Anda di halaman 1dari 35

Teori Konsumsi dan

Tabungan
Dr. Abdul Bashir, SE, M.Si
Contents

A. Fungsi konsumsi dan tabungan

Content B. Konsep MPC and MPS

Title

C. Faktor penentu tingkat konsumsi


Pendahuluan
Definisi Konsumsi
 Konsumsi merupakan kegiatan menggunakan
barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup.
 Konsumsi adalah semua penggunaan barang dan
jasa yang dilakukan manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya
1. Fungsi konsumsi
 Pada dasarnya faktor utama yang mempengaruhi
tingkat konsumsi masyarakat adalah pendapatan.
 Korelasi (hubungan) keduanya bersifat positif, yaitu
semakin tinggi tingkat pendapatan (Y) maka
konsumsinya (C) juga semakin tinggi
 C = f(Y)
4 (empat) Teori Konsumsi

yaitu :
1. Teori Keynes (Keynesian Consumption Model)
2. Teori Hipotesis Pendapatan Permanen
3. Teori Hipotesis Pendapatan Relatif
4. Teori Konsumsi Daur Hidup
Teori Keynes
(Keynesian Consumption Model)
 Pertama, pendapatan merupakan determinan konsumsi yang penting dan
tingkat bunga tidak memiliki peran penting. Ini berbeda dengan ekonom
klasik yang beranggapan semakin tinggi tingkat suku bunga maka akan
mendorong tingkat tabungan dan mengurangi konsumsi.
 Teori keynes kedua, dia berasumsi bahwa kecenderungan mengkonsumsi
marjinal (marginal propersity to consume) yaitu jumlah yang dikonsumsi dari
setiap dolar tambahan adalah antara nol dan satu. Asumsi ini menjelaskan
pada saat pendapatan seseorang semakin tinggi maka semakin tinggi pula
konsumsi dan tabungannya.
 Terakhir adalah rasio konsumsi terhadap pendapatan, yang disebut
kecenderungan mengkonsumsi rata-rata (average propensity to consume)
turun ketika pendapatan naik. Menurut keynes, proporsi tabungan orang
kaya lebih besar daripada orang miskin. Jika diurutkan dari orang sangat
miskin sampai kaya akan terlihat proporsi tabungan terhadap pendapatan
yang semakin meningkat.
Hubungan pendapatan disposabel dan konsumsi

 Pendapatan disposabel adalah pendapatan yang sebenarnya diperoleh


rumah tangga dan dapat digunakan untuk membeli barang atau ditabung
 Fungsi konsumsi menunjukkan hubungan antara tingkat dari pengeluaran
untuk konsumsi dengan pendapatan disposabel rumah tangga
Beberapa catatan mengenai fungsi
konsumsi Keynes
1. Merupakan variabel riil/nyata, yaitu bahwa fungsi
konsumsi Keynes menunjukkan hubungan antara
pendapatan dengan pengeluaran konsumsi yang
keduanya dinyatakan dengan menggunakan tingkat harga
konstan, bukan hubungan antara pendapatan nominal
dengan pengeluaran konsumsi nominal
2. Merupakan pendapatan yang terjadi (current income),
bukan pendapatan yang diperoleh sebelumnya, dan
bukan pula pendapatan yang diperkirakan terjadi di
masa datang (yang diharapkan).
3. Merupakan pendapatan absolut, bukan pendapatan
relatif atau pendapatan permanen, sebagaimana
dikemukakan oleh ahli ekonomi lainnya.
Kecondongan Mengkonsumsi marjinal

 Kecondongan mengkonsumsi marjinal


(marginal propensity to consume) adalah
perbandingan antara pertambahan konsumsi
(∆C) yang dilakukan dengan pertambahan
pendapatan disposibel (∆Y).
 Rumus:
ΔC
MPC 
ΔY d
Kecondongan Mengkonsumsi Rata-rata

 Kecondongan mengkonsumsi rata-rata


(average propensity to consume) adalah
perbandingan antara tingkat konsumsi (C)
dengan tingkat pendapatan disposibel ketika
konsumsi tersebut dilakukan (Yd).
 Rumus:

C
APC 
Yd
Kecondongan Mengkonsumsi
Yd C MPC APC
CONTOH 1: MPC TETAP
200.000 300.000 300.000/200.000=1,50
400.000 450.000 150.000/200.000=0,75 450.000/400.000=1,13
600.000 600.000 150.000/200.000=0,75 600.000/600.000=1,00
800.000 750.000 150.000/200.000=0,75 750.000/800.000=0,94
CONTOH 2: MPC MAKIN KECIL
200.000 300.000 300.000/200.000=1,50
400.000 460.000 160.000/200.000=0,75 460.000/400.000=1,15
600.000 610.000 150.000/200.000=0,75 610.000/600.000=1,02
800.000 750.000 140.000/200.000=0,70 750.000/800.000=0,94
Faktor-faktor yang mempengaruhi
besarnya pengeluaran konsumsi
A. Pendapatan Rumah Tangga ( Household Income )

B. Kekayaan Rumah Tangga ( Household Wealth )

C. Jumlah Barang-barang Konsumsi Tahan Lama


Dalam Masyarakat

Faktor-
faktor D. Tingkat Bunga ( Interest Rate )

Ekonomi
E. Perkiraan Tentang Masa Depan
(Household Expectation About The Future)

F. Kebijakan Pemerintah mengurangi


Ketimpangan Distribusi Pendapatan
Faktor-faktor Non Ekonomi
 Faktor-faktor non-ekonomi yang paling
berpengaruh terhadap besarnya konsumsi adalah
faktor social budaya masyarakat. Misalnya saja,
berubahnya pola kebiasaan makan, perubahan
etika dan tata nilai karena ingin meniru kelompok
masyarakat lain yang dianggap lebih hebat/ideal
Kecondongan Menabung

 Kecondongan menabung marjinal (marginal


propensity to save) adalah perbandingan antara
pertambahan tabungan (∆S) dengan
pertambahan pendapatan disposibel (∆Y).
 Rumus:

ΔS
MPS 
ΔY d
Kecondongan Menabung

 Kecondongan menabung rata-rata (average


propensity to save) adalah perbandingan antara
tingkat tabungan (S) dengan tingkat
pendapatan disposibel (Y).
 Rumus:

S
APS 
Yd
Hubungan MPC-MPS dan APC-APS

 MPC + MPS = 1
Bukti:

ΔYd ΔC ΔS
ΔYd  ΔC  ΔS     1  MPC  MPS
ΔYd ΔYd ΔYd

 APC + APS = 1
Bukti:
Yd C S
Yd  C  S     1  APC  APS
Yd Yd Yd
Hubungan MPC-MPS dan APC-APS

Yd MPC MPS MPC+MPS APC APS APC+APS


CONTOH 1: MPC(APC) + MPS(APS) TETAP
200.000 1,50 -0,50 1
400.000 0,75 0,25 1 1,13 -0,13 1
600.000 0,75 0,25 1 1,00 0 1
800.000 0,75 0,25 1 0,94 0,06 1
CONTOH 1: MPC(APC) + MPS(APS) MAKIN BESAR
200.000 1,50 -0,50 1
400.000 0,80 0,20 1 1,15 -0,15 1
600.000 0,75 0,25 1 1,02 -0,02 1
800.000 0,70 0,30 1 0,94 0,06 1
Teori Konsumsi Keynes
Kurva.4.2 Teori Konsumsi Keynes
Menurut Keynes terdapat dua hubungan
C antara Konsumsi dan Pendapatan.Hal
Y=Y ini dinamakan kondisi Tingkat Harga
Konstan. Pendapatan Nasional yang
C berlaku adalah kondisi saat ini.

Kurva konsumsi berbentuk lengkung dan


memotong sumbu vertikal. Berpotongan
dengan sumbu vertikal berarti bahwa
nilainya pasti positif dan dalam bentuk
persamaan disimbolkan dengan Co
Co

t
Teori Hipotesis Pendapatan Permanen

 Teori Konsumsi Hipotesis Pendapatan Permanen ( Permanent Income Hypothesis) dikemukakan


pertama kali oleh Milton Friedman dalam bukunya A Theory of Consumption Function. Menurut
Friedman pendapatan dibagi menjadi dua jenis yaitu:
 Pendapatan Permanen merupakan bentuk pendapatan yang diterima secara periodik dan
jumlahnya dapat diperkirakan sebelumnya, misal : gaji.
 Pendapatan Sementara merupakan bentuk pendapatan yang tidak apat diperkirakan
sebelumnya, misal : bonus, komisi .

 Konsumsi Permanen seorang konsumen mempunyai hubungan yang positif dan proporsional
dengan pendapatan
Cp = Konsumsi permanen
Yp = Pendapatan permanen
k = angka konstan
Cp = k Yp
r = suku bunga , u = selera konsumen
k =f(r,u,w)
w = rasio kekayaan
Relative income hypothesis
 Teori ini menguji kembali penelitian Kuznet, yaitu
dengan menggunakan data konsumsi dan pendapatan
disposable dari tahun 1929-1944. Namun Duessenbery
menolak dua asumsi dasar yang telah dikemukakan
Simon Kuznets sebelumnya, yaitu:
1. Setiap konsumsi keluarga merupakan keinginan
sendiri, bukan akibat pengaruh dari lingkungannya.
2. Konsumsi dipengaruhi oleh pendapatan tahun itu, dan
tidak dipengaruhi pendapatan tahun sebelumnya
Relative income hypothesis
 Duessenbery menyempurnakan penelitian Kuznets
dengan menyelidiki persentase dari konsumsi dan
pendapatan disposable yang berubah-ubah seiring
terjadinya business cycle.
 Ia menemukan bahwa persentase dari konsumsi dan
pendapatan akan cenderung kecil pada saat
perekonomian baik, dan cenderung tinggi pada
saat ekonomi dalam keadaan buruk.
Relative income hypothesis
 Duessenbery juga menemukan bahwa ketika
terjadinya perubahan pada penghasilan, maka
konsumsi tidak langsung meningkat, karena terjadi
pengaruh konsumsi periode yang lalu yang lebih
kecil.
 Demikian pula ketika pendapatan turun, maka
konsumsi tidak akan turun secara tajam karena
terbiasa dengan hidup senang. Yang terjadi adalah
persentase dari konsumsi dan pendapatannya
menjadi semakin besar
Relative income hypothesis
 Teori Konsumsi Hipotesis Pendapatan Relatif dikemukakan oleh James Duesenberry dalam
bukunya Income, Saving, ang Theory of Consumer Behavior. Menurut teori ini, pola konsumsi
seseorang ditentukan oleh pendaptan tertingi yang pernah dicapainya. Apabila pendapatan
berkurang pada periode tertentu, konsumen tidak akan banyak mengurangi
pengeluarakonsumsi untuk mentupnya, mereka mengurangi tabungannya.

C Dalam jangka panjang konsumsi berubah secara


Kurva 4.3 Teori Konsumsi Hipotesis proporsional dengan Pendapatan, Akan tetapi dalam
Pendapatan Relatif C = f(Y) Jangka pendek konsumsi berubah dalam proporsi yang
Jangka panjang lebih kecil dari perubahan pendapatan..
C
Jangka pendek Dalam teori ini dikenal juga ratchet effect (efek gergaji),
B Ini terjadi bila pola konsumsi dari para konsumen dalam
jangka pendek akan menunjukkan hubungan tingkat
konsumsi dan pendapatan, tetapi dalam jangka panjang
A
konsumsi akan berubah secara proporsional dengan
perubahan pendapatan. Bila kurva konsumsi jangka pendek
digambarkan bersamaan dengan kurva jangka panjang,
bentuknya akan menyerupai gergaji.

Tingkat pendapatan awal adalah OYa, kemudian naik


Ya Yb Yc Y sehingga konsumsi akan naik pada proporsi yang sama
dari A ke B di sebanjang kurva konsumsi jangka panjang.
Apabila Pendapatan turun , konsumen tidak akan menurunkan kebutuhan konsumsinya, melalui fungsi konsumsi jangka
panjang ke A, tetapi penurunannya ke B, Bila pendapatan naik, konsumsiakan proporsional ( C ke B )
Permanent income hypothesis
 Di 1957, Milton Friedman menyatakan hipotesis pendapatan-
permanen (permanent-income hypothesis) untuk menjelaskan perilaku
konsumen. Esensinya adalah konsumsi saat ini proporsional terhadap
pendapatan permanen. Hipotesis pendapatan-permanen Friedman
melengkapi hipotesis daur-hidup Modigliani: keduanya
menggunakan teori konsumen Fisher untuk menyatakan bahwa
konsumsi sebaiknya tidak bergantung pada pendapatan saat ini
saja. Tapi tak seperti hipotesis daur-hidup, yang menekankan
bahwa pendapatan mengikuti pola reguler selama hidup
seseorang, hipotesis pendapatan-permanen menekankan bahwa
orang mengalami perubahan acak dan temporer dalam
pendapatan mereka dari tahun ke tahun.
 Friedman menyarankan kita memandang pendapatan saat ini Y
sebagai jumlah dari dua komponen, pendapatan permanen
(permanent income) YP dan pendapatan transitoris (transitory
income) YT.
Life cycle hypothesis
 Pada 1950-an, Franco Modigliani, Ando, dan Brumberg
menggunakan model perilaku konsumen Fisher untuk
mempelajari fungsi konsumsi. salah satu tujuan mereka
adalah mempelajari teka-teki konsumsi.
 Menurut model Fisher, konsumsi bergantung pada
pendapatan seumur hidup seseorang. Modigliani
menekankan bahwa pendapatan bervariasi secara
sistematis sepanjang hidup orang dan bahwa tabungan
memungkinkan konsumen memindahkan pendapatan
dari waktu hidup ketika pendapatan tinggi ke waktu
ketika pendapatan rendah. Interpretasi perilaku
konsumen ini membentuk dasar dari hipotesis daur-
hidup (life-cycle hypothesis).
Life cycle hypothesis
Kurva. 4.4 Teori Konsumsi Hipotesis Daur Hidup

C,Y Usia 0 – 15 Tahun : Usia Belum Produktif


Usia 16- 60 Tahun :Usia Produktif
Teori Konsumsi siklus hidup atau life cycle
Usia 60 Tahun keatas : Usia tidak Produktif dikemukakan oleh A.Ando , R.Brumberg dan
F.Modligani. Teori ini mencoba menjelaskan
t tentang perilaku konsumsi seseorang
berdasarkan pada umur dalam dalam siklus
hidupnya.

P Sumbu vertikal menunjukkan pengeluaran


II C konsumsi (C ), dan besarnya pendapatan
III (Y), sedangkan sumbu horizontal
menunjukkan fungsi dari waktu (time).
Dalam hal ini Y merupakan kurva
pendapatan dan C merupakan kurva
b Y konsumsi.

B T P M t
Faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi terhadap konsumsi

Pada kenyataannya, pengeluaran konsumsi dipengaruhi oleh faktor yang bersifat


ekonomi, sosial dan budaya (kultur).

Faktor-faktor yang mempengaruhi itu antara lain


a. Distribusi Pendapatan Nasional
b. Jumlah kekayaan masyarakat dalam bentuk liquid ( uang,tabungan dll)
c. Banyaknya konsumsi yang tahan lama
d. Kebijakan finansial sebuah organisasi (perusahaan)
e. Kebijakan pemasaran
f. Ramalan/perkiraan/forecasting masyarakat akan perubahan di masa mendatang.
Kurva Pengaruh Pendapatan Terhadap Konsumsi

Kurva 4.5. Pengaruh Pendapatan Terhadap Konsumsi


C/tahun

C’

C
c’

y Y/tahun
Faktor penentu Konsumsi
Faktor penentu konsumsi
Pendapatan Disposible
 Pendapatan merupakan faktor utama dalam menentukan

konsumsi nasional. Makin besar pendapatan maka makin besar


pula kemampuan atau tingkat konsumsi.
Pendapatan Permanen atau Pendapatan Daur Hidup
 Pendapatan dan pola konsumsi historis danrencana kedepan

sangat berpengaruh pada pola konsumsi suatu masyarakat


dari waktu ke waktu.
Finally

......Economics
doesn’t have to be
difficult.....

End of today

35

Anda mungkin juga menyukai