Anda di halaman 1dari 39

F UNGSI K ONSUMSI , TABUNGAN & I NVESTASI

Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Unpad, 2012

PANDANGAN E KONOMI K LASIK

Analisis mengenai pandangan ahli ekonomi klasik tentang perekonomian adalah perekonomian yang diatur oleh mekanisme pasar tingkat penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu tercapai. Pandangan ini didasarkan kepada keyakinan bahwa dalam perekonomian tidak akan terdapat kekurangan permintaan. Apabila produsen menaikkan produksi atau menciptakan jenis barang yang baru, maka dalam perekonomian akan selalu terdapat permintaan terhadap barang-barang itu

E KONOMI K LASIK &

TEORI

KONSUMSI

Teori ini muncul setelah terjadinya great depression tahun 1923 -1930
Teori konsumsi diperkenalkan oleh John Maynard Keynes. Sedangkan kelompok klasik tdk pernah memikirkan dan mengeluarkan teori konsumsi. Mereka hanya membahas teori produksi Kaum klasik percaya bahwa apa yang dikatakan JB Say : supply creats its own demand atau penawaran menciptakan permintaannya sendiri.

PANDANGAN

KEYNES

Pandangan Keynes yaitu penggunaan tenaga kerja penuh (full employment) adalah keadaan yang jarang terjadi, dan hal itu disebabkan karena kekurangan permintaan agregat yang wujud dalam perekonomian. Analisis Keynes lebih banyak memperhatikan permintaan yaitu bahwa tingkat kegiatan ekonomi negara ditentukan besarnya permintaan efektif yaitu permintaan yang disertai oleh kemampuan untuk membayar barang dan jasa yang diminta yang diwujudkan dalam perekonomian.

PANDANGAN

KEYNES

Dengan bertambah besarnya permintaan efektif dalam perekonomian, bertambah pula tingkat produksi yang akan dicapai oleh sektor perusahaan. Keadaan ini dengan sendirinya akan menyebabkan pertambahan dalam tingkat kegiatan ekonomi, penggunaan tenaga kerja dan faktor-faktor produksi. Bertanbah besar permintaan efektif yang wujud dalam perekonomian, bertambah pula tingkat produksi yang akan dicapai oleh sektor perusahaan. Keadaan ini menyebabkan pertambahan dalam tingkat kegiatan ekonomi dan penggunaan tenaga kerja dan faktor-faktor produksi.

PANDANGAN K EYNES & K LASIK


Perbedaan pandangan Keynes dan Klasik didasarkan atas perbedaan pendapat yaitu:

1. Faktor-faktor yang menentukan tingkat tabungan dan tingkat investasi dalam perekonomian 2. Hubungan antara tingkat upah dengan penggunaan tenaga kerja oleh pengusaha

P ENGELUARAN K ONSUMSI

Keynes membagi permintaan agregat kepada dua jenis pengeluaran, yaitu pengeluaran konsumsi oleh rumah tangga dan penanaman modal oleh pengusaha. Akan tetapi, dalam analisis makro ekonomi, pengeluaran pemerintah dan ekspor juga ikut mempengaruhi pengeluaran agregat.

FAKTOR

YANG MEMPENGARUHI DAN INVESTASI

PERMINTAAN AGREGAT YAITU :

1. K ONSUMSI

Pengeluaran konsumsi yang dilakukan oleh sektor rumah tangga dalam perekonomian tergantung dari besarnya pendapatan. Perbandingan antara besarnya konsumsi dengan jumlah pendapatan disebut kecondongan mengkonsumsi ( MPC = Marginal Propensity to Consume). Pada kondisi negara yang MPC-nya rendah, akan menyebabkan selisih antara produksi nasional (dengan asumsi full employment) dengan tingkat konsumsi (penggunaan produk) menjadi semakin besar.

1. K ONSUMSI

DAN INVESTASI

Agar mencapai penggunaan tenaga kerja penuh, para pengusaha perlu melakukan investasi sebesar selisih antara tingkat konsumsi dan produksi tersebut. Jika besarnya investasi tidak mencapai jumlah tersebut, maka akan terjadi pengangguran. Karena kondisi tersebut dalam kondisi nyata tidak selalu tercapai, maka pengangguran akan selalu ada.

T INGKAT B UNGA & E FISIENSI M ARJINAL

Tingkat bunga menurut Keynes dipengaruhi oleh jumlah permintaan uang (yaitu keinginan masyarakat untuk memperoleh uang untuk digunakan untuk berbagai keperluan seperti transaksi, tabungan, spekulasi dan atau untuk kebutuhan mendadak) dan jumlah penawaran uang (yaitu uang yang ada dalam perekonomian dan dapat digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa).

T INGKAT B UNGA & E FISIENSI M ARJINAL

Apabila penawaran uang lebih besar dari permintaan uang, maka tingkat suku bunga akan naik untuk menyerap kelebihan dana yang beredar di masyarakat, dan sebaliknya jika penawaran uang lebih kecil dari permintaan uang, suku bunga tabungan akan turun agar masyarakat memilih untuk berinvestasi dan mencairkan tabungannya sehingga jumlah penawaran uang akan meningkat.

2. P ENGELUARAN

PEMERINTAH DAN

E KSPOR

Besarnya tingkat pengeluaran pemerintah (G) akan mempengaruhi produksi nasional karena pemerintah sendiri merupakan konsumen yang besar. Sehingga konsumsi dari pemerintah juga mencakup sebagian besar dari konsumsi nasional. Ekspor menunjukkan permintaan efektif yang berasal dari luar negeri. Semakin besar ekspor semakin banyak pula produksi nasional yang dikonsumsi. Akan di bahas pada pertemuan berikutnya

FAKTOR - FAKTOR

YANG

MEMPENGARUHI KONSUMSI

1) Faktor internal, yaitu:


2) Faktor eksternal, yaitu:


Lingkungan tempat

Komposisi rumah tangga (jumlah dan usia), Selera, Kebiasaan, dan Besarnya pendapatan.

tinggal, Kebijakan pemerintah, Harga barang, Budaya masyarakat, dan Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

P ENGELUARAN K ONSUMSI
Dalam kebanyakan konsumsi pemerintah dibedakan dua macam pengeluaran konsumsi yaitu : Pengeluaran konsumsi rumah tangga yang dalam literature ekonomi pada umumnya diberi simbol (C) sebagai singkatan dari Consumption expenditure. Dan pengeluaran konsumsi pemerintah (G) yang berarti government expenditure.

H UBUNGAN

ANTARA TABUNGAN ,

KONSUMSI DAN INVESTASI

Jika dilihat dari rumah tangga konsumsi

Y=C+S

Jika dilihat dari RTK dan RTP

Y=C+I

F UNGSI K ONSUMSI

Dalam bentuk yang umum, fungsi konsumsi yang berbentuk garis lurus mempunyai persamaan

C = a + bY

Dalam makro ekonomi: a : Besarnya konsumsi pada pendapatan nasional sebesar nol (Y = 0), b : Besarnya MPC (Marginal Propensity to Consume). Y : Pendapatan C : Konsumsi

P ENGELUARAN K ONSUMSI

Fungsi Konsumsi adalah Pengeluaran konsumsi yang tergantung dari proporsi besarnya pendapatan. Fungsi Tabungan adalah besarnya tabungan yang sangat tergantung dari proporsi besarnya pendapatan. Y = C + S C = a + bY a = (APCn MPC) Yn

U NTUK

MENGETAHU BESARNYA A ,
DIRUMUSKAN

Untuk Mengetahui besarnya a, digunakan rumus :

a ( APC MPC).Y

MPC MPS 1 APC APS 1

K ECENDRUNGAN

MENGKONSUMSI

(P ROPECITY TO C ONSUMME )

Kecendrungan mengkonsumsi marginal (Marginal Propencity to Consumme ) Kecendrungan mengkonsumsi rata-rata (Average Propencity to Consumme )

H ASRAT M ENGONSUMSI
(M ARGINAL P ROPENSITY

TO

C ONSUME / MPC)

Marginal Propencity to Consumme adalah angka perbandingan besarnya konsumsi dengan besarnya perubahan pendapatan nasional yang mengakibatkan adanya perubahan konsumsi. Jika diubah dalam bentuk persamaan adalah sebagai berikut.

Keterangan :
DC = Tambahan konsumsi
DY = Tambahan pendapatan (* Di dalam fungsi konsumsi C = a + bY, besarnya MPC = b)

H ASRAT M ENGONSUMSI
( M ARGIN AL P RO PE N SITY
TO

C O N SUME / M P C )

Besarnya MPC tergantung pada tingkat pendapatan. MPC mempunyai tanda positif, hal itu berarti bahwa bertambahnya pendapatan akan mengakibatkan bertambahnya konsumsi. Angka MPC lebih kecil daripada satu, menunjukkan bahwa tambahan pendapatan diterima seseorang tidak seluruhnya dipergunakan untuk konsumsi, melainkan sebagian dari tambahan pendapatan yang mereka peroleh mereka sisihkan sebagai saving (S). Angka MPC lebih besar daripada setengah menunjukkan bahwa penggunaan tambahan pendapatan sebagian besar digunakan untuk menambah besarnya konsumsi, sedangkan sisanya, yaitu yang jumlahnya lebih kecil, akan merupakan tambahan untuk saving (S).

HASRAT MENGKONSUMSI RATA - RATA

(AVERAGE P ROPENCITY TO C ONSUMME )

Kecenderungan mengonsumsi rata-rata(APC) yaitu perbandingan antara tingkat konsumsi (C) dengan tingkat pendapatan diposabel serta konsumsi itu dilakukan (Yd)

H ITUNGLAH MPC & APC !

Pendapatan (Y)

Konsumsi (C)

MPC

APC

6.000.000 7.000.000

5.750.000 6.500.000

8.000.000
9.000.000 10.000.000

7.250.000
8.000.000 8.750.000

H ITUNGLAH MPC & APC

Pendapatan (Y)

Konsumsi (C)

MPC

APC

6.000.000 7.000.000

5.750.000 6.500.000

0 0,75

0,958 6,5

8.000.000
9.000.000 10.000.000

7.250.000
8.000.000 8.750.000

0,75
0,75 0,75

7,25
8 8,75

M ENENTUKAN

FUNGSI KONSUMSI

Untuk menentukan fungsi konsumsi menggunakan rumus sbb :

TABUNGAN

Tabungan merupakan sisa pendapatan seelah dikurangi konsumsi

S = Y C

Besarnya tabungan akan menurun seiring dengan naiknya konsumsi

F UNGSI

TABUNGAN

Fungsi tabungan adalah suatu fungsi yang menggambarkan hubungan antara tingkat tabungan rumah tangga dengan pendapatan nasional dalam perekonomian. S = -a + (1 b) Y

Keterangan : S = besarnya tabungan (save) a = konnsumsi yang harus dipenuhi pada saat pendapatan nol 1-b = marginal prospensity to save Y = pendapatan nasional

M ARGINAL

PROSPENSITY TO SAVE

(MPS)
Kecenderungan menabung marginal merupakan perbandingan antara pertambahan tabungan dengan pertambahan pendapatan disposabel. MPS = 1 b Besarnya MPS diantara 1 dan 0 tetapi tidak pernah diatas 0,5. Nilai b positif, sehingga setiap ada kenaikan pendapatan akan menambah pengeluaran konsumsi

AVERAGE

PROSPENSITY TO SAVE

(APS)
Kecondongan menabung rata-rata merupakan perbandingan antara tingkat tabungan (S) dengan tingkat pendapatan. Hubungan ini dinyatakan dengan rumus :

S APS Y

U NTUK MENGETAHUI PERUBAHAN


TABUNGAN

Kecendrungan menabung marginal (Marginal Propencity to Save )

S MPS Y

Kecendrungan menabung rata-rata (Average Propencity to Save )

S APS Y

U NTUK MENGETAHUI PERUBAHAN


TABUNGAN

Hubungan antara MPC dan MPS ini cukup kuat yang dibuktikan dengan : MPS + MPC = 1 MPC = 1 MPS atau MPS = 1 MPC

D ENGAN

MENSUBSTITUSIKAN FUNGSI KONSUMSI MAKA

C = a + b.Y ke Maka : S = Y (a + b.Y) S = Y a - b.Y S = ( 1 b).Y a S = -a + (1 b). Y

S=YC

F UNGSI

TABUNGAN

Sehingga Fungsi tabungan dirumuskan :

S = -a + (1-b) Y
Dimana : S = Tabungan (consumption expenditure) -a = Tabungan otonom (autonomous saving) = Tabungan pada saat Y = 0. Besarnya otonom tdk dipengaruhi Y 1- b = Hasrat untuk saving Y = Pendapatan

D IKETAHUI

FUNGSI KONSUMSI :

C= 400+0,2Y
Tentukan Fungsi Tabungan

Besarnya tabungan saat Y=600


Jika Y = 600 S = - a + (1- b).Y = -400 + (1-0.2).600 = -400 + 0,8.600 = -400 + 480 S = 80
Jadi tabungan saat Y=600 sebesar

S = - a + (1- b).Y = -400 + (1-0.2).Y = -400 + 0,8.Y Jadi fungsi tabungannya S = -400 + 0,8Y

S = 80

S E BE LUM BE K ARJA KON SUMS IN YA R P 120.000/ BULAN S E TE LAH BE K E RJA KON SUMS IN YA R P 300.000/ BULAN DAN DAPAT ME NABUN G R P 60.000

Tentukan fungsi konsumsinya Berapa besar tabungan saat penghasilannya Rp 600.000/bulan1

Pada saat Y=0 C=120.000 C = a + B.Y C = 120.000 + b.Y Pada saat Y= 300.000 S = 60.000 C = Y S C = 300.000 60.000 C = 240.000 Maka : C = 140.000 + b.Y 240.000 = 120.000 + b.300.000 240.000 = 120.000 + 300.000b b = (240.000 120.000) : 300.000 b = 0,4 Jadi fungsi konsumsinya C = 120.000 + 0,4 . Y

S OAL

LATIHAN

S OAL L ATIHAN M ENENTUKAN


FUNGSI KONSUMSI

Diketahui jumlah konsumsi sebesar Rp 500.00, pada saat pendapatan sebesar Rp 700.00 dan konsumsi Rp 650.00 pada saat pendapatan Rp 1.000.00,-

Di minta : tentukan fungsi Konsumsi

L ATIHAN S OAL

Jika C = 100 + 0,6 Y. Tentukan fungsi S


Jika C = 200 + 0,7 Y. Tentukan funsi S Jika S = -200 + 0,45 Y. Tentukan fungsi C

Jika S = - 500 + 0,75 Y. Tentukan fungsi C


Jika C = 200 + 0,7 Y. Berapa MPC Jika S = -300 + 0,25 Y. Berapa MPS

M ENENTUKAN
Diketahui :

L ATIHAN S OAL FUNGSI TABUNGAN

Pada tahun2010 tingkat pendapatan 1000 dan pada tahun 2011 tingkat pendapatannya 1500 Pada tahun 2010 tingkat tabungan 300 dan pada tahun 2011 tingkat tabngan 500

Ditanya :

Buatlah fungsi tabungannya Buatlah kurva tabungan

Anda mungkin juga menyukai