Pertemuan ke 3
Lucky Satria Pratama
Pokok Bahasan
1) Ciri-ciri Konsumsi dan tabungan rumah tangga
2) Fungsi konsumsi dan tabungan
3) Faktor-faktor yang menentukan konsumsi dan
tabungan
4) Investasi dan fungsi investasi
5) Faktor-faktor yang menentukan tingkat investasi
6) Penentuan tingkat kegiatan ekonomi
Dalam Analisa Keseimbangan Ekonomi 2 Sektor, maka
Pendapatan Nasional Akan dipengaruhi oleh 2 Faktor
Tabungan : Investasi :
1. Pendapatan yang 1. Tingkat suku bunga
diterima 2. Permintaan efektif (yg
2. MPS (marginal didukung daya beli)
propensity to saving) 3. MEC (marginal
3. Tingkat suku bunga efficiency of capital)
kemampuan modal
untuk menghasilakn
Hubungan Pendapatan, Konsumsi dan Tabungan
Kecondongan Menabung
Ada dua macam, yaitu Kecondongan menabung marginal dan kecondongan
menabung rata-rata.
1. Kecondongan menabung marginal (MPS) dapat didefinisikan sebagi
perbandingan di antara pertambahn tabungan (∆S) dengan pertambahn
pendapatan disposebel (∆Y).
2. Kecondongan menabung rata-rata (APS) menujjukan perbandingan di
antara tabungan (S) denganpendapatan disposebel (Y).
C=
C =C
C++ ccY,
Y, C>
C > 0,
0, 00 <
< cc <1
<1
C
Consumption
+cc
spending by
disposable CC+
households
marginal income C==
C
propensity to
depends
consume (MPC)
YY
on
C
autonomous Y
consumption
C determines the intercept on the vertical axis.
The slope of the consumption function is
lower case c, the MPC.
Marginal Propencity To Consume (MPC)
MPC=∆C/∆Yd
Consumer’s
Consumer’sbudget
budgetconstraint
constraint
B
Saving
Second-period
consumption
Vertical
Verticalintercept
interceptisis
(1+r)Y
(1+r)Y1 ++YY2
1 2
A Borrowing
Y2
Horizontal
Horizontalintercept
interceptisis
C YY1 ++YY2/(1+r)
1 /(1+r)
2
Y1
First-period consumption
consumption
Second-
period
Y Z
X IC2
W IC1
First-period consumption
Indifference curves represent the consumer’s preferences over first- period and
second-period consumption. An indifference curve gives the combinations of
consumption in the two periods that make the consumer equally happy. Higher
indifferences curves such as IC22 are preferred to lower ones such as IC11. The
consumer is equally happy at points W, X, and Y, but prefers point Z to all the
others. Point Z is on a higher indifference curve and is therefore not equally
preferred to W, X, and Y.
consumption
Second-
O
period IC3
IC2
IC1
First-period consumption
The
Theconsumer
consumerachieves
achieveshis
hishighest
highest(or
(oroptimal)
optimal)level
levelofofsatisfaction
satisfaction
by
bychoosing
choosingthe thepoint
pointononthe
thebudget
budgetconstraint
constraintthat
thatisison
onthe
thehighest
highest
indifference
indifferencecurve.
curve. Here
Herethetheslope
slopeofofthe
theindifference
indifferencecurve
curve
equals
equalsthetheslope
slopeofofthe
thebudget
budgetline.
line.At
Atthe
theoptimum,
optimum,the theindifference
indifference
curve
curveisistangent
tangenttotothe
thebudget
budgetconstraint.
constraint.The
Theslope
slopeofofthe
theindifference
indifference
curve
curve is the marginal rate of substitution MRS, and the slopeofofthe
is the marginal rate of substitution MRS, and the slope the
budget
budgetlinelineisis11++the
thereal
realinterest
interestrate.
rate.AtAtpoint
pointO,
O,MRSMRS==11++r.r.
Marginal Propencity To Saving
Kasus MPS Tetap
200 -100 0,25 -0,5
400 -50 0,25 -0,13
600 0 0,25 0
800 50 0,0625
Kasus MPS makin Besar
200 -100 0,20 -0,5
400 -60 0,25 -0,15
600 -10 0,30 -0,0167
800 50 0,0625
MPC + MPS = 1 dan APC+APS = 1
Dengan menggunakan asumsi bahwa semua pendapatan habis digunakan
untuk memaksimalkan utiliti maka MPC + MPS = 1 dan APC + APS = 1
Disposibel
MPC MPS MPC+MPS = 1 APC APS APC + APS = 1
Income
Kasus MPC & MPS Tetap
200 0,75 0,25 1 1,5 -0,5 1
400 0,75 0,25 1 1,125 -0,13 1
600 0,75 0,25 1 1 0 1
800 0,9375 0,0625 1
Kasus MPC & MPS berubah
200 0,80 0,20 1 1,5 -0,5 1
400 0,75 0,25 1 1,15 -0,15 1
600 0,70 0,30 1 1,017 -0,017 1
800 0,9375 0,0625 1
Keseimbangan ekonomi 2 sektor
(Rumah Tangga – Perusahaan)
FUNGSI KOMSUMSI DAN FUNGSI TABUNGAN
C
400 B
Konsumsi
Konsumsi
180
A
200
240
90
Autonomous
Consumption
Consumption 45
0 NI
200 400 600 800 1000
Fungsi Tabungan
200
S
Tabungan
Tabungan
90 E
60
0 NI
200 400 600 800 1000
-90
240
-200
Persamaan Matematis:
Fungsi Konsumsi : Fungsi Tabungan :
C = a + bY S = -a + (1 – b) Y
Dimana
a = autonomous Consumtion; b = MPC dan Y = Disposible Income
• Y=C+I
• Y = 90 + 0,75Y + 120
• Y- 0,75 Y = 90 + 120
• Y = 210/0,25 840
Investasi yang lazim juga di sebut dengan istilah penanaman modal atau pembentukan
modal merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat pengeluaran
agregat. Investasi dapat di artikan sebagai pengeluaran atau pengeluaran
penanam-penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang
modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan
memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian.
Y1 Y2 Y3 Yn
M= + + + ... +
2 3
(1+R) (1+R) (1+R) (1+R)n
Dimana :
M = Nilai modal yang diinvestasikan
Y1, Y2, Y3, = keuntungan yang diperoleh perusahaan antara tahun 1 hingga tahun n
R = Tingkat pengembalian Modal
I A
45o
0 Ya Ye Yp Y (GDP)
S,I S
E I
0 Ya Ye Yp Y (GDP)
Matematis
Y=C+I I=S
Y =( C0 + bY )+ I I = - C0 + (1 – b)Y
Y = 1/(1-b) (C0 + I) I+I = - C0 + (1–b) (Y + Y)
Y+ Y = 1/(1-b) (C0 + I +I) I+I = - C0+(1–b)Y+(1–b)Y
Y = 1/(1-b) I Y = 1/(1-b) I
dimana: Y = perubahan
GDP, I = perubahan
investasi, dan 1/(1-b) = koef.
pengganda investasi.
PENENTU TINGKAT KEGIATAN EKONOMI
Setelah menunjukkan ciri-ciri dan komsumsi rumah tangga dan investasi perusahaan, sekarang
telah dapat di jelaskan (i) mengenai arti dari konsep tingkat kegiatan ekonomi negara atau
keseimbangan perekonomian negara, (ii) mengenai proses penentuan tingkat kegiatan
ekonomi dan pendapatan nasional, dalam suatu perekonomian yang terdiri dari 2 sektor.
Untuk menunjukkan proses penentuan tingkat keseimbangan dan perekonomian negara dapat di
gunakan 3 cara,yaitu :
1. Dengan menggunakan contoh angka yang membandingkan pendapatan nasional dan
pengeluaran agregat.
2. Dengan menggunakan grafik yang menunjukkan (a) kesamaaan pengeluaran agregat
dengan penawaran agregat, dan (b) kesamaan di antara investasi dan tabungan.
3. Dengan menggunakan cara penentuan secara aljabar.
GDP EKUILIBRIUM DAN
MEKANISME PENYESUAIAN
sumberdaya
Tidak ada perubahan dalam pasar uang
Proses Multiplier pada grafik
Y = AE
AE1 = C + I1
Eb AE0 = C + I0
A2
E2
A1
E1
(AE)
Agregat (AE)
Pengeluaran
Pengeluaran
A
Agregat
Ea
∆I
45
0 NI
Ya Y 0 Y 1 Y 2 Yb
Penjelasan
1
∆Y = ∆I
1 - MPC
Atau
1
∆Y = ∆I
MPS
Perubahan Keseimbangan Pendapatan Nasional