PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Desa, baik Desa dan Desa adat atau yang disebut dengan nama lain, adalah
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang
Indonesia (NKRI).1
Desa merupakan self governing comunity dengan ciri khas otonomi asli
1
I Nyoman Shuida. Buku Bantu Pengelolaan Pembangunan Desa. Deputi Koordinasi
Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Dan Kawasan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan
Manusia Dan Kebudayaan Republik Indonesia – Jakarta. 2016. hal. 8
1
Daerah yang kemudian diganti dengan Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004
Desa merupakan subsistem dari sistem pemerintahan daerah. Faktor lainnya juga
Desa sebagai satu kesatuan pemerintahan terkecil yang ada. kemajuan Negara
tentu tidak pernah lepas dengan kontribusi besar yang di berikan oleh Desa.
2
Ahmad Mahyani Dkk. Problematika Implementasi Undang – Undang Nomor 6 Tahun
2014 Tentang Desa Di Kabupaten Sidoarjo. Artikel Volume 03 Nomor 02 Tahun 2019. hal. 1
3
Undang – Undang Negara Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa Pasal 1
Ayat 1
2
Dengan segala potensi yang dimiliki oleh Desa, di harapkan Desa dapat
bawah, paling depan dan paling dekat dengan masyarakat. Paling “ kecil “ berarti
paling efektif untuk suatu kurun waktu tertentu. Pada awal kemerdekaan kita
konotasi awal pembangunan Desa sering kali diartikan sebagai identik dengan
pembangunan pertanian. Kasimo Welfare Plan yang dicanangkan pada tahun 1952
pembangunan Desa.6
4
Agus Surono. Dkk, Hak Desa Atas Sumber Daya Alam, Uai Press Universitas Al-Azhar,
Jakarta – Indonesia, 2016, hal. 1.
5
Sutoro Eko Dkk, Desa Membangun Indonesia, Forum Pengembangan Pembaharuan
Desa Jl. Karang Nangka No. 175 Dusun Demangan Desa Maguwoharjo Kec. Depok Sleman
Yogyakarta,2014, hal. 34 – 35.
6
Umar Nain, Pembangunan Desa Dalam Perspektif Sosiohistoris, Garis Khatulistiwa, Jln.
Borong Raya No. 75 A Lt. 2, Makasar 90222, 2019, hal. 23.
3
Tahun 1979, Undang – Undang Nomor 22 Tahun 1999 maupun Undang -
Undang Nomor 32 Tahun 2004 sama sekali tidak menguraikan dan menegaskan
asas pengakuan dan penghormatan terhadap Desa atau yang disebut nama lain,
kecuali hanya mengakui daerah - daerah khusus dan istimewa. Banyak pihak
Desember 2013. Mulai dari Presiden, Menteri Dalam Negeri beserta jajarannya,
DPR, DPD, para Kepala Desa dan Perangkat Desa, hingga para Aktivis pejuang
memberdayakan Desa agar menjadi kuat, maju, mandiri, dan demokratis sehingga
bahasa yang lain, Ketua Pansus Desa, Akhmad Muqowam, mengemukakan bahwa
Undang – Undang Desa ini hendak membuat Desa bertenaga secara sosial,
berdaulat secara politik, berdaya secara ekonomi, dan bermartabat secara budaya,
7
Sutoro Eko Dan Dkk, Op.Cit.,Hal. Purwancara Xv.
4
Berdasarkan uraian-uraian dan pemikiran di atas, peneliti tertarik untuk
meneliti dalam sebuah kajian akademis dalam bentuk karya tulis. Bentuk karya
B. Rumusan Masalah
di Desa Suka Maju, Kecamatan Tapung Hilir, Kabupaten Kampar, dalam hal ini
Tentang Desa ?
C. Tujuan Penelitian
5
1. Untuk mengetahui sejauh mana implementasi Undang-Undang Nomor
Kampar.
D. Manfaat Penelitian
diambil dari penelitian. Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini
sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
6
2014, penetapan arah penguatan intervensi, dan penguatan
E. Tinjauan Pustaka
Secara etimologi kata Desa berasal dari bahasa sansekerta, deca yang
berarti tanah air, tanah asal, atau tanah kelahiran. Dari perspektif geografis, Desa
rumah tangganya berdasarkan hal, asal-usul dan adat istiadat yang diakui dalam
dikemukakan oleh para ahli dari berbagai bidang disiplin ilmu, dan masingmasing
perbedaan tersendiri tergantung dari sudut pandang apa atau pendekatan apa yang
tentang Desa tersebut, seperti dari sisi sosiologi, administrasi, politik, kebijakan
Wasistiono dan Tahir juga memberikan pengertian yang tidak jauh berbeda
8
Rahyuni Rauf Dan Sri Mulidiah, Pemerintahan Desa, Zanafa Publising, Jl. HR. Subrantas
Komplek Metropolitan City ( MTC )/ Gian Blok A 39 – 41, Panam Tampan – Pekanbaru 28293,
2015, hal 8.
7
tentang gambaran keberadaan suatu Desa, Unang Sunardjo menyatakan, bahwa
Desa adalah suatu kesatuan masyarakat hukum berdasarkan adat dan hukum adat
yang menetap dalam suatu wilayah tertentu batas batasnya memiliki ikatan lahir
dan bathin yang sangat kuat, baik karena unsur seketurunan maupun karena sama
sama memiliki kepentingan politik, ekonomi, sosial dan keamanan dan lain
Pengertian Desa menurut Baratha dalam Nur cholis adalah Desa atau
dengan nama aslinya yang setingkat yang merupakan kesatuan masyarakat hukum
berdasarkan susunan asli adalah suatu Badan Hukum dan ada pula Badan
melingkungnya.9
atas, maka terkait dengan pengertian tentang Desa, dapat diambil suatu
kesimpulan umum tentang defenisi Desa, bahwa Desa merupakan suatu kesatuan
masyarakat hukum yang didiami atau dihuni oleh sekelompok orang yang saling
kenal mengenal satu sama lainnya, memiliki batas - batas wilayah tertentu, dan
sangat identik dengan hak dan wewenang untuk mengatur dan mengurus
Suka Maju Kecamatan Tapung Hilir Kabupaten Kampar, maka penulis membuat
9
Ibid, hal 10.
8
pembahasan kerangka teori seperti yang ada dalam gambar bagan di bawah ini.
Teori Konsep
1. Teori Peraturan Perundang- 1. Implementasi
Undangan 2. Pemerintah Desa
2. Teori Hukum Pembangunan 3. Dana Desa
4. Pembangunan Desa
5. Pembangunan Infrastruktur
Pembahasan
Kesimpulan
F. Sistematika Penulisan
9
Untuk mempermudah melihat dan mengetahui pembahasan yang ada
pada Proposal skripsi ini secara menyeluruh, maka perlu dikemukakan sistematika
Sistematika pembahasan dalam penelitian ini terbagi dalam lima bab yang
BAB 1 : PENDAHULUAN
Dalam Bab I ini terdiri dari atas latar belakang masalah, Rumusan
Maju.
Bab III berisi tentang jenis dan sifat Penelitian, lokasi penelitian,
10
Bab IV berisi gambaran umum lokasi penelitian, Implementasi
BAB V : PENUTUP
dan kelemahan yang ada. Saran ini tidak lepas ditujukan untuk
11