Anda di halaman 1dari 46

ANALISIS PERILAKU

KONSUMEN

Sajieda Fuad, S.AB, M.M.


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Jurusan Ekonomi Syariah
Semester GANJIL 2019/2020
1
Teori Konsumen, untuk:

 Menjelaskan, meramalkan produk yang akan


dipilih kosumen, pada tingkat dan harga
tertentu.
 Mendapatkan kurva permintaan

Pendekatan untuk menganailsis penentuan


pilihan konsumen:

2
Dalam mempelajari perilaku konsumen ada dua
pendekatan yaitu (1) pendekatan kardinal dan (2)
pendekatan ordinal. Teori kardinal dikembangkan
antara tahun 1880 oleh tiga ahli ekonomi, yaitu W.S
Jevons (Inggris), Karel Manger (Australia), Leon walras
(Perancis). Teori Ordinal dikembangkan oleh Francis
Edgeworth tahin1881 -1930. Teori kedua ini dari
tahun 1906 dikembangkan oleh Vilredo Pareto.
Setelah tahun 1930 teori odinal sangat populer dengan
analisa kurve indeference. Berikut ini akan dikaji
analisis kurve indeference. 3
Pendekatan Utilitas (Utility Approach) 
pengukuran kardinal: Kepuasan (utility)
konsumen dapat diukur dengan cara yang sama
(kuantitatif).
Pendekatan kurva indiferens (indifference curve)
 pengukuran ordinal : tingkat kepuasan
konsumen bisa dikatakan lebih tinggi atau lebih
rendah tanpa mengatakan berapa lebih tinggi
atau lebih rendah. By definition : konsumsi
(pembelian) barang2 yg menghasilkan tingkat
kepuasan yg sama. kepuasan konsumen tidak
dapat dinyatakansecara kuantitatif 4
 Pendekatan atribut (attribute approach):
yang diperhatikan konsumen bukanlah
produk secara fisik, tapi atribut yang
terkandung di dalam produk tersebut.
Atribut suatu barang  semua jasa yang
dihasilkan dari penggunaan dan / pemilikan
barang tersebut, cth atribut sebuah mobil a.l.
jasa angkut, prestise, privacy, keamanan,
kenyamanan, dsb.

5
Konsep Dasar: Utility

Utility adalah kepuasan yang diperoleh dalam


mengkosumsi barang dan jasa.
Total Utility adalah kepuasan total dalam
mengkonsumsi sejumlah barang dan jasa.
Marginal utility adalah tambahan kepuasan
yang diperoleh dalam menambah satu satuan
barang/jasa yang dikonsumsi

6
Asumsi-asumsi Pendekatan Utilitas

1. Tingkat utilitas total yang dicapai seorang


konsumen merupakan fungsi dari kuantitas
berbagai barang yang dikonsumsinya:
Utilitas = U (barang x, barang y, barang z …)
2. Konsumen akan memaksimumkan utilitasnya
dengan tunduk kepada kendala anggarannya.
3. Utilitas dapat diukur secara kardinal.
4. Marginal utility (MU) dari setiap unit tambahan
barang yang dikonsumsi akan menurun.
7
MU  perubahan total utility (TU) yang disebabkan
oleh tambahan satu unit barang yang dikonsumsi,
ceteris paribus.

Slope Marginal Utility (MU);


Asumsi bahwa MU semakin menurun (diminishing
marginal utility) mencerminkan bahwa kurva
permintaan akan berslope negatif. Konsumen akan
mengurangi jumlah barang yang dibelinya jika
harga barang naik.
 Semakin banyak barang/jasa dikonsumsi pada
suatu periode tertentu, semakin menurun
tambahan kepuasan (MU)
8
Asumsi-asumsi Pendekatan Kurva
Indiferens
1. Konsumen mendapatkan kepuasan atau
lewat barang yang dikonsumsinya:
Utilitas = U (barang x, barang y, barang z …)
2. Konsumen akan memaksimumkan utilitasnya
dengan tunduk kepada kendala anggarannya.
3. Konsumen mempunyai suatu skala preferensi.
4. Marginal Rate of Substitution (MRS) akan
menurun setelah melampaui suatu tingkat
kepuasan tertentu.
9
MRS  jumlah barang Y yang bisa diganti oleh
satu unit barang X, pada tingkat kepuasan
yang sama.

Skala atau fungsi preferensi, ciri-cirinya:


1. Untuk setiap 2 kelompok barang (A dan B),
konsumen dapat membuat peringkat: A lbh
disukai dari B; B lbh disukai dari A; maka A
indiferens terhadap B  A dan B memberi
kepuasan yang sama kpd konsumen.

10
2. Peringkat bersifat transitif, yaitu jika A lbh
disukai dari pada B, dan B lbh disukai dari
pada C, maka A lbh disukai dari pada C.
3. Konsumen selalu ingin mengkonsumsi
jumlah barang yang lebih banyak, karena
konsumen tidak pernah “terpuaskan”.

11
Kurva indiferens  kurva yang menunjukkan
kombinasi (atau pembelian) barang-barang
yang menghasilkan tingkat kepuasan yang
sama.
Cth:
Marginal Rate of Substitution
Kelompok Barang Tongseng (piring) Sate (tusuk)
A 1 20
B 2 15
C 3 11
D 4 8
E 5 6

12
Hubungan antara MRS degan Slope Kurva
Indiferens

A-B, MRS=5 (20-15). B-C, MRS=4 (15-11), C-D, MRS=3 (11-8),


D-E, MRS=2 (8-6).
13
Ciri-ciri Kurva Indiferens:

1. Semakin ke kanan atas (menjauhi titik


origin), makin tinggi tingkat kepuasannya.
2. Kurva indiferens tidak berpotongan satu
sama lain
3. Kurva indiferens berslope negatif
4. Kurva indiferens cembung ke arah origin

14
Pengungkapan Preferensi
Melalui Kurva Indiferen

Kurva indiferen
memperlihatkan berbagai
kemungkinan kombinasi yang
memberikan tingkat
kepuasan yang sama.

15
Preferensi Konsumen...
Kuantitas
Pepsi

B D
I2
A Indifference
curve, I1
0 Kuantitas
Pizza 16
Preferensi Konsumen

 Konsumen akan memperoleh kepuasan


yang sama kalau ia menikmati beberapa
kombinasi konsumsi yang dilambangkan
masing-masing oleh titik A, titik B, dan titik
C, karena semua titik tersebut berada pada
kurva indiferen yang sama

17
Tingkat Substitusi Marjinal
 Besarnya kemiringan di setiap titik pada
sebuah kurva indiferen disebut marginal rate
of substitution.
 Yaitu, tingkatan sejauh mana konsumen
bersedia menukarkan suatu barang dengan
barang yang lain.
 Yaitu tingkatan yang mana konsumen mau
menukarkan suatu barang dengan barang lain
ditentukan oleh jumlah barang yang
sesungguhnya ia konsumsi.

18
Preferensi Konsumen...
Kuantitas
Pepsi

B D
MRS I2
1
A Indifference
curve, I1
0 Kuantitas
Pizza 19
Empat Sifat Kurva Indiferen
Kurva indiferen yang lebih tinggi lebih
disukai daripada yang rendah.
Kurva indiferen melengkung ke bawah.
Kurva-kurva indiferen tidak saling
berpotongan.
Kurva-kurva indiferen menghadap ke
dalam.

20
Sifat 1: Kurva Indiferen yang lebih
tinggi lebih disukai daripada yang
rendah

 Konsumen biasanya akan lebih suka jika


dapat mengkonsumsi barang apa saja
dalam jumlah lebih banyak.
 Kurva indiferen yang lebih tinggi
melambangkan ketersediaan barang
lebih banyak daripada kurva indiferen
yang berada di bawahnya.

21
Sifat 1: Kurva Indiferen yang lebih
tinggi lebih disukai daripada yang
rendah
Kuantitas
Pepsi

B D
I2
A Indifference
curve, I1
0 Kuantitas
Pizza 22
Sifat 2: Kurva Indiferen Melengkung
Ke Bawah

 Konsumen bersedia menukarkan suatu


barang dengan barang lain untuk
memperoleh kepuasan yang sama.
 Jika jumlah satu barang dikurangi, maka
jumlah barang yang lain harus ditambah.
 Untuk alasan ini, kurva indiferen selalu
melengkung ke bawah.

23
Sifat 2: Kurva Indiferen Melengkung
Ke Bawah
Kuantitas
Pepsi

Indifference
curve, I1
0 Kuantitas
Pizza 24
Sifat 3: Kurva-kurva Indiferen Tidak
Saling Berpotongan

 Titik A dan B harus memberikan


kepuasan yang sama bagi konsumen.
 Titik B dan C harus memberikan
kepuasan yang sama bagi konsumen.
 Ini berarti Titik A dan C harus
memberikan kepuasan yang sama bagi
konsumen.
 Tapi titik C mengandung lebih banyak
barang daripada titik A.
25
Sifat 3: Kurva-kurva Indiferen Tidak
Saling Berpotongan

Kuantitas
Pepsi

0 Kuantitas
Pizza26
Sifat 4: Kurva-kurva Indiferen
Menghadap ke Dalam

 Seseorang biasanya lebih bersedia


menukarkan suatu barang yang mereka
miliki dalam jumlah yang melimpah dan
akan lebih enggan melepas barang yang
mereka miliki dalam jumlah terbatas.
 Karena alasan inilah kurva indiferen
menghadap ke dalam.

27
Sifat 4: Kurva-kurva Indiferen
Menghadap ke Dalam

Kuantitas
Pepsi
14

MRS = 6

8 A
1

4 MRS = 1 B
3 1 Indifference
curve
0 2 3 6 7 Kuantitas
Pizza 28
Garis Anggaran (budget line)  Garis
yang menunjukkan jumlah barang yang
dapat dibeli dengan sejumlah pendapatan
/anggaran tertentu

Contoh:
Jika anggaran (I) sebesar Rp. 100.000,
harga barang X dan Y masing-masing Rp.
5.000 dan Rp. 10.000. Maka garis
anggarannya, sbb:

29
Garis Anggaran
Qy
15

10 I/Py
Garis Anggaran

5 Daerah Anggaran
I/Px Qx
5 10 15 20

Potongan pada sumbu Y = 100.000/10.000 = 10


Potongan pada sumbu x = 100.000/5.000 = 20

30
Pergeseran garis anggaran

Cth, Jk anggaran naik dari Rp.100.000 menjadi


Rp.200.000
Qy

20 B'

15

10 B

5
B B' Qx
10 20 30 40

31
Pergeseran Jk terjadi penurunan harga
barang.

Cth, jk harga barang X turun menjadi Rp. 4000.

Qy
15

10 B

5
B B' Qx
5 10 15 20 30

32
Pilihan Konsumen;
Konsumen akan memilih sekelompok barang yang
memaksimumkan kepuasannya dengan tunduk
kepada kendala anggaran yang ada. Syaratnya:
1. Keadaan tersebut terjadi saat kurva indiferens
tertinggi bersinggungan dengan garis anggaran.
2. Keadaan tersebut akan terjadi pada titik
singgung antara kurva indiferens tertinggi
dengan garis anggaran.

Slope kurva Indiferens = (-∆Y/ ∆X) = - MRS


Slope garis anggaran = -Px/Py
33
Pengaruh perubahan pendapatan dan harga;
Pergeseran garis anggaran akan mengubah
keseimbangan jumlah barang X dan Y yang
dikonsumsi.
Qy
B

B'
C
Y
C'
Y'
B
x x' Qx

34
Optimisasi: Apa yang Dipilih
Konsumen

 Konsumen akan memilih konsumsi


barang yang terletak pada kurva
indiferen tertinggi.
 Konsumen juga harus memperhatikan
kendala anggarannya yang merupakan
batas sumberdaya total yang dimiliki.

35
Optimisasi: Apa yang Dipilih
Konsumen

 Kombinasi kurva indiferen dan kendalan


anggaran menentukan pilihan konsumen
yang optimum.
 Kepuasan konsumen yang optimum terjadi
pada titik persinggungan antara kurva
indiferen dan kendalan anggaran yang
tertinggi.

36
Pilihan Optimal Konsumen

Konsumen memilih kombinasi dua barang


yang mana tingkat substitusi marjinalnya sama
dengan harga relatif.

37
Pilihan Optimal Konsumen...

Kuantitas
Pepsi

Optimum
B
A

I3
I2
I1
Kendala Anggaran
0 Kuantitas
Pizza38
Pengaruh Perubahan Pendapatan
Terhadap Pilihan Konsumen

 Ketikapendapatan bertambah, kendala


anggaran akan bergeser ke atas.
Konsumen dapat memilih kombinasi
barang yang lebih baik dari kurva
indiferen yang tertinggi.

39
Kenaikan Pendapatan...
Kuantitas Kendala Anggaran Baru
Pepsi

1. Kenaikan pendapatan menggeser


Garis kendala anggaran ke atas…
Titik Optimum Baru
3. …dan juga Titik Optimum
konsumsi pepsi. Awal
I2
Kendala
Anggaran Awal
I1
0 2. …sehingga meningkatkan Kuantitas
Pizza 40
Efek Pendapatan

Efek Pendapatan adalah perubahan


konsumsi karena adanya perubahan
harga menyebabkan pergerakan
kurva indiferen ke atas atau ke
bawah

41
Efek Substitusi
Efek Substitusi adalah perubahan konsumsi
karena adanya perubahan harga yang
menggerakkan konsumen sepanjang kurva
indiferen tersebut dengan tingkat substitusi
marjinal yang baru.

42
Keunggulan pendekatan Indifference curve
dari pendekatan utility :

A) tidak perlu menganggap bahwa utility konsumen


bersifat kardinal
B) Efek perubahan harga thd jumlah yg diminta bisa
dipecah: efek substitusi dan efek pendapatan
C) Ada faktor2 lain yg penting mempengaruhi
permintaan konsumen akan suatu brg :
penghasilan,perubahan harga brg lain & selera
konsumen

43
Pendekatan Atribut
Diasumsikan bahwa rumah tangga telah
membagi-bagi anggaran untuk tiap kelompok
kebutuhan, misalnya utk pangan, sandang,
perumahan, kesehatan, dsb.
Persoalan bagaimana jml anggaran utk
makan didistribusikan diantara berbagai
pilihan makanan / anggaran sandang
didistribusikan untuk beli baju, sepatu, dsb.

44
Cth, konsumen yang biasa makan di luar rumah di enam
restoran (A,B,C,D,E dan F).

Kenyamanan
A B
C
D
Garis batas efisiensi
E
F

o Kelezatan

45
46

Anda mungkin juga menyukai