Anda di halaman 1dari 57

ELASTISITAS

Demand&Supply

Hukum permintaan dan penawaran meramalkan


arah perubahan harga dan kuantitas sebagai
reaksi terhadap berbagai pergeseran
permintaan & penawaran
Namun, Berapa banyak kenaikan & penurunan
yang terjadi penting juga utk diketahui
Mengukur dan menjelaskan hingga seberapa
jauh reaksi perubahan kuantitas terhadap
perubahan harga dan variabel-variabel lainnya,
merupakan hal yang akan dijelaskan dalam :

KONSEP ELASTISITAS

Ex: jika kurva supply bergeser ke kiri


(S1 & S1), harga ekuilibrium akan
naik dan kuantitas ekuilibrium akan
turun.
Berapa besar masing-masing
perubahan tersebut ?
Tergantung pada Elastisitas
Permintaan

S1

S
p1
p

q1

i. Kurva Permintaan Elastis

ii. Kurva Permintaan Inelastis

Gambar Pengaruh Bentuk Kurva Permintaan

Explanation:
Gambar (i)di atas menggambarkan
suatu kasus dimana jumlah yang
diminta konsumen sangat
sensitif/sangat peka terhadap
perubahan harga. Produksi yang
berkurang berakibat pada naiknya
harga.
Perubahan harga sedikit akan
mempunyai pengaruh yang besar
terhadap jumlah yang diminta.

Gambar (ii) menggambarkan suatu


kasus dimana jumlah yang diminta
tidak begitu tanggap/tidak terhadap
perubahan harga
Perubahan harga yang relatif besar
hanya kecil saja pengaruhnya
terhadap jumlah yang diminta.

Jenis Elastisitas
1.Elastisitas
Permintaan/Harga
(Ed)
2. Elastisitas Pendapatan (Ei)
3.Elastisitas Silang (Ec)

Dalam bentuk model matematik, konsep permintaan umum untuk suatu produk (barang dan/atau
jasa), dinotasikan sebagai berikut:

QDX = f(PX ,I, PR,P e ,Ie ,PAe,T, N, A, F, O)


di mana:
QDx = kuantitas permintaan produk X,
f = notasi fungsi yang berarti "fungsi dari" atau tergantung pada,
PX = harga dari produk X,
I = pendapatan konsumen,
PR = harga dari barang lain yang berkaitan,
Pe = ekspektasi konsumen terhadap harga dari produk X di masa mendatang,
Ie = ekspektasi konsumen terhadap tingkat pendapatannya dimasa mendatang
PAe = ekspektasi konsumen terhadap ketersediaan produk X itu di masa mendatang
T = selera konsumen,
N = banyaknya konsumen potensial,
A = pengeluaran iklan
F = features atau atribut dari produk X,
O = faktor-faktor spesifik lain yang terkait dengan permintaan terhadap produk itu.

1.Elastisitas Permintaan/Harga
(Ed)
Merupakan suatu ukuran reaksi jumlah
yang diminta terhadap perubahan
harga
Besarnya elastisitas bervariasi antara
nol hingga tak terhingga
Persentase Perubahan Jumlah Yang Diminta
Ed ( ) =
Persentase Perubahan Harga

Dua cara perhitungan Ed:

1. Elastisitas Titik
Misalkan Qd = f (P), maka Ed:

q p
Ed

p q
di mana;
q/ p adalah turunan pertama fungsi permintaan
terhadap harga,
q adalah jumlah yang diminta
p adalah harga.

Tabel 1. Informasi Harga dan Jumlah


barang yang diminta.

Komoditi

Harga
Awal

Harga Baru

Keju

Rp 1.700

Rp 1.500

Baju Pria

Rp 8.100

Rp 7.900

Radio

Rp 40.100

Rp 39.900

Harga
Rata-rata

Rp 1.600

Jumlah
Pertama

Jumlah
Baru

Jumlah
Rata-rata

116.250 kg

123.750 kg

120.000 kg

Rp 8.000

197.500 lbr

202.500 lbr

200.000 lbr

Rp 40.000

9.950 bh

10.050 bh

10.000 bh

Tabel 2 Penurunan Harga dan Kenaikan Jumlah


Yang Diminta

Komoditi

Penurunan
Harga

Peningkatan
Jumlah yang
Diminta

Keju

Rp 200 per kg

7.500 kg

Baju Pria

Rp 200 perlmbar

Radio

Rp 200 per buah 100 buah

5.000 lembar

Tabel 3 Persentase Perubahan Harga dan Jumlah dan


Elastisitas Permintaan Harga

Komoditi
Keju

Persentase
Perubahan
Harga
200
x100% 12.5%
1.600

Persentase
Perubahan Jumlah
Yang Diminta

7500
x100% 6.25%
120000

Elastisitas
Permintaan

6.25%
0.5
12.5%

Baju Pria

200
5000
x100% 2.5%
x100% 2.5%
8.000
200000

2 .5 %
1.0
2 .5 %

Radio

100
200
x100% 1.0%
x100% 0.5% 10000
40.000

1.0%
2.0
0.5%

Menafsirkan Angka Elastisitas Harga


D inelastis: Bila % Q < % P,
permintaan inelastis (Ed < | 1 |)
D elastis: Bila %Q > %P, permintaan
elastis (Ed > | 1 |)
D unitary elastis: Bila %Q = %P,
permintaan elastis (Ed = | 1 |)

Menafsirkan angka elastisitas harga


No.

Elastisitas
Permintaan

Sensitivitas Permintaan
Konsumen terhadap
Perubahan Harga Produk

Nilai Absolut
dari Koefisien
Ep

1.

Elastik Sempurna

|%.Q| > 0% dan | %.P | = 0%

Tidak Terdefinisi

2.

Elastik

|%.Q| > |%.P|

>1

3.

Elastik Unitary

|%.Q| = |%.P|

=1

4.

Inelastik

|%.Q| < |%.P

<1

5.

Inelastik
Sempurna

|%.Q| = 0% dan |%.P| > 0%

=0

Contoh elastisitas permintaan


Manajer telah mengetahui koefisien elastisitas permintaan
untuk produk X yang dijual adalah -2,5 sepanjang range harga
sekarang yang sedang dipertimbangkan oleh departemen
pemasaran. Manajer ingin memperkirakan berapa persen
peningkatan kuantitas yang diminta oleh konsumen apabila harga
diturunkan sebesar 8 persen?
Berdasarkan definisi koefisien elastisitas permintaan, kita
mengetahui bahwa:
Ep = (% Q/% P)
-2,5 = (% Q) / - 8% , jadi % Q = - 2,5 x - 8% = + 20%
Berarti manajer itu dapat mengharapkan peningkatan
kuantitas permintaan produk sebesar 20% apabila harga diturunkan
sebesar 8%.

Contoh
Bayangkan bahwa fungsi permintaan
untuk produk X didefinisikan melalui
persamaan berikut: Q = 245 - 3,5 P
Berapa koefisien elastisitas permintaan
pada titik harga US$10?

Berdasarkan formula untuk perhitungan elastisitas titik,


maka koefisien elastisitas permintaan (E ) dapat dihitung,
sebagai berikut:
Q/ P = -3,5
Q pada titik harga US$10 = 245 - 3,5(10) = 210 unit
Ep = ( Q/ P)(P/Q) = (-3,5 X10/210) = -0,167
E = -0,167 berarti, jika harga dari produk itu naik dalam
persentase yang kecil (katakan 1%) dari harga semula
US$10 per unit, maka kuantitas yang diminta akan
berkurang sekitar 0,167%. Nilai absolut dari koefisien
elastisitas permintaan yang lebih kecil daripada 1,
menunjukkan bahwa permintaan ter-hadap produk itu
bersifat inelastik.

Skedul Permintaan untuk Fungsi permintaan D0: QDX=217,1-15Px

Tabel Elastisitas Titik untuk Fungsi Permintaan DO: QDX = 217,1 - 15 PX

2. Elastisitas Busur
Formula yang umum dipergunakan dalam perhitungan
elastisitas interval atau elastisitas busur, adalah:
Ep = (% Q/% P)
= ( Q/rata-rata Q)/( P/rata-rata P)
= ( Q/ P)(rata-rata P / rata-rata Q)
Example:
Tabel 1 sampai Tabel 3

Tabel Elastisitas Busur untuk Fungsi Permintaan DO: QDX = 217,1 - 15 PX

Catatan: Elastisitas interval dihitung berdasarkan formula:


Ep = (% .Q/% .P) = (.Q/. P) x (rata-rata P/ rata-rata Q)

Nilai Elastisitas Harga pada Kurva


Permintaan yang Berbentuk Linier
140
120

Ed=-5

Harga

100
80

Ed=-1

60
40

Ed=-0.2

20
0
0

10

20

30

40

50

60

70

Jumlah Yang Diminta

Nilai Elastisitas bervariasi di sepanjang kurva permintaan

HUBUNGAN ELASTISITAS PERMINTAAN


DENGAN PENDAPATAN TOTAL
Manajer perlu mengetahui hubungan
antara elastisitas permintaan dan
pendapatan total (total revenue), agar
keputusan yang diambil berkaitan dengan
perubahan harga produk akan efektif
meningkatkan pendapatan total sebagai
sasaran utama dalam pemasaran suatu
produk.

Elastisitas dan Total Penerimaan


Total Penerimaan : Jumlah uang yg
dibayar oleh konsumen dan merupakan
penerimaan bagi produsen.
TR = P x Q
dimana :
P = Harga jual komoditi
Q = Jumlah komoditi yg dijual

Perubahan pendapatan total (TR)diakibatkan oleh perubahan harga jual


(P) dan perubahan kuantitas permintaan (Q) secara bersama.

Hubungan Elastisitas Permintaan Televisi


dengan Pendapatan total

Hubungan elastisitas harga dari permintaan dengan pendapatan total


secara umum dapat ditunjukkan dalam Tabel Berikut

No.

Elastisitas
Permintaan

Perubahan
Harga produk
(AP)

Dampak Pendapatan
Total (TR)

1.

Elastik

Meningkat

Menurun

Menurun

Meningkat

Meningkat

Tetap (Tidak berubah)

Menurun

Tetap (Tidak berubah)

Meningkat

Meningkat

Menurun

Menurun

2.
3.

Elastik Unitary
Inelastik

Ep<1

|Ep|.1

TR,
Pendapatan Total

Ep>1

Bentuk hubungan antara elastisitas permintaan dan


pendapatan total

Tampak bahwa kurva pendapatan total


meningkat pada dae-rah elastisitas
permintaan elastik |E | > 1 , mencapai
maksimum
pada
titik
elasti-sitas
permintaan elastik unitary | E | = 1 ,
kemudian menurun pada daerah
elastisitas permintaan inelastik |E | < 1
. Hal ini berarti bahwa apabila produkproduk yang dijual itu berada dalam
daerah elastisitas permintaan elastik |E
| > 1, maka strategi paling efektif
untuk meningkatkan pendapatan total
dari produk itu (TR) adalah melalui
penurunan
harga
produk
itu,
sebaliknya apabila produk-produk yang
dijual itu berada dalam daerah
TR elastisitas permintaan inelastik |E | <
1, maka strategi paling efektif untuk
meningkatkan pendapatan total dari
produk itu adalah melalui pening-katan
harga
produk
itu.
Apabila
produkproduk yang dijual memiliki
elastisitas permintaan elastik unitary |E
| = 1, strategi perubahan harga
(menaikkan atau menu-runkan harga)
menjadi tidak efektif, karena tidak
memberikan dampak pada perubahan
pendapatan total (pendapatan total
tetap).

Hubungan Elastisitas Harga


dengan Total Penerimaan (TR)
Penurunan
Harga

Peningkatan
harga

TR
meningkat

TR turun

Inelastis (|Ed|<1)

TR turun

TR meningkat

Unitary Elastis) (Ed =1)

TR tetap

TR tetap

Ed
Elastis (|Ed|>1)

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi


Elastisitas Harga
(1)
Daya substitusi komoditi tersebut.
(2)
Kegunaan komoditi tersebut.
(3)
Kebutuhan
konsumen
akan
komoditi tersebut.
(4)
Besarnya
bagian
pendapatan
konsumen yang
digunakan untuk membeli komoditi
tersebut.

Soal
PT. ABC adalah produsen produk furnitur yang telah melakukan survei pasar serta
menduga fungsi permintaannya sebagai berikut:
P = 500 0,25 Q

a.
b.
c.

d.
e.

Dimana P adalah harga produk diukur dalam satuan US$/unit, sedangkan Q adalah
kuantitas produk furnitur per tahun dihitung dalam satu unit.
Buatlah skedul permintaan (dalam Q), dan penerimaan total (TR)
Jika manajemen ingin memaksimumkan penerimaan total, hitunglah kuantitas yang
harus dijual dan berapa harga yang harus ditetapkan.
Apabila diketahui bahwa kapasitas produksi adalah 750 unit per tahun, dan
merupakan kebijakan dari manajemen untuk tidak mengecewakan pelanggan dengan
menyesuaikan permintaan pasar dengan kapasitas produksi agar setiap pesanan
dipenuhi, maka berapa harga produk furnitur yang harus ditetapkan, serta berapa
koefisien elastisitas harga dari permintaan pada tingkat harga yang ditetapkan
tersebut?
Berapa penerimaan total untuk kebijakan pada point (c) di atas?
Manajemen sedang mempertimbangkan untuk menaikkan harga produk sebesar 12%
dari harga produk sekarang yang ditetapkan berdasarkan kebijaksanaan pada poin
(d) di atas, namun ia tidak ingin penerimaan total yang diterima sekarang berkurang.
Bagaimana saran anda kepada pihak manajemen?

2. Elastisitas Pendapatan
Elastisitas Permintaan Terhadap
Pendapatan (Ei): Merupakan kepekaan
(reaksi) permintaan terhadap perubahan
pendapatan
Rumusnya:

Persentase Perubahan Jumlah Yang Di min ta


Ei (y )
Persentase Perubahan Pendapa tan

Untuk sebagian besar barang, kenaikan


pendapatan berakibat pada kenaikan
permintaan (Komoditi normal)
Elastisitas pendapatan positif (Ei>0)
Barang-barang yg konsumsinya menurun
sbg tanggapan terhadap kenaikan
pendapatan (Komoditi inferior)
Elastisitas pendapatan negatif (Ei<0).

Elas
tisit
as
pen
dap
atan
nol

Elastisitas
Pendapatan
Positif
(komoditi
normal)

Elas
tisita
s
pen
dap
atan
nol
Elastisitas
pendapatan
negatif (komoditi
inferior)

I1

I2

I3

I4

I5

Faktor yang Mempengaruhi


Elastisitas Pendapatan

Suatu barang yang makin


mendasar (kebutuhan pokok)
dalam pola konsumsi rumah
tangga,
elastisitasnya
terhadap pendapatan makin
rendah

Contoh Kasus:
Dalam suatu survei pasar yang komprehensif di Jakarta terhadap
permintaan televisi berwarna (20 inchi) ditemukan fungsi permintaan secara
umum dari produk TV itu, sebagai berikut:
QDX = -l,4 -15Px +7,5Py+ 2,6I + 2,5A
di mana:
QDx
= kuantitas permintaan TV berwarna (fungsi banyak), dalam ribuan
unit
PX = harga dari TV berwarna (fungsi banyak) dalam ratus ribu rupiah
P = harga dari TV berwarna (fungsi terbatas) dalam ratus ribu rupiah
I = pendapatan konsumen dalam jutaan rupiah per tahun
A = pengeluaran iklan produk TV berwarna (fungsi banyak), dalam ratus
juta rupiah per tahun

Berdasarkan informasi di atas, kita dapat menghitung


elastisitas pendapatan dari permintaan untuk produk televisi
berwarna ukuran 20 inchi berfungsi banyak (ceteris paribus =
dengan asumsi pengaruh dari variabel lain dalam fungsi permintaan
adalah konstan).
Dalam kasus ini kita boleh mengubah fungsi permintaan
televisi berwarna (fungsi banyak) di Pasar Jakarta di atas, ke dalam
fungsi permintaan yang hanya melibatkan variabel pendapatan
konsumen (I) sebagai variabel bebas, QDx = f(I), dengan jalan
mensubstitusikan nilai-nilai dari variabel bebas lain, kecuali
pendapatan konsumen, ke dalam persamaan permintaan, sebagai
berikut:

QDX = -1,4-15 Px + 7,5 Py+ 2,6 I + 2,5 A


= -1,4 -15(11) + 7,5(9,0) + 2,6 I + 2,5(50)
= 26,1 + 2,6 I

Elastisitas pendapatan dari permintaan dapat juga dihitung menggunakan


teknik perhitungan elastisitas interval atau elastisitas busur, yaitu menggunakan
formula:
EI = (% Q/% I ) = ( Q/ I ) x (rata-rata I / rata-rata Q)
Berbagai koefisien elastisitas pendapatan dari permintaan untuk produk
televisi fungsi banyak yang dihitung menggunakan teknik perhitungan elastisitas
interval atau elastisitas busur, ditunjukkan dalam Tabel berikut:

Elastisitas Pendapatan dari Permintaan untuk Produk Televisi Fungsi


Banyak pada Berbagai Perkiraan Pendapatan Konsumen (Ceteris Paribus)

Elastisitas Pendapatan
Dari analisis tabel di atas kita mengetahui bahwa
elastisitas pendapatan dr produk tersebut pada tingkat
pendapatan Rp 10 juta telah dianggab sebagai
kebutuhan primer bukan mewah.
Koef elastisitas pendapatan sebesar 0,5 berarti
perubahan pendapatan konsumen sebesar 1% akan
mengubah kuantitas penjualan produk televisi sebesar
0,5% dari tingkat penjualan sebelumnya.
Informasi dari tabel tersebut juga akan memberi
petunjuk bagi seorang manajer untuk mengantisipasi
perubahan pendapatan konsumen terhadap penjualan
produk yang sedang dipasarkan, agar keputusan yang
berkaitan dengan harga maupun output menjadi efektif.

3. Elastisitas Permintaan Silang


Merupakan
kepekaan
(reaksi)
permintaan terhadap perubahan
harga komoditi lain
Rumusnya:
Ec (xy )

Persentase Perubahan Jumlah Barang X Yang Di min ta


Persentase Perubahan H arg a Barang Y

Nilai elastisitas silang dari (-) sampai


(+).
Ec Positif (Ec>0) : Komoditi substitusi
(mobil pribadi & transportasi umum)
Artinya : kenaikan harga mobil yg cukup
tinggi akan berakibat naiknya permintaan
transportasi umum
Ec Negatif (Ec<0) : Komoditi
komplementer (mobil & bensin)
Artinya : kenaikan harga bensin yang
sangat besar akan mengakibatkan
penurunan permintaan terhadap mobil

ELASTISITAS HARGA-SILANG DARI


PERMINTAAN
Elastisitas harga-silang dari permintaan (cross-price elasticity of demand)
mengukur sensitivitas permintaan untuk suatu produk tertentu terhadap
perubahan harga dari produk lain yang berkaitan apakah sebagai produk
substitusi atau produk komplementer. Elastisitas harga silang dari permintaan
produk X terhadap perubahan harga produk Y, sering dinotasikan sebagai: EX ,
dan dihitung melalui rasio antara persentase perubahan kuantitas permintaan
produk X (%Q ) dan persentase perubahan harga produk Y(%P) Secara
matematik elastisitas harga silang itu ditulis sebagai berikut:
EXY = (% Qx/ Py) = ( QX /PY) (Py/Qx)
Manajer bisa mengetahui sifat produk X terhadap produk Y dengan melihat nilai
elastisitas silang:
Apabila produk X dan Y itu bersifat substitusi, maka koefisien elastisitas
harga silang E positif (EXY > 0),
Apabila produk X dan Y itu bersifat komplementer, maka koefisien
elastisitas harga silang E negatif (EXY < 0).

Apabila produk X dan Y itu tidak saling berkaitan (bebas satu sama lain), maka
koefisien elastisitas harga silang E sama dengan nol (EXY = 0).
Contoh kasus:
Dalam suatu survei pasar yang komprehensif di Jakarta terhadap
permintaan televisi berwarna (20 inchi) ditemukan fungsi permintaan secara
umum dari produk TV itu, sebagai berikut:
QDX = -l,4 -15Px + 7,5Py + 2,6l + 2,5A
di mana:
QDX = kuantitas permintaan (penjualan) TV berwarna (fungsi banyak) dalam
ribuan unit
Px = harga dari TV berwarna (fungsi banyak) dalam ratus ribu rupiah
Py = harga dari TV berwarna (fungsi terbatas) dalam ratus ribu rupiah
I = pendapatan konsumen dalam jutaan rupiah per tahun
A = pengeluaran iklan untuk produk TV berwarna (fungsi banyak), dalam ratus
juta rupiah per tahun

Pada tahun 2006, saat survei pasar ini dilakukan,


rata-rata harga TV berwarna ukuran 20 inchi (fungsi
banyak) di pasar Jakarta adalah Rp. 1,1 juta, rata-rata
harga TV berwarna ukuran 20 inchi (fungsi terbatas)
adalah Rp 0,9 juta, rata-rata pendapatan konsumen TV
berwarna berukuran 20 inchi (fungsi banyak) adalah Rp
10 juta per tahun, dan total pengeluaran iklan untuk
produk TV berwarna 20 inchi (fungsi banyak) adalah Rp
5 milyar rupiah.
Dalam kasus di atas produk televisi berwarna
ukuran 20 inchi (fungsi terbatas) dapat dianggap sebagai
produk substitusi bagi produk televisi berwarna ukuran
20 inchi (fungsi banyak). Perbedaan kedua jenis produk
televisi itu adalah pada fungsinya, di mana televisi
berfungsi banyak berarti memiliki fungsi lebih banyak
dibandingkan televisi yang memiliki fungsi terbatas.

Berdasarkan informasi di atas, kita dapat menghitung


elastisitas harga silang dari permintaan untuk produk televisi
berwarna ukuran 20 inchi berfungsi banyak (ceteris paribus
dengan asumsi pengaruh dari variabel lain dalam fungsi
permintaan adalah konstan).
Dalam kasus ini kita boleh mengubah fungsi permintaan
televisi berwarna (fungsi banyak) di Pasar Jakarta di atas, ke
dalam fungsi permintaan yang hanya melibatkan variabel
harga produk televisi (fungsi terbatas) sebagai variabel
bebas, Qdx = f(PY), dengan jalan mensubstitusikan nilai-nilai
dari variabel bebas lain, kecuali harga produk televisi
berwarna (fungsi terbatas), ke dalam persamaan permintaan,
sebagai berikut:
Qdx = -l,4 -15Px + 7,5Py + 2,6l + 2,5A
= -1,4 -15(11) + 7,5Py + 2,6(10) + 2,5(50)
= -15,4 + 7,5 Py

Selanjutnya berdasarkan fungsi permintaan yang hanya melibatkan variabel harga


produk televisi fungsi terbatas, Py, itu dapat diturunkan berbagai koefisien elastisitas
harga silang dari permintaan untuk produk televisi berwarna fungsi banyak pada
setiap titik harga produk televisi fungsi terbatas yang diperkirakan. Berbagai koefisien
elastisitas harga silang dari permintaan untuk produk televisi berwarna fungsi banyak
yang dihitung menggunakan teknik perhitungan elastisitas titik, ditunjukkan dalam
Tabel berikut :

Elastisitas Harga silang dari Permintaan untuk Produk Televisi Fungsi


Banyak pada Berbagai Perkiraan Harga Televisi Fungsi Terbatas (Ceteris Paribus)

Dari analisis dalam Tabel, kita mengetahui bahwa elastisitas harga silang
dari permintaan produk televisi berwarna fungsi banyak pada tingkat harga
produk substitusi televisi fungsi terbatas sebesar Rp. 0,9 juta per unit pada
tahun 2006 (P = 9,0) adalah sebesar 1,30.

Koefisien elastisitas harga silang dari permintaan sebesar 1,30 dapat


diinterpretasikan sebagai, setiap perubahan harga produk substitusi televisi
fungsi terbatas sebesar 1% dari tingkat harga produk substitusi itu pada
tahun 2006, akan mengubah kuantitas penjualan produk televisi berwarna
fungsi banyak sebesar 1,30% dari tingkat penjualan pada tahun 2006
sebesar 52.100 unit (ceteris paribus dengan asumsi semua nilai variabel
lain yang mempengaruhi permintaan televisi fungsi banyak adaiah konstan).

Informasi dalam Tabel di atas mampu memberikan petunjuk kepada


manajer untuk mengantisipasi perubahan harga produk pesaing terhadap
perubahan penjualan produk kita, agar keputusan yang berkaitan dengan
harga maupun output akan menjadi lebih efektif.

Sebagai misal, apabila pada tahun 2007 pihak manajemen pesaing yang
memproduksi televisi berwarna ukuran 20 inchi fungsi terbatas mengumumkan melalui
media massa bahwa harga produk telah diturunkan dari Rp. 0,9 juta per unit menjadi Rp.
0,85 juta per unit, maka manajer yang memproduksi televisi fungsi banyak itu dapat
memperkirakan bahwa kuantitas permintaan produk televisi fungsi banyak pada tahun
2007 akan menurun menjadi 48,35 (ribu unit) 48.350 unit.
Hal ini menunjukkan bahwa penurunan harga produk substitusi televisi fungsi
terbatas se-besar 5,55% (dari Rp. 0,9 juta per unit pada tahun 2006 menjadi Rp. 0,85 juta
per unit pada tahun 2007) telah menurunkan penjualan produk televisi berwarna fungsi
banyak sebesar 7,20% (dari 52.100 unit pada tahun 2006 menjadi 48.350 unit pada tahun
2007), yang berarti koefisien elastisitas harga silang dari permintaan untuk produk
televisi berwarna fungsi banyak adalah sebesar: E = (% Q x /% P ) = -7,20% / -5,55% =
1,30.
Elastisitas harga silang dari permintaan dapat juga dihitung menggunakan teknik
perhitungan elastisitas interval atau elastisitas busur, yaitu menggunakan formula:
Exy = (%Qx/%Py ) = ( Qx/ Py ) x (rata-rata P / rata-rata Qx)
Berbagai koefisien elastisitas harga silang dari permintaan untuk produk televisi
fungsi banyak yang dihitung menggunakan teknik perhitungan elastisitas interval atau
elastisitas busur, ditunjukkan dalam Tabel berikut :

. Elastisitas Harga silang dari Permintaan untuk Produk Televisi Fungsi


Banyak pada Berbagai Perkiraan Harga Televisi Fungsi Terbatas (Ceteris Paribus)

Sebagai misal: perhitungan elastisitas harga silang pada interval DE (harga produk
substitusi P = 8,5 sampai 9,0 dan kuantitas Qx = 48,35 sampai 52,10) adalah sebagai
berikut:

Qx/ Py = 7,5
Rata-rata Py = (8,5 + 9,0)/2 = 17,50 / 2 = 8,75
Rata-rata Qx = (48,35 + 52,10) / 2 = 100,45 / 2 = 50,225
E = (% Q /% P ) =( Q/ P ) x (rata-rata P / rata-rata Q ) =
7,5(8,75 /0,225) = 1,31

Koefisien elastisitas interval pada interval harga produk substitusi televisi fungsi terbatas
Rp. 0,85 juta sampai Rp. 9,0 juta per unit (interval DE) sebesar 1,31 dapat
diinterpretasikan sebagai apabila rata-rata harga produk substitusi dalam interval harga
Rp. 0,85 juta - Rp. 0,9 juta per unit itu meningkat/menurun sebesar 1%, maka kuantitas
rata-rata permintaan untuk produk televisi fungsi banyak akan meningkat/ menurun
sebesar 1,31% dari kuantitas rata-rata yang sekarang sebesar 50,225 (ribu unit)
50.225 unit (ceteris paribus).

Soal
Hubungan antara produk A dan B dinyatakan dalam fungsi berikut:

QA = 80PB 0,5PB

1)
2)
3)
4)

di mana:
QA adalah kuantitas produk A yang diminta (unit/hari) sedangkan
PB adalah harga jual dari produk B (US$/unit).
Tentukan koefisien elastisitas harga silang dari permintaan, apabila diketahui
harga produk B adalah US$10/unit.
Apakah hubungan antara produk A dan B adalah substitusi, komplementer, atau
bebas,
Lakukan analisis sensitivitas permintaan produk A apabila harga produk B diturunkan menjadi US$9/unit.
Jika diketahui bahwa produk A juga dijual pada tingkat harga yang sama de-ngan
produk B yaitu US$10/unit. Lakukan analisis perubahan penerimaan total (TR)
dari penjualan produk A, sebagai akibat penurunan harga produk B menjadi
US$9/unit.

4. Elastisitas Penawaran
Mengukur kepekaan jumlah yang
ditawarkan terhadap perubahan harga
komoditi itu sendiri
Rumusnya:

Persentase Perubahan Jumlah Barang Yang Ditawarkan


Es(s)
Persentase Perubahan H arg a

Menghitung Elastisitas Titik dari Penawaran:


Misalkan Qs = f (P), maka elastisitas
penawaran dihitung dengan
menggunakan rumus:
q p
Es

p q
di mana ;
q/ p = turunan pertama fungsi penawaran
terhadap harga
(selalu positif)
q
= jumlah yang diminta
p
= harga

Kisaran Angka Elastisitas Penawaran


Elastis

Sempurna

ES > 1

Elastis
Unitary

ES =

Elastis

ES < 1

Inelastis
Inelastis

ES = 1

Sempurna

ES = 0

Faktor yang menentukan Besarnya Es


Dipengaruhi oleh perilaku hubungan biaya
dengan output
Jika biaya produksi meningkat secepat kenaikan
output, maka rangsangan untuk meningkatkan
produksi sebagai akibat kenaikan harga akan
cepat pula diikuti dengan kenaikan biaya
produksi (Es inelastis)
Jika kenaikan biaya lebih lambat dari kenaikan
produksi, maka kenaikan harga akan
merangsang kenaikan produksi dalam jumlah
yang lebih besar (Es elastis)

Terminologi Elastisitas
Elastisitas

Angka
Elastisitas

A.Elastisitas harga Permintaan (Penawaran)


Inelastis Sempurna

Nol

- Inelastis

0 < e <1

- Elastis Tunggal

Satu

- Elastis

1<e<

B.Elastisitas permintaan terhadap pendapatan

- Elastis Sempurna
- Komoditi Inferior

Negatif

- Komoditi normal

Positif

C.Elastisitas permintaan silang


Komoditi substitusi

Positif

Komoditi komplemen

Negatif

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai