Disusun oleh
165010101111152
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS HUKUM
MALANG
2019
LEMBAR PERSETUJUAN
A. JUDUL
“PENDAMPINGAN HUKUM DALAM PEMBENTUKAN PERATURAN KEPALA
DESA TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA
PEMERINTAHAN DESA (Program Pengabdian Masyarakat di Dusun Wangkal Kidul,
Desa Argasuko, Kecamatan Puncokusumo, Kabupaten Malang)”
B. Nama : NIM
1. Mhd Wahyu Prawira Hrp 165010101111152
C. LOKASI :
Dusun Wangkal Kidul, Desa Argosuko, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.
NIK.
A. JUDUL PROGRAM
PROPOSAL KEGIATAN PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PPM)
“PENDAMPINGAN HUKUM DALAM PEMBENTUKAN PERATURAN KEPALA
DESA TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA
PEMERINTAHAN DESA (Program Pengabdian Masyarakat di Dusun Wangkal Kidul,
Desa Argasuko, Kecamatan Puncokusumo, Kabupaten Malang)”.
B. LATAR BELAKANG
Dalam Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 secara konstitusional disebutkan bahwa negara Indonesia adalah negara
hukum. Selain itu di negara Indonesia juga terdapat hierarki pemerintah yakni di paling
atas ada Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota, dan yang paling bawah ada Pemerintah Desa. Masing-masing
pemerintah tersebut mempunyai urusan pemerintahan yang berbeda-beda yang
nantinya akan menimbulkan kewenangan-kewenangan yang berbeda-beda pula di
masing-masing pemerintahan tersebut.
Dalam pemerintahan desa yang akan jadi bahasan dalam pelaksanaan ini.
Pemerintahan desa dijalankan oleh Kepala Desa dan dibantu oleh Perangkat Desa.
Dalam menjalankan pemerintahan desa tersebut, seorang kepala desa haruslah
melaksanakan prinsip negara hukum, yakni pemerintahan beradasarkan peraturan
perundang-undangan. Kepala Desa haruslah berpedoman pada hukum baik itu hukum
nasional maupun produk hukum desa yang mereka buat sendiri. Sudah menjadi prinsip
umum hukum yang telah diterima secara universal bahwa pada prinsipnya
kaidah/norma hukum dapat dibedakan kedalam dua bentuk, yakni keputusan
(beschiking) dan peraturan (regeling). Keputusan adalah instrumen hukum yang berisi
ketetapan/keputusan yang bersifat individual, konkrit, dan berlaku khusus (terbatas).
Sedangkan peraturan adalah instrument hukum yang bersifat umum, berisi pengaturan
berlaku secara mengikat untuk umum.
Pemerintahan Desa sendiri mempunyai kewenangan untuk membuat produk
hukum desa mereka sendiri. Bentuk produk hukum desa yang dapat dibentuk oleh
Pemerintahan Desa adalah (a) Peraturan Desa; (b) Peraturan Bersama Desa; dan (c)
Peraturan Kepala Desa. Namun permasalahannya, masih banyak Desa yang kurang
optimal dalam pembentukan produk hukum desa tersebut baik dari segi kualitas
maupun kuantitas. Dari segi kualitas, masih kurangnya sumber daya manusia di
pemerintahan desa yang berkompeten dalam pembentukan peraturan perundang-
undangan menjadi permasalahan utama. Hal tersebut tentu akan berdampak pada
minimnya jumlah produk hukum desa yang dibentuk. Penyelenggaran pemeintahan
desa yang baik dan ideal akan sangat berpengaruh dalam keberlangsungan desa dengan
memberikan pelayanan masyarakat desa guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat
desa. Pemerintahan desa bisa digambarkan sebagai suatu organisasi pemerintahan,
organisasi ini memiliki fungsi dalam penyusunan kebijakan dan pengkoordinasian
dalam pelaksanaan tugas satuan kerja perangkat desa sehingga keberadaannya memiliki
peranan yang cukup penting dalam penyelenggaraan pemerintahan pada suatu desa.
