H 3 1 4**
1. Kelengkapan: konsumen dapat membandingkan dan
memeringkat semua kemungkinan keranjang belanja yang
tersedia.
2. Transivitas: jika konsumen memilih keranjang A ketimbang
B dan keranjang B ketimbang C, maka konsumen tersebut
juga lebih memilih A ketimbang C.
3. Banyak lebih baik daripada sedikit: barang diasumsikan
diinginkan-yakni memberikan manfaat. Konsumen selalu
menyukai banyak barang daripada sedikit barang. Selain
itu, konsumen tidak pernah merasa terpuaskan; makin
banyak, makin baik, sekalipun baiknya sedikit
sebagian ekonom menggunakan istilah ketidakjenuhan
G D
µ1
*Kurva indeferensi µ1 yang melewati keranjang belanja
B, C dan D menunjukkan seluruh keranjang yang
memberikan konsumen tingkat utilitas yang sama.
G
Q2
Jika kurva indiferensi µ1
dan µ2 berpotongan, salah
satu asumsi dari teori
konsumsi akan dilanggar.
Berdasarkan gambar ini,
konsumen seharusnya
indiferen antara keranjang
belanja C, D dan G.
C Seharusnya D lebih disukai
dari pada G karena D lebih
D banyak Q1 dan Q2.
µ1
G
µ2
Q1
PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP JAGUNG (HUB.SUBSTITUSI)
Rasa, tekstur
biji, umur,
Tekstur biji Tekstur biji warna Cost,
preferensi
konsumen
Rasa Rasa
µ1 µ2
1 2 Q1 (Jus jeruk)
Q2
1
Q1
Fungsi Utilitas Ordinal Fungsi Utilitas Kardinal
adalah fungsi utilitas yang
(lihat gb. Peta indiferensi):
adalah fungsi utilitas yang menggambarkan bagaimana
menghasilkan peringkat atas suatu keranjang belanja
berbagai keranjang belanja lebih disukai ketimbang
untuk mengurutkan keranjang keranjang belanja lainnya.
belanja dari yang paling disukai
sampai yang paling tidak
disukai Pendekatan ini tidak
menyatakan berapa besar
keranjang belanja lebih disukai
ketimbang barang lain.
5 B =175
C =150
3
D
2 =100
=50
3 4 5
d. Kendala Anggaran (Budget Constraint)
20 Y= P1Q1 + P2Q2
Slope = - P1/P2
20
Q1
Y0 = 20 naik menjadi Y1 = 30
Q1 Q2 Q2
0 30
30
. . Y1
. .
. . 20
15 0
Y0
10
o 10 15 20 Q1
o 5 10 Q1
Budget line bergeser sejajar mendekat titik 0 slope
tetap karena harga-harga tetaparah tetapsejajar
Kalau P1 =2 naik menjadi P1 = 2,5 P2 dan Y0tetap
Q1 Q2
0 20
Q2
. .
. . 20
. .
8 10
10
o 8 10 Q1
20
10
o 10 20 Q 1
e. Keseimbangan Konsumen (Pilihan Konsumen)
U3
U2
U1
U0
o Q2
*
*