Anda di halaman 1dari 36

TEORI KONSUMSI & PERILAKU

KONSUMEN
pertemuan ke 5

Dwi Yuzaria
Teori Konsumsi
adalah teori yang mempelajari bagaimana manusia /
konsumen itu memuaskan kebutuhannya dengan
pembelian / penggunaan barang dan jasa.

Perilaku konsumen
adalah bagaimana ia memutuskan berapa jumlah
barang dan jasa yang akan dibeli dalam berbagai
situasi.
Ada 2 pendekatan
• Pendekatan Cardinal /Marginal Utility
• Pendekatan Ordinal / Analisis Kurva Indiference
Utility adalah rasa kesenangan atau kepuasan yang
muncul dari konsumsi, ini merupakan kemampuan
memuaskan keinginan atas barang, jasa dari suatu
aktivitas.
Tujuan konsumen adalah memaksimalkan utilitas
dengan batasan berupa pendapatan dan harga yang
bersangkutan.
Asumsi dalam Model Utilitas Kardinal
• Bahwa kepuasan seseorang tidak hanya dapat diperbandingkan, akan tetapi juga
dapat diukur. Pengukuran kepuasan diukur dengan satuan “Util”.
MUx MUy MUz
 .... 
Px Py Pz
• Konsumen berusaha memaksimumkan kepuasan total.
TU  f (Q ) MU 
TU
Q
• Kepuasan konsumen dibatasi garis anggaran.
• Marginal Utility barang-barang konsumsi menurun, hal ini menganut Hukum
Gossen I (Law of Diminishing Marginal Utility ) yaitu semakin banyak satuan barang
yang dikonsumsi oleh konsumen maka semakin kecil tambahan/ marginal
kepuasan yang diperoleh konsumen atau bahkan nol / negatif.
TU = total ulitity
Q = Output
∆TU = Perubahan total ulitity
∆Q = Perubahan output
Contoh : Skedul Total Utility dan Marginal Utility untuk
konsumsi jeruk dalam satu hari sebagai berikut :

Kuantitas Total Utility Marginal Utility


(Q) (TU) (MU)

0 0 -
1 20 20
2 35 15
3 45 10
4 50 5
5 46 -4
Kurva Total Utility

Utilitas
50

35 TU

2 4 X
Kurva Marginal Utility
PERILAKU KONSUMEN DENGAN PENDEKATAN KURVA
INDIFEREN / ORDINAL
Pendekatan ini mempunyai asumsi :
• Rationality ; konsumen diasumsikan rasional artinya ia
memaksimalkan utility dengan pendapatan pada harga
pasar tertentu. Dan konsumen dianggap mempunyai
pengetahuan sempurna mengenai informasi pasar
• Utility adalah bersifat ordinal artinya konsumen cukup
memberikan rangking atau peringkat kombinasi mana
saja yang ia sukai. Dengan demikian, konsumen tidak
perlu memberikan utils atau satuan kepuasan
terhadap barang yang dikonsumsi.
• Menganut hukum Diminishing Marginal Rate
of Substitution artinya bila konsumen
menaikkan konsumsi barang yang satu akan
menyebabkan penurunan konsumsi barang
yang lain dan dapat digambarkan dengan
kurva indeferen.
• Total Utility yang diperoleh konsumen
tergantung dari jumlah barang yang
dikonsumsikan.
• Bersifat consistency dan transivity of choice
artinya bila , A>B, B>C maka barang A lebih
disukai dari B dan barang B lebih disukai dari C
kesimpulannya bahwa A>B>C maka A>C.
Kurva Indiferens
Adalah kurva yang menghubungkan titik –
titik berbagai kombinasi antara 2 barang yang
dapat memberikan kepuasan yang sama bagi
seorang konsumen.
Karakteristik Kurva Indiferens
1. Menunjukkan kepuasan sama diantara semua produk
yang dikonsumsi.
2. Preferensi kepuasan konsumen bertingkat secara
konsisten.
3. Kepuasan konsumen ditandai dengan semakin
banyaknya barang yang dikonsumsi.
4. Kepuasan konsumen dicapai dari setiap kombinasi
barang yang menghasilkan kepuasan total.
Ciri-ciri kurva indiferens
• Semakin ke kanan atas (menjauhi titik origin),
semakin tinggi tingkat kepuasannya
• Kurva Indiferens tidak berpotongan satu sama
lain.
• Berslope negatif.
• Cembung terhadap titik origin.
• Kumpulan kurva indiferens menjadi kurva
indiferens map
Y

Kurva Indiferen

X
Karakteristik dan ciri-ciri Kurva Indiferens

Y Y

Y1 A K L
B D
Y2
Y3 C IC2
N IC1
IC1 M
IC2
0 X1 X 2 X3 X 4 X 0 X
Menentukan Jumlah Kepuasan Konsumen
Y

D
B

Y* C IC3
A IC2
IC1

0 X* X
• IC1 dengan titik A dan B menunjukkan kepuasan Konsumen belum optimal,
• IC2 dengan titik C konsumen mencapai titik optimum
• IC3 dengan titik D anggaran konsumen tidak mencukupi untuk memenuhi
kebutuhan barang X dan Y.
Fungsi Kepuasan Total
Tabel 3.1Hubungan antara jumlah barang yang dikonsumsi (Q), TU dan MU
Q TU MU
Fungsi TU = 16Q – Q2
0 0 Fungsi MU = 16 – 2Q
1 15 15
2 28 13 Hubungan TU dan MU ditunjukkan
dengan TU akan meningkat
3 39 11
bilamana MU>0 (positif) dan TU
4 48 9 maksimum pada saat MU = 0
5 55 7 selanjutnya TU akan menurun jika
6 60 5 MU<0 (negatif)
.. .. ..
9 63 -1
10 60 -3
Gambar 3.1 Kurva TU dan MU
TUx TU max

TU = 16 – Q2

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Qx
MUx

16 MU = 16 – 2Q

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Qx
Keseimbangan konsumen
• Pada titik singgung antara kurva indiferens konsumen
dengan garis anggaran.
• Secara matematis; slope kurva indiferens sama dengan
slope kurva garis anggaran, (-Px/Py)
Px
MRSxy 
Py
MUx Px
 
MUy Py
Px MUx Y
MRSxy   
Py MUy X
Kondisi Keseimbangan Konsumen dan Kurva
Permintaan Konsumen
• Secara teoritis, konsumen akan memperoleh kepuasan
total (TU) maksimum pada saat harga (P) sama dengan
tambahan kepuasan (MU).
• TUx max Px = MUx
MUx = Px ; jika Px =4 TUx = 16Qx – Qx2
16 – 2Qx = 4 = 16(6) - 62
2Qx = 16 – 4 = 96 – 36
Qx = 6 = 60
Budget Line (Garis Anggaran)
• Adalah garis yang menunjukkan jumlah barang yang
dapat dibeli dengan sejumlah pendapatan atau
anggaran tertentu, pada tingkat harga tertentu.
• Konsumen hanya mampu membeli sejumlah barang
yang terletak pada atau sebelah kiri garis anggaran.
• Persamaan garis anggaran : I = X . Px + Y . Py
I = Anggaran
Px = harga barang X
Py = harga barang Y
Budget Line
Y

Budget
Line

X
Garis Anggaran (Budget Line)
• Merupakan batasan (constrain)
kemampuan konsumen, secara Y
umum satuan uang (M)
M/Px
Px(Qx) + Py(Qy) ≤ M

G
ar
• jika konsumen ingin

is
An
menggunakan semua anggaran

gg
ar
an
yang tersedia
Px(Qx) + Py(Qy) = M
0 M/Py X
Marginal Rate of Substitution (MRS)
• Menunjukkan jumlah barang Y yang rela dikurangi disebabkan
konsumen menambah jumlah barang X.
Y
Titik X Y 9 A
A 1 9 Y
-3 MRSxy 
6 B X
B 2 6 -2
C
4
C 3 4 -1 3
D
2 E
D 4 3 -1
0 1 2 3 4 5 X
E 5 2
Seorang konsumen akan memilih sekelompok
barang yang memaksimumkan kepuasannya
dengan tunduk kepada kendala anggaran yang
ada.
Sekelompok barang yang memberikan tingkat
kepuasan tertinggi terjadi pada saat kurva
indiferens tertinggi bersinggungan dengan
garis anggaran
Titik A tingkat kepuasan maksimal

A IC3
IC2
IC1
X
Kurva Anggaran dan Perubahan Anggaran
Y Y

0 A1 A2 X 0 A1 A2 X

Pergeseran garis anggaran Pergeseran garis anggaran


(A1 ke A 2), naiknya jumlah Y (A1 ke A 2), naiknya jumlah X,
dan Jumlah X, disebabkan Y tetap, disebabkan oleh
oleh Naiknya Anggaran Turunnya harga barang X
Konsumen
Pengaruh Perubahan Pendapatan Konsumen
terhadap Keseimbangan Konsumen
Y
• Income Consumption Curve ICC
(ICC), kombinasi produk yang
dikonsumsi untuk memberikan
kepuasan (utilitas) maksimum
IC3
kepada konsumen pada IC1 IC2
berbagai tingkat pendapatan.
0 A1 A 2 A3 X
• Kurva Engel, menunjukkan Y
hubungan antara pendapatan
konsumen dengan jumlah I3
Kurva Engel
barang yang dikonsumsi I2
I1

0 X1 X 2 X 3 X
Pengaruh Perubahan Harga terhadap
Keseimbangan Konsumen
Y
• Price Consumption Curve (PCC), PCC
kombinasi barang atau jasa yang
dikonsumsi oleh konsumen yang
memberikan kepuasan (utilitas)
maksimum kepada konsumen IC3
IC
pada berbagai tingkat harga. IC1 2
• Kurva permintaan konsumen 0 A1 A2 A3 X
Px
individual diturunkan dari titik-
titik pada kurva PPC, Px1
menggambarkan jumlah barang Px2
yang diminta pada berbagai Px3
tingkat harga. D

0 Qx1Qx2 Qx3 Qx
Efek Pendapatan dan Efek Substitusi
Y

• Efek Substitusi, bilamana


terjadi kenaikan harga
barang X akan
menyebabkan naiknya A B
C
permintaan barang Y. IC2
• Efek Pendapatan, Naiknya IC1
harga barang X berakibat 0 X1 X3 X2 A1 A2 A2 X
penurunan relatif Keterangan:
pendapatan konsumen.
X1X2 total efek
X1X3 efek substitusi
X3X2 efek pendapatan
Efek Pendapatan dan Efek Substitusi
• Barang Inferior, Kenaikan pendapatan
konsumen akan menurunkan jumlah barang X
yang diminta.
Y

Keterangan:

X1X2 total efek


X1X3 efek substitusi
A B X3X2 efek pendapatan
IC2
C
IC1

0 X1 X2 X 3 A 1 A2 X
A3
Efek Pendapatan dan Efek Substitusi
Y

• Efek Substitusi, bilamana


terjadi kenaikan harga
barang X akan
menyebabkan naiknya A B
C
permintaan barang Y. IC2
• Efek Pendapatan, Naiknya IC1
harga barang X berakibat 0 X1 X3 X2 A1 A2 A2 X
penurunan relatif Keterangan:
pendapatan konsumen.
X1X2 total efek
X1X3 efek substitusi
X3X2 efek pendapatan
Efek Pendapatan dan Efek Substitusi
• Barang Giffen, sifatnya menyerupai barang
inferior, sifat khususnya adalah jika harga
barang inferior turun jumlah permintaan juga
akan turun.
Y Keterangan:
B
IC2 X1X2 total efek
X1X3 total substitusi
X2X3 efek pendapatan
A
C
IC1

0 X2 X1 X3 A1 A2 X
A3
Menurunkan Kurva Permintaan: Model Kurva
Indiferens
Y

• Barang Normal dan


Superior, berlakunya A
B
IC2
hukum permintaan
(hubungan negatif) dan IC1

efek pendapatan 0
X1 X2 A 1 A2 X
berhubungan positif. Px

• Barang inferior, berlaku Px1 A


hukum permintaan Px2
B
tetapi efek pendapatan
negatif. Dx

Qx
0 X1 X2
Menurunkan Kurva Permintaan: Model Kurva
Indiferens
Y

• Barang Giffen, sifat B


IC2
sama dengan barang
inferior, tetapi A IC1
bertentangan 0
X1 X2 A 1 A2 X
Px
terhadap hukum Dx
permintaan. Px1 A
Px2 B

0 X1 X2 Qx
Realitas Model Utilitas Kardinal
• Asumsi tentang utilitas suatu barang sangat
sulit diterapkan.
• Rasionalitas konsumen terpengaruh oleh
sikap emosional konsumen, seperti;
pengaruh iklan, lingkungan, gengsi .
• Konsumen memutuskan membeli produk
jika harga dan manfaat produk sama atau
sebanding.
• Atribut suatu barang sebagian dapat diukur
dengan kualitas dan harga produk.

Anda mungkin juga menyukai