Disusun oleh:
1. Adinda Angie D.S. G02217001
2. Aisyah Adinda N G02217002
3. Arta Agustin M. G02217004
4. Dian Eka S. G02217006
2019
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUNAN AMPEL SURABAYA
BAB I
PENDAHULUAN
Simpulan
Teori keagenan adalah teori yang mendasari pengelolaan (manajemen) sebuah perusahaan.
Teori ini membahas tentang hubungan antara principle dan agen. Dalam prakteknya,
keagenan (manajemen) mengalami beberapa masalah. Solusi untuk masalah keagenan
adalah melalui penyusunan kontrak paling optimal yang didalamnya mencakup unsur-unsur
intensif (imbalan yang diberikan apabila salah satu pihak -biasanya, agen- melakukan atau
tidak melakukan sesuatu seperti yang diinginkan pihak lain, dan sistem monitoring
digunakan untuk memastikan salah satu pihak -biasanya, agen- telah melakukan tugasnya
sesuai keinginan pihak lain (principle). Sistem monitoring dimaksudkan untuk mengurangi
biaya keagenan.
Dua masalah utama yang timbul dalam hubungan keagenan adalah moral hazard dan adverse
selection. Sehingga perlu diatur oleh regulasi pemerintahan untuk meminimalisir adanya
kesalahan dan kecurangan yang terjadi di dalam perusahaan. Dengan demikian, diperlukan
pengendalian internal (etika) yang berhubungan dengan perilaku dan perbuatan yang
seharusnya diterapkan dan dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat atau berorganisasi.
Hampir semua kegiatan akan berkaitan dengan hubungan keagenan. Kontrak melibatkan
hampir semua bisnis. Selain kontrak, perusahaan diatur oleh regulasi. Dalam hal ini,
perusahaan bertindak sebagai agen, sedangkan pemerintahan bertindak sebagai principle.
Organisasi yang dibentuk, gaya manajemen yang diterapkan, tata kelola yang digunakan, dan
strategi yang dianut adalah aspek-aspek yang menggunakan hubungan keagenan sebagai
acuan.