Anda di halaman 1dari 15

lOMoARcPSD|7471442

260901989 Resume Etika Bisnis 1 6 Velazquez

Business and Profession Ethics (Universitas Gadjah Mada)

StuDocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by fadhi lullah (fadhilullah123@gmail.com)
lOMoARcPSD|7471442

BAGIAN 1 PRINSIP-PRINSIP DASAR


BAB I
ETIKA DAN BISNIS
HAKIKAT ETIKA BISNIS
• Etis adalah apa yang perasaan saya katakan benar.
• Etis adalah apa yang sesuai dengan kepercayaan religius saya
• Etis adalah apa yang sesuai menurut peraturan hukum
Menurut Kamus: Istilah Etika memiliki beragam makna yang berbeda, yaitu:
• Etika adalah prinsip tingkah laku yang mengatur individu atau kelompok.
• Etika adalah Kajian Moralitas. (Meskipun etika berkaitan dengan moralitas namun etika bukan moralitas. Etika
adalah penelaahan-baik aktivitas maupun hasil telaah itu sendiri,sedangkan moralitas adalah subyek)
Moralitas
Moralitas adalah pedoman yang dimiliki individu atau kelompok mengenai apa itu benar dan salah, atau baik dan
jahat.
Hakikat Standar Moral:
1. Persoalan yang kita anggap akan merugikan secara serius atau benar-benar menguntungkan manusia
2. Didasarkan pada penalaran yang bukan otoritas
3. Melampaui kepentingan diri
4. Didasarkan pada pertimbangan yang tidak memihak
5. Pelanggaran terhadap standar moral diasosiasikan dengan perasaan bersalah dan malu dan dengan kosa kata
moral tertentu.
Etika
Secara umum Etika diartikan ilmu yang mendalami standar moral perorangan danstandar moral masyarakat. Etika
adalah standar moral yang bertujuan untuk melihat sejauh apakah standar moral yang diberikan (atau penilaian
moral yang berdasarkan standar itu) lebih atau kurang benar?
Etika Bisnis secara khusus diartikan studi yang dikhususkan atau yang berkonsentrasi pada standar
moral,sebagaimana ditetapkan di dalam kebijakan, institusi dan perilaku bisnis.
3 jenis masalah yang dipelajari dalam etika bisnis:
1. Sistemik : sistem ekonomi, politik, hukum, dan sosial dimana bisnis beroperasi.
2. Korporasi : kebijakan perusahaan, praktek, dan struktur organisasi
3. Individu : moralitas keputusan, tindakan dan karakter individu dalam perusahaan.
Perusahaan Multinasional dan Etika Bisnis
Dilema Etis yang dihadapi oleh Perusahaan Multinasional yang bisa beroperasi diberbagai negara:
 di satu sisi: memberikan kesempatan untuk bebas dari pajak dan kewajiban legal serta sosial lainnya yang
digunakan oleh pemerintah lokal untuk mengontrol aktivitas mereka,
 di sisi lain: karena beroperasi di negara-negara yang tingkat perkembangannya berbeda beda serta memiliki
norma dan standar yang berbeda maka harus menentukan resiko dengan memilih standar mana yang
secara etis layak untuk negara tertentu.
Berdasarkan teori relativisme etis, diuraikan bahwa: Masyarakat yang hidup ditempat yang berbeda memiliki
keyakinan etis yang berbeda pula. Tidak ada cara yang rasional untuk menentukan apakah suatu tindakan secara
moral benar atau salah, kecuali apakah orang dari masyarakat percaya apakah tindakan itu benar atau salah.

Downloaded by fadhi lullah (fadhilullah123@gmail.com)


lOMoARcPSD|7471442

KESIMPULAN DARI TEORI RELATIVISME ETIS


RELATIVISME ETIS MEMILIKI PANDANGAN BAHWA TIDAK ADA STANDAR ETIS YANG SECARA ABSOLUT BENAR
YANG DITERAPKAN ATAU YANG HARUS DITERAPKAN TERHADAP PERUSAHAAN ATAU ORANG DARI SEMUA
MASYARAKAT DI BERBAGAI TEMPAT.
Teknologi dan Etika Bisnis
Apa saja yang dapat dikategorikan sebagai suatu teknologi ?
Teknologi terdiri atas: metode, proses, dan alat yang ditemukan manusia untuk memanipulasi lingkungannya.
Dampak revolusioner dari suatu teknologi
1 Revolusi agrikultur, pola yang mengandalkan hasil perburuan menjadi petani.
2. Abad 18 revolusi industri, memperkenalkan mesin elektromekanikal dampaknya titik awal terjadi pencemaran
lingkungan.
3. Abad 20 teknologi informasi dampaknya memudahkan orang untuk mengakses data bahkan data yang privasi
sekalipun.
PERKEMBANGAN MORAL DAN PENALARAN MORAL
Perkembangan Moral
Bahwa moralitas berkembang mulai dari kanak-kanak yang diserap melalui keluarga, gereja, lingkungan masyarakat,
televisi, dll yang diperoleh sejak kecil dan terjadi beberapa perubahan terhadap standar moral ketika dewasa yang
disebabkan karena perkembangan fisik, emosi, maupun kognitif.
Tiga Tingkatan Perkembangan Moral menurut Lawrence Kohlberg :
Level Satu: Tahap Prakonvensional
1. Orientasi hukuman dan ketaatan
2. Orientasi instrumen dan relativitas
Level Dua: Tahap Konvensional
3. Orientasi kesesuaian interpersonal
4. Orientasi hukum dan keteraturan
Level Tiga : Tahap Postkonvensional,Otonom atau Berprinsip
5. Orientasi Kontrak Sosial
6. Orientasi prinsip etis universal.
Penalaran Moral
Penalaran moral merupakan proses penalaran tentang perilaku, institusi, atau kebijakandisesuaikan dengan standar
moral yang ada apakah sesuai atau melanggar moral.
Struktur skematis tentang penalaran etis atau moral :
 
Standar moral Imformasi faktual yang Penilaian moral
berkaitan dengan atau kebenaran
kebijakan institusi, kebijakan, institusi
atau tingkah laku yang dan perilaku
dipertimbangkan

Downloaded by fadhi lullah (fadhilullah123@gmail.com)


lOMoARcPSD|7471442

Menganalisis Penalaran Moral


Kriteria untuk mengevaluasi Kelayakan Penalaran Moral: Logis, Akurat, dan Konsisten.
ARGUMEN YANG MENDUKUNG DAN YANG MENENTANG ETIKA BISNIS
3 Keberatan atas Penerapan Etika ke dalam Bisnis
1. Keberatan atas standar etis yang harus diterapkan dalam organisasi bisnis.
2. Manajer yang loyal sebaiknya melayani pemilik perusahaan dengan cara apaun tanpa harus perduli apakah
sesuai etika/tidak.
3. Dalam bisnis yang dikatakan etis adalah sepanjang tidak melanggar hukum, walau dikatakan melanggar norma.
TANGGUNG JAWAB DAN KESALAHAN MORAL
Tanggung Jawab Korporasi
Tindakan yang diambil berdasarkan keputusan bersama merupakan tanggungjawab moral Korporasi.
Tanggung Jawab Bawahan
Tindakan yang diambil oleh bawahan atas perintah atasan merupakan tanggung jawab moral atasan

BAGIAN 1 PRINSIP-PRINSIP DASAR


BAB 2
PRINSIP-PRINSIP ETIS DALAM BISNIS
A. Utilitarianisme
Utilitarianisme merupakan semua pandangan yang menyatakan bahwa tindakan dan kebijakan perlu
dievaluasi berdasarkan keuntungan dan biaya yang dibebankan pada masyarakat.
B. Utilitarianisme Tradisional
Prinsip Utilitarian, Jeremy Bentham (1748-1832)
Suatu tindakan dianggap benar dari sudut pandang etis jika dan hanya jika jumlah total utilitas yang
dihasilkan dari tindakan tersebut lebih besar dari jumlah utilitas sosial yang dihasilkan oleh tindakan lain yang dapat
dilakukan.
C. Masalah Pengukuran
Hambatan yang dihadapi saat menilai utilitas seperti:
1. Bagaimana nilai utilitas dari berbagai tindakan yang berbeda pada orang yang berbeda dapat diukur dan
perbandingkan.
2. Biaya dan keuntungan tampak sulit dinilai.
3. Banyaknya keuntungan dan biaya dari suatu tindakan tidak dapat diprediksi, maka penilaian tidak dapat
dilakukan dengan baik.
4. Masih belum jelas apa yang bisa dihitung sebagai keuntungan dan yang dihitung sebagai biaya.
D. Masalah Hak dan Keadilan
Teori rule-utilitarian memiliki 2 prinsip yaitu:
1. Suatu tindakan dianggap benar dari sudut pandang etis jika dan hanya jika tindakan tersebut dinyatakan dalam
peraturan moral yang benar.
2. Sebuah peraturan moral dikatakan benar jika jumlah utilitas total yang dihasilkannya; jika semua orang yang
mengikuti peraturan tersebut lebih besar dari jumlah utilitas total yang diperoleh; jika semua orang yang
mengikuti peraturan moral alternatif lainnya.

Downloaded by fadhi lullah (fadhilullah123@gmail.com)


lOMoARcPSD|7471442

E. Konsep Hak
Hak moral memiliki 3 karakteristik penting yang memberikan fungsi pemungkinan dan pelindungan antara lain:
1. Hak moral erat kaitannya dengan kewajiban.
2. Hak moral memberikan otonomi dan kesetaraan bagi individu dalam mencari kepentingan mereka.
3. Hak moral memberikan dasar untuk membenarkan tindakan yang dilakukan seseorang dan untuk melindungi
orang lain.
F. Hak Negatif dan Positif
Hak negatif dapat digambarkan dari fakta bahwa hak yang termasuk di dalamnya dapat didefinisikan
sepenuhnya dalam kaitannya dengan kewajiban orang lain untuk tidak ikut campur dalam aktivitas tertentu dari
orang yang memiliki hak tersebut.
Hak positif tidak hanya memberikan kewajiban negatif namun juga mengimplikasikan bahwa pihak lain
memiliki kewajiban positif pada si pemilik hak untuk memberikan apa yang dia perlukan untuk dengan bebas
mencari kepentingannya.
G. Hak dan Kewajiban Kontraktual
Hak dan kewajiban kontraktual merupakan hak terbatas dan kewajiban korelatif yang muncul saat seseorang
membuat perjanjian dengan orang lain.
Sistem peraturan yang mendasari hak dan kewajiban kontraktual secara umum diinterpretasikan mencakup
sejumlah batasan moral, yaitu :
1. Kedua belah pihak dalam kontrak harus memahami sepenuhnya sifat dari perjanjian yang mereka buat
2. Kedua belah pihak dilarang mengubah dakta perjanjian kontraktual dengan sengaja
3. Kedua belah pihak dalam kontrak tidak boleh menandatangani perjanjian karena paksaan atau ancaman
4. Perjanjian kontrak tidak boleh mewajibkan kedua belah pihak untuk melakukan tindakan yang amoral
H. Dasar Hak Moral Kant
Teori Kant didasarkan pada prinsip moral yang ia sebut perintah kategoris, dan yang mewajibkan semua
orang diperlakukan sebagai makhluk yang bebas dan sederajat dengan yang lain.
Rumusan perintah kategoris Kant mencakup 2 kriteria dalam menentukan apa yang benar dan salah secara
moral yaitu
a. Universalisabilitas : alasan seseorang melakukan suatu tindakan haruslah alasan yang dapat diterima
semua orang, setidaknya dalam prinsip
b. : alasan seseorang melakukan suatu tindakan haruslah alasan yang bisa dia terima jika orang lain
menggunakannya, bahkan sebagai dasar dari bagaimana mereka memperlakukan dirinya.
I. Masalah pada Pandangan Kant
1. Teori Kant tidak cukup tepat untuk bisa selalu bermanfaat.
2. Batasan hak dan bagaimana hak tersebut diseimbangkan dengan hak yang berkonflik lainnya.
3. Kriteria universalisabilitas dan reversibilitas.
Keberatan Libertarian : Nozick
Menurut Nozick, melarang orang-orang untuk tidak saling memaksa merupakan sebuah perintah moral yang sah
berdasarkan pada prinsip kant bahwa individu adalah tujuan, bukan hanya sarana; mereka tidak boleh
dikorbankan atau dimanfaatkan untuk mencapai tujuan lain tanpa persetujuan mereka.
J. Keadilan dan Kesamaan
Masalah-masalah yang berkaitan dengan keadilan dan kewajiban:
1. Keadilan distributif, berkatian dengan distribusi yang adil atas keuntungan dan beban dalam masyarakat.

Downloaded by fadhi lullah (fadhilullah123@gmail.com)


lOMoARcPSD|7471442

2. Keadilan retributif, mengacu pada pemberlakuan hukuman yang adil pada pihak-pihak yang melakukan
kesalahan.
3. Keadilan kompensasir, berkaitan dengan cara yang adil dalam memberikan kompensasi pada seseorang atas
kerugian yang meraka alami akibat perubahan orang lain.
K. KEADILAN DISTRIBUTIF
1. Keadilan Sebagai Kesamaan: Egalitarian : semua orang harus memperoleh bagian keuantungan dan beban
masyarakat atau kelompok individu dalam jumlah yang sama.
2. Keadilan berdasarkan kontribusi: Keadilan Kapitalis : keuntungan haruslah didistribusikan sesuai dengan nilai
sumbangan individu yang diberikan pada masyarakat, tugas kelompok, atau pertukaran.
3. Keadilan Berdasarkan Kebutuhan Dan Kemampuan : Sosialisme : Beban kerja haruslah didistribusikan sesuai
dengan kemampuan orang-orang, dan keuntungan harus didistribusikan sesuai dengan kebutuhan mereka.
4. Keadilan Sebagai Kebebasan: Lebertanisme : dari setiap orangsesuai dengan apa yang dipilih, bagi setiap
orang sesuai dengan apa yang mereka lakukan untuk diri mereka sendiri ( muungkin dengan bantuan orang
lain), dan apa yang dipilih orang lain untuk dilakukan baginya dan mereka pilih untuk diberikan padanya atas
apa yang telah mereka berikan sebelulmnya dan belum diperbanyak atau dialihkan.
5. Keadilan sebagai Kewajaran: Rawls : 1. setiap orang memiliki hak yang sama atas kebebasan dasar paling
ekstensif yang dalam hal ini mirip dengan kebebasan untuk semua orang, 2. Keadilan sosial dan ekonomi
diatur sedemikian rupa sehingga : a. Mempu memberikan keuntungan yang terbesar bagi orang-orang yang
kurang beruntung, b. Ditangani dalam lembaga dan jabatan yang terbuka bagi semua orang berdasarkan
prinsip persamaan hak dalam memperoleh kesempatan.
L. Etika Memberi Perhatian
1. Parsialitas dan Perhatian
2. Hambatan dalam Etika Perhatian
M. Etika Memberi Perhatian
1. Parsialitas dan Perhatian
2. Hambatan dalam Etika Perhatian
3. Memadukan Utilitas, Hak, Keadilan dan Perhatian.
4. Prinsip Moral : Etika Kebaikan
5. Sifat Kebaikan
6. Kebaikan Moral
7. Kebaikan, Tindakan dan Institusi
8. Kebaikan dan Prinsip
9. Moralitas dalam Konteks Internasional.

BAB 3 SISTEM BISNIS

A. Ideologi
Ideologi adalah sebuah sistem keyakinan normatif yang dimiliki para anggota kelompok sosial tertentu,
sedangkan ideologi bisnis adalah sistem keyakinan normatif atas masalah-masalah di dalam bisnis khususnya yang
diyakini oleh kelompok-kelompok bisnis tertentu, misalnya para manajer.
Ideologi bisnis ini punya arti penting, ideologi bisnis seseorang kerap kali menentukan keputusan bisnis yang
dibuatnya, melalui keputusan ini, ideologi memengaruhi perilakunya.
B. Sistem Pasar vs Sistem Perintah

Downloaded by fadhi lullah (fadhilullah123@gmail.com)


