Budget line Teori konsumsi: •Alokasi pendapatan yang terbatas untuk berbagai barang dan jasa (Allocation o Limited income among available goods and services). Jadi teori konsumsi selalu mendasarkan pada perilaku orang dalam memaks. Kepuasan dengan kendala pendapatan. •Pendapatan = Y = 20, harga barang: P1 = 2 dan P2 = 1. •Ada berbagai kemungkinan kombinasi barang Q1 dan Q2 yang dapat dibeli sbb Q1 Q2 20 0 20 1 18 Budget line = budget constraint = kendala anggaran 2 16 berbagai kombinasi dua komoditi yang 3 14 dapat dibeli konsumen. 4 12 P1Q1 + P2Q2 = Yo 5 10 Q2 = Yo/P2 – P1/P2 . Q1 6 8 Slope Budget Line = - P1/P2 7 6 Budget space = Yo ≥ P1Q1 + P2Q2 8 4 9 2 10 0 0 10 Q1 KONSUMER EQUILIBRIUM A consumer is in equilibrium when, given his income and price constraints he Maximizes the total utility or satisfaction from his expenditure.
•Jika pendapatan naik, maka konsumsi naik disebut barang normal
ELASTISITAS PENDAPATAN DARI PERMINTAAN (INCOME ELASTICITY
OF DEMAND). ; Perbandingan relatif antara perubahan konsumsi (atau jumlah yan Diminta) dengan perubahan pendapatan. Atau perbandingan persentase perubahan jumlahBarang yang diminta dengan persentase perubahan pendapatan. Ę= Δq/q… …. Contoh: Pendapatan naik dari 8000 menjadi 12000 (dari Y1 ke Y2) Jumlah konsumsi naik dari 5 menjadi 10 (dari q1 ke q2). Maka E = 10-5/12.000-8000 x 12.000+8000/10+5 = 5/4000 x 20000/15 = 2.5 Elastisitas ini disebut elastisitas busur (arc elasticity) atau elastisitas ata-rata jika fungsiKontinyu kita dapat mencari elastisitas titik (point elastisity).
Menurut response terhadap perubahan pendapatan barang dapat dib
menjadi 4 macam: 1. Barang normal E > 0 2. Barang kebutuhan pokok 0 < E < 1 3. Barang inferior E < 0 4. Barang mewah (superior) E > 1 Pengaruh Perubahan Harga Pada Konsumsi Hubungan antara harga dengan jumlah barang yang diminta (dikonsumsi) dapat digambarkan dengan kurva permintaan (demand). •Permintaan (demand): jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat harga. •Hukum permintaan (the law of demand): Jika harga naik, maka jumlah barang yang diminta turun dan sebaliknya. Pengukuran respon jumlah barang yang diminta (dikonsumsi) ghh terhadap harga dengan elastisitas harga dari permintaan. Elastisitas harga dari permintaan (Price elasticity of demand): •Perbandingan perubahan relatif antara jumlah barang yang diminta dengan harga. •Perbandingan antara persentase perubahan jumlah barang yang diminta dengan Persentase perubahan harga. Rumus: Contoh: Jika harga naik dari 6 ke 7, jumlah barang diminta turun dari 2000 Menjadi 1000. Maka elastisitasnya adalah: E = dq/dp x p/q = q2-q1/p2-p1 x ½(p2+p1)/1/2(q2+q1) = q2-q1/p2-p1 x p2+p1/q2+q1 E = 1000-2000/7-6 x 7+6/1000+2000 = - 1000/1 x 13/3000 = - 13/3 = -4.33 ontoh: q е 0 E < -1 permintaan elastis 1000 -15 E > -1 in-elastis 2000 -4.33 E = -1 elastis unitary 3000 -2.20 (unitary elastisity). 4000 -1.29 E= 0-1000/8-7 X 8+7/0+1000 = -15 5000 -0.78 E = 1000-2000/7-6 X 7+6/!000+2000 = -4.33 dst 2 6000 -0.45 7000 -0.23 8000 -0.07 Q adi jika demand linier: sebelah kiri titik tengah permintaan elastis ebelah kanan titik tengah permintaan in-elastis, dan pada titim tengah elastis unit tau unitary elasticity.
Giffen Paradox : Gejala yang berlawanan dengan hukum permintaan, jika
harga naik maka jumlah barang yang diminta naik, dan sebaliknya arang demikian disebut barang giffen (Giffen Goods).
arang normal : -Barang mewah
- Barang kebutuhan pokok Elastisitas Silang (Cross Elasticity): Elastisitas harga silang dari Permintaan (Cross Price Elasticity of Demand). Yaitu perbandingan Perubahan relatif antara jumlah suatu barang yang diminta dan harga barang lain. E21 = dq2/q2: dp1/p1 = dq2/dp1 x p1/q2. Contoh: q2 p1 200 40 150 30 Maka E21 = 150-200/30-40 x 30+40/150+200 = -50/-10 x 70/350=1
Giffen Paradoks = Gejala yang berlawanan dengan hukum
Permintaan, harga naik jumlah barang yang diminta naik dan Sebaliknya (disebut barang giffen). Jika E > 1, berarti barang mewah.
Teori Kesejahteraan (Aplikasi Teori Utility pada Indeks Harga) Theory of Revealed Preference