Anda di halaman 1dari 44

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS, DAN

MODAL INTELEKTUAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN


PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK INDONESIA

Oleh:

NAMA : IDA AYU MADE LAKSMI DEWI


NPM : 2002612010262
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
DENPASAR
2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Nilai perusahaaan yang tinggi menggambarkan semakin sejahtera

pemilik perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan berdampak pada tingkat

kepercayaan investor yang semakin tinggi. Hal ini disebabkan penilaian

investor mengenai prospek perusahaan di masa mendatang yang baik dilihat

dari harga saham dimasa sekarang yang tinggi (Kusumajaya, 2011).

Fenomena yang pernah terjadi sebelumnya, ekspansi sektor

manufaktur masih terus meningkat. Hal tersebut terlihat di kinerja sektor

manufaktur yang makin membaik, yaitu realisasi investasi. Sepanjang tahun

2021, investasi sektor manufaktur mencapai Rp325,4 Triliun. Angka tersebut

melewati target capaian investasi manufaktur yang diproyeksikan

Kemenperin sebesar Rp280 triliun hingga Rp290 Triliun, serta naik sebesar

19% dari tahun 2020 (Rp272,9 Triliun). Sebagai pembanding, pada tahun

2019, realisasi investasi di sektor ini adalah sebesar Rp215,9 Triliun

(kemenperin.go.id).

Brooks (2013:36) mendefinisikan struktur modal sebagai “Sumber

dan jumlah pendanaan yang dihimpun oleh individu atau perusahaan untuk

menunjang kegiatan usaha disebut struktur modal perusahaan”. Dengan

adanya kebutuhan perusahaan atas dana untuk mendukung kegiatan operasi

sehari-hari organisasi, melakukan kegiatan investasi, ekspansi, dan aktivitas

lainnya dalam rangka mencapai sasaran yang dituju yaitu memaksimalkan

1
2

keuntungan dan memakmurkan para pemegang saham. Tujuan yang hendak

dicapai oleh para manajer dalam setiap keputusan pendanaan adalah untuk

memperoleh suatu komposisi keuangan yang paling menguntungkan. Apabila

sumber pendanaan perusahaan tidak dikelola dengan baik, dampak dari

kewajiban perusahaan yang lebih besar tentu saja akan menurunkan performa

perusahaan.

Salah satu indikator yang sering kali dilihat oleh investor dan

merupakan rasio utama adalah rasio profitabilitas. Brealey, Myers, dan

Marcus (2013) dalam Setiawati dan Lim (2018) berpendapat bahwa, nilai

pemegang saham tergantung pada putusan berinvestasi yang baik dan operasi

usaha yang menguntungkan. Pemegang saham akan tertarik untuk

berinvestasi pada perusahaan yang kinerja perusahaannya baik. Kinerja

perusahaan dapat digambarkan melalui kemampuan perusahaan dalam

mendapatkan keuntungan pada operasi usahanya. Dari keuntungan yang

diraih perusahaan dapat dipercaya bahwa keberlangsungan hidup suatu

perusahaan pada masa yang akan datang atau bertahan setidaknya satu tahun

ke depan untuk mempertahankan perusahaan yang going concern.

Sumber daya manusia dan pengetahuan kini telah membentuk nilai

tambah dan keunggulan bersaing dalam perusahaan modern dan telah menjadi

mesin baru dalam dunia bisnis. Saat ini banyak pelaku bisnis yang gencar

dalam menekankan aset tak berwujudnya, dalam hal ini adalah ilmu

pengetahuan dan kemampuan untuk meningkatkan nilai perusahaan.

Sehingga perusahaan mampu bersaing dengan para kompetitornya dan tidak

hanya bersaing menggunakan kepemilikan aset berwujud saja sehingga


3

perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan, untuk meningkatkan nilai

suatu perusahaan maka perusahaan perlu memiliki Value Added (VA). Value

Added (VA) ini dapat diciptakan dengan mengembangkan intellectual capital

atau modal intelektual perusahaan. Menurut Andhika dan Retnani (2017)

modal intelektual diyakini dapat berperan penting dalam peningkatan nilai

perusahaan maupun kinerja keuangan. Perusahaan yang mampu

memanfaatkan modal intelektualnya secara efisien, maka nilai perusahaannya

akan meningkat.

Terdapat beberapa penelitian mengenai pengaruh struktur modal,

profitabilitas, dan modal intelektual terhadap nilai perusahaan. Cristy et al.

(2018) dan Chandra, et al. (2018) menyatakan bahwa struktur modal

berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Sedangkan penelitian dari

Nasution et al. (2019) menyatakan bahwa struktur modal tidak berpengaruh

terhadap nilai perusahaan. Lumoly, et al. (2018) menyatakan profitabilitas

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan, pernyataan ini

di dukung oleh penelitian dari Setiawati dan Lim (2018) bahwa profitabilitas

berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sedangkan penelitian yang dilakukan

Azmi, et al. (2018) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif dan

tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Menurut Ariyani & Wirakusuma

(2018) modal intelektual berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Penelitian ini didukung oleh Hidayat dan Alif (2020) modal intelektual

berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Namun penelitian yang

dilakukan oleh Manurung dan Aloansius (2019) menyatakan modal

intelektual tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Dan penelitian


4

Ginting et al. (2020) menyatakan bahwa modal intelektual berpengaruh

negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

Table 1.1
Perkembangan Rata-rata Struktur Modal, Profitabilitas, Modal
Intelektual, dan Nilai Perusahaan Pada Sektor Manufaktur Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2020-2022

Rata-rata Rata-rata
Rata-rata Rata-rata
Modal Nilai
Tahun Struktur Profitabilitas
Intelektual Perusahaan
Modal (DER) (ROE)
(VAIC) (PBV)
2020 0,93 11,1 2,36 3,83
2021 0,96 0,14 2,39 1,93
2022 0,84 0,10 2,15 1,71

Sumber: idx.co.id 2023 (data diolah kembali)

Data tabel 1.1 dapat dilihat bahwa rata-rata variabel struktur modal

sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mengalami

fluktuasi dari tahun 2020-2022. Tahun 2020 adalah 0,93% kemudian tahun

2021 mengalami kenaikan sebesar 0,96%, namun tahun 2022 mengalami

penurunan sebesar 0,84%. Untuk rata-rata variabel profitabilitas berfluktuasi

dari tahun 2020-2022. Tahun 2020 sebesar 11,1%, namun 2021 mengalami

penurunan yang signifikan sebesar 0,14% kemudian mengalami penurunan

kembali sebesar 0,10%. Untuk rata-rata varibael modal intelektual

berfluktuasi dari tahun 2020-2022. Tahun 2020 sebesar 2,36% kemudian

tahun 2021 mengalami kenaikan sebesar 2,39%, namun tahun 2022

mengalami penurunan sebesar 2,15%. Untuk rata-rata variabel nilai

perusahaan mengalami fluktuasi dari tahun 2020-2022. Tahun 2020 sebesar


5

3,83% dan tahun 2021 mengalami penurunan sebesar 1,93% kemudian tahun

2022 megalami penurunan kembali sebesar 1,71% .

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka yang menjadi pokok

permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah struktur modal berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

2. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

3. Apakah modal intelektual nilai perusahaan pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

1) Untuk mengetahui pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2) Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3) Untuk mengetahui pengaruh modal intelektual terhadap nilai

perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis


6

Manfaat teoritis yang akan diharapkan dalam peneltian ini, sebagai

berikut:

1. Bagi Peneliti

Dalam hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan bahan acuan

untuk mengembangkan Ilmu Manajemen yang telah dimiliki, yang

berhubungan dengan bidang manufaktur khususnya pengaruh struktur

modal, profitabilitas, dan modal intelektual.

2. Bagi Universitas

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pustaka yang dapat

meningkatkan literasi dan khasanah ilmu Universitas Mahasaraswati

khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

1.4.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis yang akan diharapkan dalam penelitian ini, sebagai

berikut:

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan

bagi investor yang akan berinvestasi untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi nilai perusahaan, serta memberikan masukan kepada manager

tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perusahaan agar manager

berhati-hati dalam menjalankan perusahaan.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Signalling theory (teori sinyal)

Signalling theory atau teori sinyal pertama kali dikemukakan oleh

Spence (1973) yang menjelaskan bahwa pihak pengirim (pemilik informasi)

memberikan suatu isyarat atau sinyal berupa informasi yang mencerminkan

kondisi suatu perusahaan yang bermanfaat bagi pihak penerima (investor).

Kemudian dikembangkan signalling theory oleh Ros pada tahun 1997,

menyatakan bahwa pihak eksekutif perusahaan memiliki informasi lebih

baik mengenai perusahaannya akan terdorong untuk menyampaikan

informasi tersebut kepada calon investor agar harga saham perusahaannya

meningkat.

Menurut Brigham & Houston (2019:33) teori sinyal merupakan suatu

tindakan yang diambil oleh manajemen perusahaan untuk memberikan

petunjuk kepada investor tentang bagaimana melihat prospek perusahaan di

masa depan. Teori sinyal menjelaskan bahwa perusahaan mempunyai

dorongan untuk memberikan informasi kepada pihak eksternal. Teori sinyal

(signalling theory) merupakan teori yang melihat tanda-tanda tentang

keadaan yang menggambarkan suatu perusahaan. Dorongan perusahaan

memberikan informasi adalah karena terdapat informasi asimetris antara

perusahaan dengan pihak eksternal. Pihak eksternal menilai nilai perusahaan

sebagai fungsi dari mekanisme signaling yang berbeda-beda.

7
8

Hal positif dalam signaling theory dimana perusahaan yang

memberikan informasi yang bagus akan membedakan mereka dengan

perusahaan yang tidak memiliki berita bagus. Informasi berupa sinyal

tentang bagusnya kinerja masa depan yang diberikan oleh perusahaan yang

kinerja keuangan masa lalunya tidak bagus tidak akan dipercaya oleh pasar.

Teori sinyal menyatakan bahwa perusahaan yang berkualitas baik dengan

sengaja akan memberikan sinyal pada pasar, dengan demikian pasar dapat

diharapkan membedakan perusahaan yang berkualitas baik dan berkualitas

buruk. Laporan keuangan yang mencerminkan kinerja baik merupakan

sinyal atau tanda bahwa perusahaan telah beroperasi dengan baik. Sinyal

baik akan direspon dengan baik pula oleh pihak luar, karena respon pasar

sangat tergantung pada sinyal fundamental yang dikeluarkan perusahaan.

Investor hanya akan menginvestasikan modalnya jika menilai

perusahaan mampu memberikan nilai tambah atas modal yang

diinvestasikan lebih besar dibandingkan jika menginvestasikan di tempat

lain, untuk itu perhatian investor diarahkan pada kemampuan perusahaan

yang tercermin dari laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan.

Hubungan baik akan terus berlanjut jika pemilik ataupun investor puas

dengan kinerja manajemen, dan penerima sinyal juga menafsirkan sinyal

perusahaan sebagai sinyal yang positif. Hal ini jelas bahwa pengukuran

kinerja keuangan perusahaan merupakan hal yang krusial dalam hubungan

antara manajemen dengan pemilik ataupun investor.

Hubungan signaling theory dengan nilai perusahaan yaitu ketika nilai

perusahaan baik maka dapat menjadi sinyal positif, dan sebaliknya jika nilai
9

perusahaan rendah maka dapat menjadi sinyal negatif. Hal ini dikarenakan

motif investasi investor adalah mencari keuntungan dan perusahaan dengan

nilai yang rendah kemungkinan besar akan dijauhi investor. Dengan kata

lain, investor tidak akan menginvestasikan uangnya pada perusahaan yang

bernilai rendah.

2.1.2 Struktur Modal

Menurut Fahmi (2020:184) struktur modal merupakan gambaran dari

bentuk proporsi finansial suatu perusahaan, yaitu antara modal yang dimiliki

yang bersumber dari hutang jangka panjang (long-term liabilities) dan

modal sendiri (shareholders equity) yang merupakan sumber pembiayaan

suatu perusahaan. Sedangkan menurut (Brigham & Houston, 2018:476),

struktur modal merupakan kombinasi antara hutang, saham preferen, dan

saham biasa yang digunakan untuk membiayai aset perusahaan. Struktur

modal yang menunjukan perbandingan antara total untang terhadap modal

sendiri dapat diukur menggunakan Debt to Equity Ratio (DER).

DER merupakan kemampuan perusahaan dalam membayar hutang

dengan modal yang dimilikinya dan sangat berkaitan dengan penjelasan

suatu struktur modal yang data memengaruhi kebijakan pendanaan

perusahaan yang tepat dan berguna untuk memaksimalkan nilai perusahaan.

Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Debt to Equity Ratio = Total utang


Ekuitas pemegang saham

Franco Modigliani dan Merton Miller (MM) memperkenalkan model

teori struktur modal secara matematis, scientific, dan atas dasar penelitian
10

yang terus menerus. Perlu diketahui bahwa MM memperkenalkan teori

struktur modal dengan beberapa asumsi sebagai berikut:

1. Tidak ada pajak

2. Investor dapat meminjam pada tingkat yang sama dengan

perusahaan

3. Informasi selalu tersedia bagi semuan investor dan dapat diperoleh

tanpa biaya

4. EBIT tidak berpengaruh dalam penggunaan hutang

Masalah struktur modal merupakan masalah yang penting bagi setiap

perusahaan, karena baik buruknya struktur modalnya akan mempunyai efek

yang langsung terhadap posisi finansil perusahaan. Suatu perusahaan yang

mempunyai struktur modal yang tidak baik, di mana mempunyai utang yang

sangat besar akan memberikan beban yang berat kepada perusahaan yang

bersangkutan. Dalam penelitian ini bentuk rasio yang dipergunakan dalam

mengukur struktur modal (Capital structure) adalah Debt to Equity Ratio

(DER). Debt to equity ratio mencerminkan besarnya proporsi antara total

debt (total utang) dan total modal sendiri. Dimana rasio ini menunjukkan

komposisi dari total utang terhadap total ekuitas. Dengan kata lain, rasio ini

berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan

untuk jaminan utang. Semakin tinggi DER menunjukkan komposisi total

utang semakin besar dibanding total modal sendiri, sehingga berdampak

semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar. Menurut Kasmir

(2017:159) bahwa rata-rata industri untuk debt to equity ratio (DER) adalah
11

80%. Struktur modal dikatakan optimal jika mampu meningkatkan nilai

perusahaan dan menekankan biaya modal.

2.1.3 Profitabilitas

Profitabilitas merupakan pendapatan dikurangi beban dan kerugian

selama periode pelaporan. Analisis mengenai profitabilitas sangat penting

bagi kreditor dan investor ekuitas. Bagi kreditor, laba merupakan sumber

pembayaran bunga dan pokok pinjaman. Sedangkan bagi investor ekuitas,

laba merupakan salah satu faktor penentu perubahan nilai efek. Hal yang

terpenting bagi perusahaan adalah bagaimana laba tersebut bisa

memaksimalkan pemegang saham bukan seberapa besar laba yang

dihasilkan oleh perusahaan. Menurut Saidi (2004), profitabilitas adalah

kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Para investor menanamkan

saham pada perusahaan adalah untuk mendapatkan return. Semakin tinggi

kemampuan perusahaan memperoleh laba, maka semakin besar return yang

diharapkan investor, sehingga menjadikan nilai perusahaan menjadi lebih

baik.

Rasio profitabilitas tidak hanya bermanfaat bagi pemilik perusahaan

atau manajemen saja, tetapi juga bagi pihak luar perusahaan, terutama pihak-

pihak yang memiliki hubungan atau kepentingan dengan perusahaan

tersebut. Profitabilitas merupakan faktor-faktor yang seharusnya mendapat

perhatian penting karena suatu perusahaan harus berada dalam keadaan yang

menguntungkan (profitable). Tanpa adanya profit, maka akan sulit bagi

perusahaan untuk menarik modal dari luar. Rasio profitabilitas terbagi

menjadi dua rasio, yaitu:


12

1) Rasio profitabilitas yang berkaitan dengan penjualan, terdiri dari:

a) NPM (Net Profit Margin)

b) GMP (Gross Profit Margin)

2) Rasio profitabilitas yang berkaitan dengan investasi, terdiri dari :

a) ROA (Return On Assets)

b) ROE (Return On Equity)

Berdasarkan penelitian ini rasio profitabilitas di ukur dengan Return

On Equity (ROE). ROE merupakan tingkat pengambilan atas ekuitas

pemilik perusahaan. Ekuitas pemilik adalah jumlah aktiva bersih

perusahaan. Rumus ROE data dihitung sebagai berikut.

ROE = Laba bersih setelah pajak

Total ekuitas

2.1.4 Modal Intelektual

Modal intelektual merupakan sumber daya berupa pengetahuan yang

tersedia pada perusahaan, dimana pengetahuan tersebut akan menjadi modal

intelektual bila diciptakan, dipelihara dan diatur secara baik. Iranmahd, et al.

(2014) menyatakan bahwa modal intelektual telah menjadi bagian penting

bagi perusahaan. Menurut Bontis, et al. (2000), modal intelektual dapat

diidentifikasi sebagai seperangkat aset tak berwujud (sumber daya,

kemampuan, dan kompetensi) yang dapat mendorong kinerja organisasi dan

penciptaan nilai. Definisi lain menurut Sawarjuwono dan Kadir (2003),

modal intelektual dapat didefinisikan sebagai jumlah dari apa yang

dihasilkan oleh tiga elemen utama organisasi (human capital, structural

capital, customer capital) yang berkaitan dengan pengetahuan dan teknologi


13

yang dapat memberikan nilai lebih bagi perusahaan berupa keunggulan

bersaing organisasi. Rehman, et al. (2011) mendefinisikan modal intelektual

sebagai salah satu strategik aset yang sangat penting dalam pengetahuan

berbasis ekonomi. Zeghal dan Maaloul (2010) mendefinisikan modal

intelektual sebagai suatu pengetahuan perusahaan yang dapat digunakan

dalam proses bisnis untuk menciptakan value added bagi perusahaan.

Dari beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa modal

intelektual merupakan seperangkat aset tak berwujud yang dimiliki oleh

perusahaan berkaitan dengan pengetahuan dan teknologi yang berguna

dalam penciptaan nilai lebih pada perusahaan berupa keunggulan bersaing

organisasi. Dengan demikian, elemen dari modal intelektual dapat dibedakan

dalam tiga kategori yaitu pengetahuan yang berhubungan dengan karyawan

(human capital), pengetahuan yang berhubungan dengan infrastruktur

perusahaan dan merupakan pendukung dari human capital (structural

capital), serta pengetahuan yang berhubungan dengan mitra perusahaan

(customer capital). Ketiga kategori tersebut membentuk suatu modal

intelektual bagi perusahaan.

Saat ini upaya dalam mengetahui modal intelektual di sebuah

perusahaan merupakan hal yang penting. Kesulitan dalam bidang modal

intelektual adalah masalah dalam pengukuran Model Pulic. Mengukur

modal intelektual tidak secara langsung namun dengan mengusulkan

koefisien Value Added Intellectual Coefficient (VAICTM) untuk

menyediakan informasi tentang efisiensi penciptaan nilai dari aset berwujud

dan tidak berwujud dalam suatu perusahaan. Pulic (2004) menegaskan,


14

bahwa dibanding dengan metode pengukuran lainnya. Modal intelektual

yang diukur berdasarkan pada model VAICTM yang terdiri atas capital

employed efficiency, human capital efficiency, dan structural capital

efficiency. Model pengukuran ini dimulai dengan menghitung nilai tambah

yang diproksikan dengan VA. Value added atau VA akan digunakan untuk

menghitung efisiensi masing-masing komponen intellectual capital Hasilnya

sebuah indikator baru VAICTM, yaitu sebagai berikut:

VAICTM = VAHC + VACE + SCVA

2.1.5 Nilai Perusahaan

Dalam mengambil keputusan keuangan, manajer keuangan perlu

menentukan tujuan yang harus dicapai. Keputusan keuangan yang tepat

dapat memaksimumkan nilai perusahaan sehingga mampu meningkatkan

kemakmuran pemilik perusahaan. Nilai perusahaan sendiri merupakan harga

yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusaahaan tersebut

dijual. Nilai perusahaan merupakan kondisi yang telah dicapai oleh suatu

perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap

perusahaan setelah melalui suatu proses kegiatan selama beberapa tahun,

yaitu sejak perusahaan itu didirikan sampai saat ini (Noerirawan 2012).

Nilai perusahaan ditentukan oleh nilai modal sendiri dan nilai hutang.

Nilai perusahaan berhubungan erat dengan kemamuan perusahaan untuk

meningkatkan kemakmuran pemegang sahamnya. Bagi perusahaan yang

menjual sahamnya ke masyarakat (go public), indikator nilai perusahaan

adalah harga saham yang diperdagangkan di bursa efek. Harga saham di

pasar modal di pengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor internal maupun
15

eksternal. Tujuan utama sebuah perusahaan adalah dengan memaksimalkan

nilai perusahaannya dan dengan meningkatkan nilai perusahaan juga sebuah

prestasi akan sesuai dengan keinginan para pemiliknya, karena dengan

peningkatan nilai perusahaan, maka kesejahteraan para pemilik juga akan

meningkat. Pengukuran dalam penelitian menggunakan rumus PBV yang

rummusnya sebagai berikut:

PBV = harga pasar per lembar saham


nilai buku per lembar saham

2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya

2.2.1 Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan

1. Penelitian yang dilakukan Stephanie & Elizabeth (2019) tentang

pengaruh likuiditas, pertumbuhan perusahaan, dan struktur modal

terhadap nilai perusahaan menunjukkan bahwa variabel likuiditas dan

pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif dan tidak signifikan,

sedangkan variabel struktur modal berpengaruh positif dan signifikan.

2. Penelitian yang dilakukan Rahman & Elizabeth (2018) tentang pengaruh

struktur modal, kebijakan dividen, dan ukuran perusahaan terhadap nilai

perusahaan pada perusahaan manufaktur menunjukkan bahwa struktur

modal dan kebijakan dividen berpengaruh positif dan siginifikan

terhadap nilai perusahaan, sedangkan ukuran perusahaan tidak

berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

3. Penelitian dari Mudjiyono, et al. (2022) tentang pengaruh struktur

modal, ukuran perusahaan, dan kebijakan dividen terhadap nilai

perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI


16

menunjukkan struktur modal tidak berpengaruh dan tidak signifikan

terhadap nilai perusahaan. Sedangkan ukuran perusahaan dan kebijakan

dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

4. Penelitian dari Axel Alvianto (2018) tentang pengaruh struktur modal,

pertumbuhan perusahaan, dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan

menunjukkan bahwa struktur modal tidak berpengaruh dan tidak

signifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan pertumbuhan

perusahaan dan profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan.

2.2.2 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan

1. Penelitian yang dilakukan Dina, et al. (2022) dengan variabel

profitabilitas, leverage, dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan

menunjukkan bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh yang positif

terhadap nilai perusahaan, leverage berpengaruh negatif terhadap nilai

perusahaan, dan ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan.

2. Penelitian yang dilakukan Lani & Sufiyati (2019) dengan variabel

ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, dan kepemilikan institusional

perusahaan terhadap nilai perusahaan menunjukkan bahwa profitabilitas

memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan, ukuran perusahaan

tidak memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan, leverage tidak

berpengaruh terhadap nilai perusahaan, dan kepemilikan institusional

tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.


17

3. Penelitian yang dilakukan Filbert & Jonnardi (2020) tentang pengaruh

pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, dan struktur modal terhadap

nilai perusahaan menunjukkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh

signifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan pertumbuhan

perusahaan dan struktur modal berpengaruh signifikan terhadap nilai

perusahaan.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Ibrahim M. & Jonnardi (2020) tentang

pengaruh leverage, growth, profitabilitas, dan likuiditas terhadap nilai

perusahaan menyatakan bahwa leverage, growth, profitabilitas, dan

likuiditas tidak memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan

2.2.3 Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Nilai Perusahaan

1. Penelitian yang dilakukan Halim (2021) tentang pengaruh intellectual

capital, profitabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan

menunjukkan bahwa intellectual capital dan profitabilitas berpengaruh

positif terhadap nilai perusahaan, sedangkan ukuran perusahaan tidak

berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

2. Penelitian yang dilakukan Wardani, et al. (2019) tentang pengaruh

intellectual capital terhadap profitabilitas, produktivitas, dan nilai

perusahaan menunjukkan bahwa intellectual capital berpengaruh positif

signifikan terhadap profitabilitas, produktivitas, dan nilai perusahaan.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Riviera & Lukman (2021) tentang

pengaruh struktur modal, modal intelektual, dan profitabilitas terhadap

nilai perusahaan menunjukkan bahwa struktur modal dan modal

intelektual berpengaruh negatif dan tidak signifikan. Sedangkan


18

profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai

perusahaan.

4. Penelitian yang dilakukan Geovany (2021) tentang pengaruh modal

intelektual terhadap nilai perusahaan menunjukkan bahwa modal

intelektual tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan penelitian diatas maka penelitian ini memiliki

kesamaan yaitu penelitian yang meneliti mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi nilai perusahaan dan terdapat juga perbedaan yang sangat

signifikan dengan penelitian yang dilakukan saat ini. Pertama, pada

penelitian ini populasi dan sampel yang digunakan adalah sektor manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2020-2022. Kedua, penelitian

ini menggunakan variabel independen struktur modal, profitabilitas, dan

modal intelektual.
BAB III

KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Berpikir

Nilai perusahaan merupakan nilai pasar ekuitas yang dianggap sebagai

nilai tambah bagi pemegang saham dengan mempertimbangkan peningkatan

harga saham untuk memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham. Faktor

yang menentukan nilai perusahaan contohnya struktur modal, profitabilitas,

dan modal intelektual. Oleh karena itu perlu adanya suatu analisis untuk

mengetahui seperti apa pengaruh ketiga faktor tersebut terhadap nilai

perusahaan.

Teori sinyal adalah metode yang digunakan oleh manajemen

perusahaan untuk memberikan petunjuk kepada investor tentang bagaimana

manajemen perusahaan memandang prospek perusahaan. Teori sinyal dapat

memberikan informasi bahwa suatu perusahaan lebih baik dibandingkan

perusahaan lainnya. Informasi yang dipublikasikan perusahaan merupakan

hal penting karena dapat mempengaruhi keputusan investasi yang dilakukan

pihak luar pada perusahaan. Informasi ini penting bagi investor dan rekan

bisnis karena memberikan informasi, petunjuk atau penjelasan mengenai

kondisi masa lalu, masa kini, dan masa depan, serta dampaknya terhadap

perusahaan.

Menurut Fahmi (2020:184) struktur modal merupakan gambaran dari

bentuk proporsi finansial suatu perusahaan, yaitu antara modal yang dimiliki

yang bersumber dari hutang jangka panjang (long-term liabilities) dan modal

sendiri (shareholders equity) yang merupakan sumber pembiayaan suatu

19
20

perusahaan. Struktur modal yang optimal sangat diperlukan karena dapat

mempengaruhi tinggi rendahnya permintaan akan saham dimana hal tersebut

juga akan mempengaruhi nilai perusahaan. Dengan demikian penentuan

dalam pengambilan kebijakan struktur modal perusahaan haruslah melibatkan

risiko dan tingkat pengembalian (return) karena dengan bertambahnya utang,

risiko dan tingkat pengembalian yang diharapkan perusahaan juga akan

bertambah besar. Pernyataan ini sesuai dengan penelitian Rahman &

Elizabeth (2018) bahwa struktur modal berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan.

Profitabilitas merupakan pendapatan dikurangi beban dan kerugian

selama periode pelaporan. Analisis mengenai profitabilitas sangat penting

bagi kreditor dan investor ekuitas. Bagi kreditor, laba merupakan sumber

pembayaran bunga dan pokok pinjaman. Sedangkan bagi investor ekuitas,

laba merupakan salah satu faktor penentu perubahan nilai efek. Hal yang

terpenting bagi perusahaan adalah bagaimana laba tersebut bisa

memaksimalkan pemegang saham bukan seberapa besar laba yang dihasilkan

oleh perusahaan. Pernyataan ini sesusai dengan penelitian Dina et al. (2022)

bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Modal intelektual merupakan seperangkat aset tak berwujud yang

dimiliki oleh perusahaan berkaitan dengan pengetahuan dan teknologi yang

berguna dalam penciptaan nilai lebih pada perusahaan berupa keunggulan

bersaing organisasi. Berdasarkan Resources Based Theory disimpulkan

bahwa Intellectual Capital (IC) memenuhi kriteria-kriteria sebagai sumber

daya unik yang mampu menciptakan keunggulan kompetitif perusahaan


21

sehingga dapat menciptakan nilai bagi perusahaan, dan dapat digunakan

untuk menyusun dan menerapkan strategi sehingga mampu meningkatkan

nilai perusahaan (Wijayani, 2017). Pernyataan ini sesuai dengan penelitian

Halim (2021) bahwa intellectual capital berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan.

Untuk mendapat jawaban atas rumusan masalah yang telah diajukan

dalam penelitian ini, teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis

regresi linear berganda. Kemudian, hasil analisis yang telah dilakukan akan

dibahas untuk selanjutnya diakhiri dengan penarikan kesimpulan,

keterbatasan penelitian, dan juga saran untuk penelitian selanjutnya.

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat digambarkan kerangka berpikir yang

ditunjukkan pada Gambar 3.1 berikut ini:


22

Gambar 3.1
Kerangka Berpikir Penelitian

Fenomena dan Researchv Gap


Nilai perusahaan pada sektor manufaktur yang mengalami peningkatan pada tahun
2020, menurun pada tahun 2021, kemudian mengalami peningkatan kembali pada
tahun 2022. Nilai DER, ROE, dan VAIC mengalami fluktuasi dari tahun 2020-2022.
Terdapat research gap dari hasil penelitian terdahulu (mendapatkan hasil yang
berbeda-beda, yaitu berpengaruh positif signifikan, berpengaruh negatif signifikan,
tidak berpengaruh) mengenai struktur modal, profitabilitas, dan modal intelektual
terhadap nilai perusahaan.

