0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
71 tayangan8 halaman
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara modernisme dan postmodernisme, serta dampaknya terhadap pemasaran. Pemasaran di era postmodern lebih menekankan nilai simbolis produk melalui citra merek daripada nilai ekonomisnya. Kritik postmodern menunjukkan bagaimana makna dipengaruhi oleh wacana dan selalu berubah, sementara konsumen saat ini lebih mengejar pengalaman interaktif dari merek daripada sekadar nilai barang.
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara modernisme dan postmodernisme, serta dampaknya terhadap pemasaran. Pemasaran di era postmodern lebih menekankan nilai simbolis produk melalui citra merek daripada nilai ekonomisnya. Kritik postmodern menunjukkan bagaimana makna dipengaruhi oleh wacana dan selalu berubah, sementara konsumen saat ini lebih mengejar pengalaman interaktif dari merek daripada sekadar nilai barang.
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara modernisme dan postmodernisme, serta dampaknya terhadap pemasaran. Pemasaran di era postmodern lebih menekankan nilai simbolis produk melalui citra merek daripada nilai ekonomisnya. Kritik postmodern menunjukkan bagaimana makna dipengaruhi oleh wacana dan selalu berubah, sementara konsumen saat ini lebih mengejar pengalaman interaktif dari merek daripada sekadar nilai barang.
OLEH : KELOMPOK 4 AULIA VARISKA SUTANTI NURLITASARI Sub Bahasan Modernisme Vs Postmodernisme Pemasaran dan Karakter Postmodernisme Pemasaran dan Kritik Postmodernisme Beyond Postmodernisme Modernisme dan Postmodernisme Modernisme adalah konsep yang berhubungan antara manusia dengan lingkungan sekitas pada zaman modern. Postmodernisme adalah gerakan abad akhir ke 20 dalam seni, arsitektur, dan kritik yang melanjutkan modernisme. Modernitas ditandai dengan keyakinan akan kekuatan intrinsik manusia untuk menentukan takdir sendiri, terutama melalui kontrol alam. Postmodernisme mengakui bahwa gagasan modernis tentang perbaikan dan keberadaan manusia dengan mengendalikan alam melalui teknologi ilmia. Pemasaran dan konsumsi telah di tunjukkan sebagai fenomena kunci pada era post modern. Penekanannya ada pada produk bewujud seperti nama merek dan citra keseluruhan, aspek fantasi yang melingkupi suatu produk yang bertentangan dengan nilai produk itu sendiri. Karakteristik Postmodern 1. Fragmentasi 2. De-diferensiasi 3. Hyperreality 4. Kronologi 5. Pastiche 6. Anti-foundasionalisme 7. Pluralisme Pemasaran dan Kritik Postmodern Kritik postmodern biasanya dikaitkan dengan poststrukturalis Prancis seperti Jacques Derrida, Michel Foucault dan Jean-Fran çois Lyotard, meskipun postmodernisme dan poststrukturalisme sama sekali tidak sama. Poststrukturalisme menunjukkan bagaimana makna dibangun melalui wacana (sistem ekspresi dengan relasi kekuatan built-in dan ideologis implikasi), dan makna itu terus berubah dan berkembang Konsumsi Eksperimental Kita sudah membahas bagaimana, dari perspektif postmodern, kontemporer. Konsumsi tidak begitu banyak kaitannya dengan penggunaan nilai atau bahkan pertukaran nilai, melainkan lebih berkaitan dengan nilai simbolis. Perspektif konsumsi mengkonseptualisasikan konsumen sebagai makhluk yang terhubung secara sosial dan bukan hanya sebagai pembeli potensial dari produk atau layanan. Seiring konsumen mencari hubungan yang lebih bermakna anatara produk dan layanan, mereka bergerak menjauh dari yang awalnya menginginkan nilai uang menjadi menginginkan nilai waktu. Sebagai bagian dari pergeseran ini, mereka mengharapkan lebih banyak pengalaman dari merek yang mereka beli, pengalaman yang juga menghubungkannya dengan konsumen lain yang berpikiran serupa. Sebagai contoh : T-mobile mengajak pelanggan untuk 'Street Gigs' di mana mereka bisa mencoba teknologi baru. Innocent Smoothies menjalankan sebuah acara yang disebut 'Fruitstock' sebagai sebuah cara untuk mendorong konsumen agar lebih terlibat dengan merek. Kunci dari pengalaman seperti ini adalah interaktif, keduanya melibatkan consumer-to-marketer dan consumer-to-consumer. Pengalaman interaktif dan strategi ini dirancang untuk menciptakan makna bersama konsumen .