Anda di halaman 1dari 5

UJIAN FINAL

KRIMINOLOGI
Nama : Aris Yunianto
NIM : 10400117091
Kelas : Peminatan Pidana B 2017

1. Jelaskan pengertian kriminologi menurut ahli yang anda ketahui !


Menurut Elmer Hubert (1968), yaitu:
“Kriminologi adalah kajian ilmiah dan penerapan praktis penemuan-penemuan di
lapangan: (a) sebab musabab kejahatan dan tingkah laku jahat serta etiologi, (b) ciri-
ciri khas reaksi sosial sebagai suatu simtom ciri masyarakat, dan (c) pencegahan
kejahatan”
Menurut Prof. Muhammad Mustofa, dalam bukunya Kriminologi, mengatakan bahwa
definisi kriminologi yang dikaitkan dengan pengembangan kriminologi di Indonesia
adalah yang berakar pada sosiologis. “…kriminologi diartikan sebagai ilmu
pengetahuan ilmiah tentang: a) peruusan sosial pelanggaran hukum, penyimpangan
sosial, kenakalan, dan kejahatan; b) pola-pola tingkah laku dan sebab musabab
terjadinya pola tingkah laku yang termasuk dalam kategori penyimpangan sosial,
pelanggar hukum, kenakalan, dan kejahatan yang ditelusuri pada munculnya suatu
peristiwa kejahatan, seta kedudukan dan korban kejahatan dalam hukum dan
masyarakat; d) pola reaksi sosial formak, informal, dan non-formal terhadap penjahat,
kejahatan, dan korban kejahatan. Dalam pengertian tersebut termasuk melakukan
penelitian ilmiah terhadap pelanggaran hak-hak asasi manusia, serta usaha Negara
dalam mewujudkan hak-hak asasi manusia dan kesejahteraan sosial”

2. Jelaskan sumbangsih dan manfaat kriminologi terhadap hukum pidana !


Kriminologi berasal dari kata crimen yang artinya adalah kejahatan dan logos yang
artinya ilmu, sehingga kriminologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang
kejahatan dan tindak kriminal. Hubungan kriminologi dengan hukumpidana sangat
erat, kriminologi telah membantu penyidik dalam menangani masalah kejahatan.
Selain itu kriminologi dipakai untuk membantu dalam pembuatan Undang-undang
pidana atau pencabutan Undang-undang. Bahkan aliran modern menghendaki
kriminolog bergabung dengan hukum pidana, untuk sebagai ilmu bantunnya agar
bersama-sama menangani hasil penyelidikan kriminal  sehingga memungkinkan dapat
memberikan petunjuk jitu terhadap penanganan hukum pidana dan pelaksanaannya,
yang mana semuannya ditujukan untuk melindungi warga negara yang baik dari si
pembuat pidana.

3. Mengapa kriminologi dikatakan sebagai ilmu pengetahuan ?


istilah Kriminologi diambil dari Bahasa Inggris yakni Criminology. Criminology
sendiri berasal dari Bahasa Latin yang terdiri dari dua kata, yaitu crimen yang berarti
penjahat dan logos yang berarti pengetahuan. Dengan demikian Kriminologi dapat
diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang kejahatan atau penjahat. Karena studi-
studi awal kriminologi memang bermaksud menerangkan hubungan kausal antara
berbagai faktor sosial, psikologis dan budaya dengan timbulnya kejahatan
(pelanggaran norma perilaku masyarakat yang diberi sanksi pidana) dengan tujuan
memahami sebab terjadinya kejahatan. Oleh karena itu kriminologi kemudian
dianggap sebagai ilmu pengetahuan yang membantu ilmu hukum pidana (materiil dan
formiil) atau disebut sebagai ilmu bantu.

4. Jelaskan pengertian kejahatan menurut kriminologi dan menurut hukum


pidana !
Pengertian Kejahatan menurut Kriminologi. Kejahatan bukan merupakan peristiwa
hereditas (bawaan sejak lahir, warisan) juga bukan merupakan warisan biologis.
Tindak kejahatan bisa dilakukan siapapun baik wanita maupun pria dengan timgkat
pendidkan yang berbeda. Tindak kejahatan bisa dilakukan secara sadar, yaitu
difikirkan, direncanakan, dan diarahkan pada maksud tertentu secara sadar benar.
Kejahatan suatu konsepsi yang bersifat abstrak, dimana kejahatan tidak dapat diraba
dan dilihat kecuali akibatnya saja. pengertian kejahatan menurut hukum pidana.
Kejahatan adalah istilah yang dapat mencakup pengertian yang berhubungan dengan
pola-pola prilaku manusia yang sangat beraneka ragam mulai dari yang terselubung di
belakang hal-hal yang nampak wajar hingga yang membahayakan.

5. Sebutkan dan jelaskan aliran-aliran dalam kriminologi !


Dalam ilmu kriminologi terdapat empat aliran (Indah Sri Utami, 2012:65-68) yaitu:
a. Aliran klasik. Aliran klasik merupakan label umum untuk kelompok pemikir
tentang kejahatan dan hukuman pada abad 18 dan awal abad 19.
b. Aliran Positif. Aliran modern atau aliran positif mucul pada abad ke-19 yang
bertitik tolak pada faham determinisme tentang manusia. Faham ini menggantikan
doktrin kebebasan berkehendak (the doctrine of free will). Bagi aliran positif,
manusia dipandang tidak mempunyai kebebasan berkehendak, tetapi dipengaruhi
oleh kondisi internal dan eksternal manusia itu sendiri.
c. Aliran neo klasik. Aliran neo klasik berkembang pada abad ke 19. Ia mempunyai
basis pemikiran yang sama dengan aliran klasik, yakni kepercayaan pada
kebebasan pada kebebasan berkehendak manusia. Doktrin dasarnya sama dengan
aliran klasik, yakni bahwa manusia adalah mahkluk mempunya rasio,
berkehendak bebas karenanya bertanggungjawab atas perbuatan-perbuatannya.
Meski demikian, terdapat sejumlah revisi yang dilakukan terhadap inti ajaran
aliran klasik.
d. Aliran kritis. Aliran kritis juga dikenal dengan istilah “Critical Criminology” atau
“kriminologi baru”. Aliran kritis sesungguhnya memusatkan perhatian pada kritik
terhadap intervensi kekuasaan dalam menentukan suatu perbuatan sebagai
kejahatan. Itulah sebabnya, aliran ini menggugat eksistensi hukum pidana.
Pendukung aliran menganggap bahwa pihak-pihak yang membuat hukum pidana
hanyalah sekelompok kecil dari anggota masyarakat yang kebetulan memiliki
kekuasaan untuk membuat dan membentuk hukum pidana tersebut.

6. Menurut anda, apakah kejahatan HAM berat dapat diberlakukan asas


retroaktif dalam penegakan hukumnya ?
Asas rektroaktif dalam penegakan pelanggaran HAM berat perlu diterapkan.
Mekanisme ketentuan pemberlakuan asas retroaktif (asas berlaku surut) untuk
pelanggaran HAM berat, yaitu memberlakukan surut peraturan perundang-undangan.
Sebelum peraturan perundang tersebut ada atau diberlakukan, telah menimbulkan
reaksi pro dan kontra sampai saat ini karena asas ini dianggap menyimpangi asas
legalitas, namun tujuan diberlakukannya untuk penegakan keadilan. Sehingga
pemberlakuan tersebut dalam perkara pelanggaran HAM berat secara filosofis dapat
diterima. Karena beradasarkan prinsipnya, pelanggaran HAM berat bukan kejahatan
tindak pidana biasa, bisa dilakukan karena mengikuti hukum internasional, dan
kebiajakan ini merupakan kebijakan politik sekaligus terobosan hukum. Maka perlu
ada solusi agar pemberlakuan asas retroaktif tidak menimbulkan konflik norma.

7. Mengapa peran korban memberikan kontribusi dalam terjadinya kejahatan ?


Jelaskan secara viktimologis.
Karena dalam tindak pidana tidak seutuhnya kejahatan yang dilakukan pelaku
kejahatan murni perbuatan pelaku kejahatan itu sendiri. Dalam viktimologi, peran
korban merupakan andil yang cukup besar dalam terjadinya suatu tindak pidana.
Dimana korban berperan sebagai peserta utama dan penjahat sebagai pelaku dalam
hal terjadinya suatu kejahatan. Yang dimaksud di sini adalah, korban memberikan
peluang kepada pelaku untuk melakukan kejahatan dan korban menjadi objek
kejahatan.

8. Jelaskan ruang lingkup kriminologi administrasi !


Administrasi merupakan usaha atau kegiatan yang berkenaan dengan
penyelenggaraan kebijaksanaan untuk mencapai tujuan. Dikaitkan dengan kriminologi
berarti kejahatan yang terkait dengan penyelenggara kebijakan. Sehingga ruang
lingkup kriminologi administrasi adalah penyalahgunaan kewenangan.
Penyalahgunaan kewenangan dapat diartikan : (1) penyalahgunaan kewenangan untuk
melakukan tindakan-tindakan yang bertentangan dengan kepentingan umum atau
untuk menguntungkan kepentingan pribadi, kelompok atau golongan; (2)
Penyalahgunaan kewenangan dalam arti bahwa tindakan tersebut adalah benar
ditujukan untuk kepentingan umum, tetapi menyimpang dari tujuan kewenangan
tersebut diberikan oleh undang-undang atau peraturanperaturan lain; (3)
Penyalahgunaan kewenangan dalam arti menyalahgunakan prosedur yang seharusnya
dipergunakan untuk mencapai tujuan tertentu, tetapi telah menggunakan prosedur lain
agar terlaksana.

9. Apa manfaat kriminologi dalam pembentukan undang – undang ?


Terkait dengan hasil-hasil penyelidikan krimonologi, hal itu yang kemudian dapat
membantu pemerintah dalam menangani masalah kejahatan terutama melalui hasil-
hasil studi di bidang etiologi kriminal dan penologi. Disamping itu, dengan penelitian
kriminologi dapat dipakai juga untuk membantu bidang pembuatan undang-undang
pidana (kriminalisasi) maupun pencabutan undang-undang (dekriminalsasi), sehingga
kriminologi sering disebut sebagai “signal wetenschap”. Artinya, kriminologi sebagai
disiplin ilmu pengetahuan yang dapat memberikan peringatan atau isyarat kalau suatu
kebijakan atau program atau keputusan tertentu dilakukan oleh "kekuasaan", maka ia
akan dapat memprediksikan bahaya yang akan ditimbulkan oleh kebijakan atau
keputusan atau program tersebut. Artinya lagi, bahwa kriminologi dapat menjadi tolak
ukur suatu tindakan dapat dihukum (diimplementasikan dalam bentuk undang-
undang) atau tidak melalui teori teori dan hasil penelitiannya.

10. Menurut anda apakah orang yang melakukan kealpaan (culpa) yang
mengakibatkan orang lain kehilangan nyawa dapat menempuh jalur mediasi
penal ? Jelaskan.
Mediasi penal dapat dilakukan jika para pihak yang terlibat dalam perudingan saling
menyadari dan menghargai terhadap hasil yang diperoleh dalam mediasi penal, karena
prinsip yang terpenting dalam mediasi penal adanya pengakuan kesalahan dan
pemberian maaf oleh pihak yang dirugikan akibat tindak pidana untuk mencapai
penyelesaian berupa win-win solution.

*terimakasih*

Anda mungkin juga menyukai