Anda di halaman 1dari 34

Penentuan Kegiatan Ekonomi :

Teori Konsumsi dan Tabungan

BY : RAMLAH PUJI ASTUTI, SE., M.SI


PANDANGAN KLASIK

 Ahli-ahli ekonomi Klasik berkeyakinan bahwa


perekonomian selalu mencapai tingkat kesempatan
kerja penuh kerena tidak akan ada kekurangan
permintaan dalam perekonomian.
 Didasarkan atas pendapat Jean Baptish Say, yang
menyatakan: "Supply creates its own demand“ yang
dikenal dengan “Hukum Say”
 Hukum ini mengemukakan bahwa didalam suatu
perekonomian tidak akan pernah terjadi kelebihan
produksi, apabila hal itu terjadi maka merupakan masalah
sementara yang akan disesuaikan oleh mekanisme pasar.
TEORI KLASIK

 Tingkat kegiatan ekonomi dan pendapatan nasional ditentukan


oleh kemampuan negara tersebut untuk menggunakan faktor-
faktor produksi yang tersedia untuk memproduksi barang dan
jasa.

 Rumus: Y = f (K, L, Q, T)
di mana:
Y : pendapatan nasional yang diwujudkan dalam perekonomian
K : jumlah barang modal yang tersedia
L : jumlah tenaga kerja dan kemampuan tenaga kerja yang tersedia
Q : jumlah kekayaan alam yang telah dikembangkan dan digunakan
T : tingkat teknologi yang digunakan dalam berbagai kegiatan
produksi
Model Perekonomian Subsisten
Model Perekonomian Subsisten

Keterangan
1.Kegiatan perekonomian antara sektor rumah tangga
dan sektor perusahaan terjadi di suatu “tempat” yang
disebut pasar.
2. Sektor rumah tangga menawarkan faktor produksi
atau input kepada sektor perusahaan melalui pasar
input.
3. Hasil menawarkan input kepada sektor
perusahaan, sektor rumah tangga memperoleh
pendapatan yang berupa uang.
Model Perekonomian Subsisten

4. Pendapatan bagi sektor rumah tangga akan


digunakan untuk membeli output yang
dihasilkan oleh sektor perusahaan, disebut
dengan pengeluaran konsumsi rumah tangga.
5. Hasil menjual output kepada sektor rumah
tangga, sektor perusahaan memperoleh
pendapatan berupa uang sebesar pengeluaran
konsumsi rumah tangga.
Hubungan Antara Konsumsi &
Pendapatan

Kenaikan pendapatan akan menaikkan


pengeluaran konsumsi
Pendapatan sektor rumah tangga sama
dengan pengeluaran konsumsi, atau:
Y (pendapatan) = C (konsumsi)
Pengertian Konsumsi

Konsumsi adalah perbelanjaan yang dilakukan oleh


rumah tangga berupa barang-barang akhir dan jasa-
jasa dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat. Perbelanjaan masyarakat berupa
makanan, pakaian dan barang-barang kebutuhan
mereka yang lain digolongkan ke dalam perbelanjaan
atau pengeluaran konsumsi.
Konsumsi adalah pengeluaran total untuk
memperoleh barang dan jasa dalam suatu
perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya
1 tahun) pengeluaran.
HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI DAN
PENDAPATAN

a. Pada pendapatan yang rendah rumah


tangga menggorek tabungan.
b. Kenaikan pendapatan menaikkan
pengeluaran konsumsi.
Biasanya pertambahan pendapatan adalah
lebih tinggi daripada pertambahan konsumsi.
c. Pada pendapatan yang tinggi rumah
tangga menabung.
Disebabkan pendaptan selalu lebih besar dari
pertambahan konsumsi maka pada akhirnya
rumah tangga tidak ”menggorek tabungan”.
Tiga ciri penting dari konsumsi rumah tangga

1. Tingkat konsumsi rumah tangga pada suatu periode


ditentukan oleh pendapatan disposibel yang diterima
dalam periode tersebut.
2. Terdapat hubungan yang positif di antara konsumsi
dan pendapatan disposibel, yaitu semakin tinggi
pendapatan disposibel semakin banyak tingkat
konsumsi yang akan dilakukan rumah tangga.
3. Apabila pendapatan disposibel meningkat, maka
tingkat konsumsi juga akan meningkat tetapi pada
jumlah yang lebih kecil dari peningkatan pendapatan
Konsumsi
Konsumsi menurut pandangan Keynes
tergantung pada Marginal Propensity to
Consume (MPC)…
C Cn– Cn-1
MPC = = Nilai > 0 dan < 1
Y Yn– Yn-1

Konsumsi dipengruhi oleh pendapatan


Kurva konsumsi

Dalam The General Theory Keynes menyatakan bahwa


pendapatan total perekonomian, dalam jangka pendek, sangat
ditentukan oleh keinginan rumah tangga….

Pengeluaran E
Pengeluaran yang
E = C(Y)
direncanakan tergantung
pada pendapatan.
Kemiringan dari fungsi
konsumsi yang
MPC
direncanakan ini adalah
$1 kecenderungan
mengkonsumsi marginal,
MPC

Pendapatan, Y
Corak Perekonomian Modern

Masyarakat yang semakin modern  ketidakpastian


 diantisipasi dengan tindakan berjaga-jaga pada
masa sekarang ini  mengalokasikan sebagian
pendapatan yang tidak digunakan untuk konsumsi,
yaitu untuk tabungan.
Pada pendapatan yang rendah, rumah tangga akan
mengambil tabungan
Pada pendapatan yang tinggi, rumah tangga akan
menabung.
Fluktuasi Ekonomi
 Permintaan agregat (aggregate demand, AD) adalah
hubungan antara jumlah output yang diminta dan tingkat
harga agregat atau kurva permintaan agregat menyatakan
jumlah barang dan jasa yang ingin dibeli orang pada setiap
tingkat harga.
 Penawaran agregat (aggregate supply, AS) adalah
hubungan antara jumlah barang dan jasa yang ditawarkan
dan tingkat harga.
 Karena perusahaan yang menawarkan barang dan jasa
memiliki harga yang fleksible dalam jangka panjang tetapi
harga yang kaku dalam jangka pendek, hubungan
penawaran agregat tergantung pada horison waktu.
Hubungan Antara Konsumsi,
Pendapatan & Tabungan

Perekonomian dua sektor yang modern 


pendapatan yang diperoleh sektor rumah tangga
yang digunakan sebagian untuk pengeluaran
konsumsi dan sebagian untuk pengeluaran
tabungan.
Pendapatan sektor rumah tangga sama dengan
pengeluaran konsumsi ditambah tabungan, atau:
Y (pendapatan) = C (konsumsi) + S
(tabungan)
Pendapatan, konsumsi dan Tabungan Yd = C + S

Pendapatan Pengeluaran Tabungan (S)


Disposible (Yd ) Konsumsi (C)
0 125 -125
100 200 -100
200 275 -75
300 350 -50
400 425 -25
500 500 0
600 575 25
700 650 50
800 725 75
900 800 100
1000 875 125
Hubungan Antara Konsumsi,
Pendapatan & Tabungan
Pengalokasian sebagian pendapatan untuk
pengeluaran tabungan dapat dilakukan dengan
cara:
1. Menyimpan uang tunai di rumah  opportunity
cost of holding money
2. Lembaga keuangan
Dana yang disimpan di lembaga keuangan akan
disalurkan kepada pelaku ekonomi (sektor
perusahaan) yang membutuhkan dana untuk
kegiatan investasi.
Hubungan Antara Konsumsi, Pendapatan &
Tabungan dalam Perekonomian Modern

Lembaga keuangan adalah lembaga yang


menghubungkan antarpelaku ekonomi sektor rumah
tangga dan perusahaan dalam melakukan interaksi
ekonomi.
Sektor rumah tangga  kebutuhan sektor rumah
tangga untuk mengalokasikan sebagian pendapatan
untuk ditabung di lembaga keuangan
Sektor perusahaan  membutuhkan dana dari
lembaga keuangan untuk membiayai kegiatan
investasi perusahaan.
Hubungan Antara Konsumsi, Pendapatan &
Tabungan dalam Perekonomian Modern
Keyakinan Kaum klasik bahwa “Semua tabungan
sektor rumah tangga pada tingkat kesempatan
kerja penuh akan digunakan oleh pengusaha
untuk investasi”
Menyatkan bahwa suku bunga mengalami
perubahan yang mengakibatkan :
Y (pendapatan) = C (konsumsi) + S (tabungan)
S (tabungan) = I (Investasi)
Bahwasanya Pengeluaran Agregate akan sama
dengan nilai seluruh produksi yang diciptakan
(Penawaran Agregate) AD= AS
Investasi dan Fungsi Investasi

Definisi :
seluruh pengeluaran yang digunakan untuk
membeli/ mengganti barang-barang modal dan
peralatan-peralatan produksi yang bertujuan untuk
menambah kemampuan memproduksi barang atau
jasa yang tersedia dalam perekonomian.
Definisi lainya

seluruh pengeluaran yang digunakan


untuk menambah atau mengelola sumber
daya yang dimiliki dengan tujuan
memperoleh keuntungan
Kegiatan perusahan yang termasuk dalam
investasi

Pembelian barang modal : mesin-mesin dan


peralatan produksi lainya
Mendirikan / membeli bangunan dan tanah yang
akan digunakan sebagi gudang, pabrik dan kantor
Pertambahan nilai stok barang yang belum terjual,
bahan baku, dan barang yang masih dalam proses
produksi
Penentu Tingkat Investasi

Ramalan tingkat keuntungan yang akan diperoleh


Suku bunga
Ramalan keadaan ekonomi masa datang
Kemajuan teknologi
Tingkat pendapatan nasional
Keuntungan yang akan diperoleh
Fungsi Investasi
Faktor-faktor yang menentukan:
1.Tingkat keuntungan yang diharapkan
2. Suku bunga
3. Kondisi ekonomi di masa depan
4. Kemajuan teknologi
5. Tingkat pendapatan nasional &
perubahannya
6. Keuntungan yang diperoleh perusahaan
Fungsi Investasi

Fungsi investasi adalah kurva yang


menggambarkan hubungan antara tingkat investasi
dan tingkat pendapatan nasional.
Bentuk fungsi:
1. Bentuk sejajar dengan sumbu datar
Investasi otonom  pembentukan modal tidak
dipengaruhi oleh pendapatan nasional
2. Bentuk naik ke atas ke sebelah kanan
Investasi mempengaruhi pendapatan nasional
Bentuk Sejajar Dengan Sumbu Datar
Bentuk Naik Keatas Ke Sebelah
Kanan
Kurva Hubungan antara Suku Bunga,
Tabungan dan Investasi
Penjelasan kurva

 Kurva I menunjukan permintaan para pengusaha terhadap


tabungan rumah tangga (keinginan Investasi) pada berbagai
tingkat suku bunga
 Pengusaha akan mengurangi investasi apabila suku bunga
turun (r2) dan akan menambah investasi apabila suku
bunga naik (r1)
 Kurva S menunjukan penwaran tabungan oleh rumah tangga
 Rumah tangga akan menawarkan lebih banyak
 tabungan apabila suku bunga tinggi (r1)dan menurunkan
jumlah tabungan apabila suku bunga rendah (r2)
 Keseimbangan terjadi dintitik E ketika jumlah tabungan yg
diinginkan rumah tangga sama dengan jumlah seluruh
investasi yang dilakukan oleh pengusaha. (I0=S0)
Saving

Tabungan menurut Keynes yang menyebabkan terjadinya


“kebocoran” (leakage), sehingga AD ≠ AS atau AD < AS

Bantahan Pemikiran Klasik

Saving L. Keuangan Investasi

Sehingga:

Saving = Investasi / S = I
Lanjutan Saving….

Pandangan Keynes:
Motif orang menabung ≠ motif pengusaha berinvestasi

Saving Berjaga-jaga

Investasi Keuntungan sebesar2nya

Sehingga:

S≠I Biasanya S>I


Konsep Bunga, Saving dan investasi….
Pandangan Keynes:
Tingkat Bunga bukan cerminan
(mempengaruhi):
Saving Supplay

Investasi Demand

Sehingga:
Tingkat bunga merupakan faktor yang lepas
(independent) tabungan dan investasi
Konsep Bunga….
Pandangan Keynes

Tingkat Tabungan adalah suatu fenomena moneter biasa dan


tergantung dari hasrat orang untuk menahan tabungannya dalam
bentuk dana likuiditas

Dengan kata lain

Tingkat bunga tergantung dari hasrat likuiditas (liquidity preference)

Dengan Demikian:

Saving tidak selalu sama dengan Investasi

Anda mungkin juga menyukai