lOMoARcPSD|7471442

Pasar bertujuan untuk menyelesaikan masalah-masalah ekonomi dasar ynag dihadapi semua masyarakat:
mengkoordinasi berbagai aktivitas ekonomi dari para anggota masyarakat. Dalam sistem perintah, satu otoritas
(seseorang atau komisi) membuat keputusan tentang apa yang akan diproduksi, siapa yang akan memproduksi, dan
siapa yang akan mendapatkannya. Dalam sistem pasar bebas, semua perusahaan yang masing-masing dimiliki oleh
individu yang berbeda dan dan mencari keuntungan dengan cara yang berbeda membuat keputusan atas apa yang
mereka produksi dan bagaimana memproduksinya.
3.1 Pasar Bebas dan Hak: John Locke
John Locke (1632-1704), seorang filsuf politik Inggris, dianggap sebagai pengembang gagasan bahwa manusia
memilki “hak alami” atas kebebasan dan “hak alami” atas properti pribadi. Menurut Locke, hukum alam
“mengajarkan” setiap manusia bahwa dia memiliki hak atas kebebasan. Meskipun Locke tidak secara eksplisit
menggunakan teori hak alami untuk mendukung sistem pasar bebas, namun sejumlah penulis abad ke-20
menggunakan teorinya untuk tujuan tersebut. Pandangan Lokce tentang hak atas properti pribadi memiliki pengaruh
signifikan pada institusi Amerika atas properti.
A. Kritik atas Hak Locke
Para kritikus tentang pasar bebas memfokuskan argumen mereka pada 4 kelemahan utama pandangan Locke:
1. Pertama, Locke mengatakan dalam pandangannya bahwa, seseorang memiliki hak property atas kepemilikan
propeti ketika orang tersebut mempunyai dan memadukan usahanya dengan obyek property yang tak
berpemilik maka obyek tersebut menjadi hak kepemilikannya. Dalam suatu analogi yang dapat digambarkan
adalah apabila saya menemukan kayu dan memahatnya sehingga menjadi patung maka patung itu adalah
property yang saya miliki. Tapi para kritikus menentangnya dengan analogi sebagai berikut, apabila saya
mempunyai segelas air dan melemparkannya ke laut, apakah laut tersebut menjadi milik saya?
2. Kedua, meskipun manusia mempunyai hak alami dan kebebasan akan kepemilikan property tapi hal ini tidak
berarti hak-hak tersebut lebih diprioritaskan dari hak-hak yang lain. Kita sepakat bahwa hak alami dan hak
prioritas adalah hak negative yang mungkin akan sering bertentangan dengan hak positif orang lain. Dalam
hal ini kita ambil contoh hak positif orang lain berkaitan dengan memperoleh makanan, perawatan,
kesehatan, perumahan atau udara bersih.
3. Ketiga, pandangan Locke mengisyaratkan sesuatu hal dimana pasar bebas menciptakan suatu perbedaan hak
yang tidak adil dalam persaingan pasar bebas usaha seseorang porposional terhadap modal yang dimilki dan
property yang dimilkinya. Semakin besar modal dan property semakin maju seseorang dalam menjalankan
bisnisnya, tetapi lain halnya bagi pihak yang memiliki modal dan property yang terbatas. Apabila hal ini
berlanjut tanpa adanya intervensi pemerintah untuk meratakan dan membuat regulasi yang mengaturnya,
maka kesenjangan sosial akan menjadi sangat tajam.
4. Keempat, para kritikus menilai pandangan Locke ini menggambarkan adanya nilai invidulis karena setiap
manusia hanya mementingkan kepentingannya sendiri dan bebas dalam menentukan hak alami mereka
sehingga secra terpisah dari komunitas. Persepsi ini menurut para kritikus salah total, karena tiap manusia lahir
pada kondisi sosialis dan saling ketergantungan pada sesama.
3.2 Utilitas Pasar Bebas: Adam Smith
Adam Smith (1723-1790), sang “bapak ekonomi modern” adalah pencetus argumen utilitarian pasar bebas.
Menurut Smith, saat individu dibiarkan bebas mencari kepentingannya sendiri di pasar bebas, mereka akan
diarahkan menuju kesejahteraan publik oleh sebuah “tangan tak terlihat”. Smith juga mengatakan bahwa sistem
pasar kompetitif mengalokasikan sumber daya secara efisien di antara berbagai industri dalam sebuah masyarakat.
Adam Smith mengasumsikan bahwa suatu masyarakat yang memiliki sistem pasar bebas berarti juga memiliki sistem
properti pribadi.
Kritik terhadap Adam Smith
1. Pertama mereka beranggapan bahwa pendapat Smith ini tidak realistis. Karena para kritikus menganggap teori
yang dijabarkan oleh Smith hanya berlaku pada zaman Smith yang menggambarkan bahwa para produsen
sangat banyak dan kecil. Jadi teori Smith hanya terjadi ketika para produsen tidak mampu membuat harga.
Pertanyaan yang paling besar, bagaimana dengan era seperti sekarang ini, dimana para produsen mampu
memonopoli harga barang karena produsen sekarang memilki kemampuan modal raksasa sehingga proses
pricing mampu terjadi dengan penentuan keuntungan yang setinggi-tingginya dengan biaya produksi yang
rendah tanpa melihat para pesaing secara signifikan.

Downloaded by fadhi lullah (fadhilullah123@gmail.com)


lOMoARcPSD|7471442

2. Kedua adalah masalah penggantian sumber daya produksi. Para produsen akan memaksimalkan keuntungan
dengan meminimalkan biaya yang timbul dari proses produksi. Tapi untuk sumber daya yang tidak
menimbulkan dampak secara langsung kurang mendapatkan perhitungan yang matang dari Smith. Contohnya
dalah polusi yang dihasilkan, dalam penentuan harga akan berdampak terabaikannya penanganan mengenai
polusi.
3. Ketiga, Smith menggambarkan bahwa manusia secara alami hanya termotivasi akan keuntungan. Hal ini
menurut para kritikus adalah salah. Karena manusia sebagai makhluq sosial cenderung untuk menunjukan sikap
perhatian terhadap kebaikan orang lain dan membatasi kepentingannya untuk hak-hak orang lain. Menurut
para kritikus yang menyebabkan manusia beorientasi pada keuntungan ekonomis adalah suatu sistem yang
terdapat dalam pasar kompetitif bukan dari keinginan alami individu.
Kritik Keynes
Keynes menyatakan bahwa permintaan total atas barang dan jas adalah permintaaan dari tiga sektor
ekonomi: rumah tangga, bisnis, dan pemerintah. Pemerintah mampu mempengaruhi kecenderungan untuk
menabung atau menghemat, yang dalam hal ini menurunkan permintaan dan menciptkan pengangguran. Kedua,
pemerintah dapat mempengaruhi secara langsung jumlah yang bisa diperoleh rumah tangga dengan menaikkan atau
menurunkan pajak. Ketiga, pengeluaran pemerintah bisa menutup perbedaan antara jumlah permintaan dan jumlah
persediaan dengan meningkatkan permintaan dari rumah tangga dan bisnis (dan secara tidak sengaja menciptakan
inflasi). Dengan demikian, berkebalikan dengan pandangan Smith, intervensi pemerintah dalam bidang ekonomi
merupakan instrumen yang diperlukan untuk memaksimalkan utilitas masyarakat.
Utilitas Survival of the Fittest: Darwinisme Sosial
Doktrin Darwinisme sosial dibentuk dari Charles Darwin (1809-1882), yang menyatakan bahwa berbagai
spesies makluk hidup berkembang akibat proses lingkungan yang mendukung kelangsungan hidup makluk hidup
tertentu dan menghancurkan ynag lain. Individu-individu yang agresif dalam bisnis sehingga memungkinkan mereka
berhasil dalam dunia persaingan bisnis adalah “yang terkuat” dan otomatis juga ynag terbaik.
Bagi para kritkus cukup mudah untuk melihat celah kelemahan dalam teori ini. Mereka, para kritikus,
melontarkan sebuah pernyataan sebagai berikut,
“Keahlian dan karateristik yang membantu individu untuk maju dan bertahan tidak selalu dapat menjamin
kelangsungan hidup manusia di planet ini. Perkembangan dunia bisnis memang dapat dicapai dengan mengabaikan
manusia lain secara kejam, namun kelangsungan hidup manusia juga bergantung pada perkembangan sikap kerja
sama dan kesediaan dari orang-orang untuk saling membantu.”
3.3 Kritik Marx
Karl Marx (1818-1883) tidak diragukan lagi merupakan kritikus paling keras dan paling berpengaruh terhadap
kesenjangan yang diperkirakan terbentuk dari sistem properti pribadi dan pasar bebas. Marx mengklaim bahwa
contoh-contoh eksploitasi terhadap para pekerja ini hanyalah gejala dari ketidakadilan besar yang diciptakan
kapitalisme.
Pengasingan
Menurut Marx, ekonomi kapitalis menghasilkan 4 bentuk “pengasingan” pekerja atau 4 bentuk pemisahan
dari apa yang seharusnya menjadi milik mereka.
1. Masyarakat kapitalis memberikan penguasaan atas hasil usaha para pekerja pada orang lain.
2. Kapitalisme mengasingkan pekerja dari aktivitasnya sendiri.
3. Kapitalisme menghasilkan orang-orang dari diri mereka sendiri dengan menanamkan pandangan keliru atas
apa yang mereka butuhkan dan mereka inginkan.
4. Masyarakat kapitalis mengasingkan manusia satu sama lain dengan memisahkan mereka ke dalam kelas-kelas
sosial yang bertentangan dan tidak sederajat serta menghancurkan komunitas dan hubungan perhatian.
Fungsi Pemerintah
Fungsi pemerintah sesungguhnya seperti dalam sejarah, menurut Marx adalah untuk melindungi
kepentingan-kepentingan kelas penguasa. Menurut Marx semua masyarakat dapat di analisis dalam kaitannya
dengan 2 komponen utamanya : substruktur ekonomi dan superstruktur sosial.

Downloaded by fadhi lullah (fadhilullah123@gmail.com)


lOMoARcPSD|7471442

Marx menamakan kontrol sosial yang digunakan dalam memproduksi barang (atau dengan kata lain control
sosial di mana masyarakat mengatur dan mengendalaikan para pekerja) sebagai hubungan produksi.

Pemiskinan Pekerja
Mark juga mengklaim bahwa sejauh produksi dalam perekonomian modern tidak direncanakan, namun
dibiarkan bergantung pada kepemilikan pribadi dan pasar bebas, maka hasilnya tidak akan lebih dari serangkaian
bencana yang seumanya cenderung merugikan kelas pekerja.
Tanggapan
1. Para pendukung sistem pasar bebas pada umumnya menjawab kritik bahwa pasar bebas menciptakan
ketidakadilan dengan menjawab: kritik tersebut salah mengasumsikan tentang keadilan yang hanya berarti
kesamaan atau distribusi menurut kebutuhan.
2. Bahwa keadilan dapat diberi satu arti yang jelas, namun arti tersebut harus mendukung pasar bebas. Keadilan
sesungguhnya berarti distribusi berdasarkan kontribusi (sumbangan).
3. Terhadap kritikan yang menyatakan bahwa pasar bebas menciptakan perbedaan yang tidak adil adalah,
meskipun perbedaan semacam ini mungkin selalu ada dalam sistem kepemilikan pribadi dan pasar bebas, namun
keuntungan-keuntungan yang diberikan pasar bebas dan kepemilikan pribadi jauh lebih penting.

3.4 Kesimpulan: Ekonomi Campuran


Perpaduan antara peraturan pemerintah, pasar bebas parsial dan kepemilikan pribadi terbatas adalah apa
yang umumnya yang disebut ekonomi campuran. Pada dasarnya, ekonomi campuran mempertahankan sistem pasar
dan kepemilikan pribadi namun sekaligus bergantung pada kebijakan pemerintah untuk mengatasi kekurangan-
kekurangannya.
Untung rugi penerapan kebijakan ekonomi campuran juga tetap menjadi bahan perdebatan yang
berlangsung seputar konsep pasar bebas, kepemilikan pribadi dan intervensi pemerintah, semenjak tahun 1980-an,
perdebatan ini lebih difokuskan pada krisis produktifitas yang masih dialami Amerika saat bersaing dengan negara-
negara lain di pasar global.
Sistem Properti dan Teknologi Baru
Pihak-pihak yang menggunakan pandangan Locke atau utilitarian menyatakan bahwa properti intelektual
haruslah dipe perlakukan seperti properti pribadi. Pihak-pihak yang mengajukan pandangan sosialis atau Mark yang
mendukung kepemilikan kolektif atas properti intelektual mnegklaim bahwa kreativitas intelektual tidak memerlukan
insentif finansial ataupun sistem properti pribadi.
Akhir Marxisme?
Dengan berakhirnya komunisme, tidak ada lagi “kemajuan” menuju sistem ekonomi yang lebih baik, atau
lebih sempurna: Seluruh dunia sekarang setuju bahwa sitem terbaik adalah kapitalisme. Namun reformasi komunis
tidak menunjukkan “penghapusan sama sekali” atas pandangan-pandangan Mark ataupun sosialisme. Para pengikut
Smith dan Locke terus bersikeras bahwa tingkat intervensi pemerintah yang ditolerir sistem ekonomi campuran lebih
banyak merugikan dibandingkan menguntungkan.

Downloaded by fadhi lullah (fadhilullah123@gmail.com)


lOMoARcPSD|7471442

BAB 4
ETIKA DAN PASAR
4.1 Persaingan Sempurna
Karakteristik pasar bebas persiangan sempurna:
1. Jumlah pembeli dan penjual relatif banyak
2. Semua pembeli dan penjual bebas masuk atau meninggalkan pasar.
3. Setiap pembeli dan penjual mengetahui sepenuhnya apa yang dilakukan oleh pembeli dan penjual lainya.
4. Barang-barang yang dijual di pasar sangat mirip satu sama lain.
5. Biaya dan keuntungan memproduksi sepenuhnya ditanggung pihak-pihak ynag membeli dan menjual barang-
barang tersebut, bukan oleh pihak lain.
6. Semua pembeli dan penjual adalah ‘pemaksimal’ utilitas.
7. Tidak ada pihak luar yang mengatur harga, kuantitas atau kualitas dari barang-barang yang diperjualbelikan
dalam pasar.
Kesetimbangan dalam Pasar Kompetitif Sempurna
Kurva permintaan adalah sebuah garis yang menunjukkan jumlah paling besar yang bersedia dibayar
konsumen untuk sebuah unit produk saat membeli dalam jumlah berbeda untuk produk-produk tersebut. Kurva
persediaan menunjukkan seberapa besar biaya yang dibebankan produsen untuk menutup biaya produksi atas
barang dalam jumlah tertentu.
Etika dan Pasar Kompetitif Sempurna
Pasar dikatakan mampu mencapai tiga nilai moral utama:
(a) mendorong pembeli dan penjual mempertukarkan barang dalam cara yang adil (dalam artian adil tertentu);
(b) memaksimalkan utilitas pembeli dan penjual dengan mendorong mereka mengalokasikan, menggunakan, dan
mendistribusikan barang-barang dengan efisiensi sempurna, dan
(c) mencapai tujuan-tujuan tersebut dengan suatu cara yang menghargai hak pembeli dan penjual untuk
melakukan pertukaran secara bebas.
4.2 Persaingan Monopoli
Persaingan Monopoli: Keadilan, Utilitas, dan Hak
Pasar monopoli adalah pasar yang menyimpang dari tujuan-tujuan keadilan kapitalis, utilitas ekonomi, dan
hak-hak negatif. Pasar monopoli tidak membentuk kesetimbangan, tidak memaksimalkan efisiensi, dan tidak
menghormati hak-hak kebebasan.
4.3 Persaingan Oligopolistik
Dalam pasar oligopoli tidak banyak penjual, yang ada hanya beberapa penjual besar dan penjual baru sulit
memasuki indutri tersebut. Pasar oligopoli didominasi beberapa perusahaan besar sehingga dikatakan pasar yang
sangat terkonsentrasi. Hal ini mengakibatkan sangat mudah bagi para manajer dari perusahaan-perusahaan tersebut
untuk memadukan kekuatan dan bertindak sebagai satu kesatuan.
Perjanjian Eksplisit
Tindakan-tindakan tidak etis dalam pasar oligopoli melalui perjanjian eksplisit:
1. Penetapan harga

Downloaded by fadhi lullah (fadhilullah123@gmail.com)


lOMoARcPSD|7471442

2. Manipulasi persediaan
3. Perjanjian eksklusif.
4. Perjanjian mengikat
5. Perjanjian penetapan harga eceran.
6. Diskriminasi harga

Perjanjian Tersembunyi
Untuk mengkoordinasi harga, sejumlah industri oligopoli secara tidak resmi mengakui salah satu perusahaan
sebagai “penentu harga”. Selanjutnya, masing-masing perusahaan secara diam-diam menetapkan harganya sesuai
dengan harga yang ditetapkan oleh perusahaaan “penentu harga” tersebut, dengan mengetahui bahwa semua
perusahaan lain juga akan melakukan hal yang sama.
Suap
Apabila dilakukan untuk mengamankan penujalan produk, suap politik juga bisa menimbulkan gangguan
ekonomi dalam operasi pasar. Apabila suap digunakan untuk mengamankan pembelian suatu komoditas, pengaruh
utamanya adalah turunnya persaingan pasar. Jika perusahaan yang melakukan suap berhasil mencegah masuknya
pesaing lain dalam pasar pemerintah, maka ada kemungkinan perusahaan terlibat dalam tindakan-tindakan yang
menjadi karakteristik monopoli.
4.4 Oligopoli dan Kebijkan Publik
Pandangan Tidak Melakukan Apa-apa
Sejumlah ekonom menyatakan bahwa tidak ada yang perlu dilakukan tentang kekuasaan ekonomi yang
dimiliki perusahaan-perusahaan oligopoli. Sebagian menyatakan bahwa kekuasaan perusahaan oligopoli sebenarnya
tidak sebesar yang terlihat.
Pandangan Antimonopoli
Harga dan keuntungan dalam industri-industri yang terkonsentrasi memang cenderung lebih tinggi
dibandingkan yang seharusnya. Pemecahnya adalah dengan menetapkan kembali tekanan-tekanan kompetitif
dengan mewajibkan perusahaan-perusahaan besar untuk melakukan divestasi dan memecahnya ke dalam beberapa
perusahaan kecil.
Pandangan Regulasi
Perusahaan-perusahaan oligopoli tidak perlu dipecah karena ukuran yang besar memberikan akibat-akibat
yang menguntungkan dan keuntungan ini akan hilang apabila mereka dipecah. Konsentrasi memberikan kekuatan
ekonomi pada perusahaan-perusahaan besar yang memungkinkan mereka untuk menetapkan harga dan terlibat
dalam perilaku-perilaku yang bukan merupakan kepentingan publik.

BAB 5
ETIKA DAN LINGKUNGAN
5.1 Dimensi Polusi dan Penyusutan Sumber Daya
Ancaman lingkungan berasal dari dua sumber: polusi dan penyusutan sumber daya. Polusi mengacu pada
kontaminasi yang tidak diinginkan terhadap lingkungan oleh pembutan atau penggunaan komoditas. Penyusutan
sumber daya mengacu pada konsumsi sumber daya yang terbats atau langka.
Polusi Udara
Polusi mengacu pada kontaminasi yang tidak diinginkan terhadap lingkungan oleh pembuatan atau
penggunaan komoditas. Adanya pemanasan global, hujan asam, dan banyak gas-gas beracun di udaraa yang dapat
menimbulkan berbagai racun di bumi.
Polusi Air

Downloaded by fadhi lullah (fadhilullah123@gmail.com)


lOMoARcPSD|7471442

Saat ini lebih dari satu juta orang tidak memiliki akses untuk air sehat, terutapa pada negara-negara miskin.
Ada beberapa faktor yang terkait dengan menurunnya persediaan air. Kenaikan populasi dan aktifitas ekonomi
menambah permintaaan terhadap sumber air bersih.
Polusi Tanah
Limbah padat contohnya adalah sampah rumah tangga yang semakin banyak jumlahnya tidak sebanding
dengan fasilitas untuk menanganinya. Belum lagi limbah padat berbahaya yang dihasilkan dari industri kimia dan
perminyakan, bahkan limbah nuklir.
Penyusutan Spesies dan Habitat
Manusia menyebabkan punahnya ribuan spesies binatang dan tumbuhan begitu pula dengan semakn
sedikitnya jumlah habitat hutan yang hilang karena digunduli oleh industri kayu, dan dijadikan permukiman.
Penyusutan Bahan Bakar Fosil
Penggunaan bahan bakar fosil meningkat terus sedangkan ketersediaannya semakin menipis.
Penyusutan Mineral
Seperti halnya bahan bakar fosil, kondisi mineral yang tersedia pun semakin sedikit disbanding dengan
penggunannya yang semakin banyak. Ketersediaan bahan-bahan pengganti bahan bakar fosil dan mineral pun
terbatas, sehingga hanya dapat menunda sebentar habisnya ketersediaan bahan bakar fosil dan mineral.

5.2 Etika Pengendalian Polusi


Tidak adanya upaya pengeendalian polusi dikarenakan para pelakunya para pelaku bisnis menganggap
udara dan air itu barang gratis, dan melihat lingkungan sebagai barang tak terbatas.
Lembaga bisnis mengabaikan akibat kegiatan mereka terhadap lingkungan sebab:
1. Para pelaku bisnis menganggap udara dan air itu barang gratis.
2. Bisnis melihat lingkungan sebagai barang tak terbatas.

Etika Ekologi
Etika ekologi adalah sebuah etika yang mengklaim bahwa kesejahteraan dari bagian-bagian non-manusia di
bumi ini secara intrinsik memiliki nilai tersendiri dan bahwa, karena adanya nilai intrinsik ini, kita manusia memiliki
tugas untuk menghargai dan mempertahankannya. Paul Taylor “sifat karakter secara moral adalah baik ketika
mengekspresikan atau mewujudkan sikap moral dasar, yang saya sebut sebagi penghargaan terhadap alam”.
Pengahragaan alam didasarkan pada fakta bahwa masing-masing makhluk hidup berusaha mencari yang baik bagi
dirinya dan demikian pula sebuah “pusat teleologi kehidupan”.
Etika Ekologi
Etika ekologi adalah sebuah etika yang mengklaim bahwa kesejahteraan dari bagian-bagian non-manusia di
bumi ini secara intrinsik memiliki nilai tersendiri dan bahwa, karena adanya nilai intrinsik ini, kita manusia memiliki
tugas untuk menghargai dan mempertahankannya. Namun hingga kini untuk memperluas hak-hak moral terhadap
hal-hal non-manusia masih sangat kontroversial. Untuk hal tersebut dibutuhkan pendekatan lagi dalam menghadapi
masalah lingkungan yang berdasarkan hak-hak asasi manusia maupun pertimbangan utilitarian.

Hak Lingkungan dan Pembatasan Mutlak


William T. Blackstone menyatakan bahwa kepemilikan atas lingkungan yang nyaman tidak hanya sangat
diinginkan, namun merupakan hak bagi setiap manusia. Undang-undang federal menetapkan batasan-batasan atas
hak properti pada para pemilik perusahaan. Masalah utama dari pandangan Blackstone adalah pandangan ini gagal
memberikan petunjuk tentang sejumlah pilihan yang cukup berat mengenai lingkungan.
Menurut William T. Blackstone, lingkungan yang nyaman bukanlah sesuatu yang kita semua inginkan,
melaikan sesuatu dimana yang lain berkewajiban untuk memungkinkan kita semua memilikinya. Dalam pendapat

Downloaded by fadhi lullah (fadhilullah123@gmail.com)


lOMoARcPSD|7471442

Blackstone, ia gagal memberikan petunjuk tentang sejumlah pilihan yang cukup berat mengenai lingkungan
kaitannya dengan hak atas properti.

Utilitarianisme dan Pengendalian Parsial


Pendekatan utilitarian menyatakan bahwa seseorang perlu berusaha menghindari polusi karena dia juga
tidak ingin merugikan kesejahteraan masyarakat.
Biaya Pribadi dan Biaya Sosial
Polusi membebankan biaya eksternal, dan hal ini selanjutnya berarti biaya-biaya produksi (biaya pribadi atau
internal) lebih kecil dibandingkan biaya sosial. Akibatnya, pasar tidak menetapkan disiplin potimal pada produsen,
dan hasilnya adalah penurunan utilitas sosial. Jadi, polusi lingkungan merupakan suatu pelanggaran atas prinsip-
prinsip utilitarian yang merupkan dasar sistem pasar.
Penyelesaian: Tugas-Tugas Perusahaan
Penyelesaian untuk masalah biaya-biaya eksternal, menurut argumen utilitarian yang disebutkan
sebelumnya, adalah dengan memasukkan biaya polusi atau pencemaran ke dalam perhitungan atau dengan kata
lain, biaya-biaya ini ditanggung oleh produsen dan diperhitungkan untuk menentukan harga komoditas mereka.
Keadilan
Cara utilitarian menangani polusi (dengan menginternalisasikan biaya) tampak konsisten dengan persyaratan
keadilan distributif sejauh keadilan distributif tersebut mendukung kesamaan hak. Para pengamat mencatat bahwa
polusi sering berpengaruh terhadap meningkatnya ketidakadilan. Internalisasi biaya eksternal juga terlihat konsiten
dengan persyaratan keadilan retributif dan kompensatif.
Biaya dan Keuntungan
Thomas Klein memberikan ringkasan prosedur analisis biaya-keuntungan sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi biaya dan keuntungan
2. Megevaluasi biaya dan keuntungan
3. Menambahakan biaya dan keuntungan
Ekologi Sosial, Ekofeminisme, dan Kewajiban untuk Memelihara
Ekologi sosial menyatakan bahwa apabila pola-pola hierarki dan dominasi sosial belum berubah , maka kita
tidak akan bisa menghadapi krisis lingkungan.
Kaum ekofeminis meyakini bahwa meskipun konsep utilitarianisme, hak, dan keadilan memiliki peran
terbatas dalam etika lingkungan, namun etika lingkungan yang baik harus memperhitungkan perspektif-perspektif
etika memberi perhatian.
5.3 Etika Konservasi Sumber Daya yang Bisa Habis
Konservatisme mengacu pada penghematan sumber daya alam untuk digunakan di masa mendatang. Jadi,
konservatisme sebagian besar mengacu pada masa depan: kebutuhan untuk membatasi konsumsi saat ini agar
cukup untuk besok. Pengendalian polusi merupakan salah satu bentuk konservatisme.
Hak Generasi Mendatang
Tindakan menghabiskan sumber daya berarti mengambil apa yang sebenarnya menjadi milik generasi
mendatang dan melanggar hak-hak mereka atas sumber daya tersebut, namun sejumlah penulis menyatakn bahwa
salah bila kita berpikir generasi mendatang juga punya hak.
Keadilan bagi Generasi Mendatang
John Rowls: meskipun tidak adil bila memberikan beban yang berat bagi generasi sekarang demi generasi
mendatang, namun juga tidak adil bila generasi sekarang tidak meninggalkan apa-apa sama sekali bagi generasi
mendatang.
Pertumbuhan Ekonomi

Downloaded by fadhi lullah (fadhilullah123@gmail.com)


lOMoARcPSD|7471442

Sejumlah penulis menyatakan bahwa jika kita menghemat sumber daya alam yang langka agar generasi
mendatang bisa memperoleh kualitas kehidupan yang memuaskan, maka kita perlu mengubah sistem perekonomian
secara substansial, khususnya dengan menekan usaha-usaha untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

BAB 6
ETIKA PRODUKSI DAN PEMASARAN KONSUMEN
Selain sebagai sumber informasi, iklan juga memberikan indikasi yang jarang benar tentang fungsi dasar
sebuah produk dan kadang terlalu membesar-besarkan keunggulannya.
Pasar dan Perlindungan Konsumen
Keamanan konsumen dilihat sebagai produk paling efisien bila disediakan melalui mekanisme pasar bebas di
mana penjual memberikan tanggapan terhadap permintaan konsumen.
Pasar menjamin bahwa produsen memberikan tanggapan secara memadai terhadap keinginan konsumen
untuk memperoleh keamanan.
Pandangan Kontrak Kewajiban Produsen Terhadap Konsumen
Hubungan antara perusahaan dengan konsumen pada dasarnya merupakan hubungan kontraktual, dan
kewajiban moral perusahaan pada konsumen adalah seperti yang diberikan dalam hubungan kontraktual.
Kewajiban untuk Mematuhi
Kewajiban untuk memberikan suatu produk dengan karakteristik persis seperti yang dinyatakan perusahaan,
yang mendorong konsumen untuk membuat kontrak dengan sukarela dan yang membentuk pemahaman konsumen
tentang apa yang disetujui akan dibelinya. Pihak penjual berkewajiban memenuhi klaim yang dibuatnya tentang
produk yang dijual.
Kewajiban untuk Mengungkapkan
Penjual yang akan membuat perjanjian dengan konsumen untuk mengungkapkan dengan tepat apa yang
akan dibeli konsumen dan apa saja syarat penjualannya.
Kewajiban untuk Tidak Memberikan Gambaran yang Salah
Misrepresentasi bersifat koersif : seseorang yang dengan sengaja memberikan penjelasan yang salah pada
orang lain agar orang tersebut melakukan sesuatu seperti yang diinginkannya, bukan seperti yang diinginkan orang
itu sendiri apabila dia mengetahui yang sebenarnya.
Kewajiban untuk Tidak Memaksa
Penjual berkewajiban untuk tidak memanfaatkan keadaan emosional yang mungkin mendorong pembeli
untuk bertindak secara irasional dan bertentangan dengan kepentingannya, tidak memanfaatkan ketidaktahuan,
ketidakdewasaan, kebodohan, atau faktor lain yang mengurangi atau menghapuskan kemampuan pembeli untuk
menetapkan pilihan secara bebas.
Kelemahan Teori Kontraktual
1. Mengasumsikan bahwa perusahaan melakukan perjanjian secara langsung dengan konsumen.
2. Fokus pada faakta bahwa sebuah kontrak sama dnegan pedang bermata dua.
3. Mengkritik asumsi bahwa pembeli dan penjual adalah sama dalam perjanjian penjualan.
Teori Due Care

Downloaded by fadhi lullah (fadhilullah123@gmail.com)


lOMoARcPSD|7471442

Karena konsumen harus bergantung pada keahlian produsen, maka produsen tidak hanya berkewajiban
untuk memberikan produk yang sesuai dengan klaim yang dibuatnya, namun juga wajib berhati-hati untuk
mencegah agar orang lain tidak terluka oleh produk tersebut sekalipun perusahaan secara eksplisit menolak
pertanggungjawaban seperti ini dan pembeli menerima penolakan tersebut.
Tugas untuk Memberikan Perhatian
Tanggungjawab yang diberikan teori due care pada produsen: desain (tidak mengandung bahaya, dilengkapi
pengaman, dan bahan baku memadai), produksi (pengawasan proses pemanufakturan, mengidentifikasi
kelemahan,dll), dan informasi (label dan peringatan).

Kelemahan Teori Due Care


1. Tidak ada metode yang jelas untuk menentukan kapan produsen telah memberikan perhatian yang
memadai.
2. Mengasumsikan bahwa produsen mampu menemukan risiko-risiko yang muncul dalam penggunaan sebuah
produk sebelum konsumen membeli dan menggunakannya.
3. Parternalistik: produsen adalah pihak yang mengambil keputusan-keputusan penting bagi konsumen.
Pandangan Biaya Sosial tentang Kewajiban Perusahaan
Perusahaan harus membayar biaya kerugian yang diakibatkan oleh semua kerusakan atau cacat produk,
sekalipun perusahaan telah memberikan semua perhatian dan dalam proses pembuatannya telah mengambil
langkah untuk memperingatan konsumen tentang kemungkinan bahayanya.
Masalah dengan Pandangan Biaya Sosial
1. Pandangan ini tidak adil karena melanggar norma-norma keadilan kompensatif.
2. Membebankan semua biaya kerugian pada perusahaan.
3. Beban finansial yang diberikan pada pihak perusahaan dan asuransi.
Etika Iklan
Iklan komersial didefinisikan sebagai salah satu bentuk informasi dan yang memasang iklan adalah yang
memberi informasi. Fungsi iklan adalah untuk memberikan informasi kepada konsumen.
Pengaruh Sosial Iklan
Secara psikologis iklan menurunkan citarasa manusia, merupakan pemborosan sumber daya, dan menciptakan
monopoli.
Pembentukan Keinginan dalam Diri Konsumen
Iklan bersifat manupulatif yaitu dimaksudkan untuk menciptakan keinginan dalam diri konsumen untuk
tujuan penyerapan output industri.
Pengaruh pada Keyakinan Konsumen
Karena iklan merupakan salah satu bentuk komunikasi, maka iklan bisa dipercaya atau tidak.
Privasi Kosumen
Hak privasi didefinisikan sebagai hak seseorang untuk memutuskan apa, pada siapa, dan berapa banyak
informasi tentang dirinya yang boleh diungkapkan pada pihak lain.

Downloaded by fadhi lullah (fadhilullah123@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai