah, Budi Triyono dan Dudi Hidayat
Abstrak
Prakoso Bhairawa Putera, Husein Avicenna Akil, Erman Aminullah, Budi Triyono dan Dudi Hidayat
Indonesia yang masih didominasi oleh (2008:16-17) terbentuk dari tiga unsur
produk dengan kandungan teknologi yang terkait satu sama lain, yaitu: 1)
rendah yang sebagian besar merupakan modal manusia; 2) kemampuan
komoditas pokok. organisasi; dan 3) penguasaan
Isu dan permasalahan terkait kompetensi. Ketiganya haruslah
dengan kelembagaan dan organisasi berjalan serentak, di mana kemampuan
litbang juga muncul pada Dokumen organisasi dan penguasaan kompetensi
Kebijakan Strategis Pembangunan itu sendiri pada dasarnya juga
Nasional Bidang Iptek 2010-2014, tergantung pada keunggulan modal
disebutkan pada Lampiran I Nomor manusia yang menanganinya.
193/M/Kp/IV/2010 bahwa Pada perspektif sederhana,
kelembagaan iptek jumlahnya sangat organisasi diyakini sebagai alat untuk
banyak, tapi hanya sedikit yang mencapai tujuan bersama. Pemikiran
merupakan pusat keunggulan (center of ini sejalan dengan Jonker, dkk (2012)
excellence). Selain itu, postur lembaga yang menyatakan bahwa organisasi
litbang pemerintah cenderung kurang memainkan peran kunci dalam
efisien dan efektif, kompetensi inti masyarakat modern, dimana sebagian
lembaga menjadi semakin lemah besar, kekuatan dan produktivitas suatu
karena fungsi yang cenderung meluas, organisasi terletak pada lingkungan,
kemampuan lembaga dalam dan pada organisasi jenis tertentu
membangun jaringan litbang nasional tergantung pada struktur dan perilaku
dan internasional sangat terbatas, organisasi sesuai dengan kondisi
rendahnya anggaran litbang, dan lingkungan. Oleh sebab itu tujuan
kurangnya sarana-prasarana yang untuk menghadirkan masyarakat dan
berkualitas internasional. ekonomi yang berbasiskan
Permasalahan tersebut memerlukan pengetahuan dapat dicapai apabila
penyelesaian yang sistematis karena negara tersebut memiliki organ
berpengaruh terhadap produktivitas (organisasi penelitian dan
SDM dan lembaga litbang itu sendiri. pengembangan) yang sehat. Lakitan
Fakta-fakta di atas menunjukkan (2011) menyatakan bahwa citra
masih banyak permasalahan dalam lembaga penelitian dan pengembangan
pengembangan iptek dan inovasi (litbang) di Indonesia masih belum
nasional. Oleh sebab itu diperlukan positif, terutama karena dianggap
sebuah formulasi yang dapat belum mampu memberikan kontribusi
menumbuhkembangkan aktivitas iptek yang nyata dan signifikan terhadap
dan inovasi tersebut. Masyarakat dan upaya meningkatkan kesejahteraan
ekonomi berbasis pengetahuan rakyat dan memajukan peradaban
diyakini menjadi kunci untuk mampu bangsa, sebagaimana yang
menggerakkan aktivitas tersebut. Akan diamanahkan konstitusi Undang-
tetapi menghadirkan masyarakat dan Undang Dasar 1945, pasal 31 ayat (5):
ekonomi berbasiskan pengetahuan "Pemerintah memajukan iptek dengan
tidaklah tanpa prasyarat. Daya saing menjunjung tinggi nilai-nilai agama
yang menjadi kata kunci dari era dan persatuan bangsa untuk
tersebut berpijak pada keunggulan memajukan peradaban serta
kompetitif. Hal ini menurut Zuhal kesejahteraan umat manusia".
Prakoso Bhairawa Putera, Husein Avicenna Akil, Erman Aminullah, Budi Triyono dan Dudi Hidayat
Prakoso Bhairawa Putera, Husein Avicenna Akil, Erman Aminullah, Budi Triyono dan Dudi Hidayat
umumnya ada di Indonesia saat ini. terus menerus menjadi lebih baik.
'Make Sense' inilah yang kemudian
B. METODE PENELITIAN menjadikan organisasi harus terampil
Penelitian ini menggunakan tipe dalam menyusun sumber daya
penelitian kebijakan Review of Existing informasi dan kapabilitas,
Research (S.Dukeshire & J. Thurlow, mentransformasi informasi ke dalam
2002). Penelitian kebijakan dengan tipe pengertian dan pengetahuan, dan
ini terfokus dan secara selektif menyebarkan pengetahuan tersebut
melakukan telaahan terhadap bahan- melalui inisiatif dan pola-pola tindakan
bahan tertulis dan temuan penelitian sehingga organisasi belajar dan adaptif
yang ada serta relevan dengan dengan perubahan lingkungan.
pertanyaan penelitian, yaitu konsep Kondisi ini haruslah dimiliki oleh
baru penataan struktur kelembagaan organisasi litbang terlebih sifat dari
penelitian dan pengembangan organisasinya yang khas.
pemerintah di Indonesia. Organisasi litbang memiliki
Proses penelitian ini selain sifat yang unik dan cenderung dapat
melakukan telaahan artikel yang dikatakan memiliki karakteristik yang
dipublikasikan dan berbagai sumber khas (B. Triyono, & P.B. Putera, 2013).
lainnya seperti dokumen yang tidak Keunikan tersebut menurut Kersanah
dipublikasikan, juga melakukan (1993) dapat terlihat karena
diskusi dengan para pakar dan kegiatannya lebih banyak berhubungan
stakeholder. Majchrzak (1984) dengan ide dan pengetahuan dari pada
menyatakan bahwa sumber informasi dengan fisik, volume pekerjaan lebih
yang digunakan hanya yang secara mengarah kepada hal-hal baru,
langsung berkontribusi dalam proses kebutuhan akan tenaga kerja yang
telaahan terhadap topik penelitian. profesional terlatih, kendala waktu,
dan sifat inovatif yang mengambil
C. KERANGKA KONSEP resiko. Kersanah juga menjelaskan
Pada penelitian ini ada sejumlah bahwa tugas pokoknya dari organisasi
konsep yang menjadi dasar pemikiran. litbang dilaksanakan oleh sekelompok
Konsep-konsep tersebut terakumulasi tenaga profesional yang mempunyai
dalam dalam tiga konsep besar yaitu kemampuan dalam hal penelitian atau
karakteristik organisasi litbang, konsep yang dikenal dengan sebutan peneliti.
struktur organisasi dan mekanisme Keberhasilan organisasi litbang dalam
koordinasi, dan ukuran kinerja mencapai tujuannya yaitu
organisasi litbang. Ketiga konsep menghasilkan ilmu dan teknologi
tersebut dijabarkan sebagai berikut. sangat ditentukan oleh prestasi kerja
para penelitinya.
Karakteristik Organisasi Litbang Kersanah (1993) memberikan
Maksum (2010) menilai bahwa gambaran mengenai suatu organisasi
letak persoalan kelitbangan di litbang yang produktif akan
Indonesia adalah menemukan level mempunyai keadaan sebagai berikut:
pengetahuan organisasi yang paling 1) tenaga peneliti yang mempunyai
'make sense' sehingga dapat menjadi kemampuan yang tinggi, peka terhadap
dasar untuk pengembangan organisasi kebutuhan dan pengakuan atas hasil
Prakoso Bhairawa Putera, Husein Avicenna Akil, Erman Aminullah, Budi Triyono dan Dudi Hidayat
Prakoso Bhairawa Putera, Husein Avicenna Akil, Erman Aminullah, Budi Triyono dan Dudi Hidayat
Pekerjaan operasional yang Keseragaman dalam praktek Masa kerja pegawai yang
rutin pelaksanaan pekerjaan stabil dan pentingnya jiwa
korsa
Diwarnai oleh berkembang
Imbalan berdasarkan jasa
biaknya berbagai peraturan,
atau manfaat yang diberikan Keseragaman dan kedisiplinan
prosedur, dan tata -cara
(merit)
berkomunikasi
Sumber: Legino (2012)
Prakoso Bhairawa Putera, Husein Avicenna Akil, Erman Aminullah, Budi Triyono dan Dudi Hidayat
Gambar 1.
Pembagian Kelompok Pada Struktur Organisasi (Mintzberg)
Prakoso Bhairawa Putera, Husein Avicenna Akil, Erman Aminullah, Budi Triyono dan Dudi Hidayat
Prakoso Bhairawa Putera, Husein Avicenna Akil, Erman Aminullah, Budi Triyono dan Dudi Hidayat
Prakoso Bhairawa Putera, Husein Avicenna Akil, Erman Aminullah, Budi Triyono dan Dudi Hidayat
Prakoso Bhairawa Putera, Husein Avicenna Akil, Erman Aminullah, Budi Triyono dan Dudi Hidayat
Prakoso Bhairawa Putera, Husein Avicenna Akil, Erman Aminullah, Budi Triyono dan Dudi Hidayat
kegiatan dari unit riset. Indikator dan dilakukan oleh tenaga profesional
dampak baru dapat diketahui dalam (fungsional peneliti ataupun
jangka waktu menengah dan panjang. perekayasa). Organisasi litbangpun
Ada lima indikator yang digunakan dicirikan cenderung ramping dan
untuk mengukur kinerja (dampak) dari spesifik, dan dukungan manajemen
sebuah unit riset, mulai dari kontrak yang tidak birokratis, sederhana, dan
kerjasama dengan pengguna, fleksibel.
penghargaan peneliti merupakan Lina Miftahul Jannah (2013)
indikator kinerja dampak yang kedua. dalam penelitian yang berjudul
Indikator ini merupakan bentuk "Transformasi Institusi Penelitian dan
pengakuan dari pihak luar atas Pengembangan di Indonesia"
pertimbangan kontribusi penelitian menghasilkan simpulan bahwa institusi
ataupun kegiatan ilmiah terhadap suatu Litbang di Indonesia memang
aspek riset dan pengembangan. mengalami perkembangan yang sangat
Indikator ketiga dari kinerja dampak maju sejak keluarnya UU Nomor 18
adalah pendapatan yang dihasilkan dari Tahun 2002 tentang Sistem Nasional
penjualan dan alih teknologi. Indikator Penelitian, Pengembangan dan
ini menunjukkan kemampuan unit riset Penerapan Ilmu Pengetahuan dan
dalam komersialisasi inovasi yang Te k n o l o g i . N a m u n d e m i k i a n ,
dihasilkan. Keempat indikator perkembangannya tidak diikuti dengan
pertumbuhan penjualan dan ekspor kinerja yang baik. Berbagai faktor
yang dihasilkan dari riset dan aktivitas menjadi penyebab penghambat kinerja
pembangunan. Ukurannya adalah pada institusi litbang di Indonesia.
persentase dari total pendapatan Faktor tersebut dapat dipetakan ke
komersialisasi hasil litbang terhadap dalam lima kelompok yaitu anggaran
pendapatan nasional. Kelima adalah penelitian, sumber daya peneliti, sarana
mampu mengatasi hambatan dan dan prasarana penelitian, kinerja
mengoptimalkan unit industri, institusi litbang, dan kebijakan litbang
masyarakat dan bangsa. yang sudah ada. Terkait dengan
Keempat kategori dari anggaran penelitian ada beberapa
pengukuran kinerja ini setidaknya permasalahan yang muncul yaitu
memberikan indikator yang tidak anggaran litbang di Indonesia masih
hanya merujuk pada nilai-nilai kecil, anggaran dianggap besar tetapi
kuantitaif yang umumnya digunakan, tidak terfokus karena ego sektoral atau
tetapi telah memasukkan unsur ego kelembagaan, anggaran penelitian
penilaian kualitatif dari sebuah belum melibatkan swasta/industri,
lembaga litbang itu sendiri. serta kebijakan dan tata kelola
anggaran yang tidak mendukung.
D. HASIL DAN PEMBAHASAN Masalah dalam sumber daya penelitian
Berdasarkan sejumlah meliputi peneliti yang berkualitas
karakteristik yang ada, maka dapat memilih bekerja di luar negeri, peneliti
disimpulkan bahwa organisasi litbang dianggap sama dengan pegawai negeri
memiliki kecenderungan beriorientasi sipil biasa, budaya penelitian belum
pada hasil, dimana hasil tersebut melekat pada setiap fungsional peneliti,
diperoleh melalui kegiatan kelitbangan reward yang masih kurang, sistem
Prakoso Bhairawa Putera, Husein Avicenna Akil, Erman Aminullah, Budi Triyono dan Dudi Hidayat
Gambar 3.
Jay Galbraith Model Star
Prakoso Bhairawa Putera, Husein Avicenna Akil, Erman Aminullah, Budi Triyono dan Dudi Hidayat
Prakoso Bhairawa Putera, Husein Avicenna Akil, Erman Aminullah, Budi Triyono dan Dudi Hidayat
Dalam Struktur
Peneliti dan ilmuwan Great Science
yang berkualitas Berbasis keilmuan Mencipatakan Great science
Menghasilkan sesuatu yang 20 tahun Publikasi
Administrasi pendukung
berguna untuk bangsa Paten
Sarana ilmiah & pengembangan melalui otoritas ilmiah Nobel
bisnis
Dalam Fungsi
Product flagship
Birokrat/administratur Program koordinasi jasa
Mobil listrik
dan entrepreneurship Program pengembangan Menghasilkan jasa dan produk
3 5 Tahun Sistem mutu
yang kompeten bisnis secara korporat
Produk ketahanan
pangan
Konversi BBM ke BBG
Prakoso Bhairawa Putera, Husein Avicenna Akil, Erman Aminullah, Budi Triyono dan Dudi Hidayat
Gambar 4.
Pembagian Kelompok Pada Struktur Organisasi Litbang
Prakoso Bhairawa Putera, Husein Avicenna Akil, Erman Aminullah, Budi Triyono dan Dudi Hidayat
yang profesional dan kredible, sebagai Kersanah. (1993). Iklim Kerja yang
tenaga pekerja sosial menjadi K o n d u s i f d i O rg a n i s a s i
profesional dan kredible di bidangnya. Litbang. Warta Pengelolaan
Litbang, Perkembangan Iptek,
DAFTAR PUSTAKA Volume 4 No. 11/1993: 23-28.
Azizy, A. Qodri. (2007). Change Kusdi. (2009). Teori Organisasi dan
Management dalam Reformasi Administrasi. Jakarta: Penerbit
B i ro k r a s i . J a k a r t a : P T Salemba Humanika.
Gramedia Pustaka Utama. L a k i t a n , B e n y a m i n . ( 2 0 11 ) .
Dukeshire, Steven., & Thurlow, Revitalisasi Kelembagaan
Jennifer. (2002). Riset dan Pengembangan
Understanding the Link untuk Mendukung Sistem
Between Research and Policy. Inovasi Nasional. Seminar
Rural Communities Impacting Revitalisasi Kelembagaan
Policy Project, diakses dari Litbang yang diselenggarakan
http://www.ruralnovascotia.ca di Pascasarjana Universitas
/documents/policy/research% Sahid, Jakarta, 23 November
20and%20policy.pdf, diakses 2010.
tanggal 25 November 2013. Legino, Supriadi. (2012). Dilema
Hinrichs, Gina. (2009). Organic Birokrasi, Kepemimpinan, dan
Organizational Design. OD Organisasi Lateral. Diakses
Practitioner Vol. 41 No. 4 d a r i
2009: 4-11. http://sttplnsupriadi.blogspot.
Jannah, Lina Miftahul. (2013). com/2012/05/dilema-
Tr a n s f o r m a s i I n s t i t u s i birokrasi.html tanggal 25 Juni
Penelitian dan Pengembangan 2012.
di Indonesia. Disertasi Bidang LIPI. (2010). Dokumen Reformasi
Ilmu Administrasi. Depok: Birokrasi Lembaga Ilmu
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pengetahuan Indonesia 2010 -
Politik, Program Studi Ilmu 2014. Jakarta: LIPI.
Administrasi. Majchrzak, A (1984). Technical
Jonker, Catholijn M., Popova, Viara., analysis. In Methods for Policy
Sharpanskykh, Alexei., Treur, Research. Sage: Beverly Hills.
Jan., Yolum, P?nar. (2012). Maksum, Irfan Ridwan. (2010). Sense
Formal Framework to Support Making: Mengarahkan
Organizational Design. Litbang Departemen,
Knowledge-Based Systems 31 Kementerian dan LPND
(2012): 89-105. Menjadi Knowing
Keputusan Menteri Riset dan Organization, dalam
Teknologi Nomor Organisasi Negara Amuba:
193/M/Kp/IV/2010 tentang Jalinan Sistemik Administrasi
Kebijakan Strategis Publik, Reformasi
Pembangunan Nasional Ilmu Administrasi, dan
Pengetahuan dan Teknologi Pemerintahan Daerah. Depok:
Tahun 2010-2014. Departemen Ilmu
Prakoso Bhairawa Putera, Husein Avicenna Akil, Erman Aminullah, Budi Triyono dan Dudi Hidayat