Anda di halaman 1dari 6

TUGAS ANTROPOLOGI SENI

diajukan oleh

RAHADYAN YUDHANTARA
1202168

JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA


FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2015

Objek Pemain Alat Musik Tiup Saxophone Pada Karya Lukisan Impresionisme

A. Pengertian
1. Seni Lukis
Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Dengan dasar pengertian yang
sama, seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari menggambar.
Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari
objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan bisa berbentuk apa
saja, seperti kanvas, kertas, papan, dan bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap
sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga bisa bermacam-macam, dengan syarat
bisa memberikan imaji tertentu kepada media yang digunakan.
2. Seni Lukis Impresionisme
Impresionisme adalah sebuah aliran yang berusaha menampilkan kesan-kesan
pencahayaan yang kuat, dengan penekanan pada tampilan warna dan bukan bentuk.
Namun kalangan akademisi ada yang justru menampilkan kesan garis yang kuat dalam
impresionisme ini. Aliran Impresionisme muncul dari abad 19 yang dimulai
dari Paris pada tahun 1860an. Nama ini awalnya dikutip dari lukisan Claude
Monet,"Impression,
Sunrise"
("Impression,
soleil
levant").
Kritikus Louis
Leroy menggunakan kata ini sebagai sindiran dalam artikelnya di Le Charivari.
Karakteristik utama lukisan impresionisme adalah kuatnya goresan kuas, warnawarna cerah (bahkan banyak sekali pelukis impresionis yang mengharamkan warna hitam
karena dianggap bukan bagian dari cahaya), komposisi terbuka, penekanan pada kualitas
pencahayaan, subjek-subjek lukisan yang tidak terlalu menonjol, dan sudut pandang yang
tidak biasa.

B. Latar Belakang Masalah


Di era sekarang tidak jarang lukisan aliran impresionisme yang bertemakan
tentang pamandangan dan hal-hal yang berkaitan dengan sejenisnya, bahkan sampai
sekarang belum dijumpai seniman lukis yang menobatkan dirinya sebagai seniman lukis
khusus yang karyanya berhubungan erat dengan musik. Terlepas dalam hal itu
ketertarikan orang berapresiasi dalam karya sebuah musik lebih besar dibandingan

dengan karya sebuah lukisan (impresionisme), hal ini di buktikan dalam sebuah
penganalogian bahwa kemungkinan besar semua orang cenderung lebih menyukai karya
musik yang berupa lagu walaupun bisa saja orang itu tidak mengerti musik atau bermain
musik sama sekali namun dia sangat senang mendengarkan lagu di bandingkan dengan
orang yang menyukai karya lukisan namun orang itu hanya mengapresiasi selintas dan
kemudian melupakannya.
Memang tidak semua orang mempunyai jiwa musikalitas yang tinggi, namun
dengan megangkat tema lukis tentang alat musik ini diharapkan dapat memicu kecintaan
apresiator terhadap alat musik tiup satu ini.
C. Fokus Masalah Penciptaan
Terciptanya sebuah karya seni diawali dengan adanya gerakan hati atau semacam
intuisi serta adanya pengaruh yang datang dari luar, misalnya pada kehidupan sehari-hari
ketika kita berkegiatan, kejadian-kejadian yang begitu berkesan, pengalaman dan lainlain yang bisa mempengaruhi kondisi perasaan dan pikiran, ini tercipta dari hasil
ungkapan batin penciptanya sendiri. Kenyataan ini tidak datang begitu saja tanpa
pengalaman artistik senimannya.
1. Contoh Aliran Karya

2. Teknik Pembuatan

Pada aliran ini seniman sengaja mengambil aliran lukis Impresionisme dengan
melukis menggunakan teknik pisau palet, agar memberikan tekstur khusus pada karya
ini.
3. Alat dan Bahan
Bahan menggunakan cat Acrylic di atas kanvas, kali ini tidak mengunakan kuas
melainkan menggunakan pisau palet.

4. Proses Pembuatan

Proses ini tidak jauh beda dengan teknis melukis pada umumnya, dari mulai
menentukan objek yang akan di lukis, memberikan sketsa tipis pada kanvas
menggunakan pensil, lalu eksekusi pemberian cat, dan finishing dengan memberikan
detail pada karya

Anda mungkin juga menyukai