Apakah struktur modal, profitabilitas, dan modal intelektual berpengaruh terhadap


nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?

Hipotesis Peneliti terdahulu:


Kajian Teori (H1): Struktur modal berpengaruh
Signalling positif terhadap nilai 1. Struktur Modal terhadap
Theory perusahaan Nilai Perusahaan:
(H2): Profitabilitas berpengaruh a) Stephanie & Elizabeth
positif terhadap nilai (2019)
perusahaan b) Mudjiyono, et al. (2022)
(H3): Modal Intelektual dst.
berpengaruh positif 2. Profitabilitas terhadap Nilai
terhadap nilai Perusahaan:
perusahaan a) Dina et al. (2022)
b) Filbert & Jonnardi (2020)
dst.
Teknik Analisis Data
3. Modal Intelektual terhadap
1. Analisis Deskriptif Nilai Perusahaan:
2. Uji Asumsi Klasik a) Halim (2021)
3. Regresi Linier Berganda b) Riviera & Lukman (2021)
4. Analisis Korelasi Berganda dst.
5. Analisis Determinasi
6. Uji t

Pembahasan
23

Kesimpulan, Keterbatasan, Saran

Sumber: Hasil Pemikiran Peneliti (2023)

Gambar 3.2
Kerangka Konseptual

Struktur Modal
(X1)

Profitabilitas Nilai Perusahaan


(X2) (Y)

Modal Intelektual
(X3)

Sumber: Kerangka Berpikir

3.2 Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara atas rumusan masalah penelitian

yang telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Hipotesis disebut

sebagai jawaban sementara karena jawaban yang diberikan hanya

berdasarkan teori yang relevan bukan berdasarkan fakta-fakta empiris yang

diperoleh dari pengumpulan data (Sugiyono, 2019).

3.2.1 Pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan

Struktur modal merupakan pendanaan ekuitas dan utang dalam suatu

perusahaan. Sementara menurut Brigham dan Houston (2011). Struktur

modal yang menunjukan perbandingan antara total utang terhadap modal


24

sendiri dapat diukur menggunakan Debt to Equity Ratio (DER). DER

merupakan kemampuan perusahaan dalam membayar utang dengan modal

yang dimilikinya dan sangat berkaitan dengan penjelasan suatu struktur

modal yang memengaruhi kebijakan pendanaan perusahaan yang tepat dan

berguna untuk memaksimalkan nilai perusahaan.

Penelitian sebelumnya terkait dengan pengaruh struktur modal

terhadap nilai perusahaan telah dilakukan oleh Madya dan Saleh (2019)

dengan hasil yang menunjukkan bahwa struktur modal berpengaruh positif

dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil yang sama juga ditemukan

oleh Silalahi & Sitohang (2021), Burhanudin & Cipta (2021). Berdasarkan

uraian tersebut, maka dirumuskan hipotesis pertama sebagai berikut.

H1: Struktur Modal berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan.

3.2.2 Pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan

Profitabilitas merupakan pendapatan dikurangi beban dan kerugian

selama periode pelaporan. Analisis mengenai profitabilitas sangat penting

bagi kreditor dan investor ekuitas. Bagi kreditor, laba merupakan sumber

pembayaran bunga dan pokok pinjaman. Sedangkan bagi investor ekuitas,

laba merupakan salah satu faktor penentu perubahan nilai efek. Hal yang

terpenting bagi perusahaan adalah bagaimana laba tersebut bisa

memaksimalkan pemegang saham bukan seberapa besar laba yang

dihasilkan oleh perusahaan.

Dewi dan Badira (2013) analisis laba akan membantu perusahaan

untuk pengambilan keputusan di masa depan atau pada saat sekarang ini.

Berdasarkan hal tersebut, maka profitabilitas memiliki pengaruh yang


25

sangat besar bagi para investor, sehingga perusahaan berupaya keras dalam

memaksimalkan sumber daya yang ada untuk mencapai profit yang

ditargetkan oleh perusahaan guna memaksimalkan kemakmuran pemegang

saham.

Penelitian sebelumnya terkait dengan pengaruh profitabilitas

terhadap nilai perusahaan telah dilakukan oleh Sakdiah (2019) menyatakan

bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai

perusahaan. Hasil yang sama juga diungkapkan dalam penelitian yang

dilakukan oleh Thio dan Susilandari (2020), Soge & Brata (2021).

Berdasarkan uraian tersebut, maka dirumuskan hipotesis kedua sebagai

berikut.

H2: Profitabilitas berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan.

3.2.3 Pengaruh modal intelektual terhadap nilai perusahaan

Modal intelektual merupakan sumber daya berupa pengetahuan yang

tersedia pada perusahaan, dimana pengetahuan tersebut akan menjadi modal

intelektual bila diciptakan, dipelihara dan diatur secara baik menurut para

praktisi moda intelektual terdiri dari tiga elemen utama (Stewart, 1998;

Sveiby, 1997; Saint-Onge, 1996). Iranmahd et al (2014) menyatakan bahwa

modal intelektual telah menjadi bagian penting bagi perusahaan. Dengan

demikian, elemen dari modal intelektual dapat dibedakan dalam tiga

kategori yaitu pengetahuan yang berhubungan dengan karyawan (human

capital), pengetahuan yang berhubungan dengan infrastruktur perusahaan

dan merupakan pendukung dari human capital (structural capital) serta

pengetahuan yang berhubungan dengan mitra perusahaan (customer capital)


26

Ketiga kategori tersebut membentuk suatu modal intelektual bagi

perusahaan. Dalam penelitian Andhika dan Retnani (2017). Modal

intelektual diyakini dapat berperan penting dalam peningkatan nilai

perusahaan maupun kinerja keuangan. Perusahaan yang mampu

memanfaatkan modal intelektualnya secara efisien, maka nilai

perusahaannya akan meningkat.

Penelitian sebelumnya terkait dengan pengaruh modal intelektual

terhadap nilai perusahaan telah dilakukan oleh Kurniawan dan Muslichah

(2019) menyatakan bahwa modal intelektual berpengaruh positif terhadap

nilai perusahaan. Hal yang sama juga diungkapkan dalam penelitian yang

dilakukan oleh Indriyani, et al. (2021) dan Wardani, et al. (2019).

Berdasarkan uraian tersebut, maka dirumuskan hipotesis ketiga sebagai

berikut.

H3: Modal Intelektual berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan.


27

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang diakses melalui www.idx.co.id.

4.2 Objek Penelitian

Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengaruh

struktur modal, profitabilitas, dan modal intelektual pada nilai perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2020-2022.

4.3 Indentifikasi Variabel

Variabel merupakan segala bentuk atau sesuatu yang merujuk pada

karakteristik atau atribut seorang individu atau suatu organisasi yang dapat di

ukur atau di observasi.

Dalam penelitian berjudul “Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas,

Dan Modal Intelektual Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan

Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini, terdiri dari

variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y).

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Variabel bebas (X) terdiri dari struktur modal (X1), profitabilitas (X2),

dan modal intelektual (X3).

2. Variabel terikat (Y) yaitu nilai perusahaan.


28

4.4 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai

dari suatu objek atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang telah

diciptakan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Definisi variabel-variabel penelitian harus dirumuskan untuk menghindari

kesesatan dalam mengumpulkan data, Sugiyono (2015:38). Adapun definisi

operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Struktur Modal (X1)

Struktur Modal merupakan pendanaan ekuitas dan utang dalam suatu

perusahaan. Sementara menurut Brigham dan Houston (2011) Struktur

modal yang menunjukan perbandingan antara total utang terhadap

modal sendiri dapat diukur menggunakan Debt to Equity Ratio (DER).

