Anda di halaman 1dari 5

Sejarah Perekonomian Dua Sektor

Teori tentang sistem perekonomian ini didorong oleh peristiwa inflasi tahun 1970-an yang terjadi di
berbagai negara. Para ekonom akhirnya terdorong untuk meneliti tentang adanya keseimbangan ekonomi.
Konsep ini muncul sebagai hasil analisis John Maynard Keynes dengan pendekatan yang lebih sederhana
dalam menganalisis tingkat kegiatan "biografi tokoh ekonomi" suatu negara. Tingkat kegiatan ekonomi
suatu negara bisa dikatakan sebagai keseimbangan ekonomi. Teori yang dimunculkan John Maynard Keynes
berbeda dengan pendapat para ekonom Klasik. Para ekonom Klasik berpendapat suatu perekonomian sangat
ditentukan oleh mekanisme pasar. Asumsi ini didasarkan oleh mekanisme pasar dengan penggunaan tenaga
kerja penuh. Ekonomi klasik berkeyakinan ekonomi tidak akan kekurangan permintaan. Jean Baptiste Say
berpendapat Penawaran akan menciptakan sendiri permintaannya
Jika produsen menaikkan jumlah produksi barang dan jasa, penawaran akan tercipta dengan
sendirinya. Jika produksi berlebih mekanisme pasar akan melakukan penyesuaian untuk menciptakan
permintaan barang dan jasa. Sehingga penawaran agregat dengan tenaga kerja penuh akan diimbangi dengan
permintaan agregat.
John Maynard Keynes tidak setuju dengan pendapat ekonom Klasik tentang penggunaan tenaga kerja
penuh. Pendekatan Keynes menitikberatkan pada aspek permintaan. Aspek permintaan dilihat dari peranan
permintaan segolongan masyarakat dalam menentukan keseimbangan ekonomi. Permintaan yang dimaksud
adalah permintaan yang disertai kemampuan membayar barang dan jasa. Permintaan ini dinamakan
permintaan efektif. John Maynard Keynes melakukan analisis permintaan berdasarkan jenis pengeluaran.
Jenis pengeluaran ini berasal dari konsumsi rumah tangga dan "materi hukum investasi" oleh sektor swasta.
Inilah yang akhirnya menjadi dasar dari konsep perekonomian dua sektor.
Pengertian
Perekonomian dua sektor adalah perekonomian yang terdiri dari sektor perusahaan dan sektor rumah
tangga. Dalam perekonomian tidak terdapat pajak dan pengeluaran pemerintah. Perekonomian itu juga tidak
melakukan perdagangan luar negeri dan dengan demikian perekonomian itu tidak melakukan kegiatan ekspor
dan impor.
Dalam perekonomian dua sektor sumber pendapatan yang diperoleh rumah tangga adalah dari
perusahaan. Pendapatan ini meliputi gaji, upah, sewa, bunga dan keuntungan adalah sama nilainya dengan
pendapatan nasional. Dan oleh karena itu pemerintah tidak memungut pajak maka pendapatan nasional (Y)
adalah sama dengan pendapatan disposebel (Yd) atau Y = Yd. Pendapatan yang digunakan oleh rumah
tangga akan digunakan untuk dua tujuan yaitu untuk pengeluaran konsumsi dan ditabung. Tabungan ini akan
dipinjamkan kepada penanam modal atau investor dan akan digunakan untuk modal, untuk membeli barang
barang seperti mesinmesin, bahan baku, peralatan produksi, mendirikan bangunan pabrik dan bangunan
kantor
Konsep Pendapatan Nasional
Pendapatan dalam sistem ekonomi ini berasal dari faktor-faktor produksi, yaitu gaji dan upah, bunga,
sewa, dan laba. Konsep keseimbangan adalah keseimbangan pendapatan dan pengeluaran. Pendapatan dan
pengeluaran berasal dari sektor rumah tangga dan sektor swasta. Sifat sistem ini tertutup dan sederhana
sehingga pendapatan dan pengeluaran sektor pemerintah dan luar negeri diabaikan. Konsep pendapatan yang
digunakan dalam sistem ini dapat digambarkan dalam arus melingkar dari aktivitas ekonomi (circular flow of
economic activities). Arus ini memiliki beberapa ciri-ciri yaitu :
Sektor rumah tangga memperoleh pendapatan dari sektor swasta berupa sewa, gaji dan upah, bunga,
dan laba. Pendapatan ini adalah timbal balik atas jasa yang diberikan oleh sektor rumah tangga
kepada sektor swasta.
Sebagian pendapatan yang diterima sektor rumah tangga akan digunakan untuk aktivitas konsumsi.
Konsumsi dilakukan untuk membeli barang dan jasa yang dihasilkan sektor swasta. Inilah sumber
pendapatan bagi sektor swasta.
Bagian pendapatan sektor rumah tangga yang tidak digunakan untuk konsumsi akan ditabung di
lembaga "laporan keuangan"
Sektor swasta yang memerlukan modal akan meminjam dana dari lembaga keuangan. Lembaga
keuangan ini tentunya memperoleh dana dari tabungan sektor rumah tangga.
Di dalam sistem perekonomian ini terdapat aktivitas konsumsi, tabungan, dan investasi. Ada beberapa faktor
yang mempengaruhi jumlah konsumsi, tabungan, dan investasi.
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap konsumsi dan tabungan antara lain :
Suku bunga
Gaya hidup hemat
Jumlah kekayaan yang dimiliki
Distribusi pendapatan
Kondisi ekonomi suatu negara
Ada tidaknya dana pensiun
Dari faktor-faktor di atas, ada faktor yang paling berpengaruh yaitu pendapatan yang siap dibelanjakan
(disposibel income). Pendapatan yang siap dibelanjakan adalah pendapatan yang benar-benar tersedia bagi
rumah tangga untuk kegiatan konsumsi.
John Maynard Keynes menyebutkan semakin tinggi pendapatan disposibel maka semakin besar konsumsi.
Namun pertambahan konsumsi tidak akan lebih besar dari "pendapatan nasional". Dari konsep ini
diperolehlah persamaan tentang fungsi konsumsi. Fungsi konsumsi merupakan kurva yang menggambarkan
hubungan tingkat konsumsi rumah tangga dengan pendapatan nasional. Fungsi konsumsi ini dapat ditulis
sebagai :
C = a + bYd
Keterangan :
C = konsumsi
a = konsumsi diri (autonomous consumption)
b = kecenderungan konsumsi marginal
= pertambahan konsumsi dibagi pertambahan pendapatan
Yd = pendapatan disposibel
= pendapatan dikurangi pajak (jika ada)
Pendapatan (Y) sektor rumah tangga digunakan untuk konsumsi (C ) dan tabungan (S). Jumlah tabungan (S)
dapat diketahui dari jumlah pendapatan (Y) dikurangi jumlah konsumsi (C).
Dari konsep ini dapat digambarkan fungsi tabungan. Fungsi tabungan sendiri adalah kurva yang
menunjukkan hubungan tabungan sektor rumah tangga dengan pendapatan nasional. Fungsi ini dapat ditulis
dalam persamaan
S = -a =(Y - bY)
Investasi dalam sistem perekonomian ini adalah penanaman modal berupa pengeluaran yang dilakukan
perusahaan untuk untuk membeli barang modal dan perlengkapan produksi untuk meningkatkan kemampuan
menghasilkan barang dan jasa.
Aktivitas investasi dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut :
Ramalan tentang masa depan perekonomian
Ramalan tingkat keuntungan sebuah investasi
Suku bunga
Kemajuan teknologi
Laba yang diperoleh perusahaan
Tingkat pendapatan nasional dan perubahannya
Setelah memahami tentang konsep konsumsi, tabungan, dan investasi kita dapat menentukan konsep
keseimbangan dalam perekonomian dua sektor. Suatu "perekonomian dua sektor" dikatakan seimbang jika
permintaan agregat sama dengan penerimaan agregat.
Untuk menentukan keseimbangan perekonomian dapat ditempuh dengan tiga cara, yaitu :
1. Membandingkan pendapatan nasional dan pengeluaran agregat
2. Dengan grafik yang menunjukkan kesamaan pendapatan dan pengeluaran agregat serta kesamaan
investasi dan tabungan
3. Ditentukan secara aljabar
Dengan ketiga cara diatas keseimbangan perekonomian dapat dinyatakan dalam persamaan berikut ini :
Permintaan agregat = penawaran agregat
C + I = C + S
I = S
Kondisi keseimbangan di atas akan tercapai jika memenuhi syarat-syarat berikut :
Y = C + I
Artinya adalah pendapatan digunakan untuk aktivitas konsumsi dan investasi
S = I
Artinya adalah tabungan sama dengan investasi
Dalam suatu sistem perekonomian tingkat keseimbangan dapat berubah. Dalam sistem perekonomian ini
keseimbangan pendapatan ditentukan oleh berubahnya jumlah investasi. Perubahan teknologi bisa saja
mempengaruhi jumlah investasi. Berkembangnya teknologi akan menambah jumlah investasi.
Pertambahan investasi ini akan membuat pendapatan nasional bertambah. Begitu juga dengan menurunnya
investasi yang dikeluarkan. Keadaan "perekonomian dua sektor" perekonomian yang memburuk misalnya,
tentu akan membuat investasi menurun. Hal ini juga akan menyebabkan menurunnya pendapatan nasional.
Perubahan tingkat investasi ini dinamakan multiplier. Analisis tentang multiplier berfungsi untuk
menunjukkan pengaruh naiknya atau turunnya pengeluaran agregat pada tingkat keseimbangan ekonomi.
Perubahan ini juga dilihat pengaruhnya terhadap tingkat pendapatan nasional. Misalnya tingkat pendapatan
nasional bertambah sebesar dua kali lipat dari bertambahnya pengeluaran agregat, sehingga nilai multiplier
adalah dua.
Demikianlah ulasan mengenai keseimbangan dalam perekonomian dua sektor. Semoga ulasan ini dapat
memberi manfaat kepada Anda.

Anda mungkin juga menyukai