Skripsi
Oleh :
A.Arianto
10400117113
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
segala sesuatu baik berupa uang atau barang yang dapat dijadikan milik desa yang
berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban Desa”.1
Fungsi dan peran pemerintah desa sangat penting dan strategis oleh karena
itu dalam memberikan suatu pelayanan terhadap masyarakat secara efisien dan
efektif yang tentunya dalam pemerintah desa ada tanggungjawab besar yang mesti
di pertanggungjawabkan untuk itu pemerintah desa itu kemudian harus
menerapakan akuntabilitas dalam tata kelola pemerintahannya dalam artian setiap
berakhirnya suatu kegiatan yang di selenggarakan pemerintah desa harus dapat
menunjukkan akuntabilitasnya kepada masyarakat dalam suatu desa tersebut
sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang ada. Dan semua itu tidak lepas dari
pengelolaan keuangan desa yang mana pengelola harus menyusun laporan
realisasi pelaksanaan APBDesa dan laporan pertanggungjawaban realisasi
pelaksanaan APBDesa. Untuk itu kita perlu ketahui bahwa agama juga menjadi
salah satu pendekatan yang paling benar maka selain adanya landasan undang-
undang yang dipakai, pun terdapat landasan ayat dari Allah SWT Q.S. Ali Imran
tepatnya pada Ayat 104 yang berbunyi
3
justru hal tersebut merupakan hak dari pemerintah untuk menunaikan perintah
tersebut yang mana dalam hal ini pemerintah membentuk suatu Aplikasi sistem
keuangan desa (Siskeudes) yang merupakan salah satu sistem yang dapat
mencegah segala perbuatan yang dapat mengarah kepada kemungkaran.
4
Jadi dalam hal ini penulis tertarik meneliti tentang Efektivitas aplikasi
sistem keuangan desa (SISKEUDES) Di Desa Tompobulu Kecamatan Bulupoddo
Kabupaten Sinjai dimana kemampuan Aparatur desa yang masih rendah dan
merupakan bagian dari permasalahan yang di tunjukan di lapangan. Masalah
lainnya adalah masih minimnya sarana dan prasarana dalam pengelolaan
5
keuangannya. Jadi permasalahan yang perluh di kaji adalah terwujudnya
6
Efektivitas aplikasi Siskeudes dapat efesien, efektif dan akuntabel.4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Efektivitas Aplikasi Sistem Keuangan Desa (SISKEUDES) Di
Desa Tompobulu Kecamatan Bulupoddo Kabupaten Sinjai.?
2. Apakah faktor yang menjadi penghambat Aplikasi Sistem Keuangan desa
(SISKEUDES) Di Desa Tompobulu Kecamatan Bulupoddo Kabupaten
Sinjai.?
C. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus
1. Fokus Penelitian
Fokus yang menjadi bahan penelitian pada tulisan adalah Efektivitas
Aplikasi Sistem keuangan Desa Tompobulu dalam upaya terwujudnya
efektifitas, efesiensi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan desa di desa
tompobulu kecamatan bulupoddo kabupaten sinjai dengan menggunakan
aplikasi sistem keuangan desa (Siskeudes) sesuai dengan undang-undang
Nomor 6 Tahun 2014 untuk itu salah satu hal yang menjadi indikator yang
penting adalah keberlangsungan operasi keuangan desa dengan menggunakan
Siskeudes.
2. Deskripsi Fokus
Penelitian ini di lakukan untuk mengkaji lebih mendalam tentang
pengelolaan keuangan Desa Tompobulu berdasarkan pada Permendagri
Nomor 113 tahun 2014 khususnya dalam penggunaan aplikasi sistem
keuangan desa sebagai penyempurnaan dan mewujudkan tata kelola dengan
baik dalam meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan
keuangan desa.
D. Kajian Pustaka
Data atau acuan dalam bentuk teori dan temuan-temuan melalui hasil dari
berbagai penelitian sebelumnya yang mana ini merupakan suatu hal yang sangat
penting dan dapat di jadikan sebagai data pendukung maka dari itu dalam
penyusunan skripsi ini di lengkapi dengan beberapa referensi yang di jadikan
sebagai acuan di antaranya :
7
Menurut Widjaja dalam buku: “Pemerintahan Desa dan Administrasi
Desa” Keuangan Desa merupakan pengurusan keuangan desa yang dilakukan
8
oleh pemerintah desa yang dipertanggungjawabkan pelaksana, kepala desa
9
berkewajiban melakukan keuangan secara teratur dan sesuai dengan perencanaan.5
Menurut Hanif Nurcholis dalam buku: “Pertumbuhan dan
Penyelenggaraan Pemerintah Desa” bahwa keuangan desa merupakan semua hak
dan kewajiban dalam rangka penyelenggaraan pemerintah desa yang dapat dinilai
10
dengan uang, termasuk segala bentuk kekayaan milik desa yang berhubungan
11
dengan hak dan kewajiban desa.6
Menurut Jensen dan Smith 1984 dalam Muhammad Ismail teori agen
merupakan konsep yang menjelaskan hubungan kontraktual antara principals dan
agents. Pihak principals adalah pihak yang memberikan mandat kepada pihak
lain, yaitu agent untuk melakukan semua kegiatan atas nama principals dalam
kapasitasnya sebagai pengambil keputusan Pada pemerintahan daerah di
Indonesia secara sadar atau tidak, teori agensi sebenarnya telah dipraktikkan. Pada
organisasi sektor publik yang dimaksud principals adalah rakyat dan agents
adalah pemerintah dalam hal ini adalah kepala desa dan aparat desa lainnya.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan memberikan penjelasan tentang adanya hubungan yang
jelas antara teori agensi dengan akuntabilitas.
Akuntabilitas adalah kewajiban pemegang amanah/agents/kepala desa
dan aparatnya untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan
dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggung
jawabnya kepada pihak pemberi amanah (principals) yang memiliki hak dan
kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut. Secara singkat, kepala
desa dan aparaturnya harus mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya
serta pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada entitas pelaporan dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik. Transparansi memberikan
informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada masyarakat berdasarkan
pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk mengetahui secara terbuka
dan menyeluruh atas pertanggungjawaban pemerintah dalam pengelolaan sumber
12
daya yang dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada peraturan perundang-
13
undang.7
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
I. Tujuan Penelitian:
1. Mendeskripsikan Bagaimana Efektivitas Aplikasi Sistem Keuangan
Desa (Siskeudes) di Desa Tompobulu Kecamatan Bulupoddo
Kabupaten Sinjai
2. Menganalisis Faktor penghambat Aplikasi Sistem Keuangan Desa
(Siskeudes) di Desa Tompobulu Kecamatan Bulupoddo Kabupaten
Sinjai
II. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan secara teoritis, dalam penelitian ini di harapkan dapat
bermanfaat untuk menambah wawasan dan mengembangkan suatu
pengetahuan dalam dunia pemerintahan untuk itu juga di harapakan
dapat menjadi bahan referensi bagi pembaca.
2. Kegunaan secara praktis, dalam penelitian ini itu kemudian mampu
menyalurkan suatu informasi dan solusi dalam bentuk masukan kepada
pemerintah desa yaitu desa tompobulu kecamatan bulupoddo kabupaten
sinjai dalam kebijakan pelaksanaan aplikasi sistem keuangan desa
(Siskeudes) di desa tersebut
14
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Tinjauan Efektivitas
1. Pengertian Efektivitas
sasaran yang telah ditentukan dalam setiap organisasi. Hal ini sesuai dengan
berarti berhasil atau dilakukan dengan baik. Efektif menurut Kamus Besar
manjur atau mujarab (tentang obat), dapat membawa hasil, berhasil guna
Yogyakarta, 2012
4
Hanif Nurholis, Pertumbuhan Dan Penyelenggaraan Pemerintah Desa (Jakarta: Erlangga,
2011), h.20-25
5
A.W. Widjaja, Pemerintahan Desa Dan Administrasi Desa Menurut Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1979, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1996)
6
Hanif Nurcholis, Pertumbuhan Dan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, (Jakarta:
Erlangga, 2011)
7
Muhammad Ismail, Ari Kuncoro Widagdo, Agus Widodo, Sistem Akuntansi Pengelolaan
Dana Desa. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 19 No. 2 (Januari 2016), h. 6.
8
Yogi Eka Prastiya, “Efektivitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)
Mandiri perkotaan Dalam Menunjang Pembangunan Desa, Studi di Desa Buduran Kecamatan
Buduran Kabupaten Sidoarjo”, (Skripsi, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, 2014), h. 42.
a. Robert Chambers mengemukakan bahwa secara komprehensif,
sebelumnya.9
operasionalnya.12
9
Robert Chambers, Pembangunan Desa Mulai Dari Belakang, (Jakarta: LP3S, 1998), h. 47
10
Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, (Bandung,
Remajarosdakarya, 2003), h. 16.
11
Sedarmayanti, Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi Dan Manajemen
Pegawai Negeri Sipil, (Bandung: Aditama, 2009), h. 72.
12
M. Richard Steers, Terj: Magdalena Jamin, Efektivitas Organisasi (Jakarta:
Erlangga,1980), h. 5
16
dihasilkan terhadap nilai pencapaian sasaran tersebur, maka dapat
hal yang sederhana, karena efektivitas dapat dilihat dari berbagai sudut
membandingkan antara rencana yang dibuat dengan hasil yang dicapai. Jika
usaha atau tindakan yang dilakukan tidak tepat hingga menyebabkan tujuan
berikut:14
1. Integrasi
Integrasi yaitu pengukuran terhadap tingkat kemampuan suatu
organisasi untuk mengadakan sosialisasi, pengembangan
13
Supriyono, Sistem Pengendalian Manajemen, (Semarang: Universitas Diponegoro,
2000), h. 29.
14
M Richard Steers, Op.cit, h. 9.
17
konsensus dan komunikasi dengan berbagai macam organisasi
lainnya. Integrasi menyangkut proses sosialisasi.
2. Adaptasi
3. Pencapaian Tujuan
menonjol adalah:
1. Keberhasilan program
2. Keberhasilan sasaran
15
Robert Chambers, Op.cit, 121.
18
Pengelolaan keuangan desa merupakan suatu cakupan kegiatan yang
a. Tahap Perencanaan
b. Tahap Pelaksanaan
menggapai suatu tujuan atau harapan terhadap apa yang telah menjadi
beberapa defenisi tersebut itu memilki suatu suatu makna dan tujuan yang
sama.16
16
Purwanto Dan Sulistyastuti, Analisis Kebijakan Dari Formulasi Ke Implementasi
Kebijakan (Jakarta: Bumi Aksara 1991), h. 71
19
a. James A.F stoneer memberikan suatu pernyataan bahwa
untuk menggapai tujuan lembaga yang telah di tetapkan. Dan semua itu
tidak lepas dari keuangan desa yang mana ini merupakan hal pokok yang
mana ini di atur dalam permendagri nomor 113 tahun 2014 hal tersebut
20
a. Disiplin dan tertib
b. Transparansi
c. Partisipasi
itu dalam penataan keuangan desa dari tahap pertahap itu wajib
21
d. Akuntebel
berlaku.
undang nomor 6 tahun 2014 tentang desa selain itu kualitas hidup
22
keuangan desa itu bersumber dari alokasi dana desa dan pendapatan
yaitu :
17
Undang –undang nomor 6 tahun 2014 tentang desa bahwa desa merupakan suatu
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki suatu batas wilayah yang berwenang untuk mengurus
dan mengatur suatu urusan pemerintahan.
18
Mahmudi, Manajemen Keuangan Daerah, (Jakarta: Erlangga, 2010), h. 20-28
23
a. Surat setoran pajak
b. Bukti penerimaan
c. Dokumen penatausahaan
e. Laporan penatausahaan
f. Laporan penganggaran
seperti :
APBD.
yaitu :
24
e. Laporan pertanggungjawaban
pertanggungjawaban.
ada.
pengolahan secara produktif dan tansparansi membutuhkan suatu usaha yang lebih
serius dalam melaksanakan pengelolaan sistem keuangan desa agar dapat tercipta
dan berjalan secara mandiri, efektif dan proporsionalitas untuk menggapai suatu
1. Pengertian Government
akan lebih efektif dan transparan dan ini merupakan suatu perkembangan di
era milenial dalam mempermudah kita dalam mengakses suatu data atau
25
dokumen-dokumen penting dalam suatu instansi. Dalam government ini
masyarakat .
Government yaitu :
19
Jurnal Katalogis, Volume 2 Nomor 7 Juli 2014, h. 192-199
26
b. Memperbaiiki efektivitas pelayanan pemerintah terhadap
bidang administrasi.
berbasis digital.
20
Jurnal Administrasi Public, Volume 3 Nomor 12, h. 2145-2151
27
c. Government to business merupakan suatu pembayaran secara
1. Desa berhak:
2. Desa berkewajiban:
28
dan pemberdayaan masyarakat desa;
1) Kepala desa;
2) Perangkat desa;
desa;
29
d. Memelihara dan mengembangkan nilai permusyawaratan,
teknologi tepat guna, dan temuan baru untuk kemajuan ekonomi dan
masyarakat desa.
pemerintahan desa.
30
pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota
kepada desa.
partisipatif.
desa
adat
antar desa.
31
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
21
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 3, (Jakarta:
Balai Pustaka, 2003), hlm. 854.
32
kesejahteraan masyarakat sebagai tujuan otonomi daerah.22
22
HAW Widjaja, Otonomi Desa, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2003), hlm. 3.
23
T. Coser dan Anthony Rosenberg, An Introduction to International Politics, (New
Jersey: Prentice Hall, 1976), hlm. 232-255.
33
pemerintah desa sebagai pelaksanaan pemerintahan desa sebagai berikut:
34
radio komunitas, dan media informasi lainnya. Pasal 41 juga
menjelaskan bahwa laporan realisasi dan laporan pertanggung-
jawaban realisasi pelaksanaan APBDesa disampaikan kepada
bupati/walikota melalui camat atau sebutan lain dan disampaikan
paling lambat 1 (satu) bulan setelah akhir tahun anggaran berkenaan.
Berdasarkan teori peranan menurut T. Coser dan Anthony Rosenberg,
pemerintah desa kurang berperan aktif dalam menggerakkan
partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan tentang
pengelolaan dana desa.
35
merencanakan sesuatu, sebagai motivator yakni memotivasi
masyarakat lewat memberikan pandangan-pandangan ke depan terkait
pembangunan yang akan dilaksanakan, juga menjadi pelopor yaitu
pemerintah yang lebih dulu memberikan ide dalam perencanaan, tetapi
juga turut serta dalam pelaksanaan pembangunan.
36
memberikan ruang kepada masyarakat untuk turut aktif berpartisipasi
dalam tiap tahapan pembangunan. Pembangunan partisipatif
diharapkan sesuai dengan kebutuhan atau masalah yang dihadapi
masyarakat desa. Pemerintahan desa melalui hak otonominya memiliki
tugas dan tanggung jawab pada pembangunan. Konsep pembangunan
didasari atas pertumbuhan ekonomi.15 Pertumbuhan ekonomi
masyarakat tidak dapat lepas dari upaya pemberdayaan. Pemberdayaan
masyarakat merupakan salah satu strategi dalam upaya pertumbuhan
ekonomi. Karena pemberdayaan masyarakat selalu diidentikkan
dengan pertumbuhan ekonomi. Dasar dari pemberdayaan masyarakat
adalah meningkatkan kemampuan rakyat.16 Kepala desa menjalankan
hak, wewenang, dan kewajiban pimpinan pemerintahan desa yaitu
menyelenggarakan rumah tangganya sendiri merupakan
penyelenggaraan dan penanggung jawab utama di bidang
pemerintahan pembangunan dan kemasyarakatan dalam rangka
penyelenggaraan urusan pemerintahan desa. Urusan pemerintahan
umum termasuk pembinaan ketentraman dan ketertiban sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan menumbuhkan serta
mengembangkan jiwa.
H. Sistem Pemerintahan Desa
1. Pemerintahan Desa
memerintah padahal sejarah telah membuktikan bahwa Desa telah eksis jauh
37
sebelumnya sebagai suatu kesatuan masyarakat hukum adat dalam ikatan pola
pemerintah pusat dan daerah serta antara provinsi dan kabupaten/kota yang
dapat dilihat ada beberapa hal sistem pemerintahan Desa di antaranya :24
24
HAW. Widjaja, Otonomi Desa, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), h. 15
38
c. Dalam suatu sistem Desa dapat melakukan perbuatan hukum, baik
d. Sistem Demokrasi yang mana dalam hal ini di Desa di bentuk Badan
39
masyarakat. Merujuk pada Permendagri Nomor 84 Tahun 2015
sebagai berikut:
kesehatan;
taruna; dan
lembaga lainnya.
40
Sekretaris desa berkedudukan sebagai unsur pimpinan sekretariat
25
Saparin. Tata Pemerintahan dan Administrasi Pemerintahan Desa. Jakarta: Ghalia
Indonesia. 1986. Hlm 25
41
c. Tugas dan fungsi kepala urusan, kepala urusan berkedudukan sebagai
a. Kepala urusan tata usaha dan umum memiliki fungsi seperti me-
42
Kepala seksi berkedudukan sebagai unsur pelaksana teknis. Kepala
fungsi:
taruna;
43
dalam pelaksanaan tugas di wilayahnya. Untuk melaksanakan tugas
memiliki fungsi:
lingkungannya; dan
pembangunan.
44
b. Meningkatkan kualitas pemerintahan dan masyarakat desa
pemerintahan desa;
partisipatif;
desa;
pemerintahan desa;
45
i. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi pemerintah
undangan.26
g. Kerangka Pikir
mana ini merupakan suatu aplikasi yang dapat membantu dalam suatu
26
Parassa, Helni Sadid. “Peranan Pemerintah Dalam Peningkatan Kesejahteraan
Masyarakat Desa Wasuponda Kabupaten Luwu Timur”. http://repository.unhas. ac.id. di akses 2
Juni 2018.
46
aplikasi ini segala hal dapat di kendalikan oleh sistem termasuk
1. Operator
2. Perangkat Keras
3. Perangkat Lunak
h. Definisi Operasional
47
2. Efektivitas aplikasi Siskeudes adalah system pengunaan aplikasi
Kemendagri.
27
Yulianto Trisno, Efektivitas Kelola Dana Desa dalam http://www.sapa.or.id/f2/10847-
dana-desa-00000poli36 Di akses pada tanggal 14 maret 2019
48
BAB III
METODE PENELITIAN
28
P.Wiratna sujarweni metodologi penelitian (Yogyakarta : pustakabarupress, 2014) hlm 2
29
Sugiono metode penelitian kualitatif,kuantitatif (Bandung : Alfabeta 2016) hlm 2
dengan apa yang di inginkan dalam penelitian ini dan berkaitan dengan Efektivitas
aplikasi sistem keuangan desa. Oleh karena itu maka pihak yang telah dijadikan
sebagai narasumber dalam penelitian ini yaitu :
1. Kepala Desa Tompobulu
2. Sekretaris Desa Tompobulu
3. Kaur Keungan Desa Tompobulu
4. Operator Siskeudes
C. Metode Pengumpulan Data
Teknik yang dapat di gunakan dalam pengumpulan data pada proses
penelitian yaitu :
1. Wawancara
Untuk melakukan suatu wawancara dalam penelitian ini yaitu dengan
berinteraksi secara langsung dan melakukan tanya jawab terhadap
informan yang telah di tentukan.untuk itu perlu juga kita lihat bahwa
informan yang di wawancarai itu kemudian berkompeten memberikan
suatu informasi terhadap program siskeudes dalam suatu instansi
pemerintah desa.
2. Observasi
Observasi merupakan suatu cara yang sangat penting dalam penelitian
yang mana observasi ini di gunakan karena ada beberapa macam tipologi
pengamatan. Untuk itu cara observasi dapat di laksanakan untuk
menganalisis secara langsung yang berkaitan dengan penerapan aplikasi
sistem keuangan desa di desa tompobulu kecamatan bulupoddo kabupaten
sinjai.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik yang di gunakan untuk melengkapi data-
data yang di peroleh melalui wawancara dengan cara mencatat data secara
langsung yang berkaitan dengan Efektivitas Aplikasi Siskeudes.
D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Teknik atau cara dalam menggunakan kualitatif terhadap analisis data
yaitu suatu cara yang di lakukan secara sistematis dalam menyusun suatu
50
dokumen yang di hasilkan dari proses wawancara sehingga penemuannya dapat di
mengerti dan di berikan informasi terhadap orang lain. Adapun jenis teknik dalam
menganalisis data kualitatif pada penelitian ini yaitu
1. Reduksi data merupakan suatu aktivitas yang di lakukan untuk
mengumpulkan serta memilih data yang benar dan penting serta jelas
akan kebenarannya.
2. Penyajian data merupakan menyajikan data dalam dokumen yang
berbentuk narasi, guna merencanakan kerja penelitian yang sudah di
mengerti; dan
3. Conclusion drawing/verifucation merupakan penerikan suatu data yang
telah didukung oeh bukti-bukti yang valid dan konsisten dilapangan
peneliti.
51
BAB IV
Desa tompobulu adalah salah satu desa dari 6 Desa yang ada di
Kecamatan Bulupoddo Kabupaten Sinjai yang terletak ±40 KM dari Pusat
Pemerintahan Kabaupten sinjai atau di Pusat Ibu Kota Kabupaten Sinjai. Desa
Tompobulu mempunyai luas wilayah ± 2780.68 Ha. Oleh karena itu Desa
Tompobulu mempunyai jumlah penduduk 3.118 jiwa, 836 KK terdiri dari 1.562
jiwa orang laki-laki dan 1.556 jiwa orang perempuan. Jumlah penduduk tersebut
terdiri kepala keluarga yang tersebar dalam enam kepala Dusun atau lingkungan,
15 RW dan 43 RT .30
1. Pemerintahan Desa Tompobulu
Desa Tompobulu kecamatan bulupoddo kabupaten sinjai telah
menerapkan aplikasi ini sistem Keuangan Desa (Siskeudes) dan
menggunakan versi yang paling terbaru. Efektivitas aplikasi sistem
keuangan desa (Siskeudes) di desa tersebut di lihat dari sumber daya
manusia tidak sesuai dengan tupoksi masing-masing karena yang
terjadi di lapangan kaur umum yang mengelola aplikasi dan pelaporan
yang tidak sesuai dengan regulasi, jadi tidak ada fungsi dari kaur
keuangan tersebut. Sehingga Efektivitas aplikasi di Desa Tompobulu
Kecamatan Bulupoddo Kabupaten Sinjai belum efektif dan efisien .
Berikut Tabel nama dan jabatan pemerintah desa tompobulu.
Tabel 4.1
Nama dan Jabatan Pemerintah Desa Tompobulu
No Nama Jabatan
1. Mahmuddin Kepala Desa
2. Mustari Musfa Sekretaris
3. Sumarni Kasi Pemerintahan
30
Profil Desa Tompobulu 2020
4. Musfa Wahidin Staf
5. Muh. Anwar Kasi Pelayanan
6. Hufrah Kasi Kesejahteraan
7. Rahmatiah, S.Pd Staf
8. Amir Kaur Perencanaan
9. Mulyana Sari Kaur Keuangan
10 Nur Sidin Kaur T.U Umum
11. Drs. Abd. Muin Staf
12. Rustan Ansar Kadus Aholiang
13. Mansur Kadus Data
14. Hartoni, S.P Kadus Karampuang
15. Abdul Karim Kadus Laiya
16. Muhtar Kadus Salohe
17. Suardi Kadus Bulo
18. Muhlis, S.Pd Kadus Balle
Sumber : Kaur Keuangan Desa Tompobulu
VISI
MISI
53
B. Efektivitas Aplikasi Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) di Desa
Tompobulu Kecamatan Bulupoddo Kabupaten Sinjai
1. Operator
54
‘’Di Desa Tompobulu sudah di terapkan Aplikasi Siskeudes pada
awal tahun 2016 sampai sekarang dan di operasikan oleh Nursidin selaku
Kaur Umum dan sebagai operator Siskeudes‘’
(Wawancara : Selasa 4 Mei 2020 )
Keterangan yang di sampaikan oleh kepala desa tompobulu
menyatakan bahwa yang mengerjakan aplikasi siskeudes tersebut adalah
kepala urusan umum . keberhasilan dalam penggunaan aplikasi ini
sangat tergantung dari kemampuan Operator yang mengoperasikannya.
Dari hasil observasi yang di lakaukan menunjukkan bahwa yang
mengoperasikan aplikasi tesebut adalah kepala urusan umum.
Keberhasilan dalam mencapai tujuan dalam penerapan kebijakan publik.
Implementasi yang efektif terjadi apabila para pembuat keputusan sudah
mengetahui apa yang akan mereka kerjakan.
Hasil wawancara dengan Kepala Desa Tompobulu Mahmuddin
yang menyatakan bahwa :
‘’Operator di desa tompobulu sudah mampu menjalankan Aplikasi
Siskeudes walaupun terkadang masih mendapatkan kesalahan dalam
penginputan tetapi dapat terselesaikan dengan baik walaupun salah satu
kendalanya adalah jaringan dalam hal ini operator harus turun ke kota
untuk mengoperasikan aplikasi siskeudes. Operator sudah menjalankan
tugasnya dengan baik’’
(wawanacara : Senin 4 Mei 2020 )
Dari hasil wawancara yang di sampaikan oleh kepala desa
tompobulu yang menyatakan bahwa operator sudah mampu
mengoperasikannya walaupun terkadang masih mendapatkan kesalahan
terutama persoalan jaringan yang menjadi salah satu kendala tetapi
operator dapat menyelesaikannya dengan baik dan operator telah
menjalankan tugasnya dengan baik.
Dari hasil obsevasi yang menunjukkan bahwa apa yang di
sampaikan oleh kepala desa benar adanya bahwa di desa tompobulu yang
mengoperasikan Aplikasi Siskeudes adalah kaur umum dan sudah
55
mampu mengoperasikannya kaur umum yang melakukan penatausahaan
dan menjalanakan laporan keuangan desa yang seharusnya di kerjakan
oleh kaur keuangan sesuai dengan permendagri Nomor 20 Tahun 2018.
Hasil wawancara dengan Kepala Desa Tompobulu Mahmuddin
menyatakan bahwa :
‘’Kami sebenarnya menginginkan terpisah antara operator
siskeudes dan kaur umum tetapi karena kaur keuangan belum mampu
untuk mengerjakan Siskeudes jadi kaur umum yang mengerjakan
walaupun seharusnya kaur keuangan yang memiliki tugas tersebut‘’.
(wawancara : Senin 4 Mei 2020 )
Keterangan yang di sampaikan oleh kepala desa tompobulu
menyatakan bahwa kaur keuangan yang seharusnya mengoperasikaan
Aplikasi tersebut.
Kebijakan yang begitu kompleks yang menuntut adanya
kerjasama ketika struktur birokrasi tidak kondusif pada kebijakan yang
tersedia maka dalam hal ini akan menyebabkan Efektivitas daripada
aplikasi Siskeudes tidak efisien.
Dari hasil observasi yang dilakukan menunjukkan bahwa yang di
sampaikan oleh kepala desa benar adanya, bahwa yang lebih tepatnya
mengerjakan aplikasi tersebut adalah kaur keuangan karena Siskeudes
bersentuhan dengan laporan pertanggungjawaban .
Hasil wawancara dengan Operator Siskeudes Nursidin
menyatakan bahwa :
‘’Saya mengoperasikan aplikasi tersebut saya juga yang
mengerjakan penatausahaan dan pelaporan karena kaur keuangan belum
mampu untuk mengoperasikannnya’’
(wawanacara: Senin 4 Mei 2020 )
56
laporan pertanggungjawaban yang seharusnya di kerjakan oleh kaur
keuangan.
57
“Sebenarnya ini memberatkan bagi saya karena menjalankan dua
tugas sekaligus. saya menginginkan bekerja sesuai dengan tupoksi
masing- masing, tetapi kenyataanya berbeda saya yang mengerjakan
aplikasi siskeudes dan pelaporannya pun seperti itu karena output dari
siskeudes tersebut merupakan laporan keuangan desa yang memang
harus di kerjakan oleh kaur keuangan.
2. Perangkat Keras
58
mempercepat proses pekerjaan sehingga dapat menghemat waktu. Di Desa
Tompobulu dalam penerapan aplikasi siskeudes telah memiliki sarana dan
prasarana dalam mendukung Efektivitas dalam proses pengoperasian
aplikasi tersebut yang cukup memadai.
59
Tabel ini menunjukan bahwa di Desa Tompobulu memiliki Sarana
dan prasarana yang menunjang, telah disesuaikan dengan kebutuhan
pemerintahan desa sehingga Efektivitas Aplikasi Siskeudes dapat berjalan
dengan baik. Walaupun terkadang mendapatkan sedikit hambatan seperti
Jaringan yang tidak mendukung, kehabisan voucher listrik, dan aliran
listrik mati yang bisa menunda pekerjaan. Perihal ini sesuai hasil
wawancara oleh Operator Siskeudes Nursidin menyatakan bahwa:
“Terkadang saat mengerjakan siskeudes dan pelaporan, tiba- tiba listrik
mati dan vocher listrik habis nah terkadang mengganggu kelancaran,
karena baterei laptop tidak bertahan lama apalagi ketika akan di lakukan
penginputan itu harus turun ke kota karena faktor jaringan”. (Wawancara:
Selasa 5 Mei 2020)
3. Perangkat Lunak
Aplikasi Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) yang dikembangkan
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dalam rangka
meningkatkan kualitas tata kelola keuangan desa. Fitur-fitur yang ada
60
dalam Aplikasi Pengelolaan Keuangan Desa dibuat sederhana dan user
friendly sehingga memudahkan pengguna dalam mengoperasikan
aplikasi sistem keuangan desa.
Sebagaimana hasil wawancara dengan operator Nursidin
menyatakan bahwa:
a. Dokumen Penatausahaan;
b. Bukti Penerimaan;
c. Surat Permintaan Pembayaran (SPP);
d. Surat Setoran Pajak (SSP);
e. Dan dokumen-dokumen lainnya;
f. Laporan-laporan:
1) Laporan Penganggaran (Perdes APB Desa, RAB, APB Desa per
sumber dana);
2) Laporan Penatausahaan (Buku Kas Umum, Buku Bank, Buku
Pajak, Buku Pembantu, dan Register).
61
Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) sangatlah membantu, karena
memiliki kelengkapan tata kerja yang ada di aplikasi ini, sangatlah
membantu pengelolaan keuangan desa.
Hasil wawancara oleh Sekretaris Desa Tompobulu Mustari musfa,
menyatakan bahwa:
62
antara di sini desa Tompobulu ke Kota Sinjai di Kantor DPMD sangat
Jauh sekitar 80 km. (wawancara Rabu 6 Mei 2020)
63
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun yang dapat ditarik dari hasil penelitian Efektivitas aplikasi sistem
1. Operator
Sesuai permedagri No. 20 Tahun 2018, aplikasi ini di kelola oleh kepala
oleh kepala urusan umum, sehingga tidak ada fungsi dari kaur keuangan.
2. Perangkat Keras
pemerintah desa.
3. Perangkat Lunak
B. Saran
64
65