DER = Total utang


Total ekuitas + total utang
2. Profitabilitas (X2)

Profitabilitas merupakan total dari sejumlah kebijakan dan keputusan

manajemen dalam perusahaan. Menurut Brigham dan Joel (2017:107),

menyatakan bahwa Return On Equity juga digunakan untuk mengukur

kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba dan mengetahui

efektifitas perusahaan dalam mengelola sumber dana yang telah

dimiliki. Berdasarkan teori rasio profitabilitas diukur dengan Return On

Equity (ROE). ROE merupakan tingkat pengambilan atas ekuitas

pemilik perusahaan. Rumus ROE data dihitung sebagai berikut.

ROE = Laba bersih setelah pajak

Total ekuitas
29

3. Modal Intelektual (X3)

Modal intelektual adalah sumber daya berupa pengetahuan yang

tersedia pada perusahaan yang menghasilkan aset bernilai tinggi dan

manfaat ekonomi di masa mendatang bagi perusahaan. Rumus modal

intelektual dapat dihitung sebagai berikut.

VAIC = VACA + VAHU + STVA

4. Nilai Perusahaan (Y)

Nilai perusahaan adalah harga yang bersedia dibayar oleh calon

pembeli apabila perusahaan tersebut dijual dan dapat diukur oleh Price

to Book Value (PBV). Price Book Value yaitu rasio yang mengukur

kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya. Rumus PBV adalah

sebagai berikut.

PBV = harga pasar per lembar saham x 100%


nilai buku per lembar saham

4.5 Jenis dan Sumber Data

4.5.1 Jenis Data

Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data

kuantitatif. Data yang diuraikan dalam bentuk angka, seluruh informasi

yang dikumpulkan dari lapangan yang dinyatakan dalam bentuk angka dari

objek yang diteliti.

4.5.2 Sumber Data

Menurut Sugiyono (2017) berdasarkan sumber data, maka sumber

data umumnya berasal dari sumber data primer dan sumber data sekunder.

Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data yang ada kaitannya
30

dengan masalah yang diteliti yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang

dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia yang relevan dengan penelitian

ini. Sumber data sekunder dalam penelitian ini berupa dokumen, yang

merupakan laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia.

4.6 Populasi dan Sampel

4.6.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2019:126) populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah 241

perusahaan di sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

tahun 2020-2022 yang memiliki data laporan keuangan yang lengkap sesuai

dengan yang diperlukan dalam penelitian ini.

4.6.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah atau karakteristik yang dimiliki

populasi (Sugiyono, 2013:116). Metode pengambilan sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling method

yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu

(Sugiyono,2017:144). Dengan menggunakan metode ini bertujuan untuk

mengetahui sampel yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Kriteria

yang digunakan dalam penelitian ini adalah:


31

1) Perusahaan merupakan perusahaan manufaktur yang terdaftar berturut-

turut pada tahun 2020-2022 di Bursa Efek Indonesia.

2) Perusahaan yang menggunakan laporan keuangan dalam bentuk satuan

rupiah.

3) Perusahaan sektor manufaktur yang tidak melaporkan laporan keuangan

selama periode 2020-2022.

4) Perusahaan sektor manufaktur yang tidak mendapatkan laba selama

periode 2020-2022.

Kriteria-kriteria penentuan sampel dalam penelitian ini dijelaskan sebagai

berikut:

Tabel 4.1

Kriteria Penentuan Sampel

Jumlah
No Kriteria
perusahaan
Perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar
1 241
di Bursa Efek Indonesia periode 2020-2022
Dikurangi
Perusahaan sektor manufaktur yang tidak
2 terdaftar berturut-turut di BEI selama periode (43)
2020-2022
Perusahaan sektor manufaktur yang tidak
3 menggunakan laporan keuangan dalam (26)
bentuk satuan rupiah
Perusahaan sektor manufaktur yang tidak
4 melaporkan laporan keuangan selama periode (61)
2020-2022
Perusahaan sektor manufaktur yang tidak
5 (44)
mendapatkan laba selama periode 2020-2022
Jumlah sampel 67
Jumlah pengamatan selama 3 periode 201
Sumber: Penelitian 2023
32

Berdasarkan dari kriteria diatas, sehingga dalam penelitian ini

terdapat 67 perusahaan sektor manufaktur yang memiliki data lengkap.

Daftar perusahaan yang menjadi sampel penelitian dapat dilihat pada

Tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2

Sampel Penelitian
No Kode Saham Nama Perusahaan
1 ADES Akasha Wira Internasional Tbk.
2 AKPI Argha Karya Prima Industry Tbk.
33
3 ALDO Alkindo Naratama Tbk.
4 ARNA Arwana Citramulia Tbk.
5 ASII Astra Internasional Tbk.
6 BTON Betonjaya Manunggal Tbk.
7 BUDI Budi Starch & Sweetener Tbk.
8 CAKK Cahayaputra Asa Keramik Tbk.
9 CAMP Campina Ice Cream Industry Tbk.
10 CCSI Communication Cable System Indonesia Tbk.
11 CEKA Wilmar Cahaya Indonesia Tbk.
12 CLEO Sariguna Primatirta Tbk.
13 COCO Wahana Interfood Nusantara Tbk.
14 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
15 DMND Diamond Food Indonesia Tbk.
16 DPNS Duta Periwi Nusantara Tbk.
17 DVLA Darya-Varia Laboratoria Tbk.
18 EKAD Ekadharma Internasional Tbk.
19 ESIP Sinergi Inti Plastindo Tbk.
20 FASW Fajar Surya Wisesa Tbk.
21 GOOD Garudafood Putra Putri Jaya Tbk.
22 HMSP H.M Sampoerna Tbk.
23 HOKI Buyung Poetra Sembada Tbk.
24 HRTA Hartadinata Abadi Tbk.
25 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
26 IFII Indonesia Fireboard Industry Tbk.
27 IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk.
28 IMPC Impack Pratama Industri Tbk.
29 INCI Intanwijaya Internasinaol Tbk.
30 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.
31 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
32 ISSP Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk.
33 ITIC Indonesian Tobacco Tbk.
34 JPFA JAPFA Comfeed Indonesia Tbk.
35 KEJU Mulia Boga Raya Tbk.
36 LPIN Multi Prima Sejahtera Tbk.
37 MARK Mark Dynamics Indoenesia Tbk.
38 MDKI Emdeki Utama Tbk.
39 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk.
40 MLIA Mulia Industrindo Tbk.
41 MOLI Madusari Murni Indah Tbk.
42 MYOR Mayora Indah Tbk.
43 PEHA Phapros Tbk.
44 PSGO Palma Serasih Tbk.
45 ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk.
46 SAMF Saraswanti Anugerah Makmur Tbk.
47 SCCO Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk.
48 SIDO Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk.
49 SINI Singaraja Putra Tbk.
50 SKBM Sekar Bumi Tbk.
51 SMBR Semen Baturaja Tbk.
52 SMCB Solusi Bangun Indonesia Tbk.
53 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk.
54 SMSM Selamat Sempurna Tbk.
55 SOHO Soho Global Health Tbk.
56 SPMA Suparma Tbk.
57 SRSN Indo Acidatama Tbk.
58 STAR Buana Artha Anugerah Tbk.
34

Sumber: Penelitian 2023

4.7 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini

adalah metode non participant observation, yaitu teknik pengumpulan data

dengan observasi atau pengamatan dimana peneliti tidak terlibat secara

langsung dan hanya pengamat independent (Sugiyono, 2014). Pengumpulan

data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengamati, mencatat,

mempelajari uraian-uraian dari buku-buku, karya ilmiah berupa skripsi,

artikel serta mengakses langsung pada website Bursa Efek Indonesia.

4.8 Teknik Analisis Data

Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data

berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel

yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan

melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan

(Sugiyono,2017). Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode

kuantitatif karena data dalam penelitian berupa angka-angka dan analisis

menggunakan statistik. Adapun langkah-langkah dalam analisis dapat

disampaikan sebagai berikut.

4.8.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah bagian dari statistik yang digunakan untuk

manggambarkan atau mendeskripsikan data tanpa bermaksud mengenaralisir

atau membuat kesimpulan tapi hanya menjelaskan kelompok data itu saja.
35

Menurut Azwar (2013), analisis deskriptif bertujuan untuk memberikan

deskripsi mengenai subjek penelitian berdasarkan data dari variabel yang

diperoleh dari kelompok subjek yang diteliti dan tidak dimaksudkan untuk

pengujian hipotesis. Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan

secara umum hasil penelitian yang digunakan untuk mengetahui kategorisasi

tingkatan pada X1, X2 dan X3 serta Y. Statistik deskriptif dalam penelitian

ini, pada dasarnya merupakan proses transformasi data penelitian dalam

bentuk tabulasi sehingga dapat dipahami dengan mudah dan diinterpretasikan.

4.8.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah pengujian asumsi-asumsi statistik yang harus

dipenuhi pada analisis regresi linier berganda yang berbasis Ordinary Least

Square (OLS). Uji asumsi klasik bertujuan untuk memberikan kepastian

bahwa persamaan regresi yang di dapatkan ketepatan dalam estimasi, tidak

bias, dan konsisten.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal

(Ghozali, 2016:154). Untuk menguji normalitas residual, peneliti

menggunakan uji kolmogorov-smirnov (K-S). Pengujian normalitas

dilakukan dengan melihat nilai Asymp. Sig. (2-tailed). Jika tingkat

signifikansinya > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima,

sehingga dikatakan data residual berdistribusi normal.

b. Multikolinearitas
36

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regeresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel

independen (Ghozali, 2011:106). Model regresi yang bebas dari

multikoliniearitas adalah model yang memiliki nilai tolerance ≥0,01

atau jika nilai variance inflation factor (VIF) 10.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2016:134). Jika variance dari

residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model

regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas. Cara yang digunakan untuk mengetahui ada

tidaknya heteroskedastisitas dalam penelitian ini yaitu uji glejser. Uji

glejser dilakukan dengan meregresi nilai absolut residual terhadap

variabel independen (Ghozali, 2016:137). Jika nilai probabilitas

signifikansi dari variabel independen di atas tingkat kepercayaan 5%,

maka dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya

heteroskedastisitas.

4.8.3 Regresi Linier Berganda

Regresi Linear Berganda adalah model regresi linear dengan

melibatkan lebih dari satu variabel bebas atau prediktor. Analisis regresi

berganda digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel


37

independen terhadap variabel dependen. Adapun variabel dependen dalam

penelitian ini adalah nilai perusahaan sedangkan variabel independennya

adalah struktur modal, profitabilitas, modal intelektual. Penggunaan regresi

berganda dimaksudkan untuk mengetahui:

a. Membentuk pola hubungan antara variabel dependen dan independen.

b. Mencari variabel mana yang sesungguhnya signifikan menjelaskan

variasi dari variabel independen.

c. Variabel independen mana yang sesungguhnya berpengaruh terhadap

variabel dependen. (Yamin dkk., 2011: 3).

Adapun persamaan untuk menguji hipotesis secara keseluruhan pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y=α0+ BIX1+B2X2+ B3X3+ B4X4+ B5X5+ 'Et

Keterangan:

Y = Nilai perusahaan

α0 = Konstanta

XI = Struktur Modal

X2 = Profitabilitas

X3 = Modal Intelektual

'Et = Error

4.8.4 Analisis Korelasi Berganda

Analisis korelasi berganda adalah pengukuran statistik kovarian atau

asosiasi antara hubungan linier dan arah hubungan dua variabel acak. Kedua
38

variabel mempunyai hubungan searah jika koefisien korelasi positif. Artinya

jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan tinggi pula.

Sebaliknya jika kedua variabel mempunyai hubungan terbalik maka koefisien

korelasi negatif. Artinya jika nilai X tinggi, maka nilai variabel Y akan

menjadi rendah. Untuk memudahkan melakukan interpretasi mengenai

kekuatan hubungan antara dua variabel sebagai berikut:

a) 0,00 -0,199: Tidak ada korelasi antara dua variable

b) 0,20-0,399: Korelasi sangat lemah

c) 0,40 -0,599: Korelasi sedang

d) 0,60-0,799: Korelasi kuat

e) 0,80 - 1,000: Korelasi sangat kuat

4.8.5 Analisis Determinasi (R2)

Analisis Determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan sebuah model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Jika Adjusted R2 sama dengan satu maka variasi variabel dependen dapat

dijelaskan 100 persen. Sebaliknya, jika Adjusted R2 sama dengan nol maka

variasi variabel dependen tidak dapat dijelaskan. Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan Adjusted R2 untuk mengukur besarnya kontribusi variabel

independen terhadap variasi variabel dependen. Setiap tambahan 1 (satu)

variabel independen maka Adjusted R2 pasti mengikat (Ghozali, 2016:95).

4.8.6 Uji t

Uji t biasa dikenal dengan uji signifikansi terhadap masing-masing

koefisien regresi, diperlukan untuk mengetahui signifikansi pengaruh dari


39

masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen yang dilihat

dari interprestasi hasil di kolom Sig. Dengan dasar pengambilan keputusan

(Ghozali, 2016:97):

a. Jika nilai probabilitas lebih kecil dari atau sama dengan nilai α (Pvalue

<0,05) maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya variabel independen

berpengaruh positif signifikan terhadap variabel dependen.

Jika nilai probabilitas lebih besar dari nilai α (Pvalue > 0,05) maka Ha

ditolak dan Ho diterima, artinya variabel independen tidak berpengaruh

terhadap variabel dependen.


DAFTAR PUSTAKA

Adi Chandra, Kamaliah, & Restu Agusti. 2016. Pengaruh Struktur Modal Dan
Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas
Sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris Pada Perusahaan Real Estate
& Property Yang Terdaftar Di BEI Periode 2009 - 2013). Jurnal Ekonomi.
Vol. 24, No. 3
Agnes, Sawir. 2004. Kebijakan Pendanaan dan Restrukturisasi Perusahaan.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Ariyani, N. K. S., & Wirakusuma, M. G. (2018). Pengaruh Modal Intelektual
Pada Nilai Perusahaan Dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel
Mediasi. E-Jurnal Akuntansi, 464-496.
Alvianto, Axel. 2018. Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan, dan
Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan. Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Skripsi.
Azmi N, Isnurhadi, & Hamdan U. 2018. Pengaruh Profitabilitas, Ukuran
Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Struktur Modal Sebagai
Variabel Intervening Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI.
Jembatan: Jurnal Ilmiah Manajemen. Vol 15, No 2.
Brigham, E. F dan Houston J. 2011. Dasar-dasar Manajemen Keuangan
Terjemahan. Edisi 10. Jakarta: Selembar Empat.
Brigham, E. F. dan H. (2019). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan (Edisi Empat).
Salemba Empat. Jakarta.
Burhanudin M, Cipta W. 2021. Pengaruh Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Sub Sektor Perdagangan
Besar Barang Produksi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada
Tahun 2016-2018. Jurnal Akuntansi Profesi. Vol. 12 No. 1.
Cristy Israel, Marjam Mangantar, Ivonne S. Saerang. 2018. Pengaruh Struktur
Modal, Kepemilikan Institusional Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai
Perusahaan Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di BEI.
Jurnal EMBA. Vol. 6, No. 3.
Dina, D. A. S., & Wahyuningtyas, E. T. (2022). Pengaruh Profitabilitas, Leverage,
Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada
Perusahaan Lq45 Pada Bursa Efek Indonesia Periode 2018-2020:
Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai
Perusahaan. Accounting and Management Journal, 6(1), 36–49.
Fadlun. 2016. Pengaruh Modal Intelektual dan Kepemilikan Institusional
Terhadap Nilai Perusahaan. E Jurnal Katalogis.Vol.4, No.11
Filbert, Jonnardi. 2020. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Profitabilitas, Dan
Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Paradigma Akuntansi.
Vol. 2, No. 4

40
41

Firrer, S., and Williams, S.M. 2003. Intellectual Capital and Traditional Measures
of Corporate Performance. Journal of Intellectual Capital, 4(3), pp 348-
360
Ginting, Mitha Christina, & Sagala Lamria. (2020). Pengaruh Modal Intelektual
Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2017-2019).
Jurnal Manajemen, 1(2), 91–100.
Geovany A Ginting, J. (2021). Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Nilai
Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, 2(08), 1386–
1402.
Halim, K. I. (2021). Pengaruh Intellectual Capital, Profitabilitas, Dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Revenue: Jurnal Ilmiah
Akuntansi, 1(2), 227-232.
Hidayat & Alif E. (2020) Pengaruh Intellectual Capital Dan Enterprise Risk
Management Terhadap Nilai Perusahaan. Thesis, Universitas Komputer
Indonesia.
Horne, James C. Van dan John M. Wachowicz Jr. 2010. Fundament of Financial
Management Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Edisi 12 Buku 2.
Jakarta: Salemba Empat.
Ibrahim M. & Jonnardi. (2020). Pengaruh Leverage, Growth, Profitabilitas, Dan
Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan Di BEI. Jurnal Paradigma
Akuntansi. Vol. 2, No. 1.
Indriany M, Wijaya H, Nailufaroh L. 2021. Pengaruh Perencanaan Pajak dan
Intellectual Capital Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada
Perusahaan Manufaktur yang Teradaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
2017-2020). Jurnal Inovasi dan Kreatifitas. Vol. 1 No. 2.
Juwariyah, Esti Suhernanik. 2014. Pengaruh Intellectual Capital terhadap Nilai
Perusahaan melalui Kinerja Keuangan sebagai Variabel Intervening.
Skripsi. Universitas Airlangga, Surabaya.
Kurniawan A. B & Muslichah. 2019. Analisis Modal Intelektual Dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Melalui Kinerja Perusahaan
Sebagai Variabel Antara. Jurnal Akuntansi dan Pajak. Vol. 20, No. 01.
Lani, Sufiyati (2019) Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Dan
Kepemilikan Institusional Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal
Paradigma Akuntansi. Vol. 1, No. 3.
Lumoly S, Sri Murni, Victoria N. Untu. 2018. Pengaruh Likuiditas, Ukuran
Perusahaan Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada
Perusahaan Logam dan Sejenisnya yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia). Jurnal EMBA. Vol. 6, No. 3.
42

Manurung & Aloansius E. (2019). Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Nilai


Perusahan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek
Indonesia). Skripsi.
Madya, E., & Saleh, D. (2019). Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai
Perusahaan Yang Dimediasi Kebijakan Dividen (Studi Pada Perusahaan
Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Pada Bursa Efek Indonesia).
BJRM (Bongaya Journal of Research in Management), 2(2), 73–97.
Mudjiyono, M., Sudarman, S., Kristiyani, H., & Dewi, R. (2022). Pengaruh
Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, dan Kebijakan Dividen terhadap
Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI:
(Studi Kasus Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2016-
2019). Jurnal Bingkai Ekonomi (JBE), 7(2), 16-29.
Myers, Stewart C. 2001. Capital Structure. Dalam Journal of Economic
Perspective. Spring, 15 (2): h: 81-102.
Nasution N., Faruqi F., & Rahayu S. (2019). Pengaruh Kepemilikan Manajerial,
Kepemilikan Institusional, Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan Dan
Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di
Indonesia Tahun 2015-2018. Jurnal STEI Ekonomi, 28(01), 153 - 171.
Nurmayasari, Andi. 2012. Analisis Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan,
Leverage, dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus
pada Perusahaan Manufaktur di BEI Tahun 2007-2010). Skripsi Fakultas
Ekonomi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.
Okmima, B. (2017). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Dan Struktur Modal
Terhadap Nilai Perusahaan. Open Journal. Universitas Pamulang.
Pulic 2004. Intellectual Capital: Does It Create or Destroy Value? Measuring
Business Excellent. 8 (1) pp. 62-68.
Rahman, Elizabeth Vita, A. (2018). Analisis Pengaruh Struktur Modal, Kebijakan
Dividen, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode
2012-2014). Jurnal Ekonomi Perusahaan, 24(2).
Riadi R., Sujadi L. 2021. Pengaruh Struktur Modal, Modal Intelektual Dan
Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Paradigma Akuntansi.
Vol. 3, No. 1.
Sakdiah, S. (2019). Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan Dan
Likuiditas Terhadap Kebijakan Dividen Dan Nilai Perusahaan (Studi Pada
Perusahaan Sektor Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-
2018). SOCIETY, 10(2), 133–153.
Sartono, Agus. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi ke-4
Yogyakarta: BPFE.
Silalahi E, & Sihotang V. (2021). Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan
Perusahaan Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada
43

Perusahaan Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.


Jurnal Riset Akuntansi &Amp; Keuangan, 7(2), 153–166.
Soge, M. S. N., & Brata, I. O. D. (2021). Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Dan
Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI. Jurnal Akuntansi Bisnis Dan
Ekonomi (JABE), 6(2), 1767–1788.
Solikhah, Badingatus, Abdul Rohman, dan Wahyu Meiranto. 2010. Implikasi
Intellectual Capital terhadap Financial Performance, Growth dan Market
Value; Studi Empiris dengan pendekatan Simplistic Spesification.
Makalah Disampaikan dalam Simposium Nasional Akuntansi XIII.
Purwokerto: 13-15 Oktober
Stephanie & Elizabeth S. Dermawan. 2019. Pengaruh Likuiditas, Pertumbuhan
Perusahaan, Dan Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur.
Jurnal Paradigma Akuntansi. Vol. 1, No. 2.
Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta,
Bandung.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. CV.
Alfabeta.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Thio K.T, Susilandari A. C. 2020. Analisis Pengaruh Profitabilitas, Ukuran
Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan, Dan Struktur Modal Terhadap Nilai
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
BALANCE: Jurnal Akuntansi, Auditing dan Keuangan. Vol. 17, No. 2.
Ulum, Ihyaul. 2007. Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Keuangan
Perusahaan Perbankan di Indonesia. Tesis. Program Studi Magister Sains
Akuntansi. Universitas Diponegoro.
Utomo, N. A., & Christy, N. N. A. (2017, May). Pengaruh Struktur Modal,
Profitabilitas, Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada
Perusahaan Lq45 Di Bursa Efek Indonjesta. In proceedings (Vol. 1, No.
1).
Wardani D. K, Widarno B, Kristianto D. 2019. Pengaruh Intellectual Capital
Terhadap Profitabilitas, Produktivitas, Dan Nilai Perusahaan Pada
Perusahaan Manufaktur Sektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Sistem Teknologi Informasi.
Vol. 15, No. 3.
Weston, J. Fred and Thomas Copeland. 1997. Manajemen Keuangan Jilid 1.
Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai