Anda di halaman 1dari 25

Mendefinisikan dan Menerapkan Konsep Utility

dan Kurva Indifference Dalam Menganalisa


Perilaku Konsumen Melalui Pendekatan
Kardinal.
ANGGOTA KELOMPOK 3 :
1. RISDALIA PUTRI (1703521065)
2. ALIEFA CINDY PRASTIKA (1703521016)
3. SAHLI NURDIN (1703521025)
4. ALI URAIDI (1703521032)
Teori Perilaku Konsumen
Sebagai pelaku ekonomi, konsumen akan membuat keputusan melalui pertimbangan
tertentu saat membeli barang untuk dikonsumsi. Salah satu pertimbangan utama adalah
besar nya penghasilan (income) yang diterima, sebab daya beli konsumen tergantung dari
penghasilan. Tujuan konsumen adalah memaksimalkan utilitas dengan batasan berupa
pendapatan dan harga yang bersangkutan.

Jadi, teori perilaku konsumen adalah teori yang menjelaskan bagaimana


konsumen membuat keputusan atas pilihan barang yang hendak dibeli.
Teori Perilaku Konsumen
Dalam pendekatan teori tingkah laku konsumen melalui pendekatan kardinal
terdapat sejumlah asumsi yang mesti berlaku. Berikut beberapa asumsi dari
pendekatan ini yang harus terpenuhi adalah:
1. Kepuasan diukur dalam satuan uang/util, sehingga dapat dikuantifikasi
2. Konsumen bersifat rasional
3. Konsumen memiliki kekonsistenan dalam preferensi
4. More is better, lebih banyak lebih baik.
5. Walaupun more is better merupakan asumsi pendekatan ini, namun Hukum
Gossen berlaku.
6. Konsumen selaku berusaha mencapai kepuasan total yang maksimum
7. Pendapatan konsumen tidak berubah atau tetap.
8. Daya guna marginal dari uang tetap
9. Total utility adalah additive (melengkapi) dan independent (sendiri atau tidak
terikat)
10.Barang yang dikonsumsi adalah barang normal dan periode konsumsi
berdekatan
Teori Perilaku Konsumen
Beberapa istilah yang harus dipahami sebelum melangkah lebih jauh dalam memahami
teori kepuasan konsumen :
1. Utility /utilitas/kepuasan/nilai guna adalah kepuasan yang diperoleh dalam
mengkonsumsi barang dan jasa. Jadi utilitas menunjukkan kepuasan relatif yang
diperoleh seorang konsumen dari penggunaan berbagai komoditas

2. Total Utility /total utilitas/total kepuasan/total nilai guna adalah


kepuasan total dalam mengkonsumsi sejumlah barang dan jasa.

3. Marginal utility (MU) /utilitas marginal/tambahan kepuasan/tambahan


nilai guna adalah tambahan kepuasan yang diperoleh dalam menambah satu
satuan barang/jasa yang dikonsumsi. Jadi utilitas marginal menunjukkan utilitas
tambahan yang diperoleh dari suatu unit tambahan konsumsi dari suatu komoditas
Utility (Utilitas)
TEORI UTILITAS
Teori yang menjelaskan pilihan-pilihan konsumen atas konsumsi barang atau jasa
untuk memperoleh tingkat kepuasan tertentu.

KONSEP DASAR UTILITAS


Utilitas adalah kemampuan suatu barang atau jasa dalam memberikan manfaat
atau kegunaan atau kepuasan kepada orang yang mengkonsumsinya. Konsep nya
yaitu, semakin tinggi utility suatu barang atau jasa, semakin diinginkan barang
atau jasa itu oleh seseorang.
Total Utility
Total Utility

Total utility (utilitas total) adalah jumlah utilitas (kepuasan/manfaat) yang diperoleh seoarang konsumen dengan
mengkonsumsi keseluruh unit barang atau jasa. Jika konsumen mengkonsumsi sejumlah n unit barang maka total utility
adalah jumlah utilitas dari sejumlah n barang yang dikonsumsi.

Untuk menghitung total utility (T) dapat dirumuskan dengan:

TU = U1 + U2 + …….. + Un

Dari rumusan tersebut dapat dipahami bahwa total utility diperoleh dari menjumlahkan utilitas yang diperoleh dari
mengkonsumsi barang 1 (U1), barang 2 (U2), hingga barang ke n (Un).
Marginal Utility
Utilitas marjinal (marginal utility) adalah kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi unit tambahan
barang atau jasa.

Pada prinsipnya, marginal utility menunjukan tambahan kepuasan yang diterima konsumen pada setiap
tambahan konsumsi barang dan jasa.

Marginal utility dapat dirumuskan dengan:

MU = TUn – TU n-1

MU merupakan marginal utility, TU merupakan total utility.

Logikanya, ketika ketika seseorang mengkonsumsi barang dan jasa berulang kali, maka kepuasan yang ia
dapatkan semakin berkurang. Faktor inilah yang menjadi dasar the law of dimishing marginal utility.

Dengan demikian, the law of dimishing marginal utility menyatakan bahwa saat konsumsi barang dan jasa
dilakukan berulang ulang maka tingkat kepuasan dari barang dan jasa tersebut akan semakin menurun.
Keterkaitan antara teori utilitas, marginal utility, dan the
law of dimmishing marginal utility

Keterangan ; Ketika A mengkonsumsi


sesuatu untuk pertama kali, maka
mendapatkan utilitas total sebesar 15. Total
utility naik menjadi 22 saat mengkonsumsi
untuk kedua kalinya. Dan meningkat lagi
menjadi 26 ketika mengkonsumsi yang
ketiga kali.
Keterkaitan antara teori utilitas, marginal utility, dan the
law of dimmishing marginal utility

Keterangan :
Pada gambar ini yang dihitung adalah
tambahan kepuasan (marginal utility)
dari setiap tambahan konsumsi. Maka
pada saat A mengkonsumsi sesuatu
pertama kali ia memperoleh marginal
utility sebesar 15, kemudian turun
menjadi 7 saat mengkonsumsi kedua
kali, turun lagi menjadi 4 ketika
mengkonsumsi yang ketiga.
Indifference Curva (Kurva Indifference)
INDIFFERENCE CURVA (KURVA INDIFFERENCE)
Pendekatan Indifference Curva menekankan pada perbandingan kepuasan yang diperoleh
konsumen terhadap berbagai pilihan konsumsi, tanpa perlu mengetahui seberapa besar
kepuasan itu sendiri.
Beberapa kondisi atas pilihan konsumsi terhadap barang x dan y :
● Jika konsumsi barang x lebih memiliki kepuasan daripada barang y, maka nilai kepuasan
barang x > y dan konsumen akan memilih barang x. Dalam hal ini konsumen berada dalam
kondisi strongly prefer barang x daripada barang y
● Apabila kepuasan barang x setara dengan kepuasan barang y, maka konsumen akan berada
dalam kondisi indifferent (menganggap kepuasan yang diperoleh suatu barang sama saja)
jadi tidak masalah akan mengkonsumsi barang x atau y
● Ketika konsumen lebih menyukai dan sekaligus merasa sama saja saar mengkonsumsi
barang x daripada barang y, maka posisinya adalah x ≥ y. Disini konsumen berada dalam
kondisi softly prefer barang x daripada barang y.
Indifference Curva (Kurva Indifference)

Ada beberapa ketentuan terkait kurva indifference yang harus


diperhatikan :
● Posisi kurva indifference yang lebih tinggi selalu menjadi pilihan bagi
konsumen
● Slope dari kurva indifference selalu menurun atau negatif
● Kurva indifference tidak mungkin bersilangan satu sama lain
● Kurva indifference semakin datar (flat) saat mendekati sumbu horizontal.
Indifference Curva (Kurva Indiffrence)
Secara sederhana, Kurva indifference bisa dilihat sebagai berikut

Keterangan :
Titik A (X1,Y1), B (X2,Y2), C (X3,Y3) dan titik
lain disepanjang kurva indifference menunjukan
pilihan konsumen atas konsumsi barang x dan
barang y, yang memberikan kepuasan setara.
Marginal rate of Substitution (MRS)

Jika melihat kurva sebelumnya, kita bisa melihat bahwa konsumen memiliki
banyak kombinasi yang ingin di konsumsi. Saat konsumen mengalihkan
pilihan konsumsi misalnya dari A menjadi B maka diperlukan pengorbanan
(mengurangi konsumsi barang tertentu, untuk menambah konsumsi barang
lain)

Dari tindakan tersebut dikenal istilah Marginal rate of Substitution, dengan


kata lain marginal rate substitution adalah tingkat dimana konsumen
bersedia menukar satu barang untuk mendapatkan barang lain.
Kurva Marginal of Substitution

Keterangan :
● Ketika konsumen mau beralih dari
pilihan A (X1,Y1) menjadi pilihan B
(X2,Y2), maka ia akan
mengorbankan sejumlah barang Y
untuk mendapatkan lebih banyak
barang X
● Besarnya pengorbanan konsumen
adalah (Y1-Y2) atau ΔY (karena
slopenya menurun maka memiliki
tanda negatif dengan demikian ditulis
-ΔY)
● Sedangkan tambahan barang X yang
didapat adalah sebesar (X2-X1) atau
ΔX
● Marginal rate Substitution adalah
sebesar -ΔY/ΔX
Kurva Indifference Untuk Substitution Effect
dan Income Effect
Kurva Indifference bisa digunakan untuk menjelaskan kasus Substitution
Effect dan Income Effect pada Kurva Batas Anggaran.

A. SUBSTITUTION EFFECT
Keterangan :
● Pada posisi awal, kurva batas anggaran adalah garis
yang menghubungkan N/Py dan N/Px. Titik A
merupakan persinggungan kurva batas anggaran
dengan kurva indifference. Ini merupakan titik yang
menghasilkan tingkat kepuasan maksimal, yakni
kombinasi konsumsi barang X1 dan Y1.
● Penurunan harga barang X mengubah kurva awal di
sumbu horizontal dari N/Px menjadi N/Px’. Akibatnya,
konsumen memiliki kesempatan untuk mengkonsumsi
lebih banyak barang X dan Y, sekaligus menambah nilai
kepuasan, yakni sebesar X2 dan Y2 (Titik B).
Kurva Indifference Untuk Substitution Effect
dan Income Effect
B. INCOME EFFECT

Keterangan :
- Melanjutkan kasus substitution effect,
kurva batas anggaran yang baru
adalah garis yang menghubungkan
N/Py dengan N/Px.
- Konsumen mengalami penurunan
penghasilan, sehingga menggeser
kurva batas secara sejajar kedalam
(ke garis yang menghubungkan N’/Py’
dan N’/Px’.
- Akibatnya terjadi penurunan
konsumsi barang dan perubahan
pada titik keseimbangan, yakni dari
titik B (X2, Y2) ke titik C (X3, Y3).
Pendekatan Kardinal
PENDEKATAN KARDINAL
Dalam pendekatan ini terdapat anggapan bahwa utilitas (kepuasan) konsumen bisa diukur
(measurable) dengan unit moneter (uang) atau satuan terukur lainnya. Karena menggunakan
satuan yang terukur.

Untuk memahami perilaku konsumen melalui pendekatan kardinal, kita bisa lihat gambar di
slide selanjutnya.
Dengan Keterangan :
- Jika harga barang adalah Px, maka
tingkat kepuasan maksimal konsumen
tercapai ketika konsumsi sebesar X1 (titik
A)
- Dengan harga yang sama, bila konsumsi
dilakukan sebesar X3, maka kepuasan
konsumen tidak akan maksimal (titik B),
karena konsumen masih bisa
mengkonsumsi lebih banyak (sebesar
garis yang menghubungkan B dan A)
- Demikian juga saat konsumsi X2, maka
kepuasan maksimal tidak akan tercapai
(titik D), karena konsumen mengeluarkan
Kesimpulannya, total kepuasan maksimal
pengorbanan yang lebih besar (titik E)
hanya akan tercapai, ketika konsumsi
daripada yang ia dapatkan (selisihnya
unit terakhir dari suatu barang mencapai
sebesar garis yang menghubungkan D
titik yang sama dengan tambahan
dan E)
kepuasan maksimal dari konsumsi unit
- Jika harga barang naik dari Px menjadi
terakhir tersebut.
Px’, maka untuk mencapai tingkat
kepuasan maksimal, konsumen mesti
mengurangi konsumsi dari X1 menjadi X4
(titik F).
Jika dituliskan dalam suatu persamaan, maka akan sebagai berikut :

Px = MUx atau Px =1
MUx

Apabila barang nya lebih dari satu, maka persamaan nya dapat ditulis :

Px = Py = Pz
MUx MUy MUz =1
Contoh soal :
Q TU Dari
MUtabel diketahui, ketika jumlah barang yang dikonsumsi Q
Adalah satu unit, maka nilai guna TU yang diperoleh adalah
0 0 0 10, dan ketika menambah jumlah barang yang dikonsumsi
Sebanyak satu unit, maka nilai Margin Utility (MU) nya adalah :
1 10 Jawab :
Diketahui : Q1 : 1 TU1 : 10
2 16
Q2 : 2 TU2 : 16
3 18
MU = TU2 - TU1/Q2 - Q1
4 22 = (16 - 10)/(2 - 1)
= 6/1
5 24
=6
Jadi, nilai MU pada MU2 adalah 6
Contoh Soal :
Bila himpunan kurva indifference diketahui 4x^2 - 2xy + 6y^2 = a dan persamaan
garis anggaran nya adalah x+y = 72. Maka tentukan jumlah barang x dan barang y
yang akan dibeli konsumen!
Jawab :
Diketahui : I = 4x^2 - 2xy + 6y^2 = a
Garis anggaran = x+y =72 x+y =72
y = 72-x
4x^2 - 2xy + 6y^2 = a
4x^2 - 2x(72 - x) + 6(72 - x)^2 = a b^2 - 4ac
4x^2 - 144x + 2x + 6(5184 - 144x + x^2) = a (84)^2- 4.1.(2592 -1/12a) = 0
4x^2 - 144x + 2x + 31.104 - 864x + 6x^2 = a 7056 - 10.368 + 4/12a = 0
12x^2 - 1008x + 31.104 - a = 0 -3312 + 1/3a = 0
1/3a = 3312 : 12
x^2 - 84x + 2592 - 1/12a = 0 a = 9936
x^2 - 84x + 2592 - 1/12(9936) = 0
x^2 - 84x + 2592 - 828 = 0
Lanjutan :
x^2 - 84x + 2592 - 828 = 0
(x-42)(x-42) = 0
X = 42

x + y = 72
y = 72 -x
y = 72 - 42
y = 30

Jadi, jumlah barang x dan barang y yang akan dibeli oleh konsumen adalah :
Barang x = 42 unit
Barang y = 30 unit
Contoh soal :

Diketahui fungsi indefferensi yaitu U = XY, sedangkan fungsi anggarannya adalah


100 = 8x + 2Y. Berapakah jumlah x dan y yang dapat memaksimumkan kepuasan
tersebut?
Jawab :
Diketahui : Ux = XY
Fungsi anggaran : 100 = 8x + 2y
MuX = delta u
delta x = y MuX Px 100 = 8x + 2y y = 4x
=
= 4x MuY Py 100 = 8x + 2(4x) y = 4(6,25)
MuY = delta u 100 = 16x y = 25
delta y = x y 8 6,25 = x
=
x 2
y = 4x
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai