Anda di halaman 1dari 22

PENGANTAR ILMU EKONOMI

BAB II
(PERILAKU KONSUMEN)

PRODI AKUNTANSI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN RADEN INTAN LAMPUNG
DISUSUN OLEH KELOMPOK 2

NAMA ANGGOTA
1.Khoirul riyan syah ( 2151030182 )
2.Yunika Kasmita Sari ( 2151030103)
3.ANNISA AZZAHRA (2151030007)
4.Hazma Agnes Fitriya( 2151030262)
5.Widya Maharani ( 2151030098)
DOSEN PENGAMPU : ADITYA RINALDI,S.E.,M.SI
PERILAKU KONSUMEN

• Perilaku konsumen adalah sebuah studi psikologis yang


mempelajari perilaku individu atau organisasi terhadap sebuah
produk. Studi ini bertujuan untuk memahami motivasi
konsumen dalam mengambil keputusan terhadap produk
tersebut.
Perilaku konsumen dibedakan menjadi dua :
• Perilaku konsumen rasional
Perilaku rasional adalah Suatu kegiatan konsumsi bisa
dikatakan rasional jika beberapa hal di bawah ini
diperhatikan :
1.Produk tersebut bisa memberikan kepuasan dan nilai
guna yang optimal.
2.Produk tersebut memang benar-benar dibutuhkan oleh
konsumen.
3.Kualitas atau mutu produk tersebut terjamin atau baik.
4.Harga suatu produk sesuai dan setara dengan
kemampuan yang dimiliki oleh konsumen.
Perilaku konsumen irasional

Perilaku irasional adalah kebalikan dari perilaku rasional.


Suatu perilaku yang dilakukan oleh konsumen bisa
dikatakan irasional apabila konsumen melakukan
pembelian produk tanpa memperkirakan kegunaan dari
produk tersebut, contoh perilaku irasional antara lain :
1. Tertarik dan terpukau pada promosi dan iklan dari
suatu produk baik melalui media cetak, elektronik
atupun sosial.
2. Merk yang dimiliki hanya merk terkenal
3. Mengutamakan gengsi atau prestise
TEORI PERILAKU KONSUMEN
GARIS ANGGARAN ( Budget line )
garis anggaran ( Budget line ) adalah kurva yang
menggambarkan kombinasi konsumsi dua jenis barang yang
membutuhkan anggaran (biaya) yang sama besar atau garis yang
menunjukan jumlah barang yang dapat di beli dengan sejumlah
pendapat atau anggaran tertentu, pada tingkat harga tertentu.

Pilihan konsumen diantara sejumlah konsumsi akan dijelaskan


melalui kurva indifren. Kurva indifren memperlihat berbagai
kemungkinan kombinasi yang memberikan tingkat kepuasan yang
sama. Konsumen akan memperoleh kepuasan yang sama kalau
ia menikmati beberapa kombinasi konsumen yang misalkan,
dilambangkan oleh beberapa titik karena semua titik tersebut
berada pada kurva indifren yang sama.
Untuk dapat lebih memahami terkait budget line (garis anggaran), coba perhatikan kurva
budget line (garis anggaran) disamping berikut:
Garis anggaran ditunjukkan oleh garis berwarna biru. Sepanjang Garis anggaran
tersebut menunjukkan biaya yang sama. Sehingga konsumen dapat memilih
kombinasi dua macam barang yang di konsumsi. Kombinasi barang yang di konsumsi
bisa saja X1 dan Y1, X2 dan Y2 atau X3 dan Y3. Pilihan kombinasi oleh konsumen
tersebut akan memberikan biaya yang sama besar. Sehingga garis anggaran dapat
diformulasikan dengan:

BL = Px..Qx + Py.Qy
Dimana BL adalah budget line (garis anggaran), P adalah harga barang sehingga Px
menunjukkan harga barang X dan Py menunjukkan harga barang Y, sedang Q
merupakan kuantitas barang yang di konsumsi sehingga Qx akan menunjukkan
kuantitas barang X yang di konsumsi dan Qy menunjukkan kuantitas barang Y yang
dikonsumsi.

Sehingga dari gambar kurva anggaran diatas dapat dirumuskan dengan:


BL = Px.Qx1 + Py.Qy1 = Px.Qx2 + Py.Qy2 = Px.Qx3 + Py.Qy3

Dari nilai matematis diatas dapat dipahami, misalkan ketika seseorang memilih untuk
mengkonsumsi barang sebanyak X1 dan Y1 maka biaya yang harus di keluarkan
adalah sebesar Px.Qx1 + Py.Qy1. Kombinasi pilihan barang yang di konsumsi
tersebut menghasilkan biaya yang mencapai garis anggaran (BL). Bila konsumen
memilih kombinasi pilihan konsumsi barang yang berbeda misalkan X2 dan Y2, maka
biaya yang dibutuhkan untuk konsumsi tersebut akan sama. Karena garis
anggarannya menggambarkan biaya yang sama untuk berbagai pilihan kombinasi
konsumsi dua jenis barang. Begitu pula bila konsumen memilih kombinasi pilihan X3
dan Y3.
 
Perubahan Garis Anggaran ( BUDGET LINE)

Perubahan pada budget line (garis anggaran) dapat


dipengaruhi oleh perubahan harga barang dan perubahan
pendapatan. Perubahan pada harga dan pendapatan akan
mempengaruhi daya beli seseorang. Seperti dijelaskan
pada teori permintaan bahwa harga barang naik akan
membuat seseorang membeli lebih sedikit, sedangkan
pendapatan naik akan membuat konsumsi lebih banyak.
Pertama, kita akan melihat perubahan garis anggaran akibat dari adanya perubahan harga
barang. Perhatikan kurva berikut:

Pada grafik diatas dapat dilihat ada nya garis anggaran 1 (BL 1),
garis anggaran 2 (BL 2), dan garis anggaran 3 (BL 3). Pada
kurva diatas digambarkan bahwa harga barang X berubah,
sedangkan harga barang Y tidak berubah . Anggap saja kurva
budget line awalnya yaitu pada BL 1. Ketika terjadi penurunan
harga barang X, maka garis anggaran akan menjadi BL 3.
Garis anggarannya dapat berubah dari BL 1 ke BL 3 karena
harga barang X yang harga nya lebih murah menyebabkan daya
beli seseorang atas barang X menjadi lebih besar. Harga barang
lebih murah menyebabkan seseorang dapat membeli lebih
banyak. Disini kita menganggap bahwa pendapatan seseorang
tersebut secara nominal tidak berubah.

Begitu pula apabila terjadi kenaikan harga barang, maka budget


line akan bergeser dari BL 1 ke BL 2. Dengan titik awal kita pada
BL 1, dan terjadi kenaikan harga barang X sehingga
menyebabkan garis anggaran ke BL 2. Harga barang yang lebih
mahal menjadikan kemampuan seseorang untuk membeli
barang X menjadi lebih kecil. Pada BL 2 kuantitas barang yang
dapat di beli menjadi lebih kecil karena harga barang lebih
mahal sedangkan pendapatannya tetap.
Kedua, terjadi perubahan pendapatan sehingga garis anggaran berubah. Perubahan garis
anggaran akibat dari perubahan pendapatan dapat digambarkan dalam kurva berikut :
Misalkan kita menganggap garis anggaran awal kita pada
BL 1. Bila seseorang mendapatkan promosi jabatan
sehingga pendapatannya meningkat maka budget line nya
akan berpindah ke BL 3. Karena pada Budget Line 3 (BL 3)
menunjukkan pendapatan yang lebih tinggi dari
sebelumnya. Dengan posisi garis anggaran pada BL 3
menjadikan seseorang dapat memilih kombinasi konsumsi
barang X dan Y yang lebih banyak dari sebelumnya.
Karena dengan pendapatan yang lebih banyak seseorang
dapat membeli barang lebih banyak. Dengan asumsi
bahwa harga barang tidak berubah.

Begitu pula sebaliknya, bila seseorang mengalami


penurunan jabatan sehingga pendapatannya menurun.
Maka garis anggaran yang semula berada pada Budget
Line 1 (BL 1) akan berpindah ke Budget Line 2 (BL 2).
Dengan pendapatan yang lebih rendah, menjadikan garis
anggaran yang menjadi batasan dalam belanjanya menjadi
lebih kecil. Dengan demikian, jumlah barang X dan Y yang
dapat dikonsumsi menjadi lebih sedikit dari sebelumnya.
Kurva Indiferen ( Indifference Curve)
kurva indifren Adalah kurva yang menghubungkan titik-titik kombinasi
dari sejumlah barang tertentu yang dikonsumsi dan memberikan tingkat
kepuasan yang sama ,atau keadaan dimana konsumen berada dalam
keadaan indifren dalam mengkonsumsi berbagai jenis barang. Misalkan
utilitas (kepuasan) dari seorang konsumen dalam mengkonsumsi dua
jenis barang (bakso dan sate) dapat digambarkan dalam kurva indiferen
berikut :

Dari kurva indiferen disamping harus dipahami bahwa berbagai


kombinasi konsumsi dari dua jenis barang tersebut akan memberikan
tingkat kepuasan yang sama. kurva indiferen di gambar dengan garis
warna biru. Kita buat permisalan bahwa dalam sebulan, kita
mengkonsumsi bakso dan sate. Konsumen punya pilihan membuat
keputusan berapa banyak sate dan bakso yang akan di konsumsi.
Pilihannya bisa saja mengkonsumsi lebih banyak sate di bandingkan
bakso, atau sebaliknya justru lebih banyak bakso yang dikonsumsi
dibandingkan sate.

Pilihan yang banyak tersebut, agar dapat memberikan tingkat


kepuasan yang sama maka kombinasi pilihan yang ada dibuat dalam
bentuk kurva indiferen. Pada contoh kurva indiferen disamping dapat kita
lihat kombinasi pilihan yang dibuat yaitu misalnya mengkonsumsi 5 sate
dan 20 bakso sebulan. Bisa juga memilih 10 sate dan 10 bakso sebulan.
Bahkan bisa pula mengkonsumsi 20 sate dan 5 bakso. Jadi terdapat
banyak pilihan. Kombinasi pilihan ini bebas sepanjang garis kurva
indiferen agar dapat memberikan kepuasan yang sama.
Indifference curve memiliki beberapa asumsi yang harus dipenuhi yaitu semakin jauh indifference curve dari titik
origin (titik nol) maka semakin tinggi pula tingkat kepuasan yang dimiliki konsumen, indifference curve bersifat
downward sloping (menurun dari kiri atas ke kanan bawah) dan cembung kearah titik origin, dan asumsi terakhir
yaitu indifference curve tidak saling berpotongan. Untuk dapat memahami ketiga asumsi tersebut dapat dilihat pada
indifference curve berikut .
Pada ketiga indifference curve (IC) diatas memperlihatkan asumsi-
asumsi yang berlaku. Asumsi pertama, bahwa semakin jauh dari
titik origin maka tingkat kepuasan semakin tinggi. Dari IC 1, IC 2,
IC 3 maka yang memiliki tingkat kepuasan paling tinggi yaitu pada
kombinasi konsumsi pada IC 3, sedangkan indifference curve
dengan kombinasi konsumsi yang memberikan tingkat kepuasan
paling rendah yaitu pada IC 1. Dan kurva indiferen dibuat dari kiri
atas ke kanan bawah dan cembung kearah titik origin. Dan ketiga
indifference curve diatas tidak saling berpotongan satu sama lain.
IC 1, IC 2, dan IC 3 tidak boleh saling berpotongan satu sama lain.

Setiap orang tentu menginginkan konsumsi untuk mencapai


kepuasan maksimum. Harapannya agar mencapai indifference
curve yang paling tinggi. Namun apakah konsumsi akan berada
pada IC 1, IC 2 atau IC 3 bergantung juga pada anggaran yang
dimiliki untuk konsumsi. Misalkan pendapatan seseorang semakin
tinggi, maka akan semakin tinggi kurva indiferen yang dapat
dicapai. Jadi anggaran menjadi batasan dalam mengkonsumsi
barang dan jasa. Untuk itu perlu juga mempelajari tentang Garis
Anggaran (Budget Line) untuk mengetahui perilaku konsumen
Kurva Indiferen

ciri-ciri kurva indifren karaktristik kurva indifren


•1. Menunjukan kepuasan sama
1. Kurva indifren diantara semua produk yang
mempunyai nilai dikonsumsi
kemiringan negatif atau •2. Preferensi kepuasan
konsumen bertingkat secara
positif konsisten
2. Bentuk kurva •3. Kepuasan konsumen di

cembung ketitik origin tandai dengan semakin banyak


nya barang yang dikonsumsi
(titik O) •4. Kepuasan konsumen dicapai
3. Kurva tidak saling dari setiap kombinasi barang
yang menghasilkan kepuasan
berpotongan total
KESEIMBANGAN KONSUMEN

Kondisi keseimbangan konsumsen adalah kondisi


konsumen yang mengalokasikan semua pendapatannya
untuk melakukan konsumsi. Keseimbangan konsumen
akan membicarakan teori perilaku konsumen  dalam
kondisi keseimbangan.

Untuk mengetahui bagaimana konsumen mengalokasikan


pendapatannya di antara dua produk, perlu digabungkan
pengertian tentang apa yang ingin diperbuat dan apa yang
dapat diperbuat oleh konsumen. Ini dilakukan dengan
menggabungkan peta indiferen dan kurva garis anggaran
konsumen. Penggabungan peta indiferen dan kurva garis
anggaran konsumen tampak pada Kurva berikut.
Ada dua motif yang harus diingat pada pembahasan teori keseimbangan konsumen ini
yaitu maksimalisasi kepuasan dan minimalisasi biaya. Perilaku konsumen akan
mendorong mencapai kedua motif tersebut.

Untuk menjelaskan bagaimana


kondisi keseimbangan konsumen
tercapai dengan meminimalkan biaya
dan mencapai kepuasan maksimum,
kita perhatikan gambar kurva
keseimbangan konsumen berikut:
Dari gambar kurva keseimbangan konsumen diatas tercapai pada kondisi IC2 dan BL2.
Berikut ini akan kita jabarkan bagaimana cerita IC 2 dan BL 2 dapat menjadi kondisi
keseimbangan konsumen:

1. Maksimalisasi kepuasan
Kurva indiferen seperti yang kita pelajari sebelumnya menggambarkan tingkat kepuasan yang
sama dari mengkonsumsi dua jenis barang. Dalam hal ini kita menggambarkan mengkonsumsi
barang Y dan X. Kombinasi mengkonsumsi dua barang tersebut tentu banyak. Konsumen
dapat mengkonsumsi Y lebih banyak. Bisa juga mengkonsumsi barang X lebih banyak.

Dari berbagai kombinasi yang ada, kurva indiferen mencoba untuk menggambarkan
kombinasi kedua barang tersebut dapat memberikan tingkat kepuasan yang sama. Hal itulah
yang digambarkan kurva indiferen (garis IC). Pada gambar kurva diatas kita memiliki 3 garis
kurva indiferen (IC1, IC2, dan IC3).

Semakin kekanan berarti tingkat kepuasan yang digambarkan oleh indifference curve semakin
tinggi. Oleh sebab itu, IC 1 memberikan tingkat kepuasan yang lebih rendah. Dan IC 3
memberikan tingkat kepuasan yang paling tinggi. Maka bila seseorang ingin memaksimumkan
kepuasan maka dia akan konsumsi pada tingkat indifference curve (IC) yang paling tinggi.
2. Minimalisasi biaya

Karena ada kendala biaya, tidak semua barang dapat dibeli.


Oleh sebab itu, konsumen akan memilih biaya paling
minimum untuk mencapai tingkat kepuasan yang diinginkan.
contoh konsumen ingin mencapai tingkat kepuasan pada
kurva IC 2. Kurva IC 2 memiliki bentuk yang melengkung
(cekung terhadap titik origin).

Titik E menjadi titik dengan biaya paling minimum. Karena


pada kurva IC2 dengan biaya paling minimum dicapai pada
titik itu. Bila konsumen memilih kombinasi yang lain dari IC 2
memang memberikan tingkat kepuasan yang sama. Namun
biaya untuk mengkonsumsinya menjadi lebih besar. Karena
konsumen mencari minimum biaya akan budget line yang
dipilih adalah BL 2.
3. Keseimbangan konsumen

Keseimbangan konsumen menggambarkan konsumen menggunakan seluruh pendapatannya


untuk melakukan konsumsi. Konsumen mempunyai motif untuk memaksimumkan kepuasan dan
meminimkan biaya. Keseimbangan konsumen tercapai ketika ada pertemuan antara tingkat
kepuasan maksimum (indifference curve maksimum yang dapat dicapai) dengan biaya yang
mimimum (garis anggaran yang minimum).
Pada gambar kurva keseimbangan konsumen diatas, kita menggambarkan keseimbangan konsumen
terjadi pada titik E dimana IC 2 bertemu dengan BL 2. Ada beberapa anggapan yang kita gunakan dan
harus dipahami kenapa, kami mengatakan keseimbangan konsumen terjadi pada titik E.
Pada kurva keseimbangan konsumen diatas, kami ingin menggambarkan bahwa pendapatan yang dimiliki
(kendala anggaran) yang dimiliki oleh konsumen yaitu pada BL 2. Sedangkan BL 1 dan BL3 (berwarna
merah) hanya untuk ilustrasi sebagai garis anggaran yang tidak dipilih. Karena kita menganggap
pendapatan konsumen pada BL2, maka BL 3 tidak dapat dicapai. Sedangkan pada BL1 tidak dipilih
karena tingkat kepuasan yang dicapai akan lebih rendah. Dia dapat membelanjakan lagi pendapatannnya
untuk mendapatkan tingkat kepuasan yang lebih tinggi.

Sedangkan indifference curve IC 1 dan IC3 (warna hitam) juga tidak dipilih oleh konsumen. Kita
mengasumsikan bahwa batasan pendapatan yang dimiliki oleh konsumen adalah BL 2. Karena batasan
anggaran pada BL 2, maka tingkat kepuasan paling tinggi yang dapat dicapai yaitu pada IC 2. Pada IC 2
bersinggungan dengan BL2 sehingga titik E menjadi titik keseimbangan konsumen.
PERUBAHAN HARGA DAN PELAKU EKONOMI

• Pengertian perubahan harga


• suatu perubahan harga umum terjadi apabila secara rata-rata
harga seluruh barang dan jasa dalam suatu perekonomian
mengalami perubahan .unit-unit moneter memperoleh keuntungan
atau mengalami kerugian daya beli
• Periaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika sesorang
berhubungan dengan pencarian ,pemilihan ,pembelian
penggunaan,serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi
kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal hal
yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.
• Jika harga produk berubah maka garis anggaran konsumen akan
berubah sehingga akhirnya keseimbangan konsumen juga akan
berubah.gambar 3.7 memperlihatkan hal ini. Dimisalkan harga T
menurun dan dari P (T1) menjadi P(T2) maka garis anggaran
berputar keluar. Pilihan tersedia bagi konsumen semakin banyak,
sehingga konsumen juga memperoleh kepuasan yang lebih
tinggi.hal ini ditunjukkan oleh titik Q yang terletak pada kurva
indeferen yang lebih tinggi.
PERUBAHAN PENDAPATAN DAN PERILAKU KONSUMEN
Pada gambar 3.8 menunjukan keseimbangan konsumen berubah dari titik P ketitik Q
karena kenaikan pendapatan .Konsumsi untuk produk T dan Q meningkat, yang berarti
bahwa kedua produk itu adalah produk normal . Gambar 3.9 menunjukan hal yang
berbeda ,produk T adalah inferior dan produk U normal. Kenaikan pendapatan membuat
keseimbangan konsumen beralih dari titik P ke titik Q, tetapi konsumsi produk T berkurang.
Pada tingkat bawah kebutuhan makan dan rumah
adalah 2 hal yang paling dasa dan penting, yaitu:
1. Jika terjadi penurunan pendapatan
,permintaan rumah akan meningkat dari R satu
menjadi R dua ,konsumsi akan makan yang
mungkin adalah antara daerah U-W.Dimisalkan
dititik W. jadi konsumsi makan akan menurun .
maka makan haruslah produk normal (gambar
3.9)
2. Jika makan adalah produk normal, maka
ketika terjadi pendapatan, permintaan untuk
makan akan turun. Keseimbangan konsumen
setelah penurunan pendapatan haruslah
terletak antara U-W. Dalam hal ini terdapat
dua kemungkinan. Jika keseimbangan berada
di titik W, berarti rumah adalah produk
normal .tetapi jika keseimbangan konsumen
berada dititik X, maka rumah adalah produk
inferior (gambar 3.10)

Anda mungkin juga menyukai