Anda di halaman 1dari 24

Teori Perilaku Konsumen

Dan Teori Produksi


Badara Shofi Dana, S.E., M.Si
UIN SATU Tulungagung
Teori Perilaku Kon-
sumen
Asumsi yang berlaku
Utilitas/Utility
• Utilitas adalah manfaat yang diperoleh karena mengkonsumsi barang. Utilitas merupakan manfaat suatu barang diband -
ingkan dengan alternatif penggunaannya
• Utilitas digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan konsumen
• Utilitas total = manfaat total yang diperoeh dari seluruh barang yang dikonsumsi
• Utilitas marjinal = tambahan manfaat yang diperoleh karena menambah konsumsi sebanyak satu unit barang

Hukum Penambahan Manfaat yang semakin menurun / The Law of Diminishing Marginal Utility
• Penambahan konsumsi barang akan memberi utilitas, tetapi semakin lama pertumbuhan menjadi negative
• Hukum ini juga disebut dengan Hukum Gosen

Konsistensi Preferensi/Transivity
• Konsep preferesi berkaitan dengan kemampuan konsumen Menyusun prioritas pilihan agar dapat mengambil keputusan
• Ada dua sikap, yaitu “lebih suka” (prefer) atau “sama sama disukai” (indifference)

Pengetahuan Sempurna/Perfect knowledge


• Kosumen diasumsikan memiliki informasi atau pengetahuan yang sempurna berkaitan dengan keputusan informasinya
Teori Kardinal (Cardinal Theory)

• Teori Kardinal menyatakan bahwa kegunaan dapat dihitung secara


nominal, sebagaimana kita menghitung berat dengan gram atau
kilogram
• Satuan ukuran kegunaan adala util
• Keputusan mengkonsumsi suatu barang berdasarkan perbandin-
gan antara manfaat yang diperoleh dengan biaya yang harus
dikeluarkan

• Konsumen akan berhenti konsumsi ketika


MU = P
• Konsumen akan mencapai kepuasan maksimum pada
MUX = Px

Kurva Utilitas total dan utilitas marjinal


Teori Ordinal (Ordinal Theory)

• Teori Ordinal menyatakan bahwa kegunaan tidak dapat dihitung


tetapi dapat dibandingkan
• Teori Ordinal meggunakan kurva indeferensi (Indefference curve)
• Kurva indeferensi adalah kurva yang menunjukan berbagai kombi-
nasi konsumsi dua macam barang yang memberikan tingkat
kepuasan yang sama
• Kumpulan kurva indeferensi disebut dengan peta indeferensi

Kurva indeferensi
Asumsi Kurva Indeferensi
“Semakin jauh kura indeferensi dari titik “Kurva Indeferensi menurun dari kiri “Kurva indeferensi tidak saling
origin, semakin tinggi tingkat kepuasan- atas ke kanan bawah (downward slop- berpotongan”
nya” ing) dna cembung ke titik origin (Con-
vext to origin)”
Kurva indeferensi yang cembung ke arah titik
origin menjelaskan kadar penggantian marjinal
Asumsi ini menggambarkan adanya kelangkaan 
Tingkat marjinal menggambarkan besarnya barang langka, maka makin mahal
pengorbanan atas konsumsi suatu barang untuk Kosep Marginal Rate of substitution (MRSy) yaiti
menambah konsumsi barang lainnya dengan tetap banyak barang Y harus dikorbankan untuk menambah
mempertahankan tingkat kepuasan yang 1 unit barang X demi menjaga tingkat kepuasan
diperoleh

Seperti telah dijelaskan sebelumnya pada


kurva indiferen yang sama akan memberikan
kepuasan yang sama. Berdasarkan gambar di
atas menunjukkan kurva indiferen
I1 berpotongan dengan kurva indiferen I2 pada
titik C. Kepuasan di titik A sama dengan
kepuasan dititik C, demikian juga kepuasan
dititik B sama dengan kepuasan dititik C,
sedangkan kepuasan dititik A lebih besar dari
dititik C karena kurva indiferen I2 lebih besar
Jadi, kurva IC2 menggambarkan tingkat utilitas
dari I1. Keadaan ini tidak mungkin terjadi
yang lebih tinggi dibandingkan kurva IC1, kurva
karena pada titik yang sama (titik C) kepuasan
IC3 lebih tinggi dibandingkan kurva IC2, dan
yang diterima konsumen berbeda.
seterusnya
Kurva Garis Anggaran (Budget Line Curve)
• Kurva yang menunjukan kombinasi konsumsi dua macam barang
yang membutuhkan biaya (anggaran) yang sama besar/
Kurva Garis Anggaran (Budget Line Curve)
Perubahan harga barang dan pendapatan Keseimbangan konsumen
• Kondisi keseimbangan adalah kondisi dimana konsumen telah
mengalokasikan seluruh pendapatannya untuk konsumsi.
• Secara grafis, kondisi keseimbangan tercapai pada saat kurva
garis anggaran bersinggungan dengan kurva indefferensi

Y2

X X

Jika Px ↓ (pendapatan sama) Pendapatan meningkat berarti


Pembelian Qx ↑, kurva ada di daya beli meningkat, kurva
BL2 bergeser sejajar ke kanan
atau sebaliknya
Jika Px ↑ (pendapatan sama)
Pembelian Qx ↓, kurva ada di
BL3
Kurva Garis Anggaran (Budget Line Curve)
Reaksi terhadap perubahan harga barang

Kurva harga-konsumsi (price-con- Penurunan kurva permintaan Permintaan individu dan permintaan
sumption curve) Pada kurva PCC dilihat harga murah,
pasar
∆𝑃 𝑥=∆𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑃⇒∆𝑌 𝑟𝑒𝑎𝑙 (𝑚𝑒𝑠𝑘𝑖𝑝𝑢𝑛𝑌 𝑛𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝 )⇒ ∆𝑄𝑥 barang bertambah yang sesuai den-
gan hukum permintaan.

Price-Consumtion Curve (PCC) = ke- Kurva permintaan ini diturunkan dalam


dudukan titik – titik keseimbangan Batasan tiga asumsi
pada berbagai rasio harga sebagai ak- 1. Konsumen berada pada keseim-
ibat perubahan harga suatu barang, bangan
dimana pendataoan nominal tetap 2. Pendapatan nominal tidak berubah
3. Harga nominal barang lain tidak
berubah
Kurva Garis Anggaran (Budget Line Curve)
Reaksi terhadap perubahan pendapatan nominal
Kurva pendapatan-konsumsi (Income-Consumtion Kurva Engel (Engel Curve)
Curve)
Kurva Garis Anggaran (Budget Line Curve)
Efek subtitusi dan efek pendapatan

Pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang dan jasa yang diminta dapat dibagi
menjadi dua, yaitu:

1. Efek Substitusi (Substitution Effect). Efek substitusi berarti efek karena


perubahan harga suatu barang atau jasa, menyebabkan konsumen mengganti barang
yang harganya lebih tinggi dengan barang yang harganya lebih murah.

2. Efek Pendapatan (Income Effect). Efek pendapatan mengacu pada perubahan


permintaan komoditas yang disebabkan oleh perubahan pendapatan riil konsumen.
Teori Produsen
Skema Proses Produksi

• Periode jangka pendek


Periode produksi dimana perusahaan tidak
mampu dengan segera melakukan penye-
suaian jumlah penggunaan sala satu atau
beberapa faktor produksi

• Periode jangka panjang


Periode produksi dimana semua faktor pro-
duksi menjadi faktor produksi variabel
• Produksi dengan 1 faktor produksi adalah pengertian jangka pendek, di mana ada
faktor produksi yang tidak dapat diubah
• Tidak ada proses produksi yang hanya menggunakan satu faktor produksi

• Berlaku hukum diminishing return (penambahan jumlah input maka output bertam-
Model
bah, akan ettapi penambahan input itu justru akan menurunkan penambahan output
• Diminishing return bisa di hindari untuk tanah dengan cara extensifikasi (penamba- Produk-
han areal tanah)

• Total produksi adalah banyaknya produksi yang dihasilkan dari penggunaan total
siSatu
produksi
Turunan dari fungsi nilainya (TP = Q)
Faktor
• Marjinal produk adalah tambahan produksi karena penambahan penggunaan satu Produksi
unit faktor produksi
MP = TP`
MP > 0 perusahaan dapat menambah tenaga kerja
Variabel
MP < 0 perusahaan mengurangi total produksi

• Rata – rata produksi adalah rata-rata output yang dihasilkan per unit faktor produksi
AP =
AP maksimum jika AP` = 0 => AP = MP
Model
Produk-
siSatu
Faktor
Produksi
Variabel
• Tiga tahap produksi

• Ada tiga tahapan penting dari Gerakan perubahan nilai TP. (1) MP maksimum, (2)
AP maksimum saat MP = 0, (3) MP sudah bernilai negative (<0)
Model
• Tahap 1 (daerah irasional) Produk-
siSatu
Penambahan tenaga kerja > tambahan upah, sehingga
perusahaan rugi jika berhenti
Penambahan input akan meningkatkan output

Faktor
MP> AP => E=1

• Tahap II (daerah rasional)


Berlakunya LDR, MP dan AP menurun (nilai keduanya
masih positif). Penambahan tenaga kerja akan tetap
menambah produksi total sampai mencapai nilai maksi-
Produksi
mum
AP>MP => E<1 Variabel
Input ditambah=>output bertambah dengan presentase
kecil

• Tahap III
E=1 Perusahaan tidak mungkin melanjutkan produksi, karena
penambahan tenaga kerja justru menurunkan produksi to-
tal, perusahaan mengalami kerugian
E = negative
Produsen jika menambah input maka output kan turun
• Perkembangan teknologi

• Kemajuan teknologi dapat meningkatkan produktivitas

Model
Produk-
siSatu
Faktor
Produksi
Variabel
Kurva Isoquant

Menghubungkan titik kombinasi input untuk meng-


hasilkan tingkat output yang sama
Model
Produk-
siDua
Faktor
Produksi
Variabel
Model
Produk-
siDua
Faktor
Produksi
Variabel
Model
Produk-
siDua
Faktor
Produksi
Variabel
Model
Produk-
siDua
Faktor
Produksi
Variabel
Model
Produk-
siDua
Faktor
Produksi
Variabel
Model
Produk-
siDua
Faktor
Produksi
Variabel
Thank you

Anda mungkin juga menyukai