Anda di halaman 1dari 13

Ahmad Yousuf Kurniawan

• Permintaan dan Elastisitas Permintaan


• Penawaran dan Elastisitas Penawaran

Permintaan
Permintaan adalah jumlah dari suatu
barang yang ingin dibeli oleh konsumen
pada berbagai tingkat harga selama
periode waktu tertentu.
Beberapa faktor yang mempengaruhi
permintaan, yaitu :
Harga barang itu sendiri
Tingkat pendapatan rata-rata konsumen
Harga barang lain yang terkait (substitusi dan
komplemen)
Jumlah penduduk
Selera konsumen
Harapan-harapan
2

Hukum permintaan (The Law of Demand)


menyatakan bahwa antara harga dan
jumlah barang yang diminta terdapat
hubungan yang terbalik.
Artinya semakin tinggi harga suatu
barang, maka semakin sedikit jumlah
barang tersebut dibeli konsumen.
Hukum ini berlaku dalam keadaan ceteris
paribus, artinya faktor lainnya selain
harga barang dianggap tetap.

1
Macam2 permintaan:
Permintaan Individu (Individual Demand)
Permintaan agregat/pasar (Market
Demand).

Elastisitas Permintaan (Demand Elasticity)


Elastisitas permintaan adalah ukuran
kepekaan perubahan jumlah barang yang
diminta sebagai akibat dari adanya
perubahan faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan, terutama
faktor harga barang tersebut, pendapatan
konsumen dan harga barang lain.

Ada tiga (3) macam elastisitas permintaan


Elastisitas Harga Permintaan (Price
Elasticity of Demand), yaitu ukuran kepekaan
perubahan jumlah barang yang diminta sebagai
akibat adanya perubahan harga barang
tersebut.
Elastisitas Pendapatan Permintaan
(Income Elasticity of Demand), yaitu ukuran
kepekaan perubahan jumlah barang yang
diminta sebagai akibat dari adanya perubahan
pendapatan konsumen.
Elastisitas Silang Permintaan (Cross
Elasticity of Demand), yaitu ukuran kepekaan
perubahan jumlah barang x yang diminta
sebagai akibat dari adanya perubahan harga
barang y.
6

2
Secara matematis ketiga elastisitas
diatas ditulis sbb. :
Ed = % ∆ jumlah barang yang diminta
% ∆ harganya

Ei = % ∆ jumlah barang yang diminta


% ∆ pendapatan konsumen

Exy = % ∆ jumlah barang X yang diminta


% ∆ harga barang Y

Ada dua (2) cara perhitungan elastisitas:


1. Elastisitas Titik 2. Elastisitas Busur
(Point Elasticity) (Arc Elasticity)

Dimana pada Ed (Elastisitas Harga Permintaan) :


∆Q = (Q2-Q1), dan ∆P = (P2-P1)
Q1 = jumlah barang yang diminta mula-mula pada harga P1
Q2 = jumlah barang yang diminta pada harga baru P2
P1 = harga mula-mula / awal
P2 = harga baru

Dimana pada Ei (Elastisitas Pendapatan Permintaan) :


∆Q = (Q2-Q1), dan ∆I = (I2-I1)
Q1 = jumlah barang yang diminta mula-mula pada pendapatan I1
Q2 = jumlah barang yang diminta pada pandapatan baru I2
I1 = pendapatan mula-mula / awal
I2 = pendapatan baru

Dimana pada Exy (Elastisitas Silang Permintaan)


∆Qx = (Qx2-Qx1), dan ∆Py = (Py2-Py1)
Qx1 = jumlah barang x yang diminta mula-mula pada harga Py1
Qx2 = jumlah barang x yang diminta pada harga baru Py2
Py1 = harga barang y mula-mula / awal
Py2 = harga baru barang y
9

3
Cara Elastisitas Titik biasanya digunakan untuk mengukur perubahan
yang relatif sangat kecil pada permintaan. Cara ini jarang dipakai.
Cara Elastisitas Busur biasanya digunakan untuk mengukur
perubahan yang relatif besar pada permintaan. Cara ini yang paling
umum dipakai.

Tinggi rendahnya elastisitas permintaan suatu barang antara lain


ditentukan oleh :
Kegunaan dari barang tersebut. Semakin banyak gunanya semakin
elastis.
Ada-tidaknya barang substitusinya. Bila banyak barang substitusi,
semakin elastis.
Besarnya bagian pendapatan yang dibelanjakan untuk barang
tersebut. Semakin besar bagian pendapatan yang dikeluarkan untuk
barang tersebut, maka semakin elastis.
Sifat penggunaan barang tersebut, apakah barang kebutuhan pokok
atau sekunder / mewah. Bila barang mewah maka semakin elastis.
10

Elastisitas Harga Permintaan (Ed)

Koefisien Ed biasanya bernilai / bertanda negatif


(-). Tanda (-) menunjukkan berlakunya hukum
permintaan yang menyatakan adanya hubungan
yang terbalik antara jumlah barang yang diminta
dengan harganya. Jadi yang dilihat hanya nilai
mutlak.
Misalnya : Ed = (-)0,34, maka yang kita baca
nilai / koefisien Ed hanya 0,34.

11

Berdasarkan nilai koefisien Ed suatu barang dapat


ditentukan keadaan permintaan akan barang tersebut,
yaitu bila :
Ed < 1, artinya permintaan barang tersebut bersifat inelastis.
Misalnya Ed = 0,34, artinya bila harga barang tersebut naik
sebesar 1%, maka jumlah barang yang diminta akan turun /
berkurang sebesar 0,34%. Atau sebaliknya.
Ed = 1, artinya permintaan barang tersebut bersifat unitary
elastis. Dengan kata lain bila harga barang naik sebesar 1%,
maka jumlah barang yang diminta akan turun sebesar 1%.
Atau sebaliknya.
Ed > 1, artinya permintaan barang tersebut bersifat elastis.
Misalnya Ed = 1,20, artinya bila harga barang tersebut naik
sebesar 1%, maka jumlah barang yang diminta akan turun /
berkurang sebesar 1,20%. Atau sebaliknya.
Ed = 0, artinya permintaan barang tersebut bersifat inelastis
sempurna. Dengan kata lain seberapapun turun / naik harga
barang tersebut, maka jumlah barang yang diminta akan tetap
/ tidak berubah.
Ed = ~, artinya permintaan barang tersebut bersifat elastis
sempurna. Dengan kata lain harga yang sama saja terjadi
perubahan jumlah barang yang diminta secara besar-besaran.12

4
Kurva
Ed > 1 (elastis) • Ed < 1 (inelastis)

P1 P1
P2
P2

Q1 Q2 Q1 Q2

13

Ed = 1 (unitary elastis)

P1
P2

Q1 Q2

14

Ed = 0 (inelastis • Ed = ∞ (elastis
sempurna) sempurna
P P

Q Q

15

5
16

Contoh kasus
Diketahui apabila harga barang X Rp 500,
maka permintaan sebanyak 100 unit.
Turunnya harga barang X tersebut
menjadi Rp 400, menyebabkan naiknya
jumlah barang yang diminta menjadi 150
unit. Berapakan besarnya koefisien
elastisitas titik permintaan barang X
tersebut?

17

Jawab

150 100 50
100 100 0.5
2.5
400 500 100 0.2
500 500
Ed = - 2,5 (tanda minus hanya menunjukan arah
perubahan yang negatif yaitu sifat hubungan
antara harga dan kuantitas berlawanan arah)
Maka Ed = 2,5 > 1 yang berarti ELASTIS
18

6
Latihan soal :
Jumlah Indomie yang dibeli / diminta
mahasiswa di Simpang Empat Banjarbaru,
per-harinya akan meningkat dari 19
bungkus menjadi 24 bungkus bila harganya
turun dari Rp. 1.000 perbungkus menjadi
Rp. 500 perbungkus. Coba hitung Ed
dengan cara elastisitas titik dan elastisitas
busur serta interpretasikan koefisien Ed
tersebut.

19

Hubungan antara Ed, Harga (P) dan Total Penerimaan (TR)

Ed Harga (P) TR

1. In-elastis -Naik -Naik


-Turun -Turun
2. Elastis *Naik *Turun
*Turun *Naik
3. Unitary #Naik #Tetap
Elastis #Turun #Tetap

20

Elastisitas Pendapatan Permintaan (Ei)


Koefisien Ei biasanya bernilai / bertanda positif (+).
Tanda (+) menunjukkan adanya hubungan yang searah
antara jumlah barang yang diminta dengan pendapatan
konsumen.
Semakin tinggi pendapatan konsumen, maka semakin
meningkat pula jumlah barang yang diminta.

Contoh soal :
Jumlah susu Indomilk yang dibeli / diminta perminggunya di
Pasar Banjarbaru akan naik dari 1.000 kaleng menjadi 1.500
kaleng apabila pendapatan konsumen naik dari Rp. 50.000,-
per minggu menjadi Rp. 60.000,- per minggu. Coba hitung Ei
dengan cara elastisitas titik dan elastisitas busur serta
interpretasikan koefisien Ei tersebut.

21

7
Elastisitas Silang Permintaan (Exy)
Koefisien Exy bisa bernilai / bertanda positif (+)
atau negatif (-).
Tanda (+) menunjukkan bahwa antara barang x
dan barang y saling bersubstitusi / menggantikan.
Sedangkan tanda (-) menunjukkan bahwa antara
barang x dan barang y saling melengkapi /
berkomplementer.

Contoh soal :
Jumlah Indomie (x) yang dibeli / diminta mahasiswa
di Simpang Empat Banjarbaru per harinya akan
meningkat dari 40 bungkus menjadi 50 bungkus bila
harga beras (y) naik dari Rp. 1.000/lt menjadi Rp.
1.500/lt. Coba hitung Exy dengan cara elastisitas
titik dan elastisitas busur serta interpretasikan
koefisien Exy tersebut.
22

Elastisitas Produk-produk Hasil Pertanian


Permintaan sebagian besar produk-produk hasil usahatani
pada umumnya inelastis.
Masyarakat hanya mengkonsumsi secukupnya hasil-hasil
produk pertanian yang diperlukan untuk kebutuhan pokok
hidupnya. Bahkan jika harga produk-produk tersebut turun,
mereka umumnya tidak membeli dalam jumlah lebih
banyak secara signifikan.
Jika permintaan inelastis, maka penurunan harga produk
petani meskipun akan meningkatkan jumlah yang dapat
dijual, akan tetapi akan menurunkan pendapatan dan
keuntungan petani sebagai produsen.
Dengan demikian, permintaan yang inelastis erupakan
masalah serius yang dihadapi petani sebagai produsen.
23

PERMINTAAN YANG INELASTIS DAN PENDAPATAN PETANI.


Jika harga produk pertanian turun, maka meningkatnya
jumlah yang dijual tidak mengakibatkan peningkatan
pendapatan petani, meskipun jumlah yang dijual
meningkat, karena harganya turun.

24

8
Penawaran (Supply)
Penawaran adalah jumlah dari suatu barang
yang ingin dijual oleh produsen / pedagang /
pengusaha pada berbagai tingkat harga selama
periode waktu tertentu.

Beberapa faktor yang mempengaruhi


penawaran, yaitu :
Harga barang itu sendiri
Harga faktor produksi / biaya produksinya
Teknologi yang digunakan
Tujuan perusahaan

25

Hukum Penawaran (The Law of Supply)


menyatakan bahwa antara harga dan jumlah
barang yang ditawarkan terdapat hubungan
yang searah.
Artinya semakin tinggi harga suatu barang,
maka semakin banyak jumlah barang tersebut
ditawarkan. Hukum ini berlaku dalam keadaan
ceteris paribus (faktor lainnya selain harga
barang dianggap tetap).

Macam2 penawaran:
-Penawaran Individu (Individual Supply)
-Penawaran pasar (Market Supply).

26

Elastisitas Penawaran
(Supply Elasticity)

Elastisitas penawaran adalah ukuran kepekaan


perubahan jumlah barang yang ditawarkan sebagai
akibat dari adanya perubahan faktor-faktor yang
mempengaruhi penawaran, terutama faktor harga
barang tersebut.
Kalau elastisitas permintaan ada tiga (3) macam,
maka elastisitas penawaran hanya ada satu (1),
yaitu :
Elastisitas Harga Penawaran / Elastisitas
Penawaran (Price Elasticity of Supply / Supply
Elasticity), yaitu ukuran kepekaan perubahan
jumlah barang yang ditawarkan sebagai akibat
dari adanya perubahan harga barang tersebut.

27

9
Secara matematis:
Es =% ∆ jumlah barang yang ditawarkan
% ∆ harganya

Ada dua (2) cara perhitungan elastisitas:


Elastisitas Titik (Point Elasticity)

Elastisitas Busur (Arc Elasticity)

28

Dimana pada Es (Elastisitas Penawaran) :


∆Q = (Q2-Q1), dan ∆P = (P2-P1)
Q1 = jumlah barang yang ditawarkan mula-mula pada harga
P1
Q2 = jumlah barang yang ditawarkan pada harga baru P2
P1 = harga mula-mula / awal
P2 = harga baru

Cara elastisitas titik biasanya digunakan untuk mengukur


perubahan yang relatif / sangat kecil pada penawaran. Cara
ini jarang dipakai.
Cara elastisitas busur biasanya digunakan untuk mengukur
perubahan yang relatif besar pada penawaran. Cara ini yang
paling umum dipakai.
Koefisien Es biasanya bernilai / bertanda positif (+). Tanda
(+) menunjukkan berlakunya hukum penawaran yang
menyatakan adanya hubungan yang searah antara jumlah
barang yang ditawarkan dengan harganya.
29

Elastisitas Penawaran Barang ada lima (5) macam, yaitu :


Es < 1, artinya penawaran barang tersebut bersifat
inelastis. Misalnya Es = 0,34, artinya bila harga barang
tersebut naik sebesar 1%, maka jumlah barang yang
ditawarkan akan naik sebesar 0,34%. Atau sebaliknya.
Es = 1, artinya penawaran barang tersebut bersifat unitary
inelastis. Dengan kata lain bila harga barang naik sebesar
1%, maka jumlah barang yang ditawarkan akan naik
sebesar 1%. Atau sebaliknya.
Es > 1, artinya penawaran barang tersebut bersifat elastis.
Misalnya Es = 1,20, artinya bila harga barang tersebut naik
sebesar 1%, maka jumlah barang yang ditawarkan akan
naik sebesar 1,20%. Atau sebaliknya
Es = 0, artinya penawaran barang tersebut bersifat
inelastis sempurna. Dengan kata lain seberapapun turun /
naik harga barang tersebut, maka jumlah barang yang
ditawarkan akan tetap / tidak berubah.
Es = ~, artinya permintaan barang tersebut bersifat elastis
sempurna. Dengan kata lain pada tingkat harga yang sama
saja terjadi perubahan jumlah barang yang ditawarkan
30
secara besar-besaran.

10
Es > 1 (elastis) Es < 1 (in-elastis)

P2 P2
P1

P1

Q1 Q2 Q1 Q2

31

Es = 1 disebut unitary elastis

P2
P1

Q1 Q2

32

Es = 0 (inelastis Es = ∞ (elastis
sempurna) sempurna)
P P

Q Q

33

11
Contoh kasus
Naiknya harga barang X dari Rp 200
menjadi Rp 250, menyebabkan
bertambahnya jumlah barang yang
ditawarkan dari 150 unit menjadi 200
unit. Berapakah besarnya koefisien
elastistas busur harga penawarannya?

34

Jawab

200 150 50
150 200 350 0.14
1.28
250 200 50 0.11
200 250 450

Es = 1.28 elastis
Artinya, jika harga naik sebesar 1%, maka barang
yang ditawarkan akan naik sebesar 1.28% 35

Latihan soal :
Jumlah Indomie yang ditawarkan oleh
pedagang di Simpang Empat Banjarbaru per
harinya akan naik / meningkat dari 19
bungkus menjadi 24 bungkus bila harganya
naik dari Rp. 500 per bungkus menjadi Rp.
1.000 per bungkus. Coba hitung Es dengan
cara elastisitas titik dan elastisitas busur
serta interpretasikan koefisien Es tersebut.

36

12
• Anindita, R. 2003. Dasar-Dasar Pemasaran Pertanian. Jurusan Sosial
Ekonomi, Universitas Brawijaya, Malang.
• Bized. 2004. The Cobweb Theorem.
http://www.bized.co.uk/current/mind/2004_5/251004.ppt
• Dahl, D. C and J. W. Hammond. 1977. Market dan Price Analysis; The
Agricultural Industries. McGraw Hill Book Company, New York.
• Hanafiah dan Saefuddin. 1986. Tataniaga Hasil Perikanan. UI Press, Jakarta.
• Sujarwo. 2009. Permintaan, Penawaran, dan Harga.
http://lecture.brawijaya.ac.id/sujarwo/files/2009/03/mikro-bab-ii1.ppt
• Tomek, W. G. and K. L. Robinson. 1981. Agricultural Product Prices. Cornell
University Press, Itchaca and London.
• Wibowo, R. 2017. Pengantar Ilmu Ekonomi Pertanian. Universitas Jember.
https://docplayer.info/47624330-Permintaan-penawaran-dan-elastisitas-
produk-pertanian.html

13

Anda mungkin juga menyukai