Anda di halaman 1dari 11

Para Rasul dan Penginjil

Para Rasul adalah orang-orang yang dipilih, diajarkan dan ditugaskan oleh Yesus Kristus
untuk mewartakan Kabar Gembira (Injil) untuk membaptis, mendirikan, mengarahkan,
dan memelihara Gereja-Nya sebagai pelayan-pelayan Allah dan penjaga misteri-misteri-
Nya. Mereka adalah uskup-uskup Gereja Katolik yang pertama.

Injil Santo Matius (Matius 10:1-4) menunjukkan daftar para Rasul dalam urut-urutan
seperti ini: Simon Petrus, Andreas, Yakobus, Yohanes, Filipus, Bartolomeus, Thomas,
Matius, Yakobus, Yudas Thadeus, Simon dan Yudas Iskariot. Matias diangkat untuk
menggantikan tempat Yudas Iskariot. Paulus menjadi Rasul oleh panggilan khusus dari
Yesus Kristus. Barnabas disebut juga sebagai seorang Rasul.

Dua diantara empat penginjil (penulis kitab Injil) yaitu Yohanes dan Matius, termasuk
dalam bilangan 12 rasul. Dua yang lainnya, Lukas dan Yohanes Markus, sangat erat
hubungannya dengan kumpulan para Rasul.

Santo Petrus:
Nama aslinya Simon bin Yunus, lahir di Bethsaida, saudara Santo Andreas, keduanya
bekerja sebagai nelayan. Dinamakan Kefas (bahasa Aram) atau Petrus (transliterasi
dalam bahasa Yunani) yang berarti batu karang, oleh Yesus Kristus (Yohanes 1:42,
Matius 16:18) yang menjadikannya pemimpin para Rasul dan kepala Gereja sebagai
imam-Nya.

Popularitas Santo Petrus diantara bilangan para Rasul sangat menyolok. Analisa secara
statistik menunjukkan bahwa namanya disebutkan sebanyak 195 kali [!!!] dalam
keempat kitab Injil dan Kisah Para Rasul, sedangkan gabungan ke-11 rasul lainnya
disebutkan sebanyak 130 kali saja. Santo Yohanes dalam posisi runner-up namanya
hanya disebutkan sebanyak 29 kali saja. Santo Petrus selalu disebutkan sebagai yang
pertama dalam bilangan para Rasul dalam ketiga Injil sinoptik (Matius, Markus dan
Lukas) maupun Kisah Para Rasul.

Bersama Santo Yakobus bin Zebedeus dan Santo Yohanes, Santo Petrus menjadi saksi
atas dibangkitkannya putri Yairus dari kematian (Markus 5:21-43), transfigurasi Yesus
Kristus di atas bukit (Matius 17:1-8), sengsara Yesus di Taman Getsemani (Matius
26:36-46).

Santo Petrus adalah yang pertama-tama mewartakan Injil di dan seputar Yerusalem, dan
merupakan pemimpin komunitas Kristen yang pertama. Dia mendirikan gereja setempat
di Antiokia. Dia memimpin konsili Gereja Katolik yang pertama di Yerusalem di tahun 51
(Kisah Para Rasul 15:7). Dia menulis dua surat dalam Kitab Perjanjian Baru, yaitu Surat
Petrus 1 dan 2 kepada umat di Asia Kecil. Dia mendirikan pusat pengajarannya sebagai
uskup di Roma dimana dia menghabiskan tahun-tahun terakhirnya dan menjadi martir
dengan cara disalibkan pada tahun 64 atau 67 selama penindasan oleh Kaisar Nero.

Patut dicatat bahwa meskipun diketahui bahwa Santo Petrus meninggal di Roma sesuai
Tradisi Apostolik dan catatan sejarah, tetapi tidak diketahui dimana tepatnya letak
makamnya. Pada tahun 315, kaisar Romawi, Konstantinus, yang bersikap baik terhadap
umat Kristen, membangun gereja yang altarnya tepat berada di atas makam Santo
Petrus. Di kemudian hari basilika (gereja ukuran raksana) yang baru dibangun di atas
bangunan gereja tersebut dan setiap kali bangunan yang baru dibangun di atas pondasi
bangunan yang lama sedemikian rupa hingga akhirnya menjadi Basilika Santo Petrus,
Vatikan, seperti yang kita kenal sekarang ini. Sepanjang masa tersebut, pengetahuan
akan letak makam Santo Petrus sudah menghilang dari sejarah. Sekitar 1500 tahun
kemudian, dengan diawali oleh sebuah sebuah peristiwa kecelakaan seorang pekerja di
tahun 1939, pada tahun 1958 makam Santo Petrus akhirnya ditemukan di salah satu
katakombe dan letaknya persis di bawah altar yang terletak di bawah kubah Santo
Petrus, Vatikan. Salah satu tulisan yang diukirkan disana berbunyi: "Petrus berbaring
di dalam sini". Tidak bisa tidak, kita pasti akan teringat akan kata-kata Yesus pada
Matius 16:18 Dan Akupun berkata kepadamu: "Engkau adalah Petrus (Aram:Kefas),
dan diatas batu karang (Aram:Kefas) ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku
(=Gereja, Ecclesia) dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan
Kuberikan kunci kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan
apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di Sorga." Kepastian penemuan letak
makam Santo Petrus tersebut, telah memberikan dimensi tambahan terhadap makna
Injil Matius 16:18, yang memberi bukti tambahan bahwa Gereja Katolik adalah satu-
satunya Gereja Yesus yang sejati.

Dalam dunia seni, Santo Petrus dilambangkan membawa dua kunci, simbol
kekuasaannya dalam Gereja. Lambang lainnya juga serupa, dengan dua kunci
bersilangan lambang kekuasaannya dan sebuah salib yang diposisikan terbalik yang
merujuk pada posisi penyalibannya. Dirayakan tiap tanggal 29 Juni (bersama Santo
Paulus) dan 22 Februari (Tahta Petrus).

Santo Andreas:
Lahir di Bethsaida, saudara dari Simon Petrus, murid dari Yohanes Pembaptis, seorang
nelayan, Rasul yang pertama dipanggil (Matius 4:18, Markus 1:16, Yohanes 1:40).
Ketika Yohanes Pembaptis menunjuk kepada Yesus dan berkata: "Lihatlah Anak Domba
Allah" dengan serta merta dia meninggalkan Yohanes Pembaptis untuk mengikuti Yesus.
Menurut legenda, dia mewartakan Kabar Gembira di Yunani bagian Utara, yaitu Epirus
dan Scythia, dan menjadi martir di Patras sekitar tahun 70 dengan cara disalibkan pada
salib yang berbentuk huruf X. Dia tidak dipakukan pada kayu salib tetapi diikatkan. Dia
bertahan selama dua hari dalam kesengsaraan dan masih terus berkhotbah kepada
mereka yang mengelilinginya. Dalam dunia seni, dilambangkan dengan salib berbentuk
huruf X, yang disebut Salib Santo Andreas; dihormati sebagai Santo pelindung Russia
dan Skotlandia dan Patriarch Ekumenikal. Dirayakan tiap tanggal 30 November.

Santo Yakobus bin Zebedeus (Yakobus Besar):


Orang Galilea, putra Zebedeus, saudara Rasul Yohanes, dimana mereka berdua disebut
oleh Yesus sebagai Boanerges, artinya putera halilintar (Markus 3:17). Dia juga seorang
nelayan.

Agaknya Petrus, Yakobus dan Yohanes bertiga punya tempat yang spesial. Hanya
mereka bertiga yang menjadi saksi atas: dibangkitkannya putri Yairus dari kematian
(Markus 5:21-43), transfigurasi Yesus di atas bukit (Matius 17:1-8), sengsara Yesus di
taman Getsemani (Matius 26:36-46). Hanya mereka bertiga yang diberi nama khusus
oleh Yesus.

Tidak mengherankan kalau Yakobus dan Yohanes merasa berhak untuk menemui Yesus
dan meminta apapun yang mereka inginkan. (Injil Matius 20:20-28 mengisahkan tentang
permintaan ibunda Yakobus dan Yohanes yang datang kepada Yesus untuk mengajukan
suatu permohonan khusus). Sebagai tanda kasihNya, Yesus tidak memarahi mereka
tetapi menanyakan apa yang mereka minta. Permintaan mereka agar mereka bisa duduk
di sebelah kanan-kiri Yesus jika Yesus nanti datang dalam kemuliaanNya, menunjukkan
bahwa mereka tidak mengerti tugas misi mereka yang sebenarnya. Yesus menjawab
bahwa mereka tidak tahu apa yang dimintanya. Mereka tidak melihat salib kesengsaraan
melainkan tahta duniawi. Bisakah mereka meminum cawan yang Yesus minum? Mereka
bilang "kami dapat." Yesus meyakinkan bahwa memang mereka akan turut meminum
cawanNya. Ke-10 rasul lainnya pun marah-marah setelah mendengar permintaan kedua
bersaudara itu. Yesus menggunakan kesempatan ini untuk mengajarkan kepada mereka
bahwa untuk menjadi besar seseorang harus menjadi pelayan.
Lebih jauh lagi Yakobus dan Yohanes menunjukkan ketidak-mengertian mereka ketika
Yesus ditolak oleh orang-orang Samaria (Lukas 9:51-56). Mereka berdua ingin
menggunakan kuasa yang didapatnya bukannya untuk menyembuhkan melainkan untuk
menurunkan api dari langit untuk membinasakan orang-orang Samaria yang berani
menolak Yesus tersebut. Barangkali Yesus memberi nama mereka Boanerges - putera-
putera halilintar - karena semangat mereka, antusiasme mereka atau temperamen
mereka. Yesuspun memarahi mereka karena pandangan mereka yang ingin
menggunakan kuasa mereka dengan tanpa ampun dan balas dendam.

Meskipun dengan segala kekurangan mereka, Yesus tetap memilih Petrus, Yakobus dan
Yohanes untuk menemaniNya di taman Getsemani. Yesus pasti sangat bersedih ketika
menemukan mereka sedang tertidur pulas pada malam yang sengsara itu.

Yakobus sungguh minum dari cawan yang diminum Yesus. Dia adalah Rasul pertama
yang mati terbunuh, atas perintah raja Herodes Agripa dengan sebilah pedang (Kisah
Para Rasul 12:2).

Ada keragu-raguan akan perjalanan legendaris yang dilakukannya ke Spanyol dan juga
mengenai keotentikan (keaslian) relikwi-relikwi yang disebut sebagai miliknya di
Santiago de Compostela, karena kurangnya bukti sejarah. Yakobus dihormati sebagai
Santo pelindung Spanyol dan para penziarah dan para pekerja. Dalam dunia seni,
digambarkan membawa sebuah bel peziarah. Lambangnya adalah tiga kulit kerang yang
merujuk pada penziarahan. Dirayakan tiap tanggal 25 Juli (Ritus Roma/Latin) dan 30
April (Ritus Bizantium/Timur).

Santo Yohanes, Penginjil:


Orang Galilea, putra Zebedeus, saudara kandung Yakobus Besar, dimana mereka berdua
dinamakan Boanerges, putera-putera guruh (Markus 3:17), oleh Yesus. Dia adalah juga
seorang nelayan, mungkin seorang murid Santo Yohanes Pembaptis, merupakan salah
satu penginjil (penulis kitab Injil), dan yang sering disebut-sebut sebagai "murid yang
terkasih" (Yohanes 19:26, 21:20).

Bersama Petrus dan Yakobus bin Zebedeus, hanya mereka bertiga yang diajak Yesus
ketika: putri Yairus dibangkitkan dari kematian (Markus 5:21-43), transfigurasi Yesus di
atas bukit (Matius 17:1-8), sengsara Yesus di Taman Getsemani (Matius 26:36-46).

Rasul Yohanes adalah satu-satunya yang tidak meninggalkan Yesus ketika saat-saat
sengsara penyaliban Yesus. Dari kayu salib, Yesus Kristus menyatakan Bunda Maria
sebagai ibu kepada Yohanes dan sebaliknya menyatakan kepada Bunda Maria bahwa
Yohanes adalah anaknya (Yohanes 19:26). Sabda Yesus yang signifikan ini merujuk
kepada Maria sebagai hawa yang baru, hawa yang kedua. Yohanes mewakili seluruh
umat Kristen dan dengan demikian Bunda Maria menjadi ibu bagi segenap umat manusia
(Lukas 1:48).

Rasul Yohanes mengarang Kitab Injil ke-empat, tiga Surat Yohanes, dan Kitab Wahyu.
Injil karangannya punya karakter yang berbeda secara menyolok. Kalau Injil Matius,
Markus dan Lukas dikategorikan sebagai Injil sinoptik - disebut demikian karena isinya
berupa ringkasan ministri Yesus -, Injil Yohanes ditulis dengan 'gaya bebas' dan topikal,
sesuai tujuan yang ingin dicapai oleh sang penulis, dan mengandung makna teologis
yang mendalam. Menurut tradisi, dia dibawa ke Roma dan atas perintah Kaisar Domitian
dia dimasukkan kedalam belanga berisi minyak mendidih tetapi Yohanes selamat tanpa
cedera sedikitpun. Yohanes lantas diasingkan ke pulau Patmos selama setahun.

Rasul Yohanes adalah satu-satunya diantara bilangan para Rasul, yang diketahui secara
pasti tidak meninggal sebagai martir. Menarik untuk direnungkan apa yang dikatakan
oleh Yesus dalam Injil Yohanes 21:20,21,23 : Ketika Petrus berpaling, ia melihat bahwa
murid yang dikasihi Yesus (yaitu Yohanes) sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang
pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesus dan yang berkata:
"Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?"....Ketika Petrus melihat murid
itu, ia berkata kepada Yesus: "Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?" ....
Maka tersiarlah kabar di antara saudara-saudara itu, bahwa murid itu tidak akan mati.
Yohanes memang sungguh-sungguh berumur panjang. Dia tinggal di Efesus di Asia Kecil
untuk beberapa lamanya dan masih hidup ketika Roma dipimpin oleh Paus Santo
Clement I yang suratnya kepada umat di Korintus sangat terkenal dan dijadikan bahan
bukti untuk mendukung otoritas Sri Paus. Yohanes meninggal secara alami pada sekitar
tahun 100 dan diatas makamnya dibangun gereja yang megah. Akan tetapi berabad-
abad sesudahnya, penguasa Islam merubah gereja itu menjadi mesjid.

Dalam dunia seni, dia dilambangkan dengan seekor elang, sebagai simbol kehebatan isi
kitab Injil karangannya, potret kemampuan dirinya yang menonjol dalam menyelami
misteri-misteri Allah. Lambang lainnya yaitu kaliks (piala) yang dililit oleh seekor ular
menurut legenda dimana dia diberikan piala berisi racun dalam suatu usaha untuk
membunuhnya. Dirayakan tiap tanggal 27 Desember (Ritus Roma/Latin) dan 8 Mei (Ritus
Bizantium/Timur).

Santo Filipus:
Lahir di Bethsaida, Galilea. Pada awalnya Santo Filipus mungkin adalah murid Santo
Yohanes Pembaptis. Hanya Injil Yohanes yang menyebutkan dua kisah tentang Santo
Filipus ini. Dia dipanggil oleh Yesus sendiri dan dia membawa Natanael besertanya
(Yohanes 1:43-51). Aksi Santo Filipus selanjutnya bisa dibaca dalam Kisah Para Rasul
8:4-13. Menurut tradisi, dia mewartakan Kabar Gembira di Phrygia dan menjadi martir
dengan cara disalibkan terbalik di Hierapolis, Yunani, pada masa pemerintahan Kaisar
Domitian.

Lambang Santo Filipus adalah sebuah salib yang didampingi oleh dua bundaran yang
melambangkan dua potong roti. Dua potong roti Ini merujuk pada kata-kata Yesus yang
ditujukan kepada Filipus mengenai pemberian makan kepada ribuan orang dalam Injil
Yohanes 6:5-7 ..berkatalah Ia kepada Filipus: "Dimanakah kita akan membeli roti,
supaya mereka ini dapat makan?" Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab Ia
sendiri tahu apa yang hendak dilakukan-Nya. Jawab Filipus kepada-Nya: "Roti seharga
dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat
sepotong kecil saja." Dirayakan tiap tanggal 3 Mei (Ritus Roma/Latin) dan 14 November
(Ritus Bizantium/Timur).

Santo Bartolomeus (Natanael):


Satu hal yang diketahui pasti tentang Santo Bartolomeus adalah namanya disebutkan
dalam bilangan para Rasul. Namanya berarti "putera Tolomai" (bar = bin = putera) dan
dikenal juga sebagai Natanael dari Kana, sahabat Filipus (Yohanes 1:43-51). Ia dibawa
kepada Yesus oleh Filipus, dimana Yesus memujinya sebagai orang Israel sejati yang
tidak memiliki kepalsuan didalamnya.

Menurut berbagai tradisi, dia mewartakan Kabar Gembira di Etiopia, India, Persia dan
Armenia, dimana dia menjadi martir dengan cara dicacah dagingnya hidup-hidup dengan
pisau dan dipenggal oleh raja Astyages. Tempatnya meninggal adalah di Abanopolis, di
tepi barat Laut Kaspia. Dalam dunia seni, digambarkan memegang sebilah pisau, salah
satu alat yang dipakai untuk membunuhnya. Lambang Santo Bartolomeus adalah tiga
bilah pisau. Dirayakan tiap tanggal 24 Agustus (Ritus Roma/Latin) dan 25 Agustus (Ritus
Bizantium/Timur).

Santo Thomas Didimus:


Santo Thomas orang Yahudi yang termasuk dalam bilangan 12 rasul. Ketika Yesus
berkata bahwa Ia ingin kembali ke Yudea untuk mengunjungi sahabatnya Lazarus yang
menderita sakit keras (Yohanes 11), Thomas menyemangati para rasul lainnya untuk
ikut menemani Yesus dalam perjalanan yang penuh bahaya maut. Pada perjamuan
terakhir (Yohanes 14), ketika Yesus memberitahu para muridNya bahwa Ia akan pergi
untuk menyiapkan tempat bagi mereka kemana mereka akan datang karena mereka
juga tahu tempat dan jalannya, Thomas berkata bahwa mereka tidak mengerti. Yesus
lantas meyakinkan bahwa Kristus adalah Jalan, Kebenaran dan Hidup.

Namun yang paling kita ingat dari Santo Thomas yaitu keragu-raguannya akan
Kebangkitan Yesus seperti disaksikan oleh para rasul pada hari Minggu Paskah yang
pertama (Yohanes 20:19-20). Delapan hari sesudahnya, pada penampakan Kristus yang
kedua, Yesus menegor Thomas dengan lembut karena ketidak-percayaannya dan
selanjutnya memberikan bukti-bukti seperti yang dituntut oleh Thomas - tangan yang
berlubang bekas paku dan luka di lambungNya. Santo Thomas menjadi yakin akan
Kebangkitan Yesus dan dengan serta-merta berseru "Ya Tuhanku dan Allahku". Dengan
demikian Santo Thomas menyatakan pengakuan iman akan ke-Allah-an Yesus (Yohanes
20:24-29). Santo Thomas juga disebut dalam peristiwa penampakan Kebangkitan Yesus
lainnya di tepi danau Tiberias (Yohanes 21).

Menurut tradisi, setelah para rasul berpisah setelah peristiwa Pantekosta, Santo Thomas
dikirim untuk mewartakan Kabar Gembira di berbagai tempat dari Laut Kaspia, Parthian,
Medes, sampai Teluk Persia dan akhirnya mencapai India dimana banyak penduduk asli
di negara bagian Malabar menjadi Kristen dan menyebut diri mereka sebagai "umat
Kristen Thomas". Ritus khas mereka yaitu Syro-Malabar dan Syro-Malankara adalah dua
diantara 22 ritus yang dikenal dan diakui oleh Gereja Katolik. Rasul Thomas menjadi
martir di sekitar kota Madras, India di tempat yang bernama Calamine; mati dengan cara
ditombak.

Dalam dunia seni, Santo Thomas digambarkan berlutut dihadapan Kristus yang bangkit
dengan mulia, dan lambangnya adalah sebuah penggaris-siku tukang kayu dan sebilah
tombak, alat yang digunakan untuk membunuhnya. Santo Thomas adalah santo
pelindung para arsitek. Dirayakan tiap tanggal 3 Juli (Ritus Roma/Latin) dan 6 Oktober
(Ritus Bizantium/Timur).

Santo Matius, Penginjil:


Orang Galilea, salah satu dari ke-12 rasul. Rasul Matius adalah putera Alfeus (Markus
2:14) dan dipanggil untuk menjadi rasul sewaktu sedang duduk-duduk di kantor pajak di
Kapernaum (Matius 9:9). Sebelum bertobat ia bekerja sebagai pemungut cukai/pajak.
Dia diidentifikasi sebagai Lewi oleh Markus dan Lukas (Markus 2:13-17 dan Lukas 5:27-
32). Santo Matius adalah salah satu penulis Kitab Injil.

Injil Santo Matius ditulis untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak bagi orang Yahudi,
baik mereka yang percaya maupun yang tidak percaya. Bagi orang Yahudi Injil Matius
dipergunakan untuk memberi semangat bagi cobaan-cobaan yang akan datang,
terutama kemungkinan mereka kembali memeluk agama Yahudi. Bagi mereka yang tidak
percaya, Injil Matius didesain untuk meyakinkan mereka bahwa Mesias telah datang
dalam ujud Yesus dimana semua nubuat tentang Mesias telah terpenuhi secara spiritual
dan bukan secara fisik. "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini". Oleh karenanya, Injil Matius
menjawab pertanyaan yang diajukan oleh murid-murid Santo Yohanes Pembaptis,
"Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?" (Matius
11:2-18)

Santo Matius menulis Injil dalam bahasa aslinya yaitu bahasa Aram. Segera setelah itu,
pada masa penindasan oleh raja Herodes Agripa I di tahun 42, Santo Matius berangkat
ke luar wilayah. Tradisi lain menyebutkan bahwa Santo Matius menulis kitab Injilnya
antara saat keberangkatannya hingga Konsili Yerusalem, yaitu antara tahun 42 dan 50.
Yang pasti, Injilnya yang menggambarkan Kota Suci, Yerusalem, dengan altar dan Bait
Suci (sinagoga) yang masih utuh dan tanpa referensi kepada pemenuhan nubuat oleh
Yesus, menunjukkan bahwa Injilnya ditulis sebelum penghancuran kota Yerusalem oleh
orang-orang Romawi di tahun 70 dan bukti-bukti ini menguatkan tradisi sebelumnya.

Menurut berbagai tradisi, dia mewartakan Kabar Gembira di Yudea, Etiopia, Persia dan
Parthia, dan menjadi martir. Dalam dunia seni, digambarkan sebagai orang suci yang
bersayap karena perannya sebagai Penginjil (Evangelis) dan Injilnya yang
menggambarkan sifat-sifat manusiawi Yesus Kristus. Lambangnya adalah tiga kantung
uang yang merujuk pada pekerjaannya sebagai pemungut cukai/pajak sebelum ia
dipanggil untuk mengikuti Yesus. Dirayakan tiap tanggal 21 September (Ritus
Roma/Latin) dan 16 November (Ritus Bizantium/Timur).

Santo Yakobus (kecil):


Anak Alfeus Kleofas, menulis salah satu surat dalam Kitab Perjanjian Baru, yaitu Surat
Yakobus. Ibunya, Maria, adalah saudari perempuan atau kerabat dekat dari Bunda Maria.
Oleh karena itu, sesuai adat Yahudi, dia sering disebut sebagai saudara Yesus. Bahasa
Aram tidak memiliki kata yang terpisah untuk membedakan sebutan kakak/adik
kandung, sepupu atau misan. Dia disebut "kecil" karena dia lebih muda umurnya atau
lebih kecil postur tubuhnya dibanding Santo Yakobus Besar (Yakobus bin Zebedeus).

Rasul Yakobus bin Alfeus memegang peran penting dalam komunitas Kristen di
Yerusalem. Menurut tradisi, dia adalah Uskup Yerusalem yang pertama dan hadir dalam
Konsili Yerusalem di tahun 50 (Kisah Para Rasul 15). Tradisi mengakui bahwa ia sebagai
pengarang Surat Yakobus. Bukti-bukti berupa bahasa, gaya tulisan, dan ajaran dalam
surat tersebut menunjukkan pengarangnya sebagai seorang Yahudi yang paham akan
Kitab Perjanjian Lama, dan seorang Kristen yang paham akan ajaran-ajaran Injil. Bukti-
bukti lain dari para Bapa Gereja dan Konsili-konsili Gereja menguatkan keaslian dan
kanonitas Surat Yakobus. Tanggal surat itu ditulis tidak diketahui dengan pasti. Ada yang
percaya bahwa surat itu ditulis tahun 49, sementara lainnya menduga surat itu ditulis
setelah Santo Paulus menulis surat kepada umat di Roma (tahun 57-58). Mungkin juga
ditulis pada sekitar tahun 60 - 62.

Dia menjadi martir, dilempar kebawah dari atap Sinagoga/Bait Allah di Yerusalem dan
dibunuh dengan cara dilempari batu atau dihabisi dengan sepotong pemukul. Ahli sejarah
pada waktu itu, Eusebius dan Hegesippus menyatakan bahwa Santo Yakobus menjadi
martir iman, dibunuh oleh orang-orang Yahudi pada musim semi tahun 62. Mereka
sangat mengagumi sifat perilakunya dan menjulukinya "Yakobus si orang benar". Dalam
dunia seni, digambarkan dengan sebilah tongkat pemukul atau gada besar. Dirayakan
tiap tanggal 3 Mei (Ritus Roma/Latin) dan 9 Oktober (Ritus Bizantium/Timur).

Santo Yudas Thadeus:


Santo Yudas dikenal juga sebagai Thadeus, adalah saudara Santo Yakobus kecil, dan
juga kerabat Yesus. Dia menulis salah satu surat dalam Kitab Perjanjian Baru, yaitu
Surat Yudas.

Berbagai tradisi menyebutkan bahwa ia mewartakan Kabar Gembira di Yudea, Samaria,


Idumaea, Siria, Mesopotamia, Persia dan Libia. Menurut sejarawan Eusebius, Santo
Yudas Thadeus kembali ke Yerusalem pada tahun 62 dan membantu pemilihan
saudaranya, Santo Simeon, sebagai Uskup Yerusalem. Dia juga menulis surat kepada
Gereja-gereja di Timur, terutama kepada kaum Yahudi Kristen yang ditujukan untuk
melawan pembangkangan/penyelewengan kaum Simonian, Nikolait, dan Gnostik. Santo
Yudas Thadeus dikabarkan menjadi martir di Armenia yang waktu itu dibawah kekuasaan
Persia. Santo Yudas Thadeus adalah murid yang menanyakan Yesus pada perjamuan
terakhir mengapa Ia tidak memanifestasikan diriNya kepada seluruh dunia setelah
KebangkitanNya.
Menurut legenda dia mengunjungi Beirut dan Edessa dan mungkin menjadi martir di
Persia bersama Santo Simon. Doa-doa kepada Santo Yudas dipanjatkan dalam situasi-
situasi yang sangat genting karena suratnya dalam Perjanjian Baru menekankan bahwa
umat harus bertekun/tabah dalam situasi yang berat, kondisi-kondisi sulit, sama seperti
para pendahulu kita. Oleh karena itu Santo Yudas Thadeus adalah santo pelindung
kasus-kasus yang genting. Devosi terhadap Santo Yudas Thaddeus, yang disebut sebagai
Santo bagi hal-hal yang mustahil (The Saint of the impossibles) cukup populer dan
digalakkan di Amerika Serikat dan berbagai negara lain.

Dalam dunia seni, dilambangkan dengan sebuah halberd (sejenis senjata yang
merupakan gabungan dari kampak dan tombak, seperti yang sering dipakai di abad
pertengahan), yang merupakan alat yang dipakai untuk membunuhnya. Dirayakan tiap
tanggal 28 Oktober (Ritus Roma/Latin) dan 19 Juni (Ritus Bizantium/Timur).

Santo Simon:
Disebut orang Kanaan atau Zealot (Matius 10:4, Markus 3:18, Lukas 6:15) karena
menjalani hukum Yahudi dan hukum Kanaan secara ketat. Menurut legenda, Santo
Simon mewartakan Kabar Gembira di berbagai tempat di Timur Tengah dan didampingi
oleh Santo Yudas Thadeus dalam berbagai perjalanan misionarisnya. Dia menjadi martir
dengan cara digergaji tubuhnya dibelah dua.

Dalam dunia seni dilambangkan dengan sebilah gergaji, alat yang dipakai untuk
membunuhnya, atau dilambangkan dengan sebuah buku, simbol semangatnya akan
Hukum Allah. Dirayakan tanggal 28 Oktober (Ritus Roma/Latin) dan 10 Mei (Ritus
Bizantium/Timur).

Santo Matias:
Tindakan para rasul yang pertama setelah Yesus naik ke surga adalah memilih pengganti
Yudas Iskariot. Mereka memfokuskan diri untuk mencari rasul kedua belas. Angka dua
belas penting bagi bangsa yang terpilih, karena mewakili ke-12 suku bangsa Israel.
Kalau Israel yang Baru datang dari murid-murid Yesus, maka dibutuhkan rasul ke-12.
Tetapi Yesus telah memilih ke-12 rasul, bagaimana mereka tahu siapa yang akan mereka
pilih? Seratus dua puluh orang berkumpul dan berdoa di ruang atas ketika Petrus berdiri
untuk mengajukan cara melakukan pemilihan. Petrus menentukan kriterianya: rasul
yang baru harus sudah menjadi murid Yesus sejak awal dan tetap setia ketika banyak
orang meninggalkan Yesus karena ajaran-ajaranNya. Dua orang memenuhi kriteria:
Matias dan Yusuf yang disebut Barsabas. Mereka membuang undi dan Matias terpilih
untuk ditambahkan kedalam bilangan 12 rasul (Kisah Para Rasul 1:15-26).

Beberapa tradisi melaporkan bahwa Santo Matias mewartakan Kabar Gembira di


Palestina, Kapadokia atau Etiopia. Dia meninggal sebagai martir. Dalam dunia seni
dilambangkan dengan sebuah salib dan sebuah halberd (semacam kampak dengan ujung
tombak), alat yang dipergunakan untuk membunuhnya. Lambang lainnya adalah sebilah
kapak dengan buku putih terbuka yang bertuliskan "super Mathiam". Dirayakan tiap
tanggal 14 Mei (Ritus Roma/Latin) dan 9 Agustus (Ritus Bizantium/Timur).

Santo Paulus:
Lahir di Tarsus, dari suku keturunan Benyamin, dan seorang warganegara Roma. Dia
turut mengambil bagian dalam menindas umat Kristen sampai pada saat pertobatannya
yang mukjijat di tengah perjalanannya ke Damsyik (Damaskus, Siria) (Kisah Para Rasul
9:1-18). Ia mendapat panggilan dari Yesus Kristus sendiri, yang menyatakan diri-Nya
kepada Paulus dengan cara yang khusus. Dia menjadi rasul yang tidak kenal lelah bagi
kaum non-Yahudi.

Dia tetap tinggal di Damaskus untuk beberapa hari setelah pembaptisannya dan lantas
menuju ke Arabia mungkin selama satu dua tahun untuk mempersiapkan aktivitas
misionarisnya. Sekembalinya ke Damaskus, dia tinggal disana untuk beberapa waktu,
berkhotbah di sinagoga-sinagoga bahwa Yesus adalah Kristus, Putera Allah. Hal ini
membangkitkan kebencian orang Yahudi dan dia harus melarikan diri dari sana. Dia
lantas pergi ke Yerusalem untuk menemui Petrus dan bersilaturahmi kepada sang kepala
Gereja.

Dalam perjalanan misionarisnya yang pertama bersama Barnabas, Paulus mendirikan


gereja-gereja di seluruh Asia Kecil: Pisidian, Antiokia, Iconium, Lystra dan Derbe. Setelah
Konsili Yerusalem, Paulus ditemani oleh Silas, dan kemudian oleh Timotius dan Lukas
melakukan perjalanan misionaris keduanya. Pada perjalanan misionarisnya yang ketiga,
Paulus mengunjungi tempat-tempat yang sama dan sempat tinggal di Efesus selama
hampir tiga tahun. Dia dipenjarakan selama dua tahun di kota Roma, setelah
sebelumnya ditangkap di Yerusalem (Kisah Para Rasul 21:30) dan dipenjarakan di
Kaisarea (Kisah Para Rasul 23:23-24). Menurut tradisi, setelah dua tahun Santo Paulus
dibebaskan dari penjara Roma dan lantas melakukan perjalanan ke Spanyol, lalu kembali
ke Timur, dan kembali lagi ke Roma dimana dia kembali dipenjarakan untuk kedua
kalinya. Akhirnya dia menjadi martir di Roma dengan cara dipenggal, di luar tembok-
tembok kota pada tahun 67 selama penindasan oleh Kaisar Nero. Tempat ia dipenggal
dikenal dengan nama Tre Fontane (Three Fountains - Tiga Mata Air) karena munculnya
tiga mata air yang mukjijat di tempat kepalanya jatuh ke bumi.

Tidak kurang dari 14 surat-surat dalam Kitab Perjanjian Baru ditulis olehnya. Akan tetapi
bisa dipastikan bahwa Santo Paulus menulis lebih banyak lagi surat-surat yang telah
hilang. Dalam surat-suratnya Santo Paulus menunjukkan bahwa ia adalah seorang
pemikir religius yang sangat menonjol dan perannya yang masih dapat dirasakan dalam
perkembangan iman Kristiani.

Dalam dunia seni, dia digambarkan secara bermacam-macam, juga bersama-sama


dengan Santo Petrus, diantaranya dengan sebilah pedang dalam adegan pertobatannya.
Lambangnya adalah sebilah pedang dibelakang sebuah buku terbuka yang bertuliskan
"Spiritus Gladius" (=Pedang Roh). Dirayakan tiap tanggal 29 Juni (berbareng dengan
Santo Petrus) dan 25 Januari (pertobatannya).

Santo Barnabas:
Orang Yahudi yang lahir di Siprus (Kisah Para Rasul 4:36-37). Nama aslinya Yusuf tetapi
dinamakan Barnabas oleh para Rasul (Kisah Para Rasul 4:36), dimana dia dihargai
sebagai seorang rasul oleh karena kerjasamanya dengan Rasul Paulus (a.l. Kisah Para
Rasul 11:19-30). Merupakan sepupu Santo Markus dan anggota komunitas Kristen di
Yerusalem.

Dia menjual harta bendanya dan menyerahkan uang hasil penjualan kepada para rasul.
Dia meyakinkan para Rasul untuk menerima Paulus (Kisah Para Rasul 9:27), dan dikirim
ke Antiokia, Siria untuk menengok umat Kristen disana dan membawa Paulus
besertanya. Bersama Paulus, dia membawa sumbangan umat Antiokia kepada umat di
Yerusalem waktu terjadi bencana kelaparan, dan kembali ke Antiokia bersama
sepupunya, Santo Yohanes Markus. Mereka bertiga melakukan perjalanan misionaris ke
Siprus, Perga (dimana Yohanes Markus melanjutkan ke Yerusalem) dan Antiokia di Pisidia
dimana Paulus dan Barnabas ditolak habis-habisan oleh orang Yahudi sehingga mereka
memutuskan untuk mewartakan Injil kepada kaum pagan. Mereka lalu melanjutkan ke
Ikonium dan Listra di Lycaonia, dimana awalnya mereka dianggap sebagai dewa dan
kemudian dilempari batu dan diusir dari kota. Mereka kembali ke Antiokia di Siria.

Ketika ada perselisihan mengenai hukum agama orang Yahudi Kristen, Paulus dan
Barnabas pergi ke Yerusalem, dimana dihadapan konsili, diputuskan bahwa kaum non-
Yahudi tidak perlu disunat untuk dibaptis. Sekembalinya mereka ke Antiokia, Barnabas
ingin membawa serta Yohanes Markus, tetapi Paulus menolak karena Yohanes Markus
meninggalkan mereka di Perga. Paulus dan Barnabas berpisah, dan Barnabas kembali ke
Siprus bersama-sama dengan Yohanes Markus. Tidak ketahuan lagi berita selanjutnya,
namun dipercaya bahwa Barnabas dan Paulus akhirnya berdamai.

Tradisi menyebutkan bahwa ia menjadi martir di Salamis, Siprus pada tahun 61 selama
penindasan terhadap umat Kristen oleh Kaisar Nero. Lambangnya adalah 6 mawar
berbentuk segitiga terbalik. Dirayakan tiap tanggal 11 Juni.

Santo Lukas, Penginjil:


Santo Lukas adalah pengarang Injil Lukas dan Kisah Para Rasul (Kisah Para Rasul 1:1),
dan disebutkan sebagai "tabib yang kekasih" oleh Rasul Paulus (Kolose 4:14), yang
didampinginya selama tugas-tugas misionaris Santo Paulus (Kisah Para Rasul 16:10-40).

Santo Lukas adalah orang Yunani yang menjadi Kristen, satu-satunya pengarang Injil
yang bukan Yahudi. Dalam surat Kolose 4:10-14, Rasul Paulus menyebutkan sahabat-
sahabat yang bersamanya dari golongan mereka yang bersunat, dengan kata lain
Yahudi, dan dia tidak memasukkan Santo Lukas dalam group ini. Injil Lukas adalah satu-
satunya yang menyebutkan perumpamaan "orang Samaria yang baik hati" (Lukas 10:25-
37), Yesus yang memuji iman kaum non-Yahudi seperti janda di Sarfat di tanah Sidon
dan Naaman orang Siria (Lukas 4:25-27), dan kisah seorang Samaria penderita kusta
yang berterima kasih (Lukas 17:11-19). Hanya dari Injil Lukas kita mendapat nyanyian
pujian Maria (magnificat). Menurut sejarawan Eusebius, Santo Lukas lahir di Antiokia,
Siria.

Pada masa kini, kita berasumsi bahwa seorang dokter pastilah kaya-raya. Tetapi para
teolog melontarkan argumentasi bahwa mungkin Santo Lukas dilahirkan sebagai budak.
Tidak jarang bagi keluarga-keluarga kaya pada jaman itu untuk mendidik budaknya
dalam bidang obat-obatan, supaya mereka mempunyai dokter pribadi. Tidak hanya
melalui kata-kata Santo Paulus, tetapi juga Santo Jerome, Santo Irenaeus, Caius -
penulis abad kedua, mereka semua menuliskan bahwa Lukas adalah seorang dokter.

Untuk mengikuti jejak-jejak pelayanan Santo Lukas, kita harus meneliti Kisah Para Rasul.
Kita tidak memiliki informasi kapan Santo Lukas bertobat dan menjadi Kristen, tetapi
dengan meneliti tulisan pada kitab tersebut, kita bisa melihat dimana dia bergabung
dengan Santo Paulus. Kisah Para Rasul ditulis dengan perspektif orang-ketiga, seperti
seorang sejarahwan menuliskan fakta-fakta sejarah, sampai dengan pasal ke enam
belas. Pada Kisah Para Rasul 16:8-9, kita mendengar pendamping Paulus "Setelah
melewati Misia, mereka sampai di Troas. Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus
suatu penglihatan: ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya,
katanya: 'Menyeberanglah kemari dan tolonglah kami!'" Lalu tiba-tiba di pasal 16:10
kata "mereka" berubah menjadi "kami": "Setelah Paulus melihat penglihatan itu,
segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia, karena dari
penglihatan itu kami menarik kesimpulan bahwa Allah telah memanggil kami untuk
memberitakan Injil kepada orang-orang di sana." Jadi Santo Lukas bergabung dengan
rombongan Paulus pertama kali di Troas pada sekitar tahun 51 dan menemaninya ke
Makedonia dimana mereka melewati Samotrake, Neapolis, dan akhirnya Filipi. Santo
Lukas lantas kembali merobah gaya tulisan ke orang ketiga yang agaknya menunjukkan
bahwa ia tidak dimasukkan ke penjara bersama-sama dengan Santo Paulus dan bahwa
ketika Paulus dibebaskan dan meninggalkan Filipi, Santo Lukas tetap tinggal disana
untuk mendukung Gereja disana. Tujuh tahun berlalu sebelum Santo Paulus kembali ke
daerah itu dalam perjalanan misionarisnya yang ketiga. Dalam pasal 20:5, kembali
digunakan kata "kami" yang menunjukkan bahwa Santo Lukas telah meninggalkan Filipi
untuk bergabung dengan Santo Paulus pada tahun 58 di Troas, di tempat mereka
pertama kali bergabung. Mereka berkelana bersama melalui Miletus, Tire, Kaisarea ke
Yerusalem. Lukas adalah pendamping yang setia yang tinggal bersama Santo Paulus
ketika ia dipenjarakan di Roma sekitar tahun 61: "Salam kepadamu dari Epafras,
temanku sepenjara karena Kristus Yesus dan dari Markus, Aristarkhus, Demas dan
Lukas, teman-teman sekerjaku" (Filemon 1:23-24). Dan semua orang lain meninggalkan
Santo Paulus sewaktu ia dipenjara dan sengsara terakhir kalinya, adalah Santo Lukas
yang tetap tinggal bersama Santo Paulus "Hanya Lukas yang tinggal dengan aku" (2
Timotius 4:11).

Inspirasi dan informasi bagi Injilnya dan Kisah Para Rasul berasal dari hubungannya yang
erat dengan Santo Paulus dan rombongannya seperti yang Lukas jelaskan dalam
pembukaan Injilnya: "Teofilus yang mulia, Banyak orang telah berusaha menyusun suatu
berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi diantara kita, seperti yang
disampaikan kepada kita oleh mereka, yang dari semula adalah saksi mata dan pelayan
Firman. Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari
asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu,
supaya engkau dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu
sungguh benar."

Perspektif Santo Lukas yang unik akan Yesus bisa dilihat dalam enam mukjijat dan
delapan belas perumpamaan yang tidak ditemui dalam Injil yang lain. Injil Santo Lukas
adalah Injil bagi orang miskin dan keadilan sosial. Hanya Injil Lukas yang mengisahkan
tentang Lazarus dan Orang Kaya (Lukas 16:19-31). Santo Lukas-lah yang menggunakan
"Berbahagialah orang miskin..." dan bukannya "Berbahagialah orang yang miskin
dihadapan Allah" dalam Sabda Kebahagiaan (Lukas 6:20-26, Matius 5:1-12). Hanya
dalam Injil Lukas kita mendengar Nyanyian Pujian Maria dimana Maria menyatakan
bahwa "Allah menurunkan orang-orang yang berkuasa dari tahtanya dan meninggikan
orang-orang yang rendah. Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar
dan menyuruh orang kaya pergi dengan tangan hampa" (Lukas 1:52-53)

Santo Lukas juga punya hubungan yang khusus dengan wanita-wanita dalam hidup
Yesus, terutama Bunda Maria. Hanya dalam Injil Lukas kita mendengar kisah tentang
pemberitahuan akan kelahiran Yesus, kunjungan Maria ke Elisabet, Nyanyian Pujian
Maria, Yesus dipersembahkan di Bait Allah, dan Yesus yang hilang di Yerusalem. Kepada
Santo Lukas-lah kita harus berterima kasih atas bagian ayat-ayat Alkitab dari doa Salam
Maria: "Salam Maria penuh rahmat, Tuhan sertamu" yang diucapkan oleh malaikat
Gabriel dan "Terpujilah engkau diantara wanita dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus"
yang diucapkan oleh sepupunya, Elisabet.

Pengampunan dan belas kasih Allah kepada para pendosa juga sangat penting bagi
Santo Lukas. Hanya dalam Injil Lukas kita mendengar kisah tentang anak yang hilang
(Lukas 15:11-32). Hanya dalam Injil Lukas kita mendengar wanita pendosa yang
membasuh kaki Yesus dengan airmatanya (Lukas 7:36-50). Sepanjang Injil Lukas, Yesus
berpihak kepada yang ingin kembali kepada kemurahan Tuhan. Membaca Injil Lukas
memberi gambaran yang jelas akan sifatnya yang mengasihi orang miskin, yang
menginginkan pintu Kerajaan Allah terbuka bagi semua orang, yang menghargai para
wanita, yang melihat adanya harapan belaskasih Allah bagi semua orang.

Kisah Santo Lukas setelah meninggalnya Santo Paulus tidak diketahui dengan pasti.
Beberapa penulis sejarah mengatakan bahwa ia menjadi martir, sementara lainnya
mengatakan ia berumur panjang. Dalam dunia seni, dia digambarkan dengan seekor
lembu atau domba (karena Injil karangannya dimulai dengan adegan kurban
persembahan di Sinagoga/Bait Suci). Lambangnya adalah seekor lembu yang bersayap.
Santo Lukas adalah santo pelindung para dokter dan ahli bedah. Dirayakan tiap tanggal
18 Oktober.

Santo Markus, Penginjil:


Nama lengkapnya, Yohanes Markus (Kisah Para Rasul 15:37). Dia adalah sepupu Santo
Barnabas dan merupakan anggota komunitas Kristen yang pertama di Yerusalem. Baik
Santo Yohanes Markus maupun ibunya dihormati oleh komunitas Gereja purba dan
rumah ibunya sering digunakan sebagai tempat berkumpul bagi umat Kristen.

Dia mendampingi Santo Paulus dan Santo Barnabas dalam tugas-tugas misionaris
mereka (Kisah Para Rasul 12:12 dan 15:35-41) melalui pulau Siprus. Lalu dia hanya
mendampingi Santo Barnabas. Kemudian dia juga berada di Roma bersama Santo Paulus
dan Santo Petrus (1 Petrus 5:13).

Dia menulis Kitab Injil kedua mungkin di Roma sebelum tahun 60. Dia menulis Injilnya
dalam bahasa Yunani bagi kaum non-Yahudi yang menjadi Kristen. Injil karangannya
adalah yang paling pendek diantara keempat kitab Injil. Menurut tradisi Santo Markus
diminta oleh orang-orang Romawi untuk menuliskan ajaran-ajaran Santo Petrus. Hal ini
dikuatkan oleh posisi Santo Petrus dalam Injil Markus. Injil Markus melukiskan hidup
Yesus melalui pandang mata Santo Petrus, pemimpin para rasul.

Menurut tradisi dia mendirikan Gereja di Alexandria, Mesir, dan menjadi uskup disana,
dan menjadi martir di jalanan kota tersebut. Dalam dunia seni, dia dilambangkan dengan
seekor singa yang bersayap, yang melambangkan Santo Yohanes Pembaptis sebagai
suara yang berseru-seru di padang gurun, seperti tertulis pada awal Kitab Injil karangan
Santo Markus. Dirayakan tiap tanggal 25 April

Yudas Iskariot:
Kitab-kitab Injil hanya menulis sedikit fakta-fakta seputar Yudas Iskariot, sang rasul
yang menghianati Kristus. Satu-satunya orang non-Galilea diantara bilangan ke-12
Rasul, dia berasal dari Carioth, sebuah kota di sebelah selatan Yudea. Dia adalah
bendaharawan para Rasul. Dia disebut sebagai maling kecil oleh Santo Yohanes. Dialah
yang menyuarakan ketidak-senangannya akan penghamburan uang, yang disebutnya
bisa digunakan bagi orang-orang miskin, sehubungan dengan peristiwa pengurapan
Yesus di Betania. Dia berinisiatif mengatur penghianatan terhadap Yesus Kristus. Setelah
itu, dia mengaku bahwa dia telah menghianati seorang yang tidak bersalah dan
membuang uang yang telah diterima sebagai pembayarannya ke dalam Bait Allah.
Mengenai kematiannya, Matius mengatakan bahwa Yudas menggantung diri, sedangkan
Kisah Para Rasul menyatakan bahwa ia jatuh tertelungkup, perutnya terbelah dan isinya
menghambur keluar. Kedua laporan ini lebih menekankan segi makna daripada cara
Yudas meninggal - yaitu kesengsaraan kematian seorang pendosa. Konsensus umum
tentang sebab mengapa Yudas berhianat terhadap Yesus difokuskan pada imaginasi
Yudas yang salah dan penolakan untuk menerima konsep Juru Selamat (Mesiah, Kristus)
yang menderita, dan penderitaan dirinya sendiri sebagai seorang Rasul.

Anda mungkin juga menyukai