Sebagai warga negara Indonesia, penting mengetahui pelayanan administrasi
yang ada di pemerintahan terutama pelayanan publik karena pada hakikatnya
pemerintah adalah pelayan masyarakat dimana bukan untuk melayani dirinya sendiri
akan tetapi melayani masyarakat. Implementasi kebijakan administrasi desa sesuai
dengan Permendagri Nomor 32 Tahun 2006 belum terealisasi dengan baik sehingga
pelayanan publik masih minim atau belum terlaksana dengan optimal dengan tujuan
untuk memperkuat organisasi dan manajemen pemerintahan desa dalam hal tertib
administrasi dan pelayanan terhadap masyarakat desa. Dalam konteks penyelenggaraan
pemerintahan desa yang terpenting adalah bagaimana pemerintahan desa mampu
meningkatkan kesejahteraan rakyatnya, mampu memberikan pelayanan kepada
masyarakat desa, dan mampu meningkatkan daya saing desanya. Hal tersebut hanya
mungkin terwujud apabila urusan yang menjadi kewenangan desa dapat terlaksana
dengan baik.
Lahirnya Undang-Undang No. 6 tahun 2014 tentang Desa membawa angin
segar bagi masyarakat desa, terlebih regulasi tersebut dibarengi dengan adanya
kebijakan tentang diluncurkannya dana desa yang diberikan kepada pemerintah desa
untuk keperluan urusan peningkatan pembangunan dan kesejahteraan terhadap
masyarakat desa. Kebijakan tersebut secara garis besar berdasarkan nalar asumsi
bahwa, pemerintah atau perangkat desa lebih paham tentang potensi yang dimiliki desa
termasuk dengan segala permasalahan terkait kehidupan sosial ekonomi masyarakat
desa yang bersangkutan.
Untuk itu kedatangan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya
sebagai peserta Program Pemberdayaan Masyarakat untuk membantu mengidentifikasi
masalah di desa dan membantu menjadi mediator untuk menyelesaikan permasalahan
di atas. Sekaligus menanamkan kesadaran hukum masyarakat. Pentingnya program
pemberdayaan mahasiswa ini adalah sebagai wadah untuk menyelesaikan konflik dan
menjadikan mahasiswa sebagai salah satu applicator dalam menerapkan ilmunya yang
telah diberikan di bangku kuliah. Untuk itu sangat diperlukan kegiatan pemberdayaan
masyarakat dengan mengangkat masalah hukum di desa dan kultur sosial masyarakat.
C. IDENTIFIKASI MASALAH
Terdapat beberapa masalah hukum yang terjadi di masyarakat Dusun Wangkal
Kidul, Desa Argosuko, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Permasalahan
hukum tersebut akan dideskripsikan, dianalisis dan dicari penyelesaiannya dalam
pelaksanaan Program Pemberdayaan Masyarakat ini.
Adapun permasalahan hukum tersebut :
1. Bagaimana kondisi sebelumnya terkait Implementasi Struktur Organisasi dan Tata
Kerja Pemerintah Desa di Desa Argosuko, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten
Malang ?
2. Bagaimana penciptaan pelayanan masyarakat yang optimal mengenai Struktur
Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa yang sesuai dengan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2012 Tentang Desa di Desa Argosuko, Kecamatan Poncokusumo,
Kabupaten Malang ?
Permasalahan tersebut merupakan masalah hukum yang terjadi dan
permasalahan ini masih belum dapat terselesaikan oleh kepala desa.
D. TUJUAN KEGIATAN
1. Unruk mengetahui kondisi sebelumnya terkait Implementasi Struktur Organisasi
dan Tata Kerja Pemerintah Desa di Desa Argosuko, Kecamatan Poncokusumo,
Kabupaten Malang
2. Untuk mengetahui penciptaan pelayanan masyarakat yang optimal mengenai
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa yang sesuai dengan Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2012 Tentang Desa di Desa Argosuko, Kecamatan
Poncokusumo, Kabupaten Malang
E. MANFAT KEGIATAN
1. Bagi Masyarakat
1.1. Memberikan sumbangsih ilmu pengetahuan yang bersifat teoritik
maupun praktik kepada masyarakat.
1.2. Memberikan sumbangsih penyelesaian permasalahan sosial hukum
yang ada dalam masyarakat.
1.3. Menjalin silaturahmi, sehingga dapat terwujud persaudaraan sekaligus
partner belajar antara mahasiswa, civitas akademika dan masyarakat.
1.4 Kebutuhan maupun kepentingan masyarakat di tangani secara optimal,
karena sudah adanya Struktur Organisasi Tata Kerja secara jelas sebagai
kepastian hukum.
2. Bagi Mahasiswa
2.1. Melatih wawasan dan pengetahuan praktik mahasiswa.
2.2. Menciptakan mahasiswa yang memiliki kompetisi analisis dan solutif
dalam penyelesaian masalah sosial hukum yang ada pada masyarakat.
2.3. Memperkuat idealisme dan nasionalisme pada jiwa setiap mahasiswa.
2.4. Menjalin silaturahmi, sehingga dapat terwujud persaudaraan sekaligus
partner belajar, baik antar mahasiswa maupun antara mahasiswa dan
masyarakat.
2.5. Menjadi mahasiswa kebanggaan masyarakat.
2.6. Melatih mahasiswa guna mengetahui langsung mengenai dinamika
permasalahan- permasalahan sosial masyarakat yang kemudian
dapat dicegah faktor-faktor yang dimungkinkan dapat menimbulkan
permasalahan tersebut.
3. Bagi Pemerintah
3.1. Memberi masukan kritis dan solutif terkait dengan permasalahan sosial
hukum dalam masyarakat yang menjadi salah satu tanggung jawab
pemerintah.
3.2. Membantu pemerintah dalam program penyelesaian permasalahan
sosial hukum dalam masyarakat.
3.3. Mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat sebagai wujud
menciptakan kesejahteraan dan pelayanan, khususnya di Desa
Argasuko Dusun Wangkal Kidul, Kecamatan Puncokusumo.
F. KELOMPOK SASARAN
1. Terkait program review bersama Peraturan Kepala Desa tentang Struktur Organisasi
Tata Kerja (SOTK).
Kelompok sasaran dalam program review bersama Peraturan Kepala Desa ini adalah
pihak perangkat desa di Desa Argosuko, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten
Malang.
2. Pendampingan Hukum mengenai pengembangan Struktur Organisasi Tata Kerja Desa,
sosialisasi mengenai kekerasan dalam rumah tangga.
Kelompok sasaran dalam program memberikan pemahaman ini adalah masyarakat di
Dusun Keden, dan Perangkat Desa di Desa Argosuko, Kecamatan Poncokusumo,
Kabupaten Malang.
3. Program Pengajaran pada Sekolah Dasar Negeri 01 Jalan Klengkeng RT 23 RW 5,
Dusun Wangkal Kidul, Desa Argosuko, Kecamatan Poncokusumo. Kabupaten Malang
Kelompok sasaran dalam program ini adalah seluruh siswa-siswi Sekolah Dasar Negeri
01 Jalan Klengkeng RT 23 RW 5, Dusun Wangkal Kidul Desa Argosuko, Kecamatan
Poncokusumo. Kabupaten Malang.
H. JADWAL KEGIATAN
PROGRAM KERJA
Perkenalan dengan
tokoh-tokoh masyarakat
dan warga dusun.
Berbaur dengan
masyarakat dalam
bentuk mengikuti
kegiatan atau aktivitas
masyarakat setempat
Melakukan sosialisasi
ke warga setempat
mengenai kegiatan PPM
yang akan berlangsung
I. LOKASI KEGIATAN
Tabel 1. Jadwal Lokasi Kegiatan PPM Kelompok 14 :
NO PROGRAM LOKASI
J. ORGANISASI PELAKSANA
Penanggung Jawab : Dr. Muchamad Ali Safa’at, S.H,.MH
Ketua Pelaksana : Ibnu Sam Widodo, S.H,.MH
Dosen Pendamping Lapang : Shinta Puspita Sari, SH.MH
Koordinator Camat : Danang Yudha Octavianto
Koordinator Desa : Bagas Syamsu Arifudin
Koordinator Dusun : Mhd Wahyu Prawira Hrp
Sekretaris : 1. Dyayu Melati Sukma Malau
2. Tonny Sugiarto
Bendahara : 1. Ruth Febrianti Sinulingga
2. Aprilya Amanda Susandiana
Koordinator Acara : Wahyu Rekso Saryoko
Anggota :
- Ronaldy Wira Dharma
- Rafliansyah
Koordinator Humas : Rizky Mentari Putri
Anggota :
- Sarifa Amina Kahar
Koordinator PDD : Naufal Fadhila
Anggota :
- Andri Surya
- Koordinator Transkop : Imam Tanthowi
Anggota :
- Revaldhi Gusti Widura
Koordinator Konsumsi : Viyo Marsalena
Anggota :
Firda Aulia