Anda di halaman 1dari 3

Komunikasi karyawan adalah komunikasi internal.

komunikasi
internal menciptakan dan memelihara sistem komunikasi internal
antara
pemilik
perusahaan
dengan
para
karyawan.
Garis
komunikasinya dua arah, yaitu semua karyawan berpartisipasi
secara bebas dalam sebuah pertukaran informasi.
Komunikasi internal merupakan bagian yang penting dalam
kehidupan kerja, karena komunikasi yang kurang baik dapat
berdampak yang luas terhadap organisasi. Misalnya konfl ik antar
karyawan maupun dengan perusahaan (manajemen) . Sebaliknya
komunikasi yang baik dapat meningkatkan saling pengertian,
kerjasama dan juga kepuasan kerja, mengingat karyawan yang
bekerja dalam suatu perusahaan merupakan sekelompok sumber
daya manusia dengan berbagai karakter, maka komunikasi yang baik
antara perusahaan dengan karyawan sangat penting sehingga
karyawan mengetahui tanggungjawab dan wewenangnya.
Komunikasi internal merupakan pertukaran gagasan diantara
para administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan dalam
struktur lengkap yang khas disertai pertukaran gagasan secara
horizontal dan vertikal di dalam perusahaan. Ada empat dimensi
komunikasi dalam organisasi yaitu, Downward communication, yakni
komunikasi yang berlangsung ketika orang-orang yang berada pada
tataran manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya;
Upward communication, yaitu komunikasi yang terjadi ketika
bawahan mengirim pesan kepada atasan; Horizontal communication,
yaitu komunikasi yang berlangsung diantara para karyawan ataupun
bagian
yang
memiliki
kedekatan
yang
setara;
Interline
communication yaitu tindak komunikasi untuk berbagi informasi
melewati batas-batas fungsional.
Komunikasi yang kurang baik ini terjadi pada PT. Freeport
Indonesia. Perselisihan antara pekerja dengan pihak manajemen PT.
Freeport Indonesia di bulan September tahun 2011, akhirnya
bermuara ke pengadilan. Disidangkan di Pengadilan Hubungan
Industrial Jakarta, kedua pihak bakal berseteru tentang pembuatan
Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Beberapa hal yang menjadi
perdebatan antara pekerja dengan perusahaan salah satunya adalah
besaran kenaikan gaji. Saat ini, upah pokok terendah di Freeport
Indonesia sebesar Rp3,3 juta perbulan atau AS$2,16 perjam.
Sedangkan total take home pay sekitar Rp8 juta perbulan termasuk

bonus-bonus. Awalnya, buruh menginginkan kenaikan upah hingga


AS$35 perjam atau naik 10 kali lipat lebih tinggi. Tapi hal itu ditolak
perusahaan. Aksi mogok lalu mulai dilakukan sejak 15 September
hingga
15
Oktober.
Mogok terus
diperpanjang hingga
15
Desember. Pihak
buruh
sempat
beberapa
kali
menurunkan
tuntutannya menjadi AS$17,5 perjam. Perusahaan masih keberatan
dengan angka sebesar itu dan awalnya hanya bersedia menaikkan
upah sebesar 22 persen dari gaji saat ini atau menjadi sekitar
AS$2,8 perjam. Besar gaji yang diterima buruh Freeport saat ini tak
sebanding dengan biaya hidup di Papua, biaya hidup tinggi sekali
dan gaji buruh Freeport di Indonesia paling kecil ketimbang gaji
buruh Freeport di negara lain. Pihak manajemen melalui kuasa
hukumnya di persidangan memohon kepada majelis hakim agar
mempercepat persidangan. Tujuannya untuk segera menyelesaikan
perselisihan ini agar aksi mogok yang sudah berjalan lebih kurang
dua bulan dapat segera berakhir.
Kasus PT. Freeport diatas selayaknya dapat diselesaikan secara baik
di internal perusahaan.Komunikasi internal dapat dilakukan secara
langsung (lisan) maupun tidak langsung. Komunikasi internal
sebaiknya dilaksanakan dengan berbagai metode untuk menjamin
sampai dan dipahaminya informasi tersebut kepada seluruh
karyawan. Komunikasi yang efektif akan membantu organisasi
untuk; memotivasi pekerjaan, mencapai hasil sesuai rencana,
menjelaskan kebijakan lingkungan dan SML organisasi, dan
hubungan
keduanya,
memastikan
pemahaman
peran
dan
tanggungjawab, memaparkan komitmen manajemen, memantau dan
mengevaluasi kinerja; dan mengidentifi kasi potensi peningkatan
sistem.
Komunikasi internal yang efektif membutuhkan mekanisme untuk
mengalirkan arus informasi dari atas-bawah, bawah-atas, dan
horizontal. Mengingat karyawan berada pada garis terdepan,
mereka dapat menjadi sumber informasi, ide, dan isu yang
terbaik. komunikasi internal sebaiknya diusahakan komunikasi 2
(dua) arah, informasi sebaiknya dijelaskan dengan tepat dan dapat
dimengerti, informasi sebaiknya dapat diverifi kasi, organisasi
sebaiknya menyajikan gambaran kinerja dengan teliti, informasi
sebaiknya disajikan dalam bentuk yang konsisten (misalnya satuan
pengukuran yang sama untuk kepentingan pembandingan dari waktu
ke waktu).

Kesimpulan, bagi karyawan PT. Freepot Indonesia harus dapat


berkomunikasi dengan perusahaan (manajemen) dengan cara yang
baik dan benar sehingga tidak merugikan perusahaan dan pihak
pemilik Freeport selayaknya menanggapi demo buruh dan lebih
memperhatikan atau mempertimbangkan tuntutan kenaikan gaji
karena berdasarkan kebutuhan biaya hidup yang tinggi di papua. Jika
tidak diseimbangkan antara pendapatan dan pemasukan akan
menurunkan motivasi bekerja, seperti yang dikatakan Claude S.
George mengenai teori motivasi, dalam teori ini dikatakan bahwa
seseorang mempunyai kebutuhan yang berhubungan dengan tempat
dan suasana di lingkungan bekerjanya, yaitu : upah yang layak,
kesempatan untuk maju,pengakuan sebagai individu, keamanan
bekerja, tempat kerja yang baik, penerimaan oleh kelompok,
perlakuan yang wajar, pengakuan atas prestasi.
Menjaga Citra Perusahaan PT FReeport adalah tugas
bersama baik karyawan maupun manajemen PT Freeport, Oleh
karena itu apabila ada hal-hal yang kurang berkenan baik dari
manajemen maupun dari karyawan hendaknya dikomunikasikan
dengan baik sehingga tujuan bersama dan tujuan perusahaan
tercapai.

Anda mungkin juga menyukai