Anda di halaman 1dari 23

KRIMINOLOGI

Dr. NUR ROCHAETI, S.H,M.Hum


 Syahrul : HP 081316090015
 Nanda : 081293990713
 E Durkheim :
 Kejahatan bukan saja normal dalam arti tidak ada
masyarakat tanpa kejahatan, bahkan kejahatan
diperlukan sebagai ciri masyarakat yang dinamis.
Kejahatan merupakan fenomena sosial dan historis
yaitu sebagai perbuatan yang diberikan cap atau
label sebagai kejahatan dan masyarakat memberikan
reaksi dengan membuat norma, menegakkan norma
serta dilengkapi lembaga yang bertugas menegakkan
norma  menjatuhkan hukuman.
DATA KEJAHATAN
 Kejahatan konvensional
 Pemberantasan perjudian
Dalam tahun 2010 ini tercatat yang dapat diajukan  ke  pengadilan
sebanyak : 8.738 perkara
 Pemberantasan Street Crime & Premanisme
 Pencurian dengan kekerasan (Curas), pada tahun 2010 sebanyak : 8.238
perkara, sedangkan tahun 2009 sebanyak : 10.933 perkara, atau
menurun 2.695 perkara (-24,65).
 Pencurian biasa, pada tahun 2010 terjadi : 18.791 perkara sedangkan
tahun 2009 terjadi : 25.356 perkara, sehingga mengalami penurunan
6.565 perkara (-25,89%).
 Tindak  Pidana Penganiayaan Berat (Anirat) dalam tahun 2010 terjadi :
13.744 perkara sedangkan tahun 2009 tercatat kejadian sebanyak
14.207 perkara atau mengalami penurunan 463 perkara (-3,26%)
 Tindak Pidana Pemerasan dalam tahun 2010 sebanyak 4.166 perkara,
sedangkan pada tahun 2009 sebanyak 4.986 perkara, atau turun  820
perkara (- 16,45 %).
KEJAHATAN TRANS NASIONAL
 Berdasarkan kesepakatan dalam  ASEANAPOL, beberapa kejahatan yang di golongkan pada tingkatan trans nasional
ini antara lain : Terorisme, Illegal Drug Trafficking, Arms Smugling, Money Laundring, Trafficking In Person (Woman
& Children), Cyber Crime Serta International Economic Crime.
 Kejahatan Narkoba.
Dapat diungkap pada tahun 2010 sebanyak 18.486 perkara dibanding tahun 2009 dengan jumlah  perkara  yang
ditangani sebanyak 17.255 perkara atau naik sebanyak 1.231 perkara (- 7,13 %).
 Tindak Pidana Terorisme
 Dalam penanggulangan tindak pidana terorisme Polri terus secara konsisten melakukan penegakan hukum
terhadap para pelaku yang terlibat, adapun pada tahun 2010 telah berhasil diungkap sebanyak 36 perkara
 Tindak pidana Trafficking In Persons.
 tindak pidana Trafficking In Persons pada tahun 2010 telah terjadi 125 perkara, jika dibandingkan pada tahun
2009 telah terjadi sebanyak 422 perkara, maka terjadi penurunan tindak pidana sebanyak 297 perkara atau
penurunan sebesar (-71 %).
 Korupsi.
 Di tahun 2010 terjadi 277 perkara dan tahun 2009 terjadi 427 perkara dengan  demikian  perkara korupsi di tahun
2010 terdapat penurunan sebanyak 150 perkara (-35,12 %).
 Illegal Logging.
 Pada tahun 2010 telah ditangani sebanyak 1.474 perkara, sedangkan tahun 2009 sebanyak 2.549 perkara sehingga
terjadi penurunan sebesar 1.075 perkara     (- 42,17 %).
 Illeggal Mining/Pertambangan
 Tindak Pidana Lingkungan Hidup.
 Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia mencatat peningkatan kejahatan dari 2010 sampai
2012, kenaikan angka kriminalitas khususnya pencurian kendaraan bermotor adalah
naik kembali dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya dari 35.688 kejadian
menjadi 41.816 atau naik sekitar 17,2%. (sumber: www.bps.go.id)

"crime is a product of society its self “


 "Jumlah kejahatan di tahun 2012, sampai Nopember 2012 mencapai 316.500 dengan
resiko penduduk yang mengalami kejahatan 136 orang. Jadi, setiap satu menit dan 31
detik terjadi satu kejahatan,“

 "Selama 2013 terjadi sebanyak 267.033 kasus tindak pidana konvensional, turun
dibandingkan 2012 sebanyak 312.247 kasus,"
 Dari jumlah itu, terdapat penurunan penyelesaian kasus sebanyak 9,43 persen dari
161.147 kasus pada 2012 menjadi 145.958 kasus.
 dalam kasus kejahatan transnasional seperti kejahatan narkotika, kejahatan siber dan
terorisme mengalami peningkatan hingga 29 persen.
 "Selama 2013 tindak pidana transnasional yang terjadi sebanyak 34.513 kasus, naik
sebesar 10,011 kasus dibandingkan tahun 2012 sebanyak 24.502 kasus," katanya.
TUJUAN MK. KRIMINOLOGI
 Mahasiswa mampu memahami, menjelaskan serta
menganalisis gejala-gejala kejahatan di dalam
masyarakat.
 Mahasiswa mampu memahami, menjelaskan metode-

metode yang digunakan dalam penelitian Kriminologi.


