Anda di halaman 1dari 28

KOMPONEN

PENGELUARAN AGREGAT

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS


UNIVERSITAS DIPONEGORO
2023
KONSUMSI

 Konsumsi (pengeluaran konsumsi pribadi) adalah


pengeluaran rumah tangga untuk barang jadi dan jasa.
 Pola pengeluaran konsumsi menurut ahli statistik Prusia
abad ke-19, Ernst Engel, bahwa perilaku rata-rata
pengeluaran konsumsi berubah cukup teratur dengan
pendapatan. Di setiap kelas pendapatan, ada penyebaran
konsumsi yang cukup besar di sekitar rata-rata. Seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 3-1 disebut “Engel’s
Laws”.
KONSUMSI (LANJUTAN)

 Pendapatan, konsumsi, dan tabungan semuanya terkait


erat. Lebih tepatnya, tabungan pribadi adalah bagian dari
pendapatan sekali pakai yang tidak dikonsumsi; tabungan
sama dengan pendapatan dikurangi konsumsi.
 Pengeluaran konsumsi dibagi menjadi tiga kategori:
barang tahan lama seperti mobil, barang tidak tahan lama
seperti makanan, dan jasa seperti perawatan medis.
Sektor yang paling berkembang pesat adalah jasa.
GAMBAR 3-1 POLA KONSUMSI
 Gambar 3-1 bahwa Pengeluaran
Anggaran Keluarga
Menunjukkan Pola Teratur.
 Pentingnya pendapatan sekali
pakai sebagai penentu
pengeluaran konsumsi.
 Penurunan makanan sebagai
persentase pendapatan saat
pendapatan meningkat.
 Tabungan negatif pada
pendapatan rendah tetapi
meningkat secara substansial
pada pendapatan tinggi.
K O N S U M S I ( L A N J U TA N )

 Untuk memahami cara konsumsi mempengaruhi output


nasional, perlu diperkenalkan beberapa alat baru. Bagaiman
memahami bahwa setiap pendapatan tambahan dibagi
antara tabungan tambahan dan konsumsi tambahan.
Hubungan ini ditunjukkan oleh:
 Fungsi konsumsi, yang menghubungkan konsumsi dan
pendapatan
 Fungsi tabungan, yang menghubungkan tabungan dan
pendapatan
GAMBAR 3-2. KURVA KONSUMSI &
KURVA TABUNGAN

C, S Y=C

Cs
A
C1

Co S

45o
0 B Y
Y1
-Co
K O N S U M S I ( L A N J U TA N )

• Kecenderungan mengkonsumsi marjinal (The Marginal


Propensity to Consume) adalah jumlah tambahan yang
dikonsumsi orang ketika menerima satu rupiah ekstra
dari pendapatan sekali pakai.
• Kecenderungan menabung marjinal (The Marginal
Propensity to Save) didefinisikan sebagai bagian dari
rupiah tambahan pendapatan yang dapat dibelanjakan
yang digunakan untuk tabungan ekstra.
TINJAUAN PERILAKU KONSUMSI & TABUNGAN

1. Fungsi konsumsi menghubungkan tingkat konsumsi dengan tingkat


pendapatan yang dapat dibelanjakan.
2. Fungsi tabungan menghubungkan tabungan dengan pendapatan siap pakai.
Karena yang disimpan sama dengan yang tidak dikonsumsi, kurva menabung
dan konsumsi adalah bayangan cermin.
3. Kecenderungan mengonsumsi marjinal (MPC) adalah jumlah konsumsi
ekstra yang dihasilkan oleh satu rupiah ekstra pendapatan siap pakai. Secara
grafis, ini diberikan oleh kemiringan kurva konsumsi.
4. Kecenderungan untuk menabung marjinal (MPS) adalah tabungan ekstra
yang dihasilkan oleh satu rupiah ekstra dari pendapatan yang dapat
dibelanjakan. Secara grafis, ini adalah kemiringan kurva tabungan.
5. Karena bagian dari setiap rupiah pendapatan sekali pakai yang tidak
dikonsumsi harus ditabung, MPS , sehingga 1 ⫺ MPC.
KONSUMSI NASIONAL

 Konsumsi untuk seluruh bangsa (konsumsi nasional). Transisi dari perilaku rumah tangga ke tren
nasional ini sebagai metodologi ekonomi makro. Dimulai dengan memeriksa aktivitas ekonomi
pada tingkat individu dan kemudian menambahkan atau agregat totalitas individu untuk
mempelajari cara ekonomi secara keseluruhan beroperasi.
 Mengapa dengan tren konsumsi nasional? Perilaku konsumsi sangat penting untuk memahami
siklus bisnis jangka pendek dan pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Dalam jangka pendek,
konsumsi merupakan komponen utama pengeluaran agregat. Ketika konsumsi berubah tajam,
perubahan tersebut kemungkinan akan mempengaruhi output dan kesempatan kerja melalui
dampaknya terhadap permintaan agregat.
 Selain itu, perilaku konsumsi sangat penting karena apa yang tidak dikonsumsi, yaitu, apa yang
disimpan, tersedia untuk investasi barang modal baru, dan modal berfungsi sebagai kekuatan
pendorong di balik pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
 Perilaku konsumsi dan menabung adalah kunci untuk memahami pertumbuhan ekonomi dan siklus
bisnis.
DETERMINAN PENGELUARAN KONSUMSI

 Pendapatan Sekali Pakai (Disposable Income)


 Gambar 21-5 menunjukkan seberapa dekat konsumsi mengikuti pendapatan yang dapat
dibelanjakan
 Pendapatan Permanen dan Model Konsumsi Siklus Hidup (Permanent Income and the
Life-Cycle Model of Consumption)
 Berdasarkan pendapatan saat ini dan masa depan, berapa banyak yang dapat dikonsumsi
hari ini tanpa menimbulkan hutang yang berlebihan? Konsumen umumnya memilih
tingkat konsumsi dengan mempertimbangkan pendapatan saat ini dan prospek
pendapatan jangka panjang. Untuk memahami bagaimana konsumsi bergantung pada
tren pendapatan jangka panjang, telah dikembangkan teori pendapatan permanen dan
hipotesis siklus hidup.
 Kekayaan
 Fakta bahwa kekayaan yang lebih tinggi menyebabkan konsumsi yang lebih tinggi
disebut efek kekayaan.
GAMBAR 3-3 FUNGSI KONSUMSI

 Garis lurus 45° ini yang menunjukkan


konsumsi sama persis dengan DI.

 Titik-titik (merah) menunjukkan


sebaran pendapatan (DI) dan konsumsi.
Fungsi konsumsi digambarkan melalui
titik-titik tersebut.

 Kemiringan garis dari fungsi konsumsi


adalah MPC.

 Titik-titik (merah) disebut "Fungsi


konsumsi yang sesuai“, ini
menunjukkan seberapa dekat konsumsi
mengikuti pendapatan yang dapat
dibelanjakan.
ALTERNATIF TABUNGAN
 Pertanyaan, "Jika orang menabung sangat sedikit, mengapa ada begitu banyak orang kaya?" Pertanyaan ini
memunculkan tentang ukuran tabungan pribadi. Perbedaan antara tabungan bagi rumah tangga dan bagi
bangsa secara keseluruhan.
 Ukuran tabungan nasional adalah perbedaan antara pendapatan yang dapat dibelanjakan (tidak termasuk
keuntungan modal) dan konsumsi.
 Ukuran neraca tabungan menghitung perubahan kekayaan bersih riil (yaitu, aset dikurangi kewajiban,
dikoreksi dengan inflasi) dari satu tahun ke tahun berikutnya; ukuran ini mencakup keuntungan modal riil.
 Alternatif tabungan yang tinggi selama dekade terakhir sebagian besar merupakan peningkatan “kekayaan
kertas”. Kenaikan harga saham atau harga aset yang ada seperti perumahan tidak serta merta mencerminkan
produktivitas atau “kekayaan riil” perekonomian. Meskipun orang merasa lebih kaya saat harga aset naik
dalam gelembung spekulatif, perekonomian tidak dapat memproduksi lebih banyak mobil, komputer,
makanan, atau perumahan. Contoh: jika ingin menjual rumah akan mendapati bahwa harga akan turun,
sehingga tidak dapat mengubah kekayaan kertas menjadi konsumsi.
 Para ekonom mengkhawatirkan adanya penurunan tingkat tabungan rekening nasional. Sementara konsumen
mungkin merasa lebih kaya karena booming saham atau pasar perumahan, ekonomi sebenarnya lebih kaya
hanya ketika aset berwujud dan tidak berwujud produktifnya meningkat.
INVESTASI

 Istilah "investasi" atau "investasi nyata" berarti penambahan stok aset produktif atau
barang modal seperti komputer atau truk. Saat Amazon.com membangun gudang
baru atau saat keluarga Budi membangun rumah baru, aktivitas ini mewakili
investasi.
 Bicara tentang "berinvestasi" saperti: membeli sebidang tanah, sekuritas lama, atau
kepemilikan properti. Pembelian ini sebagai transaksi finansial atau "investasi
finansial", karena apa yang dibeli satu orang, dijual orang lain, dan efek bersih
adalah nol. Ada investasi hanya ketika modal riil diproduksi.
 Investasi sebagai salah satu komponen pengeluaran swasta, memainkan dua peran
dalam ekonomi makro.
a. Investasi mempengaruhi output jangka pendek melalui dampaknya terhadap
permintaan agregat dan memengaruhi siklus bisnis
b. Investasi mempengaruhi pertumbuhan output jangka panjang melalui dampak
pembentukan modal terhadap output potensial dan penawaran agregat.
DETERMINAN INVESTASI BISNIS

1. Pendapatan
 Investasi akan membawa pendapatan tambahan perusahaan jika itu membantu perusahaan menjual lebih banyak
produk. Hal ini menunjukkan bahwa keseluruhan tingkat output (atau PDB) akan menjadi penentu investasi.
 Contoh: ketika pabrik menganggur, perusahaan relatif tidak membutuhkan pabrik baru, sehingga investasi rendah.
 Secara lebih umum, investasi bergantung pada pendapatan yang akan diperoleh yang dihasilkan oleh aktivitas
ekonomi secara keseluruhan. Sebagian besar penelitian menemukan bahwa investasi sangat sensitif terhadap siklus
bisnis.
2. Biaya
 Barang investasi bertahan bertahun-tahun, sehingga memperhitungkan biaya investasi agak lebih rumit daripada
melakukannya untuk komoditas lain seperti batu bara atau gandum.
 Untuk barang tahan lama, biaya modal tidak hanya harga barang modal tetapi juga termasuk tingkat bunga yang
dibayar peminjam untuk membiayai modal serta pajak yang dibayar perusahaan atas pendapatan mereka.
3. Harapan (ekspekstasi)
 Ekspektasi keuntungan dan kepercayaan bisnis sangat penting untuk keputusan investasi. Investasi adalah
pertaruhan masa depan. Ini berarti bahwa investasi bisnis memerlukan penimbangan biaya sekarang tertentu
dengan keuntungan masa depan yang tidak pasti.
 Contoh: jika bisnis khawatir kondisi politik di Rusia tidak stabil, akan enggan berinvestasi di sana. Sebaliknya, jika
bisnis percaya bahwa perdagangan internet adalah kunci kekayaan, maka akan banyak berinvestasi di sektor itu.
GAMBAR 3-4 KURVA PERMINTAAN INVESTASI

i  Kurva permintaan investasi (DI)


yang menurun menunjukkan
jumlah yang akan diinvestasikan
bisnis pada setiap suku bunga,
 Pada setiap tingkat bunga (i),
semua investasi yang memiliki
𝐷𝐼 laba bersih positif akan
dilakukan.
 Profitabilitas investasi
0 I tergantung tingkat bunga
PENGELUARAN PEMERINTAH

 Pembelian pemerintah meliputi barang konsumsi (seperti


makanan untuk militer), sementara beberapa lainnya
adalah barang investasi (seperti sekolah atau jalan).
 Pengeluaran gaji pemerintah untuk pegawai ditambah
biaya barang yang dibeli dari industri swasta (laser, jalan
raya, dan pesawat terbang), yang disebut “pengeluaran
konsumsi pemerintah dan investasi kotor.” Kategori ini
sama dengan kontribusi pemerintah terhadap PDB.
PEMBAYARAN TRANSFER

 Apakah setiap rupiah pengeluaran pemerintah termasuk dalam PDB?


Tentu saja tidak. PDB hanya mencakup pembelian pemerintah; itu
tidak termasuk pengeluaran untuk pembayaran transfer.
 Pembayaran transfer pemerintah adalah pembayaran kepada individu
yang tidak dilakukan sebagai imbalan atas barang atau jasa yang
disediakan.
 Contoh transfer pemerintah termasuk asuransi pengangguran,
tunjangan veteran, dan pembayaran hari tua. Pembayaran ini
memenuhi tujuan sosial. Tapi itu bukan pembelian barang atau jasa
saat ini, dan karena itu dihilangkan dari PDB.
PEMBAYARAN TRANSFER (LANJUTAN)

 Jika seorang guru mengajar di sekolah negeri dan


menerima gaji dari pemerintah, gaji tersebut adalah
pembayaran faktor dan jasa guru, termasuk dalam PDB.
 Jika seseorang menerima tunjangan jaminan sosial
sebagai pensiunan, pembayaran itu adalah pembayaran
transfer dan dikeluarkan dari PDB. Demikian pula,
pembayaran bunga pemerintah diperlakukan sebagai
transfer dan dikecualikan dari PDB.
PEMBAYARAN TRANSFER (LANJUTAN)

Jangan mencampuradukkan cara neraca nasional


mengukur pengeluaran pemerintah untuk barang
dan jasa (G) dengan anggaran resmi pemerintah.
Ketika Perbendaharaan mengukur pengeluaran
pemerintah, itu termasuk pembelian barang dan
jasa (G) plus transfer.
PAJAK

 Pemerintah membiayai pengeluarannya atau membayar barang


dan jasa dengan mengenakan pajak, dengan mencetak uang, atau
dengan meminjam. Dari mana pun rupiah berasal, ahli statistik
menghitung komponen pemerintah pada PDB sebagai biaya
sebenarnya bagi pemerintah atas barang dan jasa.
 Tetapi meskipun tidak masalah untuk mengabaikan pajak dalam
pendekatan arus produk, harus diperhitungkan pajak dalam
pendekatan pendapatan atau biaya terhadap PDB.
PAJAK (LANGSUNG)

 Contoh: upah (gaji). Sebagian dari upah/gaji diserahkan kepada pemerintah melalui
pajak penghasilan pribadi. Pajak langsung ini pasti termasuk dalam komponen upah
dari pengeluaran bisnis, dan hal yang sama berlaku untuk pajak langsung (pribadi atau
perusahaan) atas bunga, sewa, dan keuntungan.
 Pajak penjualan dan pajak tidak langsung lainnya yang harus dibayar oleh produsen
dan pengecer atas sepotong roti (atau pada tahapan gandum, tepung, dan adonan).
Misalkan total pajak tidak langsung ini 10 sen per roti, dan misalkan upah, keuntungan,
dan barang bernilai tambah lainnya membebani industri roti 90 sen. Apa akankah roti
dijual dalam pendekatan produk? Untuk 90 sen? Tentunya tidak. Roti akan dijual
seharga $1, setara dengan 90 sen biaya faktor ditambah 10 sen pajak tidak langsung.
 Dengan demikian pendekatan biaya terhadap PDB mencakup pajak tidak langsung dan
langsung sebagai elemen biaya produksi output akhir.
SEKTOR LUAR NEGERI

 Dalam teori ekonomi makro, pembahasan tentang sektor luar


negeri dibedakan menjadi dua :

1) Neraca perdagangan, yaitu ekspor dan impor barang dan jasa,


digunakan dalam pembahasan pasar barang.

2) Neraca pembayaran, yaitu neraca perdagangan ditambah


neraca modal, digunakan dalam pembahasan analisis ekonomi
makro dalam perekonomian terbuka, dalam pembentukan
kurva BOP (Balance of Payment).
EKSPOR (X)

Pengertian ekspor :

1). Ekspor adalah penjualan barang & jasa ke luar negeri.

2). Penerimaan ekspor digunakan untuk membiayai impor.


jika X = M ----> Neraca Perdagangan seimbang
jika X > M ----> Neraca Perdagangan surplus
jika X < M ----> Neraca Perdagangan defisit

3). X = Xo, artinya ekspor adalah variabel autonomous/exogeneous. Besar


kecilnya ditentukan oleh pembeli di luar negeri. Jadi meskipun dilakukan
usaha meningkatkan ekspor atau promosi ekspor, pihak penentunya tetap
pembeli di luar negeri.
IMPOR (M)

Pengertian Impor :

1). Impor adalah konsumsi barang & jasa produk luar negeri. Oleh
karenanya fungsi impor identik dengan fungsi konsumsi.

2). Fungsi impor adalah M = f(Y) = Mo + mY, artinya besar kecilnya


impor dipengaruhi secara positif oleh pendapatan nasional.
M = pengeluaran impor
Mo = impor autonomous
mY = impor induced
m = MPM = Marginal Propensity to Import
m = slope kurva impor
EKSPOR BERSIH

 Ekspor-impor barang dan jasa menjadi komponen terakhir dari PDB.


 Ekspor bersih adalah perbedaan antara ekspor dan impor barang dan
jasa.
 Hubungan antara PDB suat negara dan PDB negara lain?
Misal: PDB AS mewakili semua barang dan jasa yang diproduksi di AS.
Produksi berbeda dari penjualan di Amerika Serikat dalam dua hal.
1. Sebagian dari produksi AS (gandum Iowa dan pesawat Boeing)
dibeli oleh orang asing dan dikirim ke luar negeri, dan barang-
barang ini merupakan ekspor AS.
2. Sebagian dari apa yang dikonsumsi di AS (minyak Meksiko dan
mobil Jepang) diproduksi di luar negeri, dan barang-barang tersebut
adalah impor AS.
EKSPOR BERSIH (LANJUTAN)

 Perhitungan PDB atau memahami cara kerja neraca nasional. Misalkan


negara A menghasilkan 100 gantang jagung dan 7 gantang diimpor.
Dari jumlah tersebut, 87 gantang dikonsumsi (dalam C), 10 digunakan
untuk pembelian pemerintah untuk memberi makan tentara (sebagai
G), dan 6 digunakan untuk investasi domestik sebagai peningkatan
persediaan (I). Selain itu, 4 gantang diekspor, sehingga ekspor bersih
(X) adalah 4 − 7, atau minus 3.
 Lalu, bagaimana komposisi PDB negara A? Ini adalah sebagai berikut:
PDB = 87 dari C + 10 dari G + 6 dari I - 3 dari X = 100 gantang
REFERENSI

Case, Fare, 1999, Principle of Economics, Prentice Hall


International, Inc, New Jersey, chapter 22.
Mankiw, Gregory, 2004, Principle of Economics, Thompson:
Southwestern, Ohio, chapter 23 & 24.
Samuelson, A. Paul., & Nordhaus, D. William. 2010. Economics.
Nineteenth Edition. McGraw-Hill /Irwin.
SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai