Konsumen
Ni Nyoman
Adityarini
Abiyoga Vena
Swara SE.,M.Si
Teori Perilaku Konsumen
2
Pendekatan Teori Perilaku
Konsumen
3
Utilitas (Utility).....
– Menunjukkan kepuasan relatif yang diperoleh
seorang konsumen dari penggunaan berbagai
komoditas.
– Kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh
seseorang dari mengkonsumsikan barang/jasa
(Sukirno, 2005)
– Kepuasan yang muncul dari konsumsi, ini
merupakan kemampuan memuaskan keinginan
atas barang/jasa dari suatu aktivitas.
4
PENDEKATAN CARDINAL
Asumsi yang berlaku :
– Manfaat/kenikmatan yang diperoleh konsumen dpt
dinyatakan secara kuantitatif artinya kepuasan
konsumsi dpt diukur dengan satuan.
– Kalau kepuasaan itu semakin tinggi maka makin
tinggilah utilitinya/nilai gunanya.
– Konsumen bersifat rasional sehingga perilakunya dapat
dipahami secara logis.
– Konsumen bertujuan untuk memaksimumkan
utilitasnya.
5
Utilitas Marjinal (Marginal
Utility)
6
Law of Diminishing Utility
7
Total Utility
TUX
90 C
83 D
B
78
80 A
TUX
X
0 2 5 8 11
Kurva nilai guna total bermula dari titik 0, yang menunjukkan tidak ada
konsumsi barang x, selanjutnya akan naik seiring dengan bertambahnya jumlah
konsumsi, dan pada akhirnya akan turun apabila konsumsi melebihi 8.
Kurva nilai guna marginal
MU = Marginal Utility
P = Harga barang
x,y,z = Macam barang konsumsi
0 1 8
Kurva nilai guna marginal turun dari kiri atas ke kanan bawah.
Yang mencerminkan hukum nilai guna yang semakin menurun.
Kurva nilai guna marginal memotong sumbu datar sesudah jumlah 8.
Yang menunjukkan nilai guna adalah negatif
Syarat Pemaksimuman Utilitas
10
Kepuasan Maksimum
MU produk A MU produk B
Harga A
= Harga B
11
Utilitas Maksimum & Kurva Permintaan
– Efek Substitusi
Ketika harga yang lebih tinggi
menyebabkan substitusi barang-barang lain
untuk memenuhi kepuasan.
– Efek Pendapatan
Peningkatan harga menurunkan
pendapatan riil dan mengurangi konsumsi
terhadap komoditas yang diinginkan.
12
Surplus Konsumen
Kesediaan membayar adalah jumlah
maksimum yang mau dibayar oleh
konsumen untuk memperoleh suatu
barang.
13
Surplus Konsumen
14
Mengukur Surplus Konsumen Dengan Kurva
Permintaan...
15
Pengaruh Harga Terhadap Surplus
Konsumen...
Harga
A
Surplus
Konsumen
Awal Surplus
P1 C konsumen
B untuk
konsumen baru
P2 F
D E
Tambahan
surplus
konsumen Demand
utk para
konsumen
lama
0 Q1 Q2 Kuantitas
16
PENDEKATAN ORDINAL /
Analisis Kurva Indeference
17
PENDEKATAN ORDINAL /
Analisis Kurva Indeference
Asumsi dasar :
1.Konsumen rasional, memaksimalkan utility dengan pendapatan
pada harga pasar tertentu. Dan konsumen dianggap mempunyai
pengetahuan sempurna mengenai informasi pasar.
2.Utility bersifat ordinal artinya konsumen cukup memberikan
rangking /peringkat kombinasi mana saja yang ia sukai .
3.Konsumen lbh menyukai yg lebih banyak dibandingkan lbh
sedikit, artinya semakin banyak barang yg dikonsumsi
menunjukkan semakin tingginya tingkat kepuasaan yg
dimilikinya.
18
PENDEKATAN ORDINAL /
Analisis Kurva Indeference
19
PENDEKATAN ORDINAL /
Analisis Kurva Indeference
21
Bentuk Kurva Indiferens
Qy
Y1 A
B
Y2 IC
0 Qx
X1 X2
23
Garis Anggaran (Budget Line)
– Merupakan batasan (constrain)
kemampuan konsumen, secara Y
Px(Qx) + Py(Qy) ≤ M
G
ar
is
– jika konsumen ingin
An
gg
ar
menggunakan semua anggaran
an
yang tersedia
Px(Qx) + Py(Qy) = M 0 M/Py X
Kurva Anggaran dan Perubahan
Y Anggaran Y
0 A1 A2 X 0 A1 A2 X
D
B
Y* E IC3
A IC2
IC1
0 X* X
– IC1 dengan titik A dan B menunjukkan kepuasan Konsumen belum optimal,
– IC2 dengan titik E konsumen mencapai titik optimum
– IC3 dengan titik D anggaran konsumen tidak mencukupi untuk memenuhi
kebutuhan barang X dan Y.