(CONSUMER BEHAVIOR
THEORY)
PERMINTAAN (DEMAND)
Permintaan: Jumlah barang yang dibutuhkan
seorang konsumen dan didukung oleh daya beli
(efective demand).
Jika hanya didasarkan atas jumlah kebutuhan
disebut permintaan potensial (potential demand).
Misalnya kebutuan bahan makanan yang didasarkan
atas jumlah penduduk.
Daya beli ditentukan oleh tingkat pendapatan
konsumen dan tingkat harga barang yang berlaku di
pasar.
Pasar terbentuk ketika terjadi interaksi antara
pengguna (konsumen antara atau akhir) dan
pensuplai (produser).
FUNGSI PERMINTAAN (DEMAND
FUNCTION)
Bila diasumsikan pendapatan konsumen dan
berbagai faktor lain yang mempengaruhinya
tidak mengalami perubahan, Alfred Marshall
mendefenisikan permintaan sebagai jumlah
barang yang diminta pada berbagai tingkat
harga. Jadi:
P1
P2 d
Kuantitas
Q1 Q2
5
PENDEKATA DAYAGUNA
KARDINAL (CARDINAL UTILITY
APPROACH)
Pendekatan dayaguna kardinal
diperkenalkan oleh ekonom
klasik aliran Austria:
Hendrich Gossen (1854)
Stanley Jevons (1871)
Leon Walras (1894)
Asumsi-Asumsi
1. Setiap barang memiliki dayaguna atau utilitas
yaitu kemampuan suatu barang memberikan
kepuasan kepada konsumen. Dayaguna dapat
diukur dengan satuan pengukuran “util”.
Besarnya dayaguna bergantung pada penilaian
setiap konsumen
25
20
15
TU
MU
10
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
-5
EQUILIBRIUM KONSUMEN
dD(q) dU (q ) d ( Pq Q)
0
dq dq dq
dU (q) d ( Pq Q)
dq dq
MU q Pq
Posisi equilibrium dicapai jika seorang konsumen
mengkonsumsi barang pada kondisi Utilitas
Marginal sama dengan harga barang tersebut.
Dari MUq=PqQ, jika Pq turun maka MUq juga turun.
Padahal MUq hanya akan turun jika jumlah Q yang
dikonsumsi bertambah. Jadi jumlah barang yang
diminta hanya akan bertambah jika harganya
turun dan sebaliknya (the law of demand)
Jadi kurva permintaan sesungguhnya mempre-
sentasikan marginal willing to pay atau harga
maksimum yang ingin dibayar untuk unit
konsumsi terakhir.
TU
U(q)
Q
Qm
MU
Qm MUq
Pq
Qm D(Pq)
Jumlah barang yang dikonsumsi mencapai
maksimum ketika MUq = 0 dan jumah barang
yang diminta mencapai maksimum ketika
harga, Pq=0.
PENDEKATAN DAYAGUNA
ORDINAL (ORDINAL UTILITY
APPROACH)
Pendekatan dayaguna ordinal
diperkenalkan oleh J. Hicks dan R. J.
Allen (1934)
Pendekatan ini menyatakan dayaguna
dengan ukuran ordinal (ranking) atau
transformasi monotonik.
Konsumen diasumsikan dapat
mengurut-urutkan (order) total
dayaguna dari kombinasi beberapa
jenis barang (bundel konsumsi)
Anggapan-anggapan
Dari beberapa pilihan yang tersedia
berdasarkan ranking atau-urutan (order)
bundel konsumsi, konsumen hanya akan
memilih satu bundel sesuai dengan
kombinasi yang diinginkan.
Y/P2
Titik-tik disepanjang garis anggaran sama
menunjukkan rasio harga kedua jenis
barang
Y/P1
Penderivasian persamaan isoline atau isocost
menghasilkan kecondongan (slope) garis
tersebut sebagai berikut:
atau:
Q2
6 Garis yang
menghubungkan berbagai
kemungkinan kombinasi
dua jenis barang (Q1 dan
3 Q2) yang dapat
menghasilkan tingkat
2 IC2=490
kepuasan sama disebut
kurva kepuasan sama
IC1=346
(Indefference curve)
0 1 2 3 Q1
Pendekatan Kurva Indiferen
Pendekatan kurva indiferen menganggap bahwa
tingkat kepuasan konsumen hanya dapat diukur
dengan pengukuran ordinal.
3 3 2 5 5 2 7 7 2
10 0.2 0.1
Kurva Kepuasan Sama
Qy
14
10
7 S IC3 = 300
5 E
3 F IC2 = 200
IC1 = 100
Qx
3 5 7 10 14
Keseimbangan Konsumen
Posisi ekuilibrium pada teori ordinal akan
tercapai apabila kombinasi barang yang
diinginkan konsumen (Q1 dan Q2) sama dengan
tingkat kemampuan atau anggaran yang
dimilikinya.
Atau, secara teknis ditunjukkan oleh
persinggungan antara garis anggaran dengan
kurva kepuasan sama.
Persinggungan tersebut hanya akan terjadi jikan
kemiringan (slope) garais anggaran sama dengan
kemiringan kurva kepuasan sama
Lanjutan
Jika fungsi utilits barang Q1 dan Q2
diformulasikan sebagai:
U=f(Q1, Q2)
maka slope-nya dapat diperoleh melalui
diferensiasi total fungsi tersebut sebagai
berikut:
IC
0 Q1
Kurva Konsumsi Pendapatan
(Income consumption Curve)
Yaitu tempat titik-titik ekuilibrium
konsumen (kepuasan maksimal)
dihubungkan dengan menganggap bila
hanya pendapatan konsumen yang
berubah (bukan oleh sebab lain)
Gambar Kurva Konsumsi
Pendapatan
Qy
14 Kurva konsumsi
pendapatan
dibentuk dengan
10
menghubungkan
titik F,E dan S,
7 S
dimana ketiga titik
5 E tersebut merupakan
kepuasan maksimal
3 F
pada garis kendala
Qx
anggaran masing-
masing
3 5 7 10 14
Kurva Engel
Yaitu kurva yang M
memperlihatkan
jumlah suatu komoditi 14
Qx
3 5 7
Efek Subtitusi dan Efek Pendapatan
(akibat perubahan harga)
Qy
10 k
k’ T III
7
E
G
II
L S’ S Qx
14 20
Px
Efek Pendapatan
Efek penggantian
E’
1
G’ T’
0.5
Dx
D’x Qy
5 9