Anda di halaman 1dari 13

Nama : Ulfa Hardyanti Setyaningrum

Kelas : Akuntansi A Sore

Nim : 16322015

Tugas Pancasila

1. Menurut anda apa yang membedakan antara aksi 212 dan 412?
Aksi 212 terjadi karena panggilan hati (agama) sedangkan, aksi 412 terjadi karena
panggilan duniawai (politik).

2. Apa pendapat anda (setuju atau tidak setuju ) dengan aksi diatas ?
Saya setuju dengan aksi 212 atau aksi super damai, aksi bela al quran jilid 111 yang
terjadi pada tanggal 2 bulan 12 kemarin yang diikuti oleh 7 juta orang menuntut
keadilan dari pemerintah atas tindakan penistaan agama yang dilakukan gubernur non
aktif jakarta bapak basuki tjahya purnama karena hal tersebut bisa memecah belah
persaudaraan antar agama.

Saya kurang setuju dengan aksi 412 atau aksi parade kita indonesia yang terjadi
setelah aksi 212 yang banyak orang berfikir bahwa itu aksi tandingan aksi 212.

3. Menurut anda mengapa aksi 212 dan 412 itu terjadi?


Itu semua terjadi karena lembeknya pemerintahan.
ELASTISITAS
Untuk mengukur besar kecilnya perubahan jumlah yang diminta
(ditawarkan) oleh konsumen terhadap suatu barang ditentukan
oleh besarnya koefisien elastisitas. Ada 3 macam elastisitas
yang sering digunakan untuk mengetahui tingkat perubahan
jumlah yang diminta, yaitu : elastisitas harga, elastisitas
pendapatan dan elastisitas silang.
A. Elastisitas Harga
Koefisien elastisitas harga adalah perbandingan antara
perbedaan relative dari jumlah barang yang diminta /
ditawarkan dengan perubahan relative harganya.
Secara sistematis :
x
Eharga = x ATAU Eharga = x . P
x . P
P X P
P x
P
Dimana : x = variable kuantitas
P = variable harga
Elastisitas harga dapat digunakan untuk mengukur derajat
kepekaan perubahan jumlah barang yang diminta /ditawarkan
apabila harganya berubah.
1) Eh > 1 : Suatu barang yang mempunyai elastisitas harga lebih
besar dari satu sifat ELASTIS.
2) Eh < 1 : Suatu barang yang mempunyai elastisitas harga lebih
keci l dari satu sifat IN ELASTIS
3) Eh = 1 : Suatu barang yang mempunyai elastisitas harga sama
dengan satu sifat UNITER ELASTICITY (UNITARY
ELASTICITY).
Contoh :
1. Bila harga dari suatu barang naik dari Rp. 100,- menjadi Rp.
150,- maka jumlah yang diminta turun dari 400 unit menjadi
300 unit. Carilah besarnya koefisien elastisitas harganya.
Jawab :
P1 = Rp. 100,- x1 = 400 unit
P2 = Rp. 150,- x2 = 300 unit
P = Rp. 150 Rp. 100 = Rp 50 x = 300 400 =
-100
x P1
Eharga = .
P x1
Eh = -100 . 100 = -0,5
50 400
Eh < 0 maka sifatnya in elastic.
Keterangan :
Dari contoh diatas tanda negative dapat diabaikan. Tanda
negative hanya menunjukkan bahwa hubungan antara
perubahan harga dengan perubahan jumlah yang diminta
berbanding terbalik. Elastisitas harga = 0,5 artinya apabila
harga naik sebesar 1% maka jumlah yang diminta turun
sebesar 0,5%.
Grafik:
P
150
100 Demand
300400 x
2. Fungsi permintaan suatu barang tertentu adalah p = 10 2x
dimana p adalah variable harga dan x adalah variable jumlah /
kuantitas. Carilah besarnya elastisitas permintaan akan barang
ini pada harga 5.
Jawab :
P = 10 2x bila p = 5 dan x = 2,5 maka dx = - 1
5 = 10 2x dp 2
5 10 = -2x Besarnya elastisitas permintaan akan
barang ini adalah :
-5 = -2x E harga = P . dx = 5 . -1 = -5 = -1
X = -5 / -2 x dp 2,5 2 5
X = 2,5
Karena hasil perhitungan Eh = -1 (Eh < 0) maka sifatnya in
elastic.
3. Bila diketahui fungsi permintaan dan penawaran suatu barang
adalah D = p = 20 -2x 2 dan S = 8 + 2x. Carilah besarnya
elastisitas permintaan dan penawaran barang ini pada titik
keseimbangan pasar!.
Jawab :
Keseimbangan pasar diperoleh pada saat fungsi permintaan
sama dengan fungsi penawaran yaitu :
D=S
20 - 2x 2 = 8 + 2x
20 - 2x 2 - 8 - 2x = 0
-2x 2 - 2x + 12 = 0 di sederhanakan dengan membagi -2
x2 + x 6 = 0 difaktorialkan
(x - 2)(x + 3) =0
x 1 = 2 dan x 2 = -3 (tidak dipakai)
Kalau x = 2 maka P = 20 -2x 2 = 20 2(2) 2 = 20 8 = 12
Jadi titik keseimbangan pasar (2;12)
Elastisitas permintaan pada titik keseimbangan (2;12) adalah =
Dari fungsi Permintaan maka dx = -4x dx = - 1
dp dp 4x
Eharga = P . dx = 12 . 1 = -12 = -0,75
x dp 2 4(2) 16
(Tanda negative dapat diabaikan. Tanda negative hanya
menunjukkan bahwa hubungan antara perubahan harga dengan
perubahan jumlah yang diminta berbanding terbalik).
Karena hasilnya Eh = -0,75 (Eh < 0) maka sifatnya in elastic.
Dari fungsi Penawaran maka dx = 2 dx = 1
dp dp 2
Eharga = P . dx = 12 . 1 = 12 = 3
x dp 224
Karena hasilnya Eh = 3 (Eh > 0) maka sifatnya elastic.
B. Elastisitas Pendapatan
v Elastisitas pendapatan adalah : pengukuran tentang derajat
kepekaan relative dari jumlah barang yang diminta sebagai
akibat dari adanya perubahan pendapatan. Besarnya derajat
kepekaan dari hubungan tersebut ditunjukkan oleh koefisien
elastisitas pendapatan.
v Koefisien elastisitas pendapatan adalah perbandingan antara
perubahan relative dari jumlah barang yang diminta dengan
perubahan relative pendapatannya.
Secara sistematis :
x
E income = x ATAU E income = x .
y
y y x
y
Dimana : x = variable kuantitas
y = variable pendapatan / income
v Elastisitas pendapatan dapat digunakan untuk mengetahui jenis
dari suatu barang. Apabila koefisien elastisitas pendapatan
barang a lebih besar dari satu (Eincome > 1 ) maka barang
tersebut termasuk barang mewah. Sedangkan apabila
pendapatan barang a positif tapi lebih kecil dari satu (Eincome
+ < 1 ) maka barang a tersebut barang kebutuhan pokok . Dan
apabila koefisien elastisitas pendapatan negative (Eincome <
0 ) maka barang a termasuk barang inferior .
Contoh :
1. Pendapatan masyarakat disuatu daerah pada suatu waktu
adalah sebesar Rp. 400.000.000,- dan jumlah yang diminta
akan barang A sebesar 200.000 unit. Pada saat berikutnya
pendapatan masyarakat itu meningkat menjadi Rp.
500.000.000,- dengan jumlah yang diminta akan barang adalah
sebesar 400.000 unit.
Carilah besarnya elastisitas pendapatannya!.
Jawab :
Y1 = Rp. 400.000.000 x1 = 200.000
unit
Y2 = Rp. 500.000.000 x2 = 400.000
unit
y = Rp. 500.000.000 Rp. 400.000.000 x =
400.000 unit 200.000 unit
= Rp. 100.000.000 = 200.000
unit
E income = x . y = 200.000 . 400.000.000
=4
y x 100.000
200.000.000
Karena hasil Eincome = 4 (Eincome > 1) maka barang
tersebut termasuk barang mewah.
2. Pola hubungan fungsional antara tingkat pendapatan
masyarakat dengan jumlah yang diminta akan suatu barang
pada suatu daerah tertentu adalah y = 2x 2 + 2, dimana x
adalah jumlah atau kuantitas barang itu dalam ribuan unit dan
y adalah besarnya pendapatan (income) masyarakat tersebut
dalam jutaan rupiah. Carilah besarnya elastisitas pendapatan
terhadap permintaan barang tersebut pada tingkat pendapatan
sebesar 10 juta rupiah.
Jawab :
Y = 2x 2 + 2 Jadi bila y = 10 maka x = 2
10 = 2x 2 + 2 Y = 2x 2 + 2
10 2 = 2x 2 dy = 4x
8 = 2x 2 dx
x 2 = 8/2 = 4 dy = 1
x = 4 = 2 dx 4x
Eincome = y . dy = 10 . 1 = 10 . 1 = 10 = 0,625
x dx 2 4x 2 4.2
16
Karena hasil Eincome = 0,625 (Eincome < 1 tapi hasilnya
positif) maka barang tersebut termasuk barang kebutuhan
pokok.
C. Elastisitas Silang
v Elastisitas silang adalah pengukuran tentang derajat kepekaan
relative dari jumlah barang yang diminta sebagai akibat dari
adanya perubahan tingkat harga barang lain yang berhubungan
dengan barang tersebut.
v Besarnya kepekaan dari hubungan tersebut ditunjukkan oleh
koefisien elastisitas silangnya.
v Koefisien elastisitas silang adalah perbandingan antara
perubahan relative dari jumlah barang yang diminta sebagai
akibat dari adanya perubahan relative dari harga barang lain
yang berhubungan dengan barang tersebut.
Secara sistematis :
x 1
E silang = x 1 ATAU E silang = x 1 .
P2
P 2 P 2
x1
P2
Dimana : x = kuantitas barang pertama
P = harga barang kedua
v Koefisien silang dapat digunakan untuk mengetahui hubungan
dari kedua barang.
1) Apabila koefisien elastisitas silang lebih besar dari nol (E>0 ),
maka kedua barang tersebut mempunyai hubungan substitusi.
2) Bila elastisitas silang lebih kecil dari nol ( E<0 ) maka barang
tersebut memiliki hubungan komplementer.
3) Jika elastisitas silang sama dengan nol (E = 0) maka kedua
barang tersebut tidak memiliki hubungan sama sekali.
Contoh :
Harga gula pada suatu ketika adalah Rp. 1.500,- per
kilogramnya, dan kemudian naik menjadi Rp. 2.000,-
perkilogramnya. Akibatnya permintaan kopi menjadi turun dari
100 unit menjadi 50 unit. Carilah besarnya koefisien elastisitas
silang antara gula dan kopi, dan apa hubungan antara gula dan
kopi.
Jawab :
Gula Kopi
P0 = Rp. 1.500/kg x0 = 100 unit
P1 = Rp. 2.000/kg x1 = 50 unit
P = Rp. 2.000 Rp. 1.500 = Rp. 500 x = 50 unit
100unit = - 50 unit.
Elastisitas gula-kopi = xkopi . Pgula = -50 . 1.500 = - 1,5
Pgula xkopi 500 100
Jadi, koefisien elastisitas silang antara gula dan kopi = -1,5 (E
< 0) maka hubungan antara gula dan kopi adalah
komplementer.
BIAYA (COST)
v Pengertian Biaya adalah pengorbanan atau pengeluaran yang
tidak dapat dihindarkan untuk menghasilkan / memprodusir
dan atau memasarkannya.
v Biaya total (Total Cost / TC) adalah sejumlah biaya yang
dibutuhkan untuk memprodusir dan atau memasarkan
sejumlah barang atau jasa.
Jika x merupakan jumlah / kuantitas dari barang / jasa yang
diprodusir atau dipasarkan, dan TC merupakan biaya total
(Total Cost), maka pola fungsional antara variable biaya total
dan kuantitas adalah :
Dalam hal ini besar kecilnya biaya total ditentukan oleh besar
kecilnya kuantitas / jumlah yang diprodusir (Sofyan Assauri
halm. 266).
v Biaya rata rata (Average Cost / AC) adalah biaya per unit yang
dibutuhkan untuk memprodusir suatu barang / jasa pada
tingkat produksi tertentu.
Biaya rata rata ini kemungkinan berbeda beda besarnya
pada berbagai tingkat produksi. Tingkat produksi yang
mempunyai rata rata yang terendah disebut tingkat produksi
optimal. Besarnya biaya rata rata dapat diperoleh dari hasil
bagi biaya total dengan jumlah / kuantitas yang diprodusir.
Bila AC adalah biaya rata rata, maka :
v Biaya marjinal (Marginal Cost / MC) adalah besarnya
pertambahan biaya total yang dibutuhkan akibat pertambahan
hasil produksi satu unit pada suatu tingkat produksi tertentu.
Besarnya biaya marjinal berbeda beda pada berbagai tingkat
produksi, tergantung dari bentuk fungsi atau kurve biaya
totalnya.
Besarnya biaya marjinal dapat diperoleh dari hasil bagi
pertambahan biaya total dengan pertambahan jumlah /
kuantitas yang diprodusir.
Bila MC atau TC adalah biaya marginal dan TC merupakan
pertambahan biaya total serta x merupakan pertambahan
jumlah / kuantitas yang diprodusir, maka :
Biaya marjinal merupakan derivative dari fungsi biaya total.
Dalam pembahasan biaya total dan biaya rata rata perlu
diperhatikan bahwa variable kuantitas tidak mungkin negative,
jadi harus lebih besar atau sama dengan nol, sehingga :
Pola hubungan variable biaya total dengan variable hasil
produksi dapat berbentuk garis lurus yaitu fungsi linier, dan
dapat berbentuk garis tidak lurus yaitu fungsi non linear, antara
lain fungsi kuadrat dan fungsi pangkat tiga (Sofyan Assauri hal.
267)
v TABEL FUNGSI CURVA BIAYA TOTAL GARIS LURUS, KUADRAT
DAN PANGKAT TIGA
Jenis Biaya Fungsi Linear
TC = ax + b
Fungsi Kuadrat
TC = Ax 2 + Bx + C
Fungsi Matematika
TC = Ax 2 + Bx2 + Cx + D
TC = biaya total
a = koefisien
x = var.bebas
b = konstanta
TC = biaya total
A,B = koefisien
x = var.bebas
C = konstanta
TC = biaya total
A,B,C = koefisien
x = var.bebas
D = konstanta
Biaya Total (TC) TC = ax + b TC = ax2 + bx + c TC = ax2 + bx 2 + cx + d
Biaya Rata
Rata (AV)
AC = ax + b
x
AC = a + b
x
AC = ax2 + bx + c
x
AC = ax b + c
x
AC = ax2 + bx2 + cx + d
x
AC = ax + b + c
x
Biaya Marjinal
(MC) atau (TC)
MC atau TC = a MC atau TC = 2a +
b MC atau TC = 3ax 2 + 2bx
+c
Grafik TC, AC, MC
TC
AC
MC
x
TC, AC, MC
TC MC
AC
x
TC, AC, MC
TC TC 1
MC
AC
x
CONTOH :
1. Bila diketahui fungsi biaya total suatu barang adalah TC =
4x + 6 dimana TC merupakan variable biaya total dan x
merupakan variable kuantitas. Carilah fungsi biaya rata rata
dan biaya marginalnya serta gambarkan grafik fungsinya atau
curvenya!
JAWAB :
TC = 4x + 6
AC = 4 + 6
X
MC / TC = 4
Grafik
TC, AC, MC
TC
6
AC
4 MC
x
2. Jika diketahui fungsi biaya total dari suatu barang tertentu
adalah TC = X 2 x + 9/4 , dimana TC merupakan
variable biaya total dan x merupakan kuantitas. Carilah fungsi
biaya rata rata dan biaya marjinalnya serta gambarkan grafik
fungsinya atau curvenya!
JAWAB :
TC = X 2 x + 9/4
AC = X 2 x + 9/4
x
= X + 9/4 x
MC = TC = 2. x -
TC = x - atau kalau disederhanakan TC = (x -
1)
TC =
Grafik
TC, AC, MC
TC MC
2 AC
1X
Biaya total minimum :
TC = 0 1/2 x = 0
x=
x = = 1, maka titik pada x = 1 dan TC = 2
adalah titik minimum.

Mencari besarnya TC yang merupakan titik minimum dengan


memasukkan fungsi awal TC dengan mengganti x = 1 :
TC = X 2 x + 9/4
TC = (1) 2 (1) + 9/4
TC = 0,25 0,5 + 2,25
TC = 2
3. Bila diketahui fungsi biaya total dari suatu barang tertentu
adalah TC = x3 3x 2 + 15x + 27 dimana TC merupakan
variable biaya total dan x merupakan variable kuantitas.
Carilah fungsi biaya rata rata dan biaya marginalnya serta
gambarkan grafik fungsinya atau curvenya!.
JAWAB :
TC = x 3 3x 2 + 15x + 27
AC = x 3 3x 2 + 15x + 27
X
AC = x 2 3x + 15 + 27
X
MC atau TC TC = x 3 3x 2 + 15x + 27
TC = 3x 2 - 6x + 15
Untuk menggambar grafik fungsi atau curve biaya total (TC) ,
biaya rata rata (AC) dan biaya marginal (MC) tersebut
digunakan bantuan table dengan memasukkan rumusnya :
X TC AC MC TC 1
0 27 15 28
1 40 40 12 40
2 53 26 15 52
3 72 24 24 64
4 103 25 3/4 39 76
5 152 30 2/5 60 88
6 225 37 87 100
Grafik
TC, AC, MC
70
60 TC TC1
50 MC
40
30
AC
20
10
1 234 5 6
Dari gambar di atas terlihat titik belok (inflection point ) dari
curve biaya totalnya pada x = 1, TC = 40
Jika 0 < x < 1 curvenya cekung ke bawah dan bila x > 1
curvenya cekung ke atas.
Slope dari curve biaya total pada x = 1 adalah :
TC (1) = 12 atau MC = 3x 2 - 6x + 15
MC = 3 (1) 2 6(1) + 15
MC = 12
Persamaan garis tangent perbelokan diperoleh sebagai berikut :
Bentuk persamaan TC 1 = 12 x + b karena garis ini melalui titik
(1;40) maka
40 = 12(1) + b 40 = 12 + b 40 12 = b b = 28
Jadi garisnya adalah TC 1 = 12x + 28 adalah suatu pendekatan
yang baik untuk fungsi biaya total pada interval 0 x 2
(Sofyan Assauri hal.272).
HASIL PENERIMAAN PENJUALAN (REVENUE)
Untuk memperhitungkan keuntungan (laba) yang diperoleh
suatu perusahaan, kita perlu menghitung besarnya penerimaan
penjualan ( revenue) dari produk yang diprodusir. Kita harus
mempertimbangkan dan melihat hasil penerimaan dari : Total
Penjualan (Total Revenue / TR), Penjualan Rata Rata (Average
Revenue / AR) dan Penjualan Marjinal (Marginal Revenue / MR).
1. Total Revenue (TR)
Total Revenue (TR) adalah besarnya hasil penerimaan total
yang diterima oleh perusahaan / produsen dari penjualan
sejumlah produk yang diproduksinya.
Besarnya hasil penerimaan total (Total Revenue ) merupakan
hasil perkalian antara jumlah / kuantitas produk dengan harga
yang terjadi karena adanya permintaan ( Demand ). Atau TR
merupakan hasil penerimaan dari penjualan produk dalam
jumlah tersebut.
Formula hasil penerimaan total :
2. Average Revenue (AR)
Penerimaan rata rata (average revenue ) adalah hasil
penerimaan per unit yang diperoleh dari penjualan suatu
barang / jasa pada jumlah / kuantitas tertentu.
Average Revenue ini kemungkinan berbeda beda besarnya
pada berbagai tingkat kuantitas tergantung bentuk fungsi atau
curva total revenuenya.
Fungsi average revenue diperoleh dari total revenue dibagi
jumlah / kuantitas yang dijual (x) adalah merupakan fungsi
permintaan yaitu :
Dimana p merupakan harga permintaan dari barang tersebut.
3. Marginal Revenue (MR)
Penerimaan Marginal ( marginal revenue ) adalah besarnya
besarnya hasil pertambahan penerimaan (revenue ) yang
diperoleh akibat pertambahan penjualan suatu barang / jasa
satu unit pada suatu tingkat jumlah / kuantitas tertentu.
Besarnya Marginal Revenue ini kemungkinan berbeda beda
besarnya pada berbagai tingkat kuantitas tergantung bentuk
fungsi atau curva total revenuenya. Besarnya marginal revenue
dapat diperoleh dari hasil bagi pertambahan total revenue
dengan pertambahan jumlah / kuantitas yang dijual. Bila TR
adalah marginal revenue dan TR merupakan pertambahan
total revenue serta x merupakan pertambahan jumlah /
kuantitas yang dijual, maka :
Didalam pembahasan total revenue dan average revenue perlu
diperhatikan bahwa variable total revenue (TR), average
revenue (AR) dan variable kuantitas tidak mungkin negative,
jadi TR 0, AR 0 dan x 0.
CONTOH :
1. Jika diketahui fungsi permintaan suatu barang adalah : p = 12
x2 , maka carilah besarnya TR, AR dan MR serta gambar
grafiknya.
Jawab :
D = p = 12 x 2
TR = p.x
TR = (12 x 2 ).x
TR = 12x x3
AR = TR = 12x - x 3 = 12 x2
Xx
MR = TR
MR = TR = 12x x3
MR = TR = 12 3x 2
Untuk menggambarkan grafiknya diperlukan table berikut :
X AR = p = 12 x2 TR = 12x x 3 MR = TR = 12 3x 2
0 12 0 12
1 11 11 9
2 8 16 (max) 0
3 3 9 -15, dst
Grafik :
16 Titik Maksimal ada
pada x = 2
14 TR
12
10
8
6
4
2 AR = p
MR
x
123
ANALISIS KEUNTUNGAN MAKSIMUM PADA PASAR
PERSAINGAN MURNI DAN MONOPOLI
1. Keuntungan Maksimum Pada Pasar Persaingan Murni
a. Suatu pasar dikatakan sebagai pasar persaingan murni
apabila mempunyai cirri cirri sebagai berikut:
Penjualnya banyak
Barang yang dijual bersifat homogeny
Barang yang dijual oleh seorang penjual merupakan bagian kecil
dari seluruh barang yang ada dipasar.
b. Curve permintaan pasar persaingan murni adalah mendatar
(horizontal). Secara grafik fungsi permintaan, fungsi biaya rata
rata (average cost) dan fungsi biaya marginal (marginal
cost) dapat dilihat sebagai berikut :
MC AC Demand = p = AR = MR
p A B
x0 x1 x
c. Bila p adalah harga dan x adalah kuantitas hasil (output),
maka p adalah tetap tertentu (sebesar konstanta) pada pasar
persaingan murni. Jadi p = c dimana c = konstanta, maka :
Sehingga dalam gambar terlihat curve permintaan bertindih
dengan curve marginal revenue dan average revenue atau TR
= P = AR.
d. Bila TC adalah biaya total (total cost) maka besarnya laba /
keuntungan (profit) yaitu : =TR TC dimana TR = f(x) dan TC
= g(x). Laba maksimum (keuntungan maksimum) diperoleh
bila :
1). = d = 0
dx
= d = dTR dTC = 0 ATAU = TR TC = 0
dx dx dx
Ini berarti MR MC = 0 atau MR = MC jadi TR = TC
2). = d2 < 0
dx 2
= d = dTR dTC < 0 ATAU = TR TC < 0 atau
TR < TC
dx dx dx
SOAL :
Apabila diketahui fungsi permintaan adalah p = 10 dan biaya
rata rata dari barang adalah AC = x2 - 6x + 12.
Maka carilah besarnya kuantitas yang memberikan laba
maksimum dan berapa besarnya laba maksimum tersebut.
Gambar juga grafiknya!.
2. Keuntungan Maksimum Pada Pasar Persaingan Monopoli
a. Yang dimaksud dengan pasar monopoli adalah suatu pasar
yang mempunyai ciri ciri sebagai berikut :
Hanya terdapat satu penjual
Tidak ada penjual lain yang dapat menjual output pengganti bagi
output yang dijual monopolis tersebut
Ada halangan, baik bersifat alami maupun buatan, bagi
perusahaan lain memasuki pasar tersebut.
Seorang monopolis dapat menentukan harga jual dipasar produk
yang dihasilkannya sesuai dengan tingkat keuntungan yang
diharapkan.
### jika menginginkan jumlah output yang terjual lebih banyak,
maka ia harus menurunkan harga jualnya.
### jika menginginkan harga jualnya tinggi, maka jumlah
output yang terjual lebih sedikit.
Kurve permintaan pasar bagi produk seorang monopolis
mempunyai kemiringan negative seperti berikut :
p
AR
MR D x
b. Seorang monopolis yang rasional akan selalu menghasilkan
output dan kemudian menjualnya pada tingkat optimal. Artinya
pada tingkat output yang akan mendatangkan laba maksimum
atau rugi minimum bagi seorang monopolis adalah apabila
terpenuhi syarat sebagai berikut :
1). = 0
= TR TC
TR = TC
Atau laba maksimum dapat diperoleh bila MR = MC
2). < 0
= TR TC < 0
TR = TC
SOAL
Bila diketahui fungsi permintaan adalah x = 14 p, dan fungsi
biaya rata rata adalah 2x 16 + 35 ,
X
Carilah besarnya kuantitas yang memberikan laba maksimum
dan berapa besarnya laba maksimum serta gambarkan
grafiknya!.
By Martono
Sumber : Dosen Pengampu

Anda mungkin juga menyukai