Anda di halaman 1dari 26

2.

Pendekatan Ordinal
Pendekatan guna ordinal (ordinal utility
aproach)
Pendekatan liku tak acuh
Pendekatan kurva tak acuh
Analisis kurva Indefference
(Indefference curve)
Pendekatan ini dikembangkan antara tahun
1880-1930an tepatnya tahun 1881 oleh
Francis Y. Edgewort
Asumsi:
1. Rasionalitas
2. Kepuasan adalah ordinal
3. Menurunya Marginal Rate of Subtitution.
4. Fungsi Kepuasan Total mempunyai bentuk :
U =f (B1,B2……………….Bn)
5. Kosistensi dan transitivitas
• Consistensy A>B haruslah B<A
• Transivity A>B dan B<C haruslah A>C
I1 I2 I3
x y x y x y
1 12 1 15 1 18
2 6 2 7,5 2 9
3 4 3 5 3 6
4 3 4 3,75 4 4,5
5 2,4 5 3 5 3,6
6 2 6 2,5 6 3
Bentuk kurva indefference
Brg x

I3
I2
I1
0 Brg y
Definisi Indefference Curve :
• Suatu kurva yang menunjukkan kombinasi
berbagai macam barang yang dapat dibeli
oleh seorang konsumen dan memberikan
manfaat/kepuasan yang sama kepada
konsumen tersebut.
• Suatu kurva yang menghubungkan titik-
titik kombinasi (a set of combination) dari
sejumlah barang tertentu yang
menghasilkan tingkat guna total yang
sama.
Y
Seorang kosumen dapat memiliki
sejumlah kurva indefference

I3

I2
Indifference map
I1
0 X
• Semakin tinggi letak sebuah kurva indefference
berarti semakin besar kepuasan yang diperoleh
konsumen tersebut.
Demikian juga sebaliknya, bila letak kurva
indefference rendah maka kepuasan yang
diperoleh tsb juga rendah.

Kurva Indefference :
I1<I2<I3
I1 lebih rendah letaknya dibanding dengan I2
I2 lebih rendah letaknya dibandingkan dengan I3
Sifat-sifat khusus Kurva Indefference

1. Turun Miring ke Kanan


Jika horizontal: ini hanya mungkin, jika satuan
tambahan x tidak menambah apa-apa lagi pada
kepuasan totalnya.
Brg Y I2

Y I1

Brg X
0
X
Jika vertikal : ini juga hanya mungkin, bila satuan tambahan
y tidak menambah apa-apa lagi pada kepuasan totalnya.

2.Cembung ke Arah titik nol (origin) dari kurva Indefference.


Brg y
• MRS (Marginal Rate of Substitution) =
Tingkat Substitusi batas.
K
• MRSxy sifatnya menurun artinya dengan
jumlah y yang konsumen mau
melepaskannya untuk memperoleh 1
L
satuan tambahan brg x
M • Jika MRSxy konstan, I1 akan menjadi
garis lurus yang turun miring ke kanan.
N • Jika semakin bertambah maka I1 akan
I1 menjadi cekung terhadap titik nol.

0 Brg x
3. Tidak saling berpotongan
Brg y

J I2

H
I1

0 Brg x
• Bagaimana seorang konsumen
memaksimumkan kepuasannya ?
– Analisis kurva indefference tidak dapat menjawab
pertanyaan ini, karena kurva ini hanya menjelaskan
tinggi rendahnya tingkat kepuasan yang diperoleh
seorang konsumen atas barang yang
dibeli/konsumsinya.
– Oleh karena itu diperlukan/dibutuhkan alat analisis
lain untuk menjawab pertanyaan di atas! Yaitu :
• Price Ratio/
• Budget constrait line/budget line

• Line of attainable combination .


• Definisi :
Suatu garis yang menghubungkan titik-titik
kombinasi komoditas yang dapat dibeli
oleh seorang konsumen dengan sejumlah
panghasilan/pendapatan tertentu.
• Membentuk Price Ratio/Budget line :
mis: seorang konsumen mempunyai
income (I) = 100, ia belanjakan terhadap 2
macam brg x (Px) = 20 dan harga barang
y (Py) = 10.
Buatlah : Price Ratio/Budget Line?
Y
Income
10 A (100)
Price Ratio/Budget Line AB

5 K Brg y
Brg x

Px = 20 Py = 10

x =5 unit y =10 unit


B L
0 5 10 X
Ditentukan
“Oppurtunity factors”
Dari konsumen
ad 2 Pendekatan ordinal
• Seorang konsumen dapat mencapai
kepuasan maksimum.
1.Apabila Price Ratio/Budget Line berpotongan
dengan kurva Indefference pada suatu titik
terendah.
2.Apabila diketahui garis kendala anggaran
dimana memungkinkan seorang konsumen
mencapai kurva indefference yang paling tinggi.
3.Apabila kempuan seorang konsumen dalam
membeli barang sesuai dengan kepuasan yang
diperolehnya.
Brg Y

E
Y*

I3
I2
L I1
0 Brg x
X* B
Pada titik E tercapai kepuasan maks.
Consumer’s Equilibrium, karena memenuhi
syarat :
1. MRSxy = Px/Py
2. PX QX + PY QY = I

MRS = perubahan dalam barang y / perubahan dalam


barang x
= perubahan dalam konsumsi y yang diperlukan
untuk mengimbangi I tertentu dalam konsumsi x
• Mengapa pada titik E tercapai consumer’s
Eq; tidak titik K atau titik L?
• Keseimbangan konsumen ini dapat
berubah apabila terjadi perubahan :
1. Pendapatan konsumen
2. Harga barang
L” Brg Y ICC (Income Consumption Curve)
(Jalur Konsumsi)
L’ Asumsi :
L Harga barang tetap
Income berubah

I3
I2
I1
Brg X
M M’ M”

Kurva “Engel”
Kurva ini ditemukan oleh ahli
statistic Jerman Christian
Lorenz Engel abad 19

0 Brg x
X1 X2 X3
• Kurva engel : suatu lurva yang
menghubungkan jumlah komoditi yang
dapat dibeli konsumen pada berbagai
tingkat penghasilan (income).
• Nilai kemiringan kurva engel ini kadang-
kadang digunakan sebagai petunjuk
elastisitas pendapatan terhadap
permintaan suatu barang (Income
Elasticity of Demand) .
• ICC : suatu kurva yang menghubungkan
titik-titik keseimbangan konsumen pada
berbagai tingkat penghasilan/income.
2. Perubahan tingkat harga barang
Asumsi :
1. Income Tetap
2. Harga barang y tetap.
3. Harga barang x berubah (Px )

Y
PCC (Price
A Consumption Curve)
= Jalur Konsumsi

E2
E1 I3
E0
I1 I2

0 X
B B’ B ”
• PCC : suatu kurva yang menghubungkan
titik-titik keseimbangan konsumen pada
berbagai tingkat perbandingan harga.
• Kurva permintaan konsumen individual
terhadap suatu barang dapat ditentukan
dari kurva harga konsumsi (PCC)
Y
A A

E1 E1 PCC
E0 PCC
E I2
I1
I2
I1

B B’ B B’
• Kurva harga konsumsi (PCC) dan
Elastisitas
• Jika PCC garis lurus maka sifat
demand adalah unitary (Ep=1)
• Jika PCC menurun dari kiri atas ke kanan
bawah maka sifat permintaan adalah
elastis (Ep > 1)
• Jika PCC naik dari kiri bawah ke kanan
atas maka sifat permintaan adalah
inelastis (Ep<1)
1. Perubahan Penghasilan Konsumsi
Y

L”
L’ ICC (Income
L Consumption Curve)
Asumsi :
E2 Hrg Baran Tetap
E1 Income berubah
I3
E I2
I1
0 X
M M ’ M”
2.Perubahan Tingkat Harga Barang

PCC (Price Consumption


Curve)
E2 Asumsi :
Penghasilan konsumen tetap
E1 I3 Harga barang Y tetap
E0 I Harga barang X berubah (Px )
2

I1
0 X
B B1 B11
3.Income Effect & Substitution Effect
Misal : Terjadi Px bagaimana
Y memisahkan IE dan SE

A’
Total Effect = Subtitution Effect + Income
Effect.
A (TE = SE + IE)
(X0 X1 = X0X2 + X1X2) *)
E2
E1
E0 I2
IE SE I1
X
x1 x2 B’ x0 B”
0 B
Total Effect

Anda mungkin juga menyukai