BAB I
PENDAHULUAN
adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah untuk mengatur dan mengurus
masyarakatnya. Otonomi Desa merupakan otonomi yang asli, bulat dan utuh serta
Tahun 2014 Tentang Desa, dijelaskan bahwa Desa adalah kesatuan masyarakat
hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
prakarsa masyarakat, hak asal-usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan
1 ?
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Pasal 1 ayat (8) Tentang Pemerintahan Daerah
2 ?
HAW Widjaja, Otonomi Desa, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003, hlm 12.
2
sendiri sesuai kondisi dan sosial budaya setempat. Otonomi desa dianggap sebagai
kewenangan yang telah ada, tumbuh mengakar dalam adat istiadat desa bukan
juga berarti pemberian, otonomi desa berarti juga kemampuan masyarakat dalam
mengatur urusan rumah tangganya sendiri dan secara legal formal diatur oleh
“otonomi desa” seperti halnya “otonomi daerah” yang memiliki provinsi dan
government itu lebih dari sekedar status “otonomi asli” yang sudah lama dimiliki
yaitu kepala desa yang dibantu oleh perangkat Desa dan Badan Permusyawaratan
Desa. Kepala Desa sebagai pemegang kekuasaan tertinggi di Desa diberi amanat
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa. Dalam Pasal 26 angka (1)
3
Saparin, Tata Pemerintahan dan Administrasi Pemerintahan Desa, Ghalia Indonesia,
?
bahwa dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Ayat (1), Kepala
Desa berwenang:
perundang-undangan; dan
4
perundang-undangan.
Tugas dan wewenang dari kepala desa yang telah diamanatkan dalam
Pasal 26 ayat (1) dan ayat (2) sudah secara jelas menunjukkan bahwa kepala desa
masyarakat Desa.5 Namun dari lima belas tugas dan wewenang kepala desa
peneliti mengambil fokus penelitian pada tugas dan wewenang kepala desa dalam
Salah satu tugas dan wewenang Kepala Desa adalah dalam hal Gerakan
yang dapat menjawab masalah kehidupan masyarakat Desa adalah dalam program
menuju terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang
5 ?
Ni’matul Huda, Op.Cit., hlm 219.
5
Maha Esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri,
dan persaingan untuk maju dalam segala bidang sangat ketat, maka dibutuhkan
peran aktif yang tulus dari segenap lapisan masyarakat untuk menumbuh
kemandirian pribadi, keluarga dan masyarakat agar tidak keliru dalam menerima
kelompok yang menjadi bagian dalam masyarakat. Kumpulan dari keluarga akan
tersebut akan bergabung dalam kelompok besar menjadi suatu bangsa. Baik
buruknya suatu bangsa tergantung pada pembinaan anggota keluarga dan generasi
akan datang. Gerakan PKK dituntut untuk menumbuh kembangkan sikap dan
perilaku, kemandirian pribadi, keluarga dan masyarakat agar tidak keliru dalam
berbagai faktor terkait. Untuk itu perlu adanya ketahanan keluarga dalam upaya
pembangunan masa lalu.8 Tidak hanya pemerintah, tapi dunia usaha juga memiliki
Pelaksana PKK, kurangnya komunikasi antara Ketua Tim Pelaksana PKK dengan
anggota PKK Desa Maubesi dan Ketua Tim Pelaksana PKK dengan anggota PKK
Desa Lidabesi Kecamatan Rote Tengah, sehingga tidak ada kerjasama yang baik
6 ?
Hikmat Harry, Strategi Pemberdayaan Masyarakat, Humaniora Utama Press , Bandung,
2006, hlm 67.
7 ?
https://prasfapet.wordpress.com/2015/05/07/konsep-dan-teori-pemberdayaan-masyarakat/
8 ?
Suharto Edi, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Lembaga Studi
Pembangunan, Bandung, 1997, hlm 57.
7
kurang memahami apa maksud dan tujuan dari program PKK tersebut.
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
D. Keaslian Penulisan
Tentang Desa”.
Rote Ndao.
E. Metode Penelitian
1. Lokasi Penelitian
2. Spesifikasi Penelitian
1. Gotong Royong.
2. Pangan.
5. Perencanaan Sehat.
2. Dana.
3. Sarana prasarana.
4. Kondisi penduduk.
4. Pendekatan Penelitian
1. Jenis Data
a. Data primer, yaitu semua jenis data yang belum tertata secara
2. Sumber Data
hukum.
literatur.
Masyarakat : 10 Orang
Total : 24 Orang
a. Teknik wawancara
b. Teknik observasi
c. Studi Kepustakaan
tahap berikut :
9 ?
Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2004,
hlm 86.
10 ?
Djam,Am Sotari, Metodologi Penelitian Kualitatif, Alfabeta, Bandung CV, 2014, hlm 105.
15
sama.
yuridis kualitatif yaitu keseluruhan data yang terkumpul baik data primer
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
A. Otonomi Desa
memberikan posisi yang jelas kepada desa dalam bertindak dengan tetap
dapat mempertahankan hak asal usul dan hak tradisional yang diakui dan
Indonesia. Hal ini tertuang dalam definisi desa dalam Pasal 1 angka (1)
Desa dan adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut
11 ?
N Riyani, ‘’Sistem Pemerintahan Desa”, diakses dari https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.uns.ac.id/47972/3/BAB%25201.pdf&ved=2ahUKEwj,
pada tanggal 2 Septemebr 2020 Pukul 16.30 Wita
17
asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem
Dari kedua pengertian Desa di atas sangat jelas sekali bahwa desa
kondisi dan sosial budaya setempat, maka posisi desa yang memiliki
otonomi daerah.
hukum, karna itu disusun kembali kalau ideal hukum itu mengacu pada
1) Faktor Hukum
dikatakan bahwa hukum yang baik adalah hukum yang berlaku atas
dasar tiga faktor yaitu, yuridis, filosofis, dan sosiologis. Secara yuridis
yang berlaku (diterima atau tidak) dