Dosen Pengampu :
(Wasti Reviandani, M.M)
i
KATA PENGANTAR
Kelompok I,
ii
DAFTAR ISI
COVER…………………………………………………………………..... i
KATA PENGANTAR................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................ iii
BAB II : PEMBAHASAN….…………………………………………...... 3
2.1. Peran Penting SDM dalam Perusahaan Jasa ……. …………….3
2.2. Proses MSDM Dalam Operasi Jasa ..….................................. 4
2.3 Kepemimpinan Kualitas Dalam Bisnis Jasa……………………..5
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
bermakna. Peran sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan menjadi
perhatian penting. Pada masa lalu peran sumber daya manusia bersifat
administratif ,operasional dan tradisional. Peran sumber daya kurang mendapat
perhatian, sebab jika SDM di anggap sebagai investasi, hasilnyas ulit di
kuantifikasi, sulit di lihat dan bersifat jangka panjang. Seiring berjalannya
waktu,perkembangan sumber daya manusia semakin mendapatkan perhatian dan
tempat yang strategis dalam aktivitas perusahaan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2. SDM yang terlibat dalam peran ini membutuhkan pelatihan, persiapan dan
motivasi yang tinggi untuk melayani konsumen sehari-hari. Selain itu,
dituntut memiliki kemampuan responsive dalam memenuhi kebutuhan
konsumen (orang yang berperan dalam penjualan dan layanan pelanggan).
Pelatihan serta pengembangan kerja secara intensif (Receptionis, operator
telepon).
4. Isolateds, SDM yang berada pada peran ini tampaknya akan sulit berhasil
apabila tidak mendapat dukungan yang memadai dari manajemen,
terutama untuk memotivasi mereka. SDM harus diarahkan untuk
mengetahui perannya, serta strategi pemasaran perusahaan sehingga
mereka dapat berkontribusi lebih optimal bagi perusahaan (staf
pembukuan).
3
2.2. Proses MSDM Dalam Operasi Jasa
Hal penting lainnya yang perlu mendapat perhatian dari operasi jasa
adalah bagaimana pola dan proses manajemen yang digunakan organisasi yang
efektif manajemen hendaknya mengupayakan pemberdayaan SDM melalui:
1. Recruit the Right Employees
Melakukan rekruitmen pegawai sesuai dengan kualifikasi perusahaan agar
pemasaran jasa berlangsung baik. Kemampuan yang perlu dicermati antara
lain adalah keahlian teknik dan karakteristik personal yang dimiliki. Penilaian
ini tergantung pada tuntutan kerja yang ada.
2. Train Employees Properly
Walaupun SDM yang ada adalah hasil seleksi bukan berarti tidak memerlukan
pelatihan. Pelatihan tetap diberikan sebagai bekal untuk menghadapi segala
situasi agar dalam operasinya setiap SDM memberikan kontribusi terbaiknya.
3. Educate the Customer
Selain pada karyawan perusahaan, operasi jasa akan berjalan lancer apabila
konsumennya memiliki informasi yang jelas dan lengkap mengenai jasa yang
ditawarkan perusahaan. Konsumen dan penyedia jasa akan dapat berinteraksi
sehingga tidak ada unsur ketertutupan dalam kerja sama.
4. Educate All Employees
Internal marketing juga menjadi fokus dalam menciptakan manajemen perasi
yang baik. Apabila karyawan memiliki sikap dan kemampuan pelayanan yang
baik maka segala permasalahan akan dapat diatasi.
5. Be Effective First, Nice Second
Pemberian jasa adalah pertama efisiensi baru kemudian sikap ramah.
4
2.3 Kepemimpinan Kualitas Dalam Bisnis Jasa
Seorang pemimpin dalam manajemen total kualitas adalah orang yang
dengan cara tertentu mampu membangkitkan kompetensi yang cukup besar untuk
dapat mempengaruhi sekelompok SDM untuk menjadi pengikut yang berdedikasi
tinggi dalam tujuannya mencapai hasil yang diinginkan perusahaan.
Total Quality Management (TQM) membutuhkan tipe kepemimpinan yang
khusus. Pada tahun 90-an, produktivitas didefinisikan sebagai kinerja manusia
melalui kreativitas, pemecahan masalah, kerjasama tim, kontribusi nilai tambah,
pengabdian, dan komitmen untuk perbaikan yang kontinu. Gaya kepemimpinan
yang efektifakan dapat member pengaruh yang luar biasa pada modifikasi tingkah
laku dan perubahan sikap manusia (Zairi, 1994:10). Dalam konteks TQM,
kepemimpinan bagi top manajer sangatlah penting. Harwood (1999:52)
merekomendasikan metode perbaikan kontinu yang dimulai dengan empat aturan
dasar sebagai berikut: Menggunakan teknik dasar, menambah dengan teknik
lanjutan apabila perbaikan kontinu sudah menjadi kebiasaan bagi karyawan;
Membatasi perusahaan dengan kurangdari 2000 karyawan; Memberikan peran
kepemimpinan bagi para manajer dan partisipasi dari tiap karyawan; Memusatkan
penuh pada pemecahan masalah dan kesempatan yang dapat diraih dengan cepat.
Weinstein (1996:43) mengemukakan bahwa TQM lebih dari sekedar
kualitas tetapi merupakan suatu filosofi yang berorientasi pada kepuasan
pelanggan dan perbaikan yang kontinu. Beliau mengenalkan 9 konsep TQM yang
berkaitan dengan kepemimpinan kualitas, yaitu: Fokus pada pelanggan dan
produk; Komitmen kepemimpinan; Budaya perusahaan; Komunikasi yang efektif;
Pengetahuan karyawan dan organisasional; Pencapaian tujuan bersama; Tanggung
jawab karyawan; Manajemen yang objektif; Pandangan yang luas. Seorang
pemimpin yang baik harus dapat bertindak sebagai “pembawa perubahan yang
kreatif”, tidak hanya pengatur kegiatan rutin. Walaupun mereka telah berhasil
dengan cara mereka masing-masing dan dalam situasi mereka yang berbeda-beda,
mereka memiliki kesamaan yang mendasar dan cukup besar, yaitu adanya empat
karakteristik strategi kepemimpinan (Cornesky, et.al., 1990:61-64). Keempat
stategi itu adalah: Memperoleh perhatian melalui visinya; Kesungguhan dengan
5
berkomunikasi; Membangkitkan kepercayaan melalui positioning; Memberi
percaya diri dengan menghargai anak buahnya.
Menurut Rago (1996), terdapat beberapa hal yang menghambat
implementasi TQM terhadap budaya organisasi yang ada dalam perusahaan,
meliputi tujuan, koordinasi, komunikasi, dan pencapaian tujuan bersama.
Kepemimpinan yang efektif, partisipasi seluruh bagian perusahaan, dan perbaikan
yang kontinu merupakan indicator suksesnya peran TQM dalam kepemimpinan
kualitas.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam pemasaran jasa, kesuksesan sangat bergantung pada SDM yang dimiliki.
Apalagi dalam jasa, terjadi kontak antara SDM dengan konsumen secara
langsung. Perusahaan juga harus mengantisipasi segala kemungkinan terjadinya
permasalahan dalam pengelolaan SDM mulai dari tahap seleksi hingga proses
manajemen SDM yang lebih kompleks. Tingkat perhatian dan penekanan pada
peran SDM dalam jasa adalah sangat penting, apalagi pada era globalisasi saat ini
dimana tidak akan ada batas mobilitas sumber daya termasuk SDM. Peran penting
SDM dalam perusahaan jasa harus dibedakan untuk pengelolaannya lebih lanjut
(Payne, 1983), yang pada umumnya dapat dikelompokkan atas: Contactors,
Modifiers, Influencers, Isolateds
3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis meminta kritik dan saran bagi pembaca
terutama pada dosen mata pelajaran, karena di dalam penulisan makalah ini
penulis masih merasa banyak terdapat kekurangan dan kekeliruan. Oleh karena
saran dan kritik sangat diperlukan untuk kemajuan penulis dalam menulis
makalah selanjutnya.
7
DAFTAR PUSTAKA
http://researchdashboard.binus.ac.id/uploads/paper/document/publication/Journ
al/Inasea/Vol%208%20No%201%20April%202007/02_Ronald
%20Sukwadi_TQM.pdf
http://rifkiemuhammad.blogspot.com/2012/11/peran-penting-sumber-daya-
manusia-sdm_9385.html
https://www.academia.edu/36050494/Makalah_peran_sdm