 Mahasiswa mampu memahami, menjelaskan serta

menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya


kejahatan (tindak pidana), tipologi kejahatan, pelaku
kejahatan serta reaksi masyarakat terhadap kejahatan dan
pelaku kejahatan.
PENGANTAR

• Tujuan Mempelajari Kriminologi


• Aliran-Aliran Pemikiran dalam kriminologi
• Arti Kriminologi Bagi Hukum Pidana
• Ruang Lingkup dan Obyek Studi Kriminologi
• Penelitian Kriminologi
• Teori-teori tentang sebab-sebab kejahatan
• Biologi Kriminal, Psikologi Kriminal, Sosiologi
Kriminal
PENGERTIAN KRIMINOLOGI

Menurut WA. Bonger :


Kriminologi adalah Ilmu pengetahuan yang mempelajari,
menyelidiki sebab-sebab kejahatan dan kejahatan dalam arti
seluas-luasnya .

Herman Mannheim, membedakan kriminologi dalam arti


sempit, yang tujuan utamanya adalah kriminologi difokuskan
mempelajari kejahatan, dan kriminologi dalam arti luas,
kriminologi difokuskan mempelajari penologi dan metode-
metode yang berkaitan dengan masalah kejahatan dan masalah-
masalah yang berkaitan dengan prevensi kejahatan dengan
tindakan yang bersifat non-punitif.
PENDEKATAN DALAM KRIMINOLOGI
• Menurut Herman Mannheim :
• Mempelajari kejahatan adalah mempelajari “tingkah laku manusia”.
• Pendekatan yang digunakan adalah, Deskriptif, Kausalitas,
Normatif.
• Deskriptif, suatu pendekatan dengan cara melakukan “observasi”
dan pengumpulan data yang berkaitan dengan fakta-fakta tentang
kejahatan dan pelaku kejahatan.
• Kausalitas, dalam hal ini berkaitan dengan sebab-sebab kejahatan
(Etiologi Kriminal)
• Normatif, Kriminologi sebagai “Ideografic discipline Kriminologi
mempelajari fakta-fakta, sebab akibat dan kemungkinan-
kemungkinan dalam kasus yang sifatnya individual.
• Kriminologi sebagai “Nomothetic-discipline”, bertujuan untuk
menemukan dan mengungkapkan hukum-hukum yang bersifat
ilmiah, yang diakui keseragamannya (general)
• PELAKU POLISI PELAKU/
• KEJAHATAN/

KORBAN
ALIRAN PEMIKIRAN
•  SEBELUM TH ‘60 AN
• ALIRAN KLASIK 
PELAKU KEJAHATAN
PENOLOGI
• ALIRAN POSITIF 
KEJAHATAN
ETIOLOGI KRIMINAL

•  SESUDAH TH ’60 AN
• ALIRAN KRITIS 
REAKSI MASYARAKAT TERHADAP
KEJAHATAN/PELAKU KEJAHATAN
SOSIOLOGI HK PIDANA
ALIRAN KLASIK
PELAKU  SETIAP PELAKU ADL BEBAS BERKEHENDAK, MAMPU
BERTANGGUNGJAWAB
TUGAS KRIMINOLOGI  MEMINIMALKAN KEJAHATAN DNG SARANA
HUKUMAN
OBYEK STUDI KRIMINOLOGI  PENOLOGI / SEJARAH, MANFAAT
HUKUMAN,
PENJARA, PIDANA.

ALIRAN POSITIF
KEJAHATAN  SETIAP PELAKU ADALAH INDIV YG TDK BEBAS
DIPENGARUHI FAKTOR DILUAR DIRINYA  BIOLOGI DAN KULTUR
TUGAS KRIMINOLOGI  MENCARI SEBAB-SEBAB TIMBULNYA KEJAHATAN
OBYEK STUDI KRIMINOLOGI  ETIOLOGI KRIMINAL, MENGANALISA
SECARA ILMIAH SEBAB-SEBAB TIMBULNYA KEJAHATAN

ALIRAN KRITIS
KEJAHATAN ADALAH SEBAGAI HASIL KONSTRUKSI SOSIAL/
MASYARAKAT
TUGAS KRIMINOLOGI  MENGANALISA KONDISI YG MEMPENGARUHI
PROSES PD SAAT PEMBUATAN UU DAN PELAKSANAAN
OBYEK STUDI KRIMINOLOGI SOSIOLOGI HUKUM PIDANA
ARTI KRIMINOLOGI BAGI HUKUM
PIDANA
• Signal wetenschap
• HASIL-HASIL PENELITIAN
KRIMINOLOGI DAPAT DIGUNAKAN
OLEH PEMERINTAH DALAM
MENANGANI MASALAH MASALAH
KEJAHATAN  MEMBUAT KEBIJAKAN
DALAM PEMBUATAN UU
(KRIMINALISASI) MAUPUN
PENCABUTAN UU (DE-KRIMINAL ISASI)
HERMAN MANNHEIM

• KRIMINALISASI
• EFISIENSI DALAM MENJALANKAN
UU DUKUNGAN MASYARAKAT
 SIKAP YANG SAMA
• SIKAP SAMA  SECARA TEKNIS
PENINDAKAN DI LAPANGANAN
SULIT ATAU TIDAK
• MENCAMPURI KEHIDUPAN
PRIBADI DARI INDIVIDU
KRIMINALISASI
SUDARTO

• Penggunaaan hukum pidana harus memperhatikan tujuan


pembangunan hukum nasional  mewujudkan masyarakat
adil dan makmur berdasarkan pancasila
• Perbuatan yang diusahakan untuk dicegah atau
ditanggulangi dengan hukum pidana harus merupakan
perbuatan yang tidak dikehendaki yaitu perbuatan yang
mendatangkan kerugian (materiil dan spirituil) pada warga
masyarakat.
• Penggunaan hukum pidana harus pula memperhatikan
prinsip biaya dan hasil (cost and benefit principle)
• Harus memperhatikan kapasitas atau kemampuan daya kerja
dari badan-badan penegak hukum, jangan sampai ada
kelampauan beban tugas (overbelasting)
KEJAHATAN DAN HUBUNGAN NYA DENGAN
NORMA-NORMA

• HUB KEJAHATAN DNG HUKUM /UU


Rechtsdelicten – mala perse
wetsdelicten – mala prohibita
• HUB KEJHTAN DNG NORMA LAIN 
AGAMA KEBIASAAN
HUBUNGAN KEJAHATAN
DENGAN MORAL
• G.P HOEFNAGELS
BONGER

BONGER

• HERMAN MANNHEIM
RUANG LINGKUP DAN OBYEK
STUDI KRIMINOLOGI
• ETIOLOGI KRIMINAL  KEJAHATAN
• PENOLOGI  PELAKU KEJAHATAN
• SOSIOLOGI HUKUM PIDANA 
REAKSI MASYARAKAT THDP
KEJAHATAN / PELAKU KEJAHATAN
KEJAHATAN
• ILLEGAL ABUSES OF ECONOMIC POWER
• ILLEGAL ABUSES OF PUBLIC POWER
• VIOLENCE AGAINS WOMEN

• PELAKU KEJAHATAN
• KRIMINOLOGI POSITIV  INDIVIDU
• PENJAHAT BERBEDA DENGAN BUKAN
PENJAHAT
• KRIMINOLOGI KRITIS  MASYARAKAT,
KORPORASI, NEGARA
• REAKSI MASYARAKAT 
KEJAHATAN / PELAKU
KEJAHATAN
• KRIMINALISASI
• DE KRIMINALISASI
• DE PENALISASI
• DE INSTITUSIONALISASI
• KISI-KISI SOAL-SOAL :
•  
• URAIAN :
1 Pendekatan yang digunakan di dalam Sosiologi Kriminal melihat penyimpangan
sebagai kenyataan obyektif dan penyimpangan sebagai problematik subyektif.
Jelaskan !
2 Mannheim membedakan teori-teori tentang sebab-sebab kejahatan ke dalam teori
yang berorientasi pada kelas sosial dan teori yang tidak berorientasi pada kelas
sosial. Jelaskan !
3 Menurut teori Labelling kejahatan sebagai hal yang problematik dan merupakan
hasil dari batasan masyarakat. Jelaskan !
4
• T.Sellin dalam bukunya Culture Conflict and Crime mengatakan bahwa semua
konflik kebudayaan (culture conflict) dapat terjadi apabila anggota suatu dari
budaya pindah ke budaya lain. Jelaskan !
• 5
• Von Mayr menyampaikan ”Subjective Nahrungserchwerung” dalam teori-teori
Faktor Ekonomi. Jelaskan !

•  
• E Sutherland dalam teori Differential Association menyampaikan bahwa
Perilaku kejahatan adalah perilaku yang dipelajari. Secara negatif berarti
bahwa perilaku kejahatan tidak diwarisi. Jelaskan !
• 7
•  
• 8
•  
•  
•  
• 9
•  
•  
•  
• 10
• R. Quenny menyampaikan The Sociological theory of Interest dalam
bukunya Crime and Justice in Society. Jelaskan !
• Salah satu bentuk kejahatan white collar crime adalah kejahatan korporasi.

Anda mungkin juga menyukai