Pandangan ekonomi secara global dibagi menjadi tiga fase. Fase pertama yaitu fase
ahli ekonomi klasik, lalu fase Keynes dan akhirnya fase pendekatan modern yang kita jalani
saat ini.
Menurut pandangan pera ahli ekonomi klasik yakni rentang abad 18 – 19 M antara
lain Adam Smith, Fransois Quesnay dan Jean Baptise Say, bahwa perekonomian pada
umumnya kan berada dalam tingkat penggunaan tenaga kerja penuh. Pengangguran tenaga
kerja adalah keadaan yang tidak selalu berlaku dalam perekonomian. Hal ini didasarkan pada
dua hal, yakni:
1. Fleksibilitas suku bunga dan tingkat harga akan menyebabkan keseimbangan di antara
penawaran agregat dan permintaan agregat tercapai pada penggunaan tenaga kerja
penuh. Sederhananya, apabila suku bunga diturunkan maka masyarakat akan banyak
mengambil uang yang mereka simpan di bank untuk kemudian di investasikan.
Namun, apabila suku bunga dinaikkan maka masyarakat akan menabung dan investasi
akan turun. Karena saat masyarakat memproduksi suatu benda dalam jumlah banyak,
maka akan tercipta pula permintaan yang besar atas benda itu. Ini terlihat jelas dari
pandangan Jean Baptise Say (1767-1832) yaitu “Supply creats its own demand”.
Apabila permintaan naik maka juga akan menyerap tenaga kerja yang banyak untuk
produksinya. Inilah yang menyebabkan ahli ekonomi klasik mengambil kesimpulan
demikian.
2. Fleksibilitas tingkat upah mewujudkan keadaan dimana permintaan dan penawaran
tenaga kerja mencapai keseimbangan pada penggunaan tenaga kerja penuh. Apabila
permintaan agregat naik maka penggunaan tenaga kerja juga naik, dengan begitu upah
juga akan dinaikkan. Saat upah dinaikkan maka konsumsi rumah tangga juga akan
naik. Karena pendapatan sama halnya dengan konsumsi.
Y=C
Apabila dalam perekonomian terdapat pengangguran, para pengaggur akan bersedia
bekerja pada tingkat upah yang lebih rendah dari yang berlaku di pasar. Keadaan ini
Y = f (K, L, R, T)
Namun dalam penerapanya, teori ahli ekonomi klasik masih belum dapat
terbukti. Terbukti pada 1929 The Great Depression di Amerika dan negara sekitarnya
mengalami kelumpuhan ekonomi akibat meledaknya angka kemiskinan oleh
pengangguran yang merajalela, inflasi melambung tinggi menambah daya beli
masyarakat mencapai titik nol. Hal ini dihadapi para ahli ekonomi dengan tetap
berpegang teguh pada teori ekonomi klasik yang mempercayai bahwa pengangguran
dapat terselesaikan sendiri secara alami oleh mekanisme pasar, yang merupakan titik
hasil dari pertemuan sisi penawaran dan sisi permintaan. Seperti yang telah disebutkan
diatas bahwa “Supply creats its own demand”, namun teori ini tidak terbukti dan
malah mengambil banyak korban dalam Depresi Besar yang melanda Amerika saat
itu.
J.M Keynes yang tidak sepakat dengan pandangan ahli ekonomi klasik dan
melihat dengan mata kepala sendiri keadaan yang dihasilkan oleh pandangan tersebut
akhirnya mengkritik pandangan itu. Menurut Keynes penggunaan tenaga kerja penuh
adalah keadaan yang jarang terjadi, dan disebabkan karena kekurangan permintaan
agregat yang ada dalam perekonomian. Perbedaan pendapat antara ahli ekonomi
klasik dan Keynes terdapat pada:
Menurut Keynes suku bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran uang.
Seperti yang digambarkan pada kurva diatas.
D. Penentuan Kegiatan Ekonomi: Pandangan Keynes
1. Peranan Permintaan Agregat Dalam Kegiatan Ekonomi
Pada hakikatnya analisis itu berpendapat bahwa tingkat kegiatan ekonomi
negara ditentukan oleh besarnya permintaan efektif, yaitu permintaan yang disertai
oleh kemampuan untuk membayar barang dan jasa yang diminta tersebut, yang wujud
dalam perekenomian. Bertambah besar permintaan efektif yang wujud dalam
perekonomian bertambah besar pula tingkat produksi yang akan dicapai oleh sektor
perusahaan. Analisisnya memisalkan bahwa jumlah kemampuan dari faktor-faktor
produksi tidak mengalami pertambahan.
2. Penentu-penentu Perbelanjaan Agregat
Dalam analisisnya Keynes membagikan permintaan agregat kepada dua jenis
pengeluaran: pengeluaran konsumsi oleh rumah tangga dan penanaman modal oleh
para pengusaha. Pengeluaran agregat dapat dibedakan kepada empat komponen:
a) Konsumsi rumah tangga (C= Consumption)
b) Investasi perusahaan (I= Investment)
c) Pengeluaran pemerintah (G= Government)
d) Ekspor (X= Export)
Y= C + I + G + ( X – I)
Semenjak terbitnya buku Keynes (The General Theory) pada tahun 1936,
berlaku dua perubahan penting yang sangat mempengaruhi perkembangan analisis
makroekonomi. Perubahan yang pertama berlaku dalam ciri kegiatan ekonomi di
negara-negara maju. Sedangkan perubahan yang kedua berlaku dalam analisis
ekonomi yang berkembang sejak zaman Keynes.
Dari gambar diatas kurva AD yang berbentuk menurun dari kiri ken kanan
bawah disebabkan oleh sifat hubungan di antara tingkat harga dengan keinginan
masyarakat untuk melakukan perbelanjaan yang berikut: Apabila tingkat harga
meningkat ( misalnya P0 menjadi P1) pendapatan nasional riil yang diminta menurun
(dari Y0 ke Y1). Sifat tersebut disebabkan faktor berikut:
i. Apabila tingkat harga meningkat pendapatan riil masyarakat akan mengalami
kemerosotan. Perubahan ini mengurangi permintaan agregat.
ii. Apabila harga naik (berarti inflasi berlaku), suku bunga cenderung akan
mengalami kenaikan. Permintaan agregat akan berkurang sebagai akibat
kenaikan harga. Kedua faktor ini menyebabkan investasi akan merosot.
iii. Apabila harga naik, ekspor akan berkurang (oleh karena harga barang ekspor
menjadi lebih mahal) dan impor akan meningkat (oleh karena harga impor
menjadi lebih murah). Perubahan ini akan mengurangi perbelanjaan ke atas
produksi nasional.
Ciri Kurva AS
Gambar diatas menunjukkan bentuk kurva AS yang menanjak ke atas dari kiri
ke kanan. Pada permulaanya, yaitu pada ketika pendapatan nasional rendah dan
pengangguran tinggi (digambarkan oleh bagian AB dari kurva tersebut), tingkat harga
relatif stabil, yaitu berubah dari P0 ke P1 saja. Setelah mendekati tingkat kesempatan
kerja penuh (lihat bagian BC) tingkat harga akan mengalami kenaikan yang lebih
pesat. Perubahan harga menjadi semakin pesat apabila tingkat kesempatan kerja
penuh telah dicapai dan kegiatan ekonomi masih berkembang dan meningkat lebih
lanjut (lihat bagian CD).
Kurva penawaran agregat (AD) dapat dibedakan menjadi dua bentuk :
pertama, kurva SRAS/AS (Short-run Aggregate Supply) dan kurva LRAS (Long-run
Aggregate Supply).
d. Pertumbuhan Ekonomi
Dalam uraian mengenai teori Klasik telah ditunjukkan bahwa menurut
pendapat mereka tingkat kegiatan ekonomi (yang selalu mencapai tingkat
kesempatan kerja penuh) dan pendapatan nasional ditentukan oleh faktor-faktor
produksi yang tersedia. Dalam persamaan:
Y= f (K, L, R, T)
K= Kapital/ jumlah barang modal
L= Labour/ tenaga kerja
R= Resource/ kekayaan alam
T= Technology/ teknologi