Anda di halaman 1dari 1

GATT (General Angreement on Tariff and Trade) merupakan salah satu sumber hukum dalam hukum

perdagangan internasional. Tujuan dari pembentukan GATT ini adalah untuk menciptakan suatu iklim
perdagangan internasional yang aman dan jelas bagi masyarakat bisnis, serta untuk menciptakan sistem
perdagangan yang berkelanjutan, lapangan kerja dan iklim perdagangan yang sehat. Seperti yang di
katakana seorang filsuf Imanuel Kant yang kurang lebih mengatakan “perdagangan memangkas
terjadinya peperangan”. Selain itu untuk mencapai tujuan dari pembentukan GATT adalah sistem yang
dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di seluruh dunia.

Tujuan utama GATT dapat tampak dengan jelas pada pembukaan. Pada pokoknya ada empat tujuan
penting yang hendak dicapai GATT:

1. Meningkatkan taraf hidup umat manusia


2. Meningkatkan kesempatan kerja
3. Meningkatkan pemanfaatan kekayaan alam dunia
4. Meningkatkan produksi dan tukar-menukar barang.

Ada tiga fungsi utama GATT dalam mencapai tujuannya;

1. Sebagai suatu perangkat ketentuan (aturan) multilateral atau antar hubungna negara yang
mengatur transaksi perdagangan yang dilakukan oleh negara-negara anggota GATT dengan
memberikan suatu perangkat ketentuan perdagangan.
2. Sebagai suatu forum (wadah) perundingan dibidang perdagangan. Di sini di upayakan agar
peraktik perdagangan dapat dibebaskan dari rintangan-rintangan yang mengganggu. Selain itu,
GATT mengupayakan agar aturan atau peraktik perdagangan demikian itu menjadi jelas.

Setelah menjelaskan dan mengetahui tujuan pembentukan dan fungsi dari GATT pentingnya kita
mengetahui salah satu dari 6 prinsip dari GATT yaitu prinsip Resiprositas .Tapi sebelum kita membahas
mengenai resiprosita , kita terlebih dahulu akan membahas mengenai prinsip.

menurut Poerwadarminta, yang dimaksud dengan prinsip dalam Hukum Dagang Internasional adalah
asas (kebenaran yang jadi pokok dasar orang berpikir, bertindak dan sebagainya, sedangkan menurut
kamus besar bahasa Indonesia, perinsip adalah dasar, asas (kebenaran yang menjadi pokok dasar
berpikir, bertindak dan sejenisnya). Dari prinsip dapat disimpulkan bahwa prinsip hukum adalah suatu
yang sangat mendasar bagi suatu konsep hukum. Prinsip hukum dalam pengertian yang substantif tidak
merupakan bagian terpisah dari kategori norma-norma hukum, melainkan hanya berbeda dalam isi dan
pengaruhnya. Tetapi prinsip hukum juga merupakan norma yang sangat abstrak dan jika dituangkan
lebih lanjut kedalam norma lainnya, hanya akan berfungsi sebagai petunjuk bagi para pembentuk
peraturan atau pelaksanaannya atau subjek hukum pada umumnya, dan bukan sebagai aturan yang
meletakkan hak dan kewajiban secara konkret. Selain pengertian dari konsep perlunya di pahami
terlebih dahulu

Anda mungkin juga menyukai