Anda di halaman 1dari 20

MANAJEMEN

PERENCANAAN

Oleh ;

KELOMPOK 1

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2020

1
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL.........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
PENGERTIAN PERENCANAAN..................................................................3
ALASAN-ALASAN PERLUNYA PERENCANAAN...................................4
EMPAT TAHAP DASAR PERENCANAAN.................................................6
DASAR-DASAR PENGKLASIFIKASIAN RENCANA...............................7
TIPE TIPE PERENCANAAN DAN RENCANA...........................................8
MANFAAT PERENCANAAN........................................................................12
KRITERIA PENILAIAN EFEKTIVITAS RENCANA................................13
HAMBATAN HAMBATAN PERENCANAAN EFEKTIF………………..14
PERALATAN DAN TEKNIK PERENCANAAN…………………………..17
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................19

2
7.1 PENGERTIAN PERENCANAAN

Sebelum manajer dapat mengorganisasi, mengarahkan atau me


ngawasi, mereka harus membuat rencana-rencana yang memberikan tujuan dan
arah organisasi. Dalam perencanaan, manajer memutus kan "apa yang harus
dilakukan, kapan melakukannya, bagaimana melakukannya, dan siapa yang
melakukannya". Jadi, perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan
pemutusan selanjutnya

apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa. Peren-
canaan yang baik dapat dicapai dengan mempertimbangkan kondisi di waktu yang
akan datang dalam mana perencanaan dan kegiatan yang diputuskan akan
dilaksanakan, serta periode sekarang pada saat rencana dibuat.

Berbagai pertanggungjawaban dalam perencanaan tergantung pada


besarnya dan tujuan organisasi serta fungsi atau kegiatan khusus manajer. Misal,
untuk perusahaan-perusahaan konveksi, lebih cenderung hanya membuat rencana-
rencana jangka pendek dalam desain dan pembelian, karena kegiatan-kegiatannya
sangat dipengaruhi oleh perubahan-perubahan mode. Toko buku atau kelontong
bahkan hanya memusatkan perhatiannya pada tujuan-tujuan musiman atau
tahunan. Tetapi perencanaan jangka panjang tetap dibutuhkan untuk penarikan
personalia, pengembangan teknik-teknik produksi dan se bagainya.
Bagaimanapun juga, manajer hendaknya memahami pe ranan baik perencanaan
jangka panjang maupun jangka pendek da lam kerangka perencanaan keseluruhan.

Kebutuhan akan perencanaan ada di semua tingkatan dan pada


kenyataannya meningkat di mana tingkatan tersebut mempunyai dampak potensial
terbesar terhadap sukses organisasi atau tingkatan manajemen atas. Manajer
puncak biasanya mencurahkan sebagian besar waktu perencanaan mereka untuk

3
rencana-rencana jangka pan jang dan strategi-strategi organisasi. Manajer pada
tingkatan bawah merencanakan terutama bagi kelompok kerjanya dan untuk
jangka pendek.

Perencanaan adalah suatu proses yang tidak berakhir bila rencana


tersebut telah ditetapkan; rencana harus diimplementasikan. Setiap saat selama
proses implementasi dan pengawasan, rencana-rencana mungkin memerlukan
modifikasi agar tetap berguna. "Perencanaan kembali" kadang-kadang dapat
menjadi faktor kunci pencapaian sukses akhir. Oleh karena itu perencanaan harus
mempertimbangkan kebutuhan fleksibilitas, agar mampu menyesuaikan diri
dengan situasi dan kondisi baru secepat mungkin.

Salah satu aspek penting perencanaan adalah pembuatan keputusan (decision


making), proses pengembangan dan penyeleksian sekumpulan kegiatan untuk
memecahkan suatu masalah tertentu. Keputusan keputusan harus dibuat pada
berbagai tahap dalam proses perencanaan.Alasan alas an

7.2 ALASAN-ALASAN PERLUNYA PERENCANAAN

Para perencana tidak akan dapat mengendalikan waktu akan datang,


tetapi mereka seharusnya berusaha untuk mengidentifikasikan dan menghindarkan
kegiatan-kegiatan sekarang dan sil-hasilnya yang dapat diperkirakan akan
mempengaruhi waktu yang akan datang. Salah satu maksud utama perencanaan
adalah melihat bahwa program-program dan penemuan-penemuan sekarang dapat
dipergunakan untuk meningkatkan kemungkinan pencapaian tujuan-tujuan di
waktu yang akan datang - yaitu meningkatkan re buatan keputusan yang lebih
baik.

Perencanaan organisasi harus aktif, dinamis, berkesinambungan dan


kreatif, agar manajemen tidak hanya akan bereaksi terhadap line kungannya,
tetapi lebih menjadi peserta aktif dalam dunia usaha, seperti ditunjukkan gambar
5.2.

4
Ada dua alasan dasar perlunya perencanaan. Perencanaan dilakukan untuk
mencapai 1) "protective benefits" yang dihasilkan dar pengurangan kemungkinan
terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan, dan 2) "positive benefits"
dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaian tujuan organisasi.

Manfaat Perencanaan,perencanaan mempunyai banyak manfaat. Se


bagai contoh, perencanaan 1) membantu manajemen untuk menye suaikan diri
dengan perubahan-perubahan lingkungan; 2) membantu dalam kristalisasi
persesuaian pada masalah-masalah utama; 3) me mungkinkan manajer memahami
keseluruhan gambaran operasi lebih jelas; 4) membantu penempatan tanggung
jawab lebih tepat; 5) memberi kan cara pemberian perintah untuk beroperasi; 6)
memudahkan dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian organisasi;
7) merbuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami; 8) memini
mumkan pekerjaan yang tidak pasti dan 9) menghemat waktu, usaha danDana.

Kelemahan Perencanaan Perencanaan juga mempunyai beberapa ke


lemahan Beberapa di antaranya adalah bahwa 1) pekerjaan yang tercakup dalam
perencanaan mungkin berlebihan pada kontribusi nyata; 2) perencana naan
cenderung menunda kegiatan, 3) perencanaan mungkin terlalu memba tasi
manajemen untuk berinisiatif dan berinovasi; 4) kadang-kadang hasil yang paling
baik didapatkan oleh penyelesaian situasi individual dan penanganan setiap
masalah pada saat masalah tersebut terjadi, dan 5) ada rencana-rencana yang
diikuti cara-cara yang tidak konsisten.

Meskipun perencanaan mempunyai kelemahan kelamahan tersebut,


manfaat yang didapat dari perencanaan jauh lebih banyak. Oleh karena itu
perencanaan tidak hanya seharusnya dilakukan, tetapi harus dilakukan

5
7.3 EMPAT TAHAP PERENCANAAN

Semua kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui empat tahap:

Tahap 1:

Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan. Perencanaan dimulai organisasi atau


kelompok kerja. Tanpa rumusan tujuan yang jelas, organisasi akan menggunakan
sumber daya-sumber dayanya dengan keputusan-keputusan tentang keinginan atau
kebutuhan secara tidak efektif.

Tahap 2:

Merumuskan keadaan saat ini. Pemahaman akan posisi perusahaan sekarang dari
tujuan yang hendak dicapai atau sumber daya sumber daya yang tersedia untuk
pencapaian tujuan, adalah sangat penting, karena tujuan dan rencana menyangkut
waktu yang akan datang.

Hanya setelah keadaan perusahaan saat ini dianalisis, rencana dapat diru muskan
untuk menggambarkan rencana kegiatan lebih lanjut. Tahap kedua ini
memerlukan informasi terutama keuangan dan data statistik yang didapatkan
melalui komunikasi dalam organisasi

Tahap 3:

Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan.

SegalaSegala kekuatan dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu


diidentifikasikan untuk mengukur kemampuan organisasi dalam menca pai tujuan.

6
Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor lingkungan in tern dan ekstern yang
dapat membantu organisasi mencapai tujuannya, atau yang antisipasi keadaan,
masalah, dan kesempatan serta ancaman yang mungkin terjadi di waktu
mendatang adalah bagian esensi dari proses perencanaan. mungkin menimbulkan
masalah. Walaupun sulit dilakukan,

Tahap 4:

Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan un tuk pencapaian tujuan.


Tahap terakhir dalam proses perencanaan meliputi pengembangan berbagai
alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian alternatif-alternatif tersebut
dan pemilihan, alternatif terbaik (paling memuaskan) di antara berbagai alternatif
yang ada.

7.4 DASAR-DASAR PENGKLASIFIKASIAN RENCANA

1. Bidang Fungsional (Functional Area)


Mencakup rencana produksi, pemasaran, keuangan, dan personalia. Setiap
faktor
memerlukan tipe perencanaan yang berbeda. Misal rencana produksi akan
meliputi
perencanaan kebutuhan bahan, scheduling produksi, jadwal pemeliharaan
mesin, dan
sebagainya. Sedangkan rencana pemasaran berisi target penjualan dan
program promosi.
2. Tingkatan Organisasional (Organizational Level)
Mencakup keseluruhan organisasi atau satuan-satuan kerja organisasi.
Teknik-teknik dan

7
isi perencanaan berbeda pada setiap tingkatan. Perencanaan organisasi
keseluruhan akan
lebih kompleks daripada perencanaan suatu satuan kerja organisasi.
3. Karakteristik Rencana (Characteristic of the plans)
Meliputi faktor-faktor kompleksitas, fleksibilitas, keformalan, kerahasiaan,
biaya,
rasionalitas, kuantitatif dan kualitatif. Misal rencana pengembangan
produksi biasanya lebih bersifat kuantitatif dibanding rencana personalia.
4. Waktu (Time)
Meliputi:
 Jangka Pendek (1 Tahun), misal: jadwal penggunaan sumber daya.
 Jangka Menengah (1-5 Tahun), misal: laba pertumbuhan dalam
usaha untuk perbaikan laba.
 Jangka Panjang (>5 Tahun), misal: produk penyesuaian tujuan dan
perubahan strategi, memperkirakan penjualan pada masa yang akan
datang dengan neraca laba/rugi sehingga dapat menetapkan
program.
5. Unsur-unsur Rencana (Activities)
Dalam wujud anggaran, program, prosedur, kebijaksanaan, dan sebagainya.
Meliputi
berbagai tingkatan dan setiap tingkatan merupakan bagian dari tingkatan
yang lebih tinggi.Berhubungan dengan kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan, seperti program periklanan, prosedur seleksi personalia,
anggaran penelitian dan pengembangan, dan seterusnya.

8.1 TIPE TIPE PERENCANAAN DAN RENCANA

Meskipun proses dasar perencanaan adalah sama bagi setiap manajer,


dalam praktek perencanaan dapat mengambil berbagai bentuk. Ini disebabkan
beberapa alasan. Pertama, perbedaan tipe organisasi mempunyai perbedaan misi
(maksud), dimana pendekatan perencanaan yang digunakan berbeda pula. Kedua,
bahkan dalam suatu organisasi yang sama dibutuhkan tipe-tipe perencanaan yang

8
berbea untuk waktu-waktu yang berbeda. Ketiga, manajer-manajer yang berlainan
akan mempunyai gaya perencanaan yang berbeda.

Ada paling sedikit 5 dasar pengklasifikasian rencana-rencana, sebagai


berikut:

1. Bidang fungsional, mencakup rencana produksi, pemasaran, keuangan,


dan personalia. Setiap faktor memerlukan tipe perencanaan yang berbeda.
Misal, rencana produksi akan meliputi perencanaan kebutuhan bahan,
scheduling produksi, jadwal pemeliharaan mesin, dan sebagainya.

2. Tingkatan organisasional, termasuk keseluruhan organisai atau satuan-


satuan kerja organisasi. Teknik-teknik dan isi perencanaan berbeda untuk
tingkatan yang berbeda pula. Perencanaan organisasi keseluruhan akan
lebih kompleks daripada perencanaan suatu satuan kerja organisasi.

3. Karakteristik-karakteristik (sifat) rencana, meliputi faktor-faktor


kompleksitas, fleksibilitas,keformalan, kerahasiaan,biaya, rasionalitas,
kuantitatif. Misal rencana pengembangan produk biasanya bersifat rahasia.
Rencana produksi lebih bersifat kuantitatif dibanding rencana personalia.

4. Waktu, menyangkut rencana jangka pendek , menengah, dan jangka


panjang. Semakin lama rentang waktu antara prediksi dan kejadian nyata,
kemungkinan terjadinya kesalahan semakin besar. Sebagai contoh, tingkat
kepastian rencana pembangunan pabrik baru sepuluh tahun yang akan
datang, lebih rendah dibanding rencana untuk pindah kantor dua minggu
lagi.

5. Unsur-unsur rencana, dalam wujud anggaran, program, prosedur,


kebijakan dan sebagainya. Perencanaan meliputi berbagai tingkatan dan
setiap tingkatan merupakan bagian dari tingatan yang lebih tinggi.
Perancangan ini berhubungan dengan kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan, seperti program pengiklanan, prosedur seleksi personalia,
anggaran penelitian dan pengembangan, dan seterusnya.

Dalam suatu organisasi rencana diperinci melalui tingkatan-tingkatan yang


membentuk hirarki dan paralel dengan struktur organisasi. Pada setiap tingkatan,
rencana mempunyai dua fungsi : menyediakan peralatan untuk pencapaian
serangkaian sasaran dari rencana tingkatan diatasnya, dan sebaliknya menunjukan
sasaran yang harus dipenuhi rencana tingkatan d bawahnya. Rencana dari

9
menajemen puncak akan dibuat menjadi rencana-rencana yang lebih terperinci
oleh satuan-satuan manajemen menengah dan lini pertama.

Ada dua tipe utama rencana : (1) rencana-rencana strategik (strategi


plans), yang dirancang memenuhi tujuan-tujuan organisasi yang lebih luas,
mengimplementasikan misi yang memberikan alasan khas keberadaan organisai.
Dan (2) rencana-rencana operasional (operational plans), penguraian lebih
terperinci sebagaimana rencana-rencana strategik akan tercapai.

Ada dua tipe rencana-rencana operational. Rencana sekali pakai (single


use plans) dikembangkan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dan tidak
digunakan kembali bila telah tercapai. Rencana tetap (standing plans) merupakan
pendekatan –pendekatan standar untuk penanganan situasi-situasi yang dapat
diperkirakan dan terjadi berulang-ulang.

Rencana-rencana Strategik

Strategi, srategi adalah program umum untuk pencapaian tujuan-tujuan


organisasi dalam pelaksanaan misi. Kata “program” dalam definisi tersebut
menyangkut suatu peranan aktif, sadar dan rasional yang dimainkan oleh manajer
dalam perumusan strategi organisasi. Strategi memberikan pengarahan terpadu
bagi organisasi dan berbagai tujuan organisasi, dan memberkan pedoman
pemanfaatan sumber daya-sumber daya organisasi yang digunakan untuk
mencapai tujuan.

Strategi juga dapat didefinisikan sebagai pola tanggapan orgaisasi terhadap


lingkungannya sepanjang waktu. Definisi ini mengandung arti bahwa setiap
organisasi selalu mempunyai strategi walaupun tidak pernah secara eksplisit
dirumuskan. Strategi menghubungkan sumber daya manusia dan berbagai sumber
daya lainnya dengan tantangan dan resiko yang harus dihadapi dari lingkungan di
luar pengusahaan.

Rencana-rencana Sekali Pakai

Rencana sekali pakai adalah serangkaian kegiatan terperinci yang


kemudian tidak berulang dalam bentuk yang sama di waktu mendatang. Sebagai
contoh, perencanaan perusahaan untuk membangun gudang baru karena adanya
perluasan usaha akan memerlukan rencana sekali pakai khusus bagi proyek
tersebut, walaupun perusahaan telah membangun sejumlah gudang lain di waktu
yang lalu. Hal ini tidak dapat menggunakan rencana gudang yang lalu. karena
persyaratan-persyaratan pembangunannya berbeda, seperti biaya kontruksi, lokasi
tersedianya tenaga kerja, pembatasan area, dan sebagainya. Tipe-tipe pokok
rencana sekali pakai adalah program, proyek, dan anggaran.

10
Program. Suatu program meliputi serangkaian segiatan yang relatif luas. Program
menunjukan (1) langkah-langkah pokok yang diperlukan untuk mencapai tujuan,
(2) satuan atau para anggota organisasi yang bertanggung jawab atas setiap
langkah, dan (3) urutan dan waktu setiap langkah. Program dapat disertai suatu
anggaran atau sekumpulan anggaran bagi kegiatan-kegiatan yang diperlukan.
Program-program pokok biasanya ditemui di organisasi dalam bentuk 1) penelitia,
pengembangan dan pengenalan produk atau jasa baru, 2) penganggaran
penjualan , persediaan, kebutuhan produksi, dan keuangan, dan 3) latihan dan
pengembangan personalia untuk menguasai perubahan-perubahan organisasi.

Proyek. Proyek adalah rencana sekali pakai yang lebih sempit dan merupakan
bagian terpisah dari program. Setiap proyek mempunyai ruang lingkup yang
terbatas, arah penugasan yang jelas dan waktu penyesesaian, setiap proyek akan
menjadikan tanggung jawab personalia yang ditunjuk dan diberikan sumber daya
tertentu dan batas waktu.

Perencanaan proyek adalah tipe perencanaan yang fleksibel untuk menyesuaikan


dengan berbagai situasi. Bila operasi-operasi organisasi dapat dibagi dengan
mudah menjadi bagian-bagian terpisah dengan waktu penyelesaian yang jelas,
proyek adalah peralatan perencanaan yang efektif.

Anggaran. Anggaran (budget) adalah laporan sumber daya keuangan yang


disusun untuk kegiatan-kegiatan tertentu dalam jangka waktu tertentu. Anggaran
terutama merupakan peralatan pengawasan kegiatan-kegiatan organisasi dan
kompenen penting dari program dan proyek, anggaran merinci pendapatan dan
pengeluaran dan memberikan target bagi kegiatan-kegiatan seperti penjualan,
biaya-biaya departemen atau investasi baru.

Rencana-rencana Tetap

Wujud umum rencana-rencana tetap adalah kebijaksanaan, prosedur dan


aturan. Rencana-rencana ini sekali ditetapkan akan terus diterapkan sampai perlu
diubah (modifikasi) atau dihapuskan. Sekali ditetapkan, rencana tetap
memungkinkan para manajer menghemat waktu yang digunakan untuk
perencanaan dan pembuatan keputusan karena situasi-situasi yang sama ditangani
secara konsisten.

Kebijaksanaan. Suatu kebijaksanaan (policy) adalah pedoman umum pembuatan


keputusan. Kebijaksanaan merupakan batas bagi keputusan, menentukan apa yang
dapat dibuat dan menutup apa yang tidak dapat dibuat. Dengan cara ini,
kebijaksanaan menyalurkan pemikiran para anggota organisasi agar konsisten

11
dengan tujuan organisasi. Kebijaksanaan dapat menyangkut masalah-masalah
penting ataupun masalah – masalah sederhana.

Kebijaksanaan biasanya ditetapkan secara formal oleh para manajer puncak


organisasi. Para manajer ini mungkin menetapkan kebijaksanaan karena (1)
mereka merasa hal itu akan meningkatkan efektivitas organisasi, (2) mereka ingin
berbagai aspek organisasi mencerminkan nilai-nilai pribadi mereka ( sebagai
contoh, penggunaan seragam pakaian), atau (3) mereka hendak menjernihkan
berbagai konflik atau kebingungan yang telah terjadi pada tingkat bawah dalam
organisasi.

Prosedur Standar. Kebijakan dilaksanakan dengan pedoman-pedoman yang lebih


terperinci, disebut “prosedur standar” atau “metode standar” atau sering dikenal
sebagai “standard operating procedure” (SOP). Suatu prosedur memberikan
sejumlah intruksi yang terperinci untuk pelaksanaan tugas-tugas dan membantu
untuk menjamin pendekatan yang konsisten pada instansi tertentu. Prosedur
paling tidak sangat berguna untuk (1) menghemat usaha manajerial, (2)
memudahkan pendelegasian wewenang dan penempatan tanggung jawab, (3)
menimbulkan pengembangan motode-metode operasi yang lebih efisien, (4)
memudahkan pengawasan, (5) memungkinkan penghematan personalia, dan (6)
membantu kegiatan-kegiatan koordinasi.

Aturan. Aturan (rules atau regulation) adalah pernyataan (ketentuan) bahwa suatu
kegiatan tertentu harus atau tidak boleh dilakukan dalam situasi tertentu. Aturan
digunakan untuk mengimplementasikan rencana-rencana lain dan biasanya
merupakan hasil kebijaksanaan suatu aturan, para anggota organisasi tidak
mempunyai pilihan melainkan harus mematuhinya. Dalam suatu kantor di mana
aturan menentukan semua karyawan untuk bekerja sampai jam 16.00, manajer
hanya dapat mencabut aturan apabila terjadi suatu kejadian khusus, seperti sistem
pendingin udara mati atau listrik padam.

Sedangkan untuk mengurangi atau menghilangkan penolakan terhadap


suatu rencana, dapat dilakukan dengan sejumlah cara. Cara-cara yang tersedia
bagi para manajer antara lain: melibatkan para karyawan dalam proses
perencanaan, mengembangkan pola perencanaan dan implementasi yang efektif,
memberikan lebih banyak informasi tentang rencana-rencana dan segala
konsekuensinya, serta bersikap hati-hati terhadap dampak perubahan yang
diusulkan para anggota organisasi dan meminimumkan gangguan-gangguan yang
tidak perlu.

12
8.2 MANFAAT PERENCANAAN

Perencanaan mempunyai banyak manfaat. Sebagai contoh:

1. Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-


perubahan lingkungan.
2. Membantu dalam kristalisasi persesuaian dalam masalah-masalah utama.
3. Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih
jelas.
4. Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat.
5. Memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi.
6. Memudahkan dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian
organisasi.
7. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami.
8. Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti,
9. Menghemat waktu, usaha dan dana.

8.3 KRITERIA PENILAIAN EFEKTIVITAS RENCANA

Beberapa kriteria dapat digunakan untuk menilai efektivitas pe


perencanaan, yaitu mencakup

1) kegunaan

2) ketepatan dan objektivitas

13
3) Selingkuh

4) efektivitas biaya

5) akuntabilitas

6) ketepatan

Fleksibilitas adalah esensi bagi kesuksesan perencanaan strategik. Hal


ini memerlukan analisis, peramalan, pengembangan rencana dengan
mempertimbangkan segala sesuatu dan pembuatan perencanaan sebagai proses
yang berkesinambungan. Rencana hendaknya dapat melakukan penyesuaian
secara cepat dan lancar terhadap perubahan kondisi lingkungan tanpa kehilangan
efektivitas. Meskipun perencanaan mempunyai kelemahan-kelemahan terse but,
manfaat-manfaat yang didapat dari perencanaan jauh lebih banyak.

8.4 HAMBATAN HAMBATAN PERENCANAAN EFEKTIF

Fungsi perencanaan merupakan hal yang penting dalam mengelola


kegiatan suatu perusahaan.  Perencanaan itu sendiri adalah  suatu proses
dasar di mana manajemen memutuskan tujuan dan cara mencapainya.
Dalam suatu perusahaan, perencanaan diperinci melalui tingkatan-
tingkatan yang membentuk hirarki dan paralel dengan struktur organisasi
perusahaan. Sedangkan pada setiap tingkatan, perencanaan mempunyai
dua fungsi, yaitu:
1) Menyediakan peralatan untuk pencapaian serangkaian sasaran dari
rencana tingkatan di atasnya.
2) Menunjukkan sasaran yang harus dipenuhi rencana tingkatan
dibawahnya.

14
Rencana dari manajemen puncak akan dibuat menjadi rencana-
rencana yang lebih terperinci oleh satuan-satuan manajemen menengah
dan lini pertama.

Ada beberapa tipe perencanaan yang dikenal dalam manajemen,


dua tipe yang utama adalah :
1) Rencana-rencana strategik (strategic plans). 
2) Rencana-rencana operasional (operational plans). 

Sedangkan dalam praktek manajemen, rencana-rencana


operasional (operational plans) dibedakan menjadi dua tipe rencana, yaitu
:
1) Rencana sekali pakai (single use plans). 
2) Rencana tetap (standing plans). 

Selain dari tipe-tipe perencaan tersebut, dalam manajemen juga


dikenal satu tipe perencanaan lain yang tidak kalah pentingnya,
yaitu perencanaan efektif. Sebagaimana dalam tipe-tipe perencanaan
yang lain, dalam perencanaan efektif juga mempunyai hambatan-hambatan
dalam pengembangannya.

Hambatan pengembangan perencanaan efektif meliputi dua hal, yaitu :


 Dari dalam perencana. Penolakan internal para perencana terhadap
penetapan tujuan dan pembuatan rencana untuk mencapainya.
Hambatan ini bersumber pada ketidak-sediaan dan ketidak mampuan
individu-individu perencana untuk melakukan kegiatan-kegiatan
perencanaan.
 Dari luar perencana, yaitu keengganan umum para anggota organisasi
untuk menerima perencanaan dan rencana-rencana karena perubahan-
perubahan yang ditimbulkannya. 

15
1) Hambatan Pembuatan Rencana Efektif (Hambatan dari dalam
perencana)
Karena penetapan tujuan merupakan langkah esensi pertama dalam
perencanaan, para manajer yang tidak dapat menerapkan tujuan yang
cukup berarti akan tidak mampu membuat rencana-rencana efektif.
Alasan-alasan yang membuat manajer gagal menetapkan tujuan dan
membuat rencana bagi organisasi atau kelompok/satuan kerja mereka,
yaitu :
 Kurang pengetahuan tentang organisasi. Para manajer tidak dapat
menetapkan tujuan bagi satuan-satuan kerja mereaka tanpa
mempunyai pengetahuan tentag pekerjaan satuan kerja dan
organisasi secara keseluruhan
 Kurangnya pengetahuan tentang lingkungan. Para manajer sering
kurang memahami lingkungan eksternal organisasi, seperti
pesaing, penyedia, langganan, dan lain sebagainya.
 Ketidakmampuan melakukan peramalan secara efektif. Rencana
yang dibuat tidak hanya berdasarkan pengalaman masa lalu, tetapi
juga kemungkinan kondisi-kondisi di masa yang akan datang.
 Kesulitan perencanaan operasi-operasi yang tidak berulang.
 Biaya. Perencanaan memerlukan banyak biaya keuangan, phisik,
dan manusia.
 Takut gagal. Para manajer sering memandang kegagalan sebagai
ancaman terhadap keamanan jabatannya, sehingga hal ini
membuat para manajer enggan mengambil resiko dan menetapkan
tujuan tertentu.
 Kurang percaya diri. Hal ini membuat para manajer ragu-ragu
dalam menetapkan tujuan yang menantang.
 Ketidaksediaan untuk menyingkirkan tujuan-tujuan alternatif. Para
manajer sering sulit untuk menerima kenyataan bahwa mereka
tidak dapat mencapai semua hal yang penting baginya. Sehingga

16
mereka enggan untuk membuat perusahaan terikat pada suatu
tujuan tertentu dan menyingkirkan berbagai alternatif lainnya.

2) Penolakan Terhadap Perubahan (Habatan dari luar perencana)


Penolakan terhadap perubahan bisa terjadi di antara para anggota
manajemen perusahaan sendiri, baik para manajer maupun karyawan
operasional, yang harus melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah
direncanakan. Seringkali penolakan terhadap rencana, disebabkan
karena :
 Hal tersebut bertentangan dengan kepentingannya.
 Menghilangkan atau mengurangi balas jasa atau kekuatannya,
seperti kekuasaan, karier, atau gengsi.
 Membatasi kebebasan karyawan untuk memilih kegiatan kerja
yang disukai.
 Akan meningkatkan beban kerja karyawan, sementara balas jasa
yang didapatkan tidaklah sebanding.
Untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam perencanaan efektif,
seorang manajer dapat melakukannya dengan : 
 Menciptakan suatu sistem manajemen yang memudahkan
penetapan tujuan dan perencanaan, baik yang dilakukan manajer
puncak maupun manajer tingkat bawah dan para karyawan bukan
manajerial. 
 Dalam hal adanya hambatan dalam diri para perencana dapat
diatasi dengan memberikan berbagai bentuk bantuan secara
individual.
Sedangkan untuk mengurangi atau menghilangkan penolakan terhadap
suatu rencana, dapat dilakukan dengan sejumlah cara, di antaranya :
 Melibatkan para karyawan dalam proses perencanaan.
 Mengembangkan pola perencanaan dan implementasi yang efektif.

17
 Memberikan lebih banyak informasi tentang rencana-rencana dan
segala konsekuensinya.
 Bersikap hati-hati terhadap dampak perubahan yang diusulkan
para anggota manajemen perusahaan.
 Meminimalkan gangguan-gangguan yang tidak perlu.

8.5 PERALATAN DAN TEKNIK PERENCANAAN

 Peralatan-Peralatan Perencanaan
Yang berupa anggaran-anggaran antara lain:
a) Anggaran Pendapatan
Adalah suatu anggaran yang memproycksikan penjualan yang
akan datang.
b) Anggaran Pengeluaran
Adalah suatu anggaran yang menfdaftar kegiatan-kegiatan
utama yang dilakukan oleh sebuah unit dan mengalokasikan
sejumlah nilai uang bagi masing-masing kegiatan.
c) Anggaran Laba
Adalah suatu anggaran yang digunakan olch unit suatu
organisasi yang terpisah, yang menggabungkan antara anggaran
pendapatan dan anggaran pengeluaran untuk menentukan
kontribusi laba unit tersebut.
d) Anggaran Kas
Adalah suatu anggaran yang meramalkan seberapa banyak
uang tunai yang akan dimiliki oleh organisasi tersebut, dan
seberapa banyak yang akan dibutuhkan untuk biaya-biaya.
e) Anggaran Pembelanjaan Modal
Adalah suatu anggaran yang memperkirakan investasi dalam
property bangunan dan peralatan besar.
 Teknik Perencanaan

18
a) Pengamatan Lingkungan
Yaitu pengamatan sejumlah informasi unuk memprediksi
munculnya kecenderungan dan membuat rencana.
b) Peramalan
Yaitu memprediksi hasil berdasarkan informasi yang diperoleh
dari pengamatan yang kemudian digunakan untuk menyusun
skenario.
c) Patok Duga
Yaitu pencarian praktek-praktek terbaik diantara pesaing atau
bukan pesaing yang mengarah pada kinerja mereka yang
superior.

DAFTAR PUSTAKA

Gibson, James L., Donnelly Jr, James H., Ivancevich, John M., Konopaske,
Robert (2012). Organizationa Behavior, Structure, Processes, Fourteenth
Edition (International Edition).1221 Avenue of The Americas, New York, NY
10020: McGraw-Hill
T. Hani Handoko, 2001, Manajemen, Edisi 2, Yogyakarta, BPFE

19
Wennyantari. 2020. Dasar-dasar Pengklasifikasian Rencana 1 Bidang. Tersedia
pada : https://www.coursehero.com/file/p6l0cl8m/Dasar-Dasar-
Pengklasifikasian-Rencana-1-Bidang-Fungsional-Functional-Area/ diakses
pada tanggal 9 Maret 2020.

20

Anda mungkin juga menyukai