Anda di halaman 1dari 3

Bahan Audiensi dengan Universitas Muhammadiyah Palangka Raya

1. Aturan Dasar Terkait Desa

Pada tanggal 18 Desember 2013, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia


(DPR RI) telah mengesahkan Rancangan Undang-Undang Desa menjadi Undang-
Undang Desa (UU Desa) Nomor 06 Tahun 2014 Tentang Desa.

Undang-Undang Desa No.6 tahun 2014 tentang Desa, menjadi rujukan dalam
pembangunan Desa, penataan dan tata kelola Desa, pemberdayaan desa,
pembinaan desa, dan pembangunan wilayah perdesaan yang terintegrasi serta
berkeberlanjutan menuju Desa yang kuat, mandiri, demokratis, sejahtera
yang berkeadilan.

Selain Undang-Undang Desa pemerintah juga menetapkan Peraturan Pemerintah


tentang Desa sebagai acuan pelaksanaannya.
Latar belakang yang menjadi pertimbangan pengesahan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa adalah:

1. bahwa Desa memiliki hak asal usul dan hak tradisional dalam mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat dan berperan mewujudkan cita-
cita kemerdekaan berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. bahwa dalam perjalanan ketatanegaraan Republik Indonesia, Desa telah
berkembang dalam berbagai bentuk sehingga perlu dilindungi dan
diberdayakan agar menjadi kuat, maju, mandiri, dan demokratis sehingga dapat
menciptakan landasan yang kuat dalam melaksanakan pemerintahan dan
pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera;
3. bahwa Desa dalam susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan perlu diatur tersendiri dengan undang-undang;
4. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf
b, dan huruf c perlu membentuk Undang-Undang tentang Desa;

2. Konsep Pemberdayaan Masyarakat Desa


Desa adalah desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut
Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau
hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Kewenangan Desa adalah kewenangan yang dimiliki Desa meliputi kewenangan di
bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa,
Pembinaan Kemasyarakatan Desa, dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul dan adat istiadat Desa.
Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Pemerintah Desa adalah kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu
perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.

3. Peran Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa


Peran Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pemerintah Desa
dalam hal ini Kepala Desa dibantu oleh Perangkat Desa merupakan unsur
penyelenggara pemerintahan desa dan selaku pihak yang paling bertanggungjawab
dalam mengurus dan mengembangkan desa. Secara struktur organisasi Kepala
Desa merupakan pemimpin tertinggi dalam roda pemerintahan. Selain itu, Kepala
Desa juga berperan penting dalam proses pembangunan dan tatanan kehidupan
kemasyarakatan yang ada di desa.
Pembangunan desa merupakan upaya peningkatan kualitas hidup dan kehidupan
untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh pemerintah desa dalam mewujudkan
pembangunan yang dimaksud adalah dengan pemberdayaan masyarakat desa.
Seperti yang diatur dalam Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, bahwa
pemberdayaan masyarakat desa adalah upaya mengembangkan kemandirian dan
kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan,
perilaku, kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan sumber daya melalui
penetapan kebijakan, program, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan
esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat desa.
Pembangunan dengan cara pemberdayaan masyarakat menempatkan individu yang
notabene sebagai masyarakat desa setempat sebagai pelaku sekaligus sebagai
penerima manfaat dari proses pembanguan tersebut.

4. Peran Pemerintah Provinsi Dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa


Peranan Pemerintah Daerah dalam hal ini Pemerintah Provinsi dalam
pemberdayaan masyarakat desa antara lain :
(1) Pemberdayaan pada Bidang Pendidikan
Merupakan kunci pemberdayaan masyarakat desa. Oleh karena itu pendidikan
dapat meningkatkan pendapatan, kesehatan, dan produktivitas. Seringkali
masyarakat desa berpendidikan rendah yang salah satu penyebabnya adalah
faktor ekonomi, karena dalam pendidikan itu sendiri membutuhkan biaya yang
cukup banyak/memadai.
(2) Pemberdayaan pada Bidang Ekonomi
Akses dan penghasilan atas pendapatan bagi setiap orang merupakan hal yang
penting karena menyangkut otonominya (kemandirian). Faktor ekonomi tersebut
memungkinkan manusia untuk mengontrol dan mengendalikan kehidupannya
sesuai dengan yang mereka inginkan.
(3) Pembedayaan pada Bidang Sosial Budaya
Dalam kehidupan masyarakat desa hendaknya tidak ada pembeda-bedaan
peran dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat desa. Setiap
manusia hendaknya memiliki peran dan tanggung jawab yang sama, sehingga
dapat berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat desa secara Bersama-
sama. Hal-hal yang perlu diperankan oleh pemerintah daerah.
(4) Pemberdayaan pada Bidang Psikologi
Pemberdayaan sebagai perubahan dalam cara bepikir manusia. Pemberdayaan
tidak bermaksud membekali manusia dengan kekuasaan dan kekayaan, tetapi
membuat mereka sadar terhadap dirinya, dan apa yang di inginkannya dari
hidup ini. Interaksi antar masyarakat desa didasarkan atas pengambilan
keputusan bersama tanpa ada yang memerintahkan dan diperintah, tidak ada
yang merasa menang atau dikalahkan. Pemberdayaan didasarkan atas kerja
sama, untuk mencapai tujuan bersama, dengan hubungan timbal balik yang
saling memberdayakan.
(5) Pemberdayaan pada Bidang Politik
Dalam pemberdayaan politik pada intinya adalah bagaimana setiap orang
memiliki peluang dan partisipasi yang sama dalam kegiatan-kegiatan politik,
yaitu kesempatan bersama dalam pengambilan keputusan kepemimpinan,
keterlibatan dalam lembaga-lembaga politik, kesempatan untuk memberikan
pendapat, kesempatan menyampaikan hak suara, dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai