Anda di halaman 1dari 27

BAB III

TEORI KONSUMSI
By: EA

1
PENGERTIAN KONSUMSI
(CONSUMPTION)
 Menurut Kamus Ekonomi, konsumsi diartikan
sebagai pemakaian atau penggunaan barang
atau jasa demi pemenuhan kebutuhan dan
keinginan manusia oleh konsumen akhir.

 Jadi barang-barang yang dibeli bukanlah untuk


pengolahan selanjutnya atau untuk penjualan
kembali.
 Pengertiankonsumsi dalam IE adalah
menghabiskan nilai guna suatu
barang/jasa dalam suatu periode tertentu

 Fungsikonsumsi (jangka panjang) adalah


besarnya jumlah konsumsi yang dilakukan
oleh masyarakat sehubungan dengan
tingkat pendapatannya, C = cY. Fungsi
konsumsi Kuznet

 Fungsikonsumsi jangka pendek adalah


besarnya jumlah konsumsi sehubungan
dengan tingkat pendapatan dan sejumlah
subsidi, C=Co +cYFungsi Konsumsi 3

Keynes
LANJUTAN..
 Rata-rata
konsumsi ( APC = Average Propensity
to Consume) adalah ratio antara jumlah
konsumsi terhadap pendapatan, APC=C/Y.

 Kecenderungan tambahan mengkonsumsi (MPC


= c = C/Y =Marginal Propensity to Consume)
adalah sejumlah perubahan konsumsi sebagai
akibat dari berubahnya tingkat pendapatan.

 Konsumsisubsidi (The Otonom Consumption =


Co = Konsumsi Otonom) adalah sejumlah
konsumsi yang diterima oleh konsumen apabila
pendapatan mereka tidak ada, Y = 0.
4
PELOPOR TEORI KONSUMSI
 John
Maynard Keynes terkenal dengan
fungsi konsumsi jangka pendeknya,
C=Co+MPCY dengan hipotesis pendapatan
absolut (bahwa konsumsi dipengaruhi oleh
pendapatan, AIH)

 SimonKuznet terkenal dengan fungsi


jangka panjangnya, C = MPCY

 Milton
Friedman dengan hipotesis
pendapatan permanen (bahwa konsumsi
dipengaruhi oleh pendapatan permanen – 5
Permanent Income Hypothesis, PIH)
LANJUTAN…
 Franco
Modigliani yang menyatakan bahwa
konsumsi seseorang dipengaruhi oleh daur
pendapatan selama hidup (life cycle
Hypothesis - LCH)

 James Duesenbery mempelopori teori


konsumsi melalui hipotesis pendapatan relatif
(Relative Income Hypothesis – RIH) yang
menyatakan bahwa konsumsi seseorang juga
dipengaruhi oleh konsumsi
tetangga/lingkungan

 VonVeblen menyatakan bahwa konsumsi 6


seseorang itu dipengaruhi oleh faktor pamer
dan budaya konsumsi
KETENTUAN KONSUMSI KEYNES

 Besarnya perubahan konsumsi tidak sebesar


perubahan pendapatan
 MPC biasanya kurang dari 1 akan tetapi lebih
besar dari 0,5 (0,5 < MPC < 1).
 C = C2 – C1

 Y = Y2 – Y1

7
KURVA
 C APC=C/Y
c Y
C=
o +cY
C=C

MPC = c = b

MPC = c = b
Co=a

Y
8
CONTOH …
Soal :
 Untuk tahun 2001 pendapatan nasional sebesar Rp.
100 jumlah konsumsi Rp.80. Tahun 2002
pendapatan menjadi sebesar Rp.150 konsumsi
menjadi sebesar 120. Tentukanlah MPC, APC, Fungsi
konsumsi dan tentukanlah jenis pola konsumsi
negara tersebut dan gambarkan kurvanya..

9
Jawab :

C= 120 – 80 = 40, Y = 150 – 100 = 50

MPC = C/Y =40/50 = 0,8 (80% tambahan


pendapatan digunakan untuk tambahan
konsumsi)

APC1 = C1/Y1 = 80/100 = 0,8 = APC2 = C2/Y2

Fungsi Konsumsi :
C – C1 = MPC( Y – Y1) = C – 80 = 0,8(Y-100)
C = 0,8Y – 80 + 80  C = 0,8Y.
Konsumsi negara tersebut mengikuti pola
konsumsi jangka panjang. 10
KURVA
C

,8Y
2,4 =0
C

1,6 MPC

0,8 MPC

MPC
Y 11
0 1 2 3
JENIS-JENIS TEORI KONSUMSI

4 (empat) Teori Konsumsi,


yaitu :
1. Teori Konsumsi Keynes
2. Teori Hipotesis Pendapatan
Permanen
3. Teori Hipotesis Pendapatan Relatif
4. Teori Konsumsi Daur Hidup
1. TEORI KONSUMSI KEYNES
Kurva.. Teori Konsumsi Keynes
Menurut Keynes terdapat dua
C hubungan antara Konsumsi dan
Y=Y
Pendapatan.Hal ini dinamakan
C kondisi Tingkat Harga Konstan.
Pendapatan Nasional yang berlaku
adalah kondisi saat ini.

Kurva konsumsi berbentuk


Co
lengkung dan memotong sumbu
vertikal. Berpotongan dengan
t sumbu vertikal berarti bahwa
nilainya pasti positif dan dalam
bentuk persamaan disimbolkan
dengan Co
 K saat ini sgt dipengaruhi oleh Yd
 Ada batas K minimal yg tdk tergantung dgn tk Y,
artinya tk K tsb hrs dipenuhi walaupun tk Y = 0
(=Co)
 Jika Yd meningkat maka K jg akan meningkat,
tetapi peningkatan K tsb tdk sebesar peningkatan
Yd
 BBRP catatan fungsi K Keynes :

1. mrpkan variabel riil/nyata, yi menunjukkan hub


antara Y dgn pengeluaran K yg keduanya
dinyatakan dgn menggunakan tk harga konstan,
bukan hub antara Y nominal dgn pengeluaran
konsumsi nominal.
2. Y yg terjadi, bukan Y yg diperoleh sblmnya & 14
bukan pula Y yg diperkirakan terjadi dimasa dtg /
yg diharapkan.
2. TEORI HIPOTESIS PENDAPATAN PERMANEN
 Teori Konsumsi Hipotesis Pendapatan Permanen
( Permanent Income Hypothesis) dikemukakan pertama kali
oleh Milton Friedman dalam bukunya A Theory of
Consumption Function. Menurut Friedman pendapatan
dibagi menjadi dua jenis yaitu:
 Pendapatan Permanen merupakan bentuk pendapatan yang
diterima secara periodik dan jumlahnya dapat diperkirakan
sebelumnya, misal : gaji.
 Pendapatan Sementara merupakan bentuk pendapatan
yang tidak apat diperkirakan sebelumnya, misal : bonus,
komisi .

 Konsumsi Permanen seorang konsumen mempunyai


hubungan
Cp =yang
k Yp positif dan proporsional dengan pendapatan
k =f(r,u,w)
Cp = Konsumsi permanen
Yp = Pendapatan permanen
k = angka konstan
r = suku bunga , u = selera konsumen
w = rasio kekayaan
3. TEORI HIPOTESIS PENDAPATAN
RELATIF
 Teori Konsumsi Hipotesis Pendapatan Relatif dikemukakan oleh James
Duesenberry dalam bukunya Income, Saving, ang Theory of Consumer
Behavior.
 Menurut teori ini, pola konsumsi seseorang ditentukan oleh pendapatan
tertingi yang pernah dicapainya.

Apabila pendapatan
berkurang pada periode tertentu, konsumen tidak akan banyak mengurangi
pengeluaran konsumsinya, untuk menutupinya mereka mengurangi
tabungannya.
4. TEORI HIPOTESIS SIKLUS HIDUP
Kurva. 4.4 Teori Konsumsi Hipotesis Daur Hidup

C,Y Usia 0 – 15 Tahun : Usia Belum Produktif Teori Konsumsi siklus hidup
Usia 16- 60 Tahun : Usia Produktif
Usia 60 Tahun keatas : Usia tidak Produktif
atau life cycle dikemukakan
oleh Albert Ando, R.Brumberg
t
dan Franco Modligani. Teori ini
mencoba menjelaskan tentang
II P C perilaku konsumsi seseorang
berdasarkan pada umur dalam
III
siklus hidupnya.

Y Sumbu vertikal menunjukkan


b
pengeluaran konsumsi (C ),
dan besarnya pendapatan (Y),
I sedangkan sumbu horizontal
menunjukkan fungsi dari
waktu (time). Dalam hal ini Y
B T P M t
merupakan kurva pendapatan
dan C mrpkan kurva konsumsi.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KONSUMSI
1. Faktor-Faktor ekonomi yang terdiri dari :
 Pendapatan rumah tangga (household
income), makin tinggi tingkat pendapatan
makin besar pula pengeluaran konsumsi
dan sebaliknya.
 Kekayaan rumah tangga (household
wealth), misalnya rumah, tanah, mobil,
deposito berjangka, saham dan surat-surat
berharga, semuanya dapat mempengaruhi
konsumsi suatu rumah tangga.
 Tingkat bunga (interest rate), jika
tingkat bunga tinggi konsumsi menurun
dan sebaliknya, dan uang yang ada
sebaiknya disimpan di lembaga-
lembaga keuangan.

 Perkiraan tentang masa depan


(household expectation about the
future).
 Selera
2. FAKTOR-FAKTOR DEMOGRAFI
(KEPENDUDUKAN)
 Jumlah penduduk, semakin bertambah
penduduk konsumsi akan mempengaruhi
konsumsi secara menyeluruh.
 Komposisi penduduk, yang dilihat dari
umur, pendidikan, wilayah tempat tinggal.
3. FAKTOR-FAKTOR NON EKONOMI,

 seperti faktor social


- status sosial

 budaya masyarakat.
- kebiasaan atau tradisi yang berlaku
pada
masyarakat setempat
TEORI TABUNGAN
 Pengertian tabungan (saving = S) dalam IE
sejumlah pendapatan yang disimpan karena
tidak habis digunakan untuk konsumsi
 Fungsi tabungan mengikuti fungsi konsumsi,
bila C = cY, maka S = (1-c)Y, bila C=Co +cY,
Maka S = -Co+(1-c)Y
 1-c = 1-MPC = MPS = S/Y adalah
kecenderungan tambahan untuk menabung
 1- APC = APS = rata-rata kecenderungan
untuk menabung
 -Co setara dengan So yaitu sejumlah
22
tabungan bila pendapatan tidak ada.
LANJUTAN…
 Tabungan ditentukan oleh tingkat suku bunga
(i)yang berlaku (versi mashab Klasik)
sehingga S terhadap suku bunga berbanding
lurus (slope positif)
 Tabungan ditentukan juga oleh tingkat
pendapatan (versi Keynes, slope positif) yang
berarti secara tidak langsung ditentukan juga
oleh tingkat konsumsi
 Bila suku bunga tinggi pendapatan tinggi
konsumsi rendah maka tabungan tinggi.
 Bila suku bunga tinggi pendapatan rendah
konsumsi tetap, maka tabungan rendah
23
 Bila suku bunga rendah, pendapatan tinggi
konsumsi tinggi maka tabungan rendah
CONTOH KURVA
 Konsumsi jangka pendek
C
psY
+ m
o
-C
S=

Y
-Co

24
CONTOH…
 Bila pendapatan 100 tabungan sebesar 20,
pendapatan naik sebesar 50 tabungan menjadi
sebesar 30. Tentukan MPS,APS, dan Fungsi
tabungannya
S = 30 – 20 = 10, Y = 50
MPS = C /Y = 10/50 = 0,2 (20% tambahan
pendapatan ditabung)
APS1 = S1/Y1 = 20/100 = 0,2 = APC2 =
C2/Y2
ungsi tabungan : S = MPS( Y – Y1) +S1
S=0,2(Y-100)+20 = S = 0,2Y - 20 + 20 
S = 0,2Y. (coba anda gambarkan
kurvanya) 25
KONSUMSI DAN TABUNGAN

 Untuk kondisi tertentu:


 APC + APS = 1

 MPC +MPS = 1

 Bila APC = MPC, dan MPS = APS, maka pola


konsumsi dan tabungan bersifat jangka
panjang
 Bila APC  MPC, maka pola konsumsi dan
tabungan bersifat jangka pendek

26
FAKTOR PENENTU KONSUMSI DAN
TABUNGAN

 Kekayaan/warisan/tabungan masa lalu


 Tingkat suku bunga

 Sikap berhemat

 Gaya hidup

 Demonstration effect

 Kondisi perekonomian

 Nisbah/bagi hasil (konsep syariah)

27

Anda mungkin juga menyukai