Anda di halaman 1dari 25

KRIMINOLOGI

BIODATA
NAMA Dr. NUR ROCHAETI, SH,MHUM
TEMPAT /TGL. LAHIR Semarang, 28 Maret 1959
PEKERJAAN DOSEN FAKULTAS HUKUM UNDIP
DOSEN AKADEMI KEPOLISIAN
PENDIDIKAN S 1, FH UNDIP
S2, PASCA SARJANA FH UNDIP
S3 , PDIH UNDIP
RIWAYAT PEKERJAAN Dosen Fakultas Hukum UNDIP (1986 -
Sekarang)
Dosen Magister Ilmu Hukum Undip (2013 -
sekarang)
Dosen Akademi Kepolisian (1987- Sekarang)
Dosen STIK/ PTIK (2012 - 2013)
Ketua Badan Konsultasi Hukum FH UNDIP
(2007 – 2010)
Ketua Pokja Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak BPHN Tahun 2019
Ketua Pusat Kajian Kepolisian FH UNDIP 2020 -
2024
 Taruna mampu memahami, menjelaskan serta
menganalisis gejala-gejala kejahatan di dalam
masyarakat.
 Taruna mampu memahami, menjelaskan metode-metode

yang digunakan dalam penelitian Kriminologi.


 Taruna mampu memahami, menjelaskan serta

menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya


kejahatan (tindak pidana), tipologi kejahatan, pelaku
kejahatan serta reaksi masyarakat terhadap kejahatan dan
pelaku kejahatan.
Memberikan pengetahuan dan mengkaji tentang sebab-
sebab kejahatan, kejahatan dan perubahan sosial, budaya,
ekonomi, politik, perkembangan Iptek dalam upaya
pencegahan kejahatan serta Tugas Polri dalam relasi
hubungan antara kejahatan, pelaku kejahatan, korban
kejahatan serta reaksi dan partisipasi masyarakat.
Dalam pengetahuan yang lengkap serta perkembangan
terkini yaitu :
Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tentang
kejahatan, pelaku, reaksi masyarakat dan korban
kejahatan secara umum serta
Menguasai konsep teoritis bagian khusus dalam bidang
pengetahuan tentang kejahatan, pelaku, reaksi
masyarakat dan korban tersebut secara mendalam.
 
Ketrampilan :
Mengaplikasikan, megkaji, membuat desain,
memanfaatkan, menyelesaikan masalah ilmu hukum
melalui bantuan kriminologi & Viktimologi.
Mata kuliah Kriminologi dan Viktimologi juga memberikan pemahaman tentang
berbagai aliran pemikiran dalam kriminologi yang mempengaruhi cara pandang
dalam menganalisis kejahatan, pelaku kejahatan serta reaksi masyarakat.
Berbagai pengetahuan yang berhubungan dengan latar belakang kejahatan
berdasarkan aspek biologis, psikologis maupun sosiologis serta perkembangan
teori kriminologi saat ini. Perkembangan statistik kriminologi dalam penelitian
kriminologi, serta berkaitan pula dengan pemahaman tentang Korban
kejahatan dalam berbagai bentuk kejahatan serta perkembangan Kriminologi
setelah Tahun 1960an dan kejahatan korporasi, juga perkembangan teori
Kriminologi Feminis, kejahatan berbasis gender, kejahatan terhadap
pelanggaran HAM, kejahatan dalam perkembangan Iptek.
KONDISI GEOGRAFI 
 

6
JUMLAH PENDUDUK INDONESIA
Data BPS untuk jumlah penduduk yang dilakukan dalam sensus
penduduk menunjukkan peningkatan setiap lima tahun sekali. Bahkan
BPS sudah memproyeksikan jumlah penduduk di 2020. Untuk jumlah
penduduk yang ada di Indonesia, data terakhir tercatat pada tahun 2015
sebesar 238.518.000 jiwa di Indonesia. Diproyeksikan pada 2020 akan
meningkat sebanyak 271.066.000 jiwa. Dilihat dari struktur umur,
kelompok umur 5 sampai 9 tahun paling banyak yaitu 23,87 juta jiwa.
Data BAPPENAS, Tahun2020 terdapat 80 jt anak , 2 % penyandang
disabilitas, 15 % belum memiliki Akta Kelahiran, Anak Miskin dan
Rentan ada 18,8 %

7
APH
GEOGRAFI

EKONOMI KESEHATAN

SOSIAL : KELUARGA, MASYARAKAT, PENDIDIKAN


SEKOLAH

PERKAWINAN USIA DINI HUKUM : PELAKU, KORBAN, SAKSI

KETENAGAKERJAAN

TEKNOLOGI DAN INFORMASI :MEDSOS,


HOAX, BULLYING

8
PENGANTAR

• Tujuan Mempelajari Kriminologi


• Aliran-Aliran Pemikiran dalam kriminologi
• Arti Kriminologi Bagi Hukum Pidana
• Ruang Lingkup dan Obyek Studi Kriminologi
• Penelitian Kriminologi
• Teori-teori tentang sebab-sebab kejahatan
• Biologi Kriminal, Psikologi Kriminal, Sosiologi
Kriminal
PENGERTIAN KRIMINOLOGI

Menurut WA. Bonger :


Kriminologi adalah Ilmu pengetahuan yang mempelajari,
menyelidiki sebab-sebab kejahatan dan kejahatan dalam arti
seluas-luasnya .

Herman Mannheim, membedakan kriminologi dalam arti


sempit, yang tujuan utamanya adalah kriminologi difokuskan
mempelajari kejahatan, dan kriminologi dalam arti luas,
kriminologi difokuskan mempelajari penologi dan metode-
metode yang berkaitan dengan masalah kejahatan dan masalah-
masalah yang berkaitan dengan prevensi kejahatan dengan
tindakan yang bersifat non-punitif.
DATA TAHANAN DAN NARAPIDANA
JANUARI 2021
NO TAHANAN NARAPIDANA KET
1 DEWASA LAKI , 48.208 DEWASA LAKI, 191. 852

2 DEWASA PEREMPUAN, 2.176 DEWASA PEREMPUAN, 10.402

3 ANAK LAKI, 408 ANAK LAKI, 1.387

4 ANAK PEREMP4UAN, 4 ANAK PEREMPUAN, 25

Sumber : smslap.ditjenpas.go.id

TOTAL TAHANAN DAN NARAPIDANA : 252.286


KAPASITAS : 135.704
OVER CAPACITY : 86 %
PENDEKATAN DALAM KRIMINOLOGI
• Menurut Herman Mannheim :
• Mempelajari kejahatan adalah mempelajari
“tingkah laku manusia”.
• Pendekatan yang digunakan adalah,
Deskriptif, Kausalitas, Normatif.
• Deskriptif, suatu pendekatan dengan cara
melakukan “observasi” dan pengumpulan
data yang berkaitan dengan fakta-fakta
tentang kejahatan dan pelaku kejahatan.
• Kausalitas, dalam hal ini berkaitan dengan
sebab-sebab kejahatan (Etiologi Kriminal)
• Normatif, Kriminologi sebagai “Ideografic
discipline Kriminologi mempelajari fakta-
fakta, sebab akibat dan kemungkinan-
kemungkinan dalam kasus yang sifatnya
individual.
• Kriminologi sebagai “Nomothetic-
discipline”, bertujuan untuk menemukan dan
mengungkapkan hukum-hukum yang
bersifat ilmiah, yang diakui keseragamannya
(general)
• E Durkheim :
• Kejahatan bukan saja normal dalam
arti tidak ada masyarakat tanpa
kejahatan, bahkan kejahatan
diperlukan sebagai ciri masyarakat
yang dinamis. Kejahatan merupakan
fenomena sosial dan historis yaitu
sebagai perbuatan yang diberikan
cap atau label sebagai kejahatan
dan masyarakat memberikan reaksi
dengan membuat norma,
menegakkan norma serta
dilengkapi lembaga yang bertugas
menegakkan norma  menjatuhkan
hukuman.
• PELAKU POLISI PELAKU/
• KEJAHATAN/

KORBAN
ALIRAN PEMIKIRAN
 SEBELUM TH ‘60 AN
• ALIRAN KLASIK 
PELAKU KEJAHATAN
PENOLOGI
• ALIRAN POSITIF 
KEJAHATAN
ETIOLOGI KRIMINAL

 SESUDAH TH ’60 AN
• ALIRAN KRITIS 
REAKSI MASYARAKAT
TERHADAP
KEJAHATAN/PELAKU
KEJAHATAN
SOSIOLOGI HK PIDANA
ALIRAN KLASIK
PELAKU  SETIAP PELAKU ADL BEBAS
BERKEHENDAK, MAMPU
BERTANGGUNGJAWAB
TUGAS KRIMINOLOGI  MEMINIMALKAN KEJAHATAN
DNG SARANA
HUKUMAN
OBYEK STUDI KRIMINOLOGI  PENOLOGI / SEJARAH,
MANFAAT HUKUMAN,
PENJARA, PIDANA.

ALIRAN POSITIF
KEJAHATAN  SETIAP PELAKU ADALAH INDIV YG TDK
BEBAS DIPENGARUHI FAKTOR DILUAR DIRINYA 
BIOLOGI DAN KULTUR
TUGAS KRIMINOLOGI  MENCARI SEBAB-SEBAB
TIMBULNYA KEJAHATAN
OBYEK STUDI KRIMINOLOGI  ETIOLOGI KRIMINAL,
MENGANALISA SECARA ILMIAH SEBAB-SEBAB
TIMBULNYA KEJAHATAN

ALIRAN KRITIS
KEJAHATAN ADALAH SEBAGAI HASIL KONSTRUKSI
SOSIAL/ MASYARAKAT
TUGAS KRIMINOLOGI  MENGANALISA KONDISI YG
MEMPENGARUHI PROSES PD SAAT PEMBUATAN UU
DAN PELAKSANAAN
OBYEK STUDI KRIMINOLOGI SOSIOLOGI HUKUM
PIDANA
ARTI KRIMINOLOGI BAGI HUKUM
PIDANA

• Signal wetenschap
• HASIL-HASIL PENELITIAN
KRIMINOLOGI DAPAT DIGUNAKAN
OLEH PEMERINTAH DALAM
MENANGANI MASALAH MASALAH
KEJAHATAN  MEMBUAT
KEBIJAKAN DALAM PEMBUATAN
UU (KRIMINALISASI) MAUPUN
PENCABUTAN UU (DE-KRIMINAL
ISASI)
HERMAN MANNHEIM

• KRIMINALISASI
• EFISIENSI DALAM
MENJALANKAN UU
DUKUNGAN MASYARAKAT
 SIKAP YANG SAMA
• SIKAP SAMA  SECARA
TEKNIS PENINDAKAN DI
LAPANGANAN SULIT ATAU
TIDAK
• MENCAMPURI KEHIDUPAN
PRIBADI DARI INDIVIDU
KRIMINALISASI
SUDARTO
• Penggunaaan hukum pidana harus
memperhatikan tujuan pembangunan hukum
nasional  mewujudkan masyarakat adil dan
makmur berdasarkan pancasila
• Perbuatan yang diusahakan untuk dicegah atau
ditanggulangi dengan hukum pidana harus
merupakan perbuatan yang tidak dikehendaki
yaitu perbuatan yang mendatangkan kerugian
(materiil dan spirituil) pada warga masyarakat.
• Penggunaan hukum pidana harus pula
memperhatikan prinsip biaya dan hasil (cost and
benefit principle)
• Harus memperhatikan kapasitas atau kemampuan
daya kerja dari badan-badan penegak hukum,
jangan sampai ada kelampauan beban tugas
(overbelasting)
KEJAHATAN DAN HUBUNGAN NYA
DENGAN NORMA-NORMA

• HUB KEJAHATAN DNG


HUKUM /UU
Rechtsdelicten – mala
perse
wetsdelicten – mala
prohibita
• HUB KEJHTAN DNG
NORMA LAIN 
AGAMA KEBIASAAN
HUBUNGAN KEJAHATAN
DENGAN MORAL
• G.P HOEFNAGELS
BONGER

BONGER

• HERMAN MANNHEIM
RUANG LINGKUP DAN OBYEK
STUDI KRIMINOLOGI
• ETIOLOGI KRIMINAL  KEJAHATAN
• PENOLOGI  PELAKU KEJAHATAN
• SOSIOLOGI HUKUM PIDANA 
REAKSI MASYARAKAT THDP
KEJAHATAN / PELAKU KEJAHATAN
KEJAHATAN
• ILLEGAL ABUSES OF ECONOMIC
POWER
• ILLEGAL ABUSES OF PUBLIC POWER
• VIOLENCE AGAINS WOMEN

• PELAKU KEJAHATAN
• KRIMINOLOGI POSITIV  INDIVIDU
• PENJAHAT BERBEDA DENGAN
BUKAN PENJAHAT
• KRIMINOLOGI KRITIS 
MASYARAKAT, KORPORASI,
NEGARA
• REAKSI MASYARAKAT
 KEJAHATAN /
PELAKU KEJAHATAN
• KRIMINALISASI
• DE KRIMINALISASI
• DE PENALISASI
• DE
INSTITUSIONALISASI

Anda mungkin juga menyukai