Anda di halaman 1dari 15

BAB V

KONSEP ELASTISITAS (ELASTICITY CONCEPT)

TUJUAN
Diharapkan mahasiswa mampu menganalisis konsep elastisitas permintaan dan
elastisistas penawaran.

DESKRIPSI
Bab ini menjelaskan konsep elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran yang
merupakan ukuran dari perubahan permintaan dan penawaran yang terjadi dipasar
sebagai akibat perubahan harga sesuatu barang, harga barang lain atau pendapatan
konsumen.

A. PENDAHULUAN
Dalam analisis ekonomi, secara teori maupun praktek sehari- hari, adalah sangat
berguna untuk mengetahui responsif permintaan terhadap perubahan harga. Salah
satu karakteristik penting dari kurva atau permintaan pasar adalah derajat kepekaan
jumlah permintaan terhadap perubahan salah satu faktor yang mempengaruhinya.
Ukuran derajat kepekaan ini adalah elastisitas (Raharja, 2004).
Elastisitas adalah suatu konsep yang digunakan untuk mengukur kuantitas
permintaan dan kuantitas penawaran. Oleh karena itu dikembangkan satu
pengukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai di mana besarnya pengaruh
perubahan harga terhadap perubahan permintaan. Ukuran ini dinamakan elastisitas
permintaan. Sedangkan ukuran kuantitatif sebagai akibat perubahan harga terhadap
jumlah barang yang ditawarkan dinamakan elastisitas penawaran.
Kegunaan elastisitas sangat penting bagi usahawan/produsen untuk mengambil
kebijakan dalam menetapkan tingkat harga untuk barang yang diproduksinya karena
perubahan kuantitas permintaan dan kuantitas penawaran dapat diukur dengan suatu
konsep yaitu elastisitas.

B. ELASTISITAS PERMINTAAN (ELASTICITY OF DEMAND)


Elastisitas permintaan adalah derajat (dalam satuan angka) kepekaan dari
permintaan suatu barang terhadap perubahan harga barang yang dimaksud (Bangun,

57
2005). Elastisitas permintaan menunjukkan perubahan jumlah permintaan atas suatu
barang diakibatkan dari perubahan harga suatu barang tertentu. Elastisitas mengukur
perubahan relatif dalam jumlah unit barang yang dibeli sebagai akibat perubahan
salah satu faktor yang mempengaruhinya (cateris paribus).

1. Tingkat Elastisitas Permintaan


Secara teoritis, tingkat elastisitas permintaan yang berhubungan dengan hukum
permintaan seperti terlihat pada gambar 5.1 terdiri atas:
a. Elastis (Ed > 1), artinya bila harga naik/ turun sebesar 1% maka permintaan
akan turun/naik lebih dari 1%. Permintaan sangat peka terhadap perubahan
harga.
Kurvanya:
P

0 Q

b. Inelastis (Ed <1), artinya bila harga naik/ turun sebesar 1% maka permintaan
akan turun/naik kurang dari 1%. Permintaan tidak peka terhadap perubahan
harga.
Kurvanya:
P

D
0 Q

c. Elastis Uniter (Ed = 1), artinya bila harga naik/ turun sebesar 1% maka
permintaan akan turun/naik sebanyak 1%. Persentase perubahan jumlah yang
diminta sama dengan persentase perubahan harga.

58
Kurvanya:
P

D
0 Q

d. Inelastis Sempurna (Ed = 0), yaitu bila permintaan tidak tanggap terhadap
perubahan harga, berapapun harga di pasar,jumlah yang diminta tetap.
Kurvanya:
P
D

0 Q

e. Elastis Sempurna (Ed = ∞), yaitu bila konsumen sanggup membeli berapa saja
banyaknya jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu.
Kurvanya:
P

0 Q

2. Koefisien Elastisitas Permintaan


Koefisien elastisitas permintaan adalah suatu angka penunjuk yang
menggambarkan sampai berapa besarkah perubahan jumlah barang yang diminta
apabila dibandingka dengan perubahan harga. Ada tiga jenis elastisitas permintaan
yang akan dijelaskan sebagai berikut :
a) Elastisitas Permintaan Harga (Price Elasticity Of Demand)
Elastisitas permintaan harga lebih sering disebut dengan elastisitas permintaan
adalah perubahan jumlah yang diminta disebabkan oleh perubahan harga barang
tersebut sebesar 1%.

59
 Model umum
Rumus :
𝑃𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑌𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎
Ed =
𝑃𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐵𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑇𝑒𝑟𝑠𝑒𝑏𝑢𝑡

Q1 − Q
Q
Ed =
P1 − P
P
Contoh:
Diketahui :
P = 400 Q = 10.000
P1= 300 Q1 = 15.000
Jawab :
Q1 − Q
Q
Ed =
P1 − P
P

15.000 − 10.000
Ed = 10.000
300 − 400
400

5.000
Ed = 10.000
−100
400

Ed = −2 > 1(elastis)

Perlu diingat: tanda minus (-) di depan angka koefisien elastisitas permintaan harus
diabaikan (nilai Ed absolut) sehubungan dengan nilai matematisnya. Tanda minus
hanya memberikan petunjuk bahwa kurva permintaan itu berslope negatif. Jadi bila
Ed = –2 maka = + 2 dan tentu saja lebih besar dari 1.
Koefisien elastisitas harga dapat dihitung dengan 2 (dua) cara yaitu:
1) Elastisitas Busur (arc price elasticity of demand)
Digunakan bila adanya perubahan harga yang cukup besar.
Rumus:
−∆𝑄(𝑃 + 𝑃1)
𝐸𝑑 =
∆𝑃 (𝑄 + 𝑄1)

60
Contoh:
Diketahui:
Jika: P = 400 Q = 10.000
P1= 300 Q1 = 15.000
Ditanya: hitunglah price elastisitas of demand dan bagaiman sifatnya?
Jawab:
−∆𝑄(𝑃 + 𝑃1)
𝐸𝑑 =
∆𝑃 (𝑄 + 𝑄1)

− 5.000(400 + 300)
𝐸𝑑 =
−100 (10.000 + 15.000)

− 3.500.000
𝐸𝑑 =
−2.500.000

𝐸𝑑 = 1,4 > 1(elastis)

2) Elastisitas Titik (point price elasticity of demand)


Digunakan bila perubahan harga cukup kecil sehingga mendekati 0 (nol).
Rumus:

𝑃. ∆𝑄
𝐸𝑑 =
𝑄. ∆𝑃

Contoh:
Diketahui:
Jika: P = 400 Q = 10.000
P1= 300 Q1 = 15.000
Ditanya: hitunglah price elastisitas of demand dan bagaiman sifatnya?
Jawab:
𝑃. ∆𝑄
𝐸𝑑 =
𝑄. ∆𝑃

400. (5.000)
𝐸𝑑 =
10.000. (−100)

2.000.000
𝐸𝑑 =
1000.000

𝐸𝑑 = 2 > 1 (𝑒𝑙𝑎𝑠𝑡𝑖𝑠)

61
b) Elastisitas Harga Silang (Cross Elasticity Of Demand)
Elastisitas harga silang adalah koefisien yang menunjukkan sampai dimana
besarnya perubahan permintaan terhadap sesuatu barang apabila terjadi perubahan
terhadap harga barang lain.
Rumus :

% perubahan jumlah barang yang diminta (barang X)


Ec =
% perubahan barang lain (barang Y)

%∆QdX
Ec =
%∆Py

Atau:

Py. ∆QX
Ec =
Qx. ∆Py

Contoh:
Diketahui :
P = 1400/kg Q = 20 kg
P1= 1800/kg Q1 = 40 kg
Jawab:

%P = 1800 − 1400 = 400

400
%P = X 100% = 28%
1400
%Q = 40 − 20 = 20

20
%Q = X 100% = 100%
20
100% 100
Ec = =
28% 28

Ec = 3,6 > 1 (𝑒𝑙𝑎𝑠𝑡𝑖s)

c) Elastisitas Pendapatan (Income Elasticity Of Demand)


Yaitu persentase perubahan akan suatu barang yang diakibatkan oleh kenaikan
pendapatan rill konsumen sebesar 1%.

62
Rumus :
% perubahan permintaan akan barang X
Ei =
% perubahan pendapatan rill

%∆dariΣQd
Ei =
%∆dariY

Atau:

I. ∆Q
Ei =
Q. ∆I

Contoh:
Diketahui :
I = 10.000 Q = 10 kg
I1= 50.000 Q1 = 15kg
Jawab:

%Y = 50 − 10 = 40

40
%Y = X100% = 400%
100
%Q = 15 − 10 = 5

5
%Q = X100%
10
1
%Q = X100% = 50%
2
50% 50
Ei = =
400% 100
1
Ei = < 1 (𝑖𝑛𝑒𝑙𝑎𝑠𝑡𝑖s)
8

3. Faktor Penentu Elastisitas Permintaan

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan yang


menyebabkan terjadinya perbedaannilai elastisitas, yaitu:
a. Adanya Barang Substitusi
Barang substitusi adalah barang yang memiliki manfaat dan kegunaan yang
hampir sama dengan barang utamanya. Semakin banyak barang substitusi ,

63
permintaan cenderung bersifat elastis. Artinya perubahan yang kecil saja
akan menimbulkan perubahan yang besar terhadap permintaan.
b. Persentase Pendapatan Yang Digunakan
Seorang konsumen akan memberikan porsi yang besar dari pendapatannya
untuk membeli barang yang biasa digunakan sehari-hari. Semakin besar
porsi tersebut maka permintaan cenderng lebih elastis.
c. Jangka Waktu Analisis
Dalam jangka pendek terjadinya perubahan harga tidak secara otomatis
menyebabkan terjadinya perubahan, sehingga dalam jangka pendek
permintaan cenderung tidak elastis. Semakin lama (panjang) waktu analisis,
semakin elastis sifat permintaannya. Karena orang lebih mudah mencari
penggantinya.
d. Tersedianya Fasilitas
Meskipun harga barang telah diketahui naik, sementara pendapatan tidak
mencukupi, permintaan barang tersebut akan tetap bila ada fasilitas kredit
dari produsen.

4. Manfaat Menaksir Elastisitas Permintaan


Terdapat manfaat dari menaksir elastisitas permintaan yaitu bagi pemerintah dan
perusahaan:
a. Kebijakan Impor
Dalam hal ini, pemerintah yang berkepentingan mengendalikan impor. Bila
barang yang diimpor dapat diketahui tingkat elastisitasnya maka dapat
diambil kebijakan terus mengimpor atau distop.
b. Perpajakan
Bila diketahui bahwa permintaan atas suatu produk bersifat elastis, maka
pemerintah relatif tidak akan meningkatkan pungutan pajak atas barang
tersebut. Sebaliknya bila bersifat inelastis maka pemerintah cenderung akan
meningkatkan pungutan terhadap barang tersebut.
c. Kebijakan/Strategi Penetapan Harga Atas Barang
1) Bila permintaan bersifat elastis maka menaikkan harga relatif akan
menurunkan permintannya. Jadi kebijakan yang baik adalah justru
harus menurunkan harga.

64
2) Bila permintaan bersifat inelastis maka menaikkan harga justru akan
menaikkan permintannya. Jai kebijakan yang salah bila menurunkan
harga
3) Bila permintaan bersifat uniter, manaikkan atau menurunkan harga
adalah tindakan yang mubazir karena penerimaan tidak akan berubah.

C. ELASTISITAS PENAWARAN (ELASTICITY OF SUPPLY)


Elastisitas penawaran adalah derajat kepekaan perubahan harga terhadap
perubahan jumlah barang yang ditawarkan (Bangun, 2005). Telah diterangkan bahwa
perubahan harga akan mengubah jumlah penawaran. Elastisitas penawaran mengukur
responsif penawaran sebagai akibat perubahan harga..

1. Tingkat Elastisitas Penawaran


Elastisitas penawaran digolongkan pada berbagai sifat sama dengan elastisitas
permintaan. Tingkat elastisitas penawaran yang berhubungan dengan hukum
penawaran terlihat pada gambar 5.2 terdiri atas:
a. Elastis (Es > 1), berarti penawaran bersifat elastis (perubahan harga yang kecil
diikuti oleh perubahan penawarn yang relatif besar). Penawaran yang bersifar
elastis biasanya hanya terjadi dalam kondisi jangka panjang (long run). Bila
harga naik sebesar 1% maka kecenderungan penawaran akan naik di atas 1%.
Kurvanya:
P

0 Q

b. Inelastis (Es < 1), persentase perubahan harga lebih besar dari pada perubahan
jumlah yang ditawarkan. Bila harga berubah sebesar 1% maka kecenderungan
penawaran hanya berubah kurang dari 1%.

65
Kurvanya:
P
S

0 Q

c. Elastis Uniter (Es = 1), persentase perubahan harga sama dengan persentase
perubahan jumlah yang ditawarkan. Bila harga naik sebesar 1% maka penawaran
juga akan naik sebesari 1%.
Kurvanya:
P
S

0 Q

d. Inelastis Sempurna (Es = 0), yaitu berapa persenpun perubahan harga,


penawaran relatif akan tetap. Misal bila harga naik sebesar 12%, maka jumlah
barang yang ditawarkan oleh produsen relatif tetap atau bila harga turun,
produsen tidak akan menurunkan tingkat produksinya.
Kurvanya:
P
S

0 Q

e. Elastis Sempurna (Es = ∞), yaitu berapa banyakpun jumlah barang yang
ditawarkan di pasar, harga tidak meresponnya. Misalkan jumlah barang yang
ditawarkan bertambah sebesar 3% maka harga relatif tetap (dalam arti
pertambahannya 0%).

66
Kurvanya:
P

0 Q

2. Koefisien Elastisitas Penawaran


Koefisien elastisitas penawaran dapat dihitung dengan menggunakan rumus
berikut :
%∆reldaripadaΣQsX
Es =
%∆reldaripadaPx

Atau:

∆Q P
𝐸𝑠 = X
∆P Q

Dimana :
Es = koefisien elastisitas penawaran
Qs = jumlah barang yang ditawarkan
Px = harga barang yang ditawarkan

Contoh:
Diketahui :
P0 = 45 Q0 = 100
P1 = 20 Q1 = 60

Jawab:

∆P = 20 − 45 = −15

∆Q = 60 − 100 = −40

∆Q P
𝐸𝑠 = X
∆P Q

−40 45
Es = X
−15 100

67
Es = 2,67 x 0,45

Es = 1,20 > 1 (𝑒𝑙𝑎𝑠𝑡𝑖𝑠)

3. Faktor Penentu Elastisitas Penawaran


Ada dua faktor yang dianggap penting didalam menentukan elastisitas
penawaran yaitu :
a. Jenis Produk
Produk merupakan salah satu faktor yang mrenimbulkan perubahan elastisitas
penawaran. Semakin banyak produk yang dibutuhkan maka akan semakin
elastis penawaran, dan jika jenis produk yang ditawarkan tidak terlalu
dibutuhkan oleh konsumen maka elastisitasnya menjadi inelastis.
b. Sifat Perubahan Biaya Produksi
Biaya produksi akan berubah sekiranya harus dilakukan pertambahan jumlah
produksi. Biaya produksi sangat besar pengaruhnya didalam menentukan
berapa besar jumlah yang harus diproduksi dan sangat berpengaruh pada
elastisitas penawaran. Dimana penawaran akan bersifat tidak elastis apabila
ada kenaikan hanya dapat dilakukan dengan mengeluarkan biaya yang sangat
tinggi. Tetapi jika penawaran dapat ditambah dengan mengeluarkan biaya
tambahan yang tidak terlalu besar, penawaran akan bersifat elastis. Besarnya
biaya produksi menyebabkan produsen membatasi jumlah produksinya.
Apabila kapasitas alat produksi yang dimiliki baru akan dilakukan
penambahan jumlah produksi. Sehingga kurva penawaran akan menjadi
elastis, terutama jika faktor-faktor produksi yang diperlukan untuk
meningkatkan produksi sukar diperoleh.
c. Jangka Waktu Analisis
Didalam menganalisis pengaruh waktu kepada elastisitas penawaran,
biasanya dibedakan tiga jenis jangka waktu yaitu :
1) Masa amat singkat
Masa amat singkat adalah jangka waktu dimana para penjual tidak dapat
menambah penawarannya. Dengan demikian penawarannya bersifat tidak
elastis sempurna.

68
2) Jangka pendek
Dalam jangka pendek kapasitas alat-alat produksi yang ada tidak dapat
ditambah, tapi perusahaan dapat menggunakan faktor-faktor produksi
secara efektif dan efisien.
3) Jangka panjang
Produksi dan jumlah barang dapat ditambah dengan mudah dalam jangka
panjang. Oleh karena itu penawaran bersifat elastis.

D. ELASTISITAS JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG


Berapa banyak perubahan permintaan dan penawaran akibat perubahan harga?
Jawabannya adalah dimensi waktu perubahannya. Jika dimensi waktunya kurang
satu tahun berarti elastisitas jangka pendek, tapi jika waktunya lebih dari satu tahun
maka berarti elastisitas jangka panjang.
1. Elastisitas Harga
Untuk barang yang habis dipakai dalam waktu kurang dari setahun (barang tidak
tahan lama atau non durable good), elastisitas harga lebih besar dari dalam jangka
panjang dibanding dalam jangka pendek. Ada dua penyebab yaitu :
Pertama, konsumen membutuhkan waktu untuk mengubah kebiasaan mereka.
Bila harga beras naik, konsumen yang anggota keluarganya banyak menjadi
kesulitan mengatasinya dalam waktu yang singkat. Akibatnya permintaan beras
dalam jangka pendek mengalami penurunan yang relatif sedikit dibanding dalam
jangka panjang.
Kedua, seringkali permintaan terhadap suatu barang berkaitan dengan barang
lain. Yang perubahannya baru akan terlihat dalam jangka waktu yang lama. Misalnya
kala BBM naik, maka konsumen berusaha menyesuaikan pengeluaran dengan
mengurangi jam pemakaian kendaraan, sehingga dalam jangka pendek elastisitas
harga lebih besar. Tetapi konsumen tidak dapat mengubah jumlah stok kendaraan
atau mengganti jenis kendaraan yang lebih efisien tidak mungkin dilakukan dalam
jangka waktu singkat. Dalam waktu lebih dari satu tahun dengan jenis mobil yang
lebih efisien penurunan penggunaan BBM akan lebih besar, sehingga elastisitas
harga permintaan jangka panjang lebih besar dari jangka pendek.
Sebaliknya untuk barang yang masa konsumsinya lebih dari setahun (barang
tahan lama atau durable goods), permintaannya lebih elastis dalam jangka pendek

69
dibanding jangka panjang. Jika harga-harga motor naik 20%, dalam jangka pendek
permintaan motor dapat saja turun sekitar 30%. Dalam jangka panjang kemungkinan
kenaikan harga dapat terjadi karena ada beberapa jenis mobil yang harus diganti
(replace), pembelian akan naik lagi, sehingga penurunan permintaan dalam jangka
panjang kurang dari 30%.

2. Elastisitas Pendapatan
Elastisitas pendapatan dalam jangka panjang bagi barang non durable lebih
besar dibanding jangka pendek. Jika pendapatan meningkat 40%, masyarakat yang
tadinya hanya mampu makan singkong sekarang mampu membeli roti. Namun
karena terbiasa makan singkong mereka tidak langsung mengkonsumsi secara rutin.
Sebaliknya barang durable, elastisitas pendapatan dalam jangka pendek lebih
besar daripada jangka panjang, jika pendapatan naik 25% perubahan permintaan
terhadap mobil dalam jangka pendek dapat mencapai sekitar 30% tetapi dalam
jangka panjang lebih kecil.

RANGKUMAN
Elastisitas adalah suatu konsep yang digunakan untuk mengukur kuantitas
permintaan dan kuantitas penawaran. Kegunaan elastisitas sangat penting bagi
usahawan/produsen untuk mrengambil kebijakan dalam menetapkan tingkat harga
untuk barang yang diproduksinya karena perubahan kuantitas permintaan dan
kuantitas penawaran dapat diukur dengan suatu konsep yaitu elastisitas.
Elastisitas permintaan (elasticity of demand) elastisitas mengukur perubahan
relatif dalam jumlah unit barang yang dibeli sebagai akibat perubahan salah satu
faktor yang mempengaruhinya (cateris paribus). Ada tiga jenis elastisitas permintaan
1) elastisitas permintaan harga 2) elatisitas permintaan silang 3) elastisitas
permintaan pendapatan, diuraikan sebagai berikut : 1) Elastisitas Permintaan Harga
(price elasticity of demand) disebut dengan elastisitas permintaan adalah perubahan
jumlah yang diminta disebabkan oleh perubahan harga barang tersebut sebesar 1%.

70
2) Elastisitas Harga Silang (Cross Elasticity Of Demand) elastisitas harga silang
adalah koefisien yang menunjukkan sampai dimana besarnya perubahan permintaan
terhadap sesuatu barang apabila terjadi perubahan terhadap harga barang lain. 3)
Elastisitas pendapatan (Income Elasticity Of Demand), yaitu persentase perubahan
akan suatu barang yang diakibatkan oleh kenaikan pendapatan rill konsumen sebesar
1%.
Elastisitas penawaran (elasticity of supply), konsep elastisitas dapat digunakan
untuk menerangkan perubahan penawaran. Elastisitas permintaan mengukur
responsif permintaan yang ditimbulkan oleh perubahan harga, sedangkan elastisitas
penawaran mengukur responsif penawaran sebagai akibat perubahan harga.
Elastisitas penawaran digolongkan pada berbagai sifat sama dengan elastisitas
permintaan.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan yang
menyebabkan terjadinya perbedaannilai elastisitas, yaitu: a) adanya barang substitusi,
b) persentase pendapatan yang digunakan, c) Jangka waktu analisis dan d)
tersedianya fasilitas.
Elastisitas penawaran adalah perbandingan persentase perubahan relatif daripada
banyaknya jumlah barang X yang ditawarkan dengan persentase perubahan relatif
daripada harga benda yang bersangkutan.
Penggolongan kurva penawaran, elastisitas penawaran mempunyai sifat-sifat
yang bersamaan dengan elastisitas permintaan, yaitu terdapat lima golongan
elastisitas: elastis, inelastis, elastis sempurna, elastis uniter dan elastis tidak
sempurna. Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran, ada tiga faktor
yang dianggap penting didalam menentukan elastisitas penawaran yaitu, jenis
produk, sifat perubahan biaya produksi dan jangka waktu analisis.

71

Anda mungkin juga menyukai