Sesuai amanat UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, desa diberikan kewenangan untuk
mengurus tata pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan secara mandiri untuk
meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat desa. Di samping itu,
pemerintah desa diharapkan secara mandiri mengelola pemerintahan dan berbagai
sumber daya yang dimilikinya, termasuk di dalamnya pengelolaan keuangan dan kekayaan
milik desa. Demikian besar peran yang diterima oleh desa, tentunya disertai dengan
tanggung jawab yang besar pula. Oleh karena itu pemerintah desa harus bisa
menerapkan prinsip akuntabilitas dalam tata pemerintahannya, di mana semua akhir
kegiatan penyelenggaraan pemerintahan desa harus dapat dipertanggungjawabkan
kepada masyarakat desa sesuai dengan ketentuan.
Salah satu sumbangsih lembaga Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) dalam pencegahan terjadinya
penyimpangan anggaran dana desa adalah dishare nya surat edaran dari KPK kepada kepala desa
se-Indonesia. Salah satu point dari surat himbauan tersebut adalah keharusan desa untuk
menggunakan aplikasi sistem keuangan desa (Siskeudes) yang sudah dibuat oleh BPKP.
Diharapkan instrumen ini dapat membantu dalam proses pengendalian dan pemantauan arus
keuangan desa.
Impelementasi program dana desa sudah berjalan tiga tahun, namun, berdasarkan pantauan
pelaku pemberdayaan (Pendamping Profesional) yang tergabung dalam Ikatan Pelaku
Pemberdayaan Masyarakat Indonesia (IPPMI) Lampung, bahwa tingkat penyimpangan dana desa
di desa masih sangat tinggi, hal ini seiring dengan lemahnya lembaga pembina dan pengawas,
seperti Dinas PMD Di kabupaten, Badan Pengawas Pembangunan di Kabupaten (Inspektorat), dan
Pihak lainnya. Disisi yang lain, peran pendamping semakin tereliminir atau lemah dalam
pelaksanaan tugas dan fungsi sebagai pengendali dan pengawasan.
1. Memberikan pandangan, sesuai regulasi, lembaga hukum apa yang relevan sesuai amanat
Undang-undang desa untuk mengawasi, mencegah, dan menindak atas penyalahgunaan
dana desa, karena dewasa ini setiap tahun makin banyak pihak yang terbentuk atau
ditugaskan untuk mengawasi dana desa;
3. Pandangan terhadap penguatan desa dalam aspek hukum hingga pendampingan hukum
bagi aparatur desa yang secara langsung terlibat dalam implementasi dana desa. ( Hal ini
juga berkaitan dengan terbentuknya Asosiasi Pengacara Desa Indonesia (ApeDI)
Lampung.
Peserta Seminar
Peserta dalam kegiatan ini adalah seluruh pengurus dan anggota IPPMI se-Provinsi Lampung,
APDESI Provinsi Lampung, Pelaku Pemberdayaan Lintas Program, LSM, Perguruan Tinggi.
Narasumber Seminar
Narasumber dalam kegiatan ini adalah:
1. Alumni Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
2. Dewan Pengurus Nasional IPPMI
3. Dinas PMD Lampung
Jadwal Kegiatan
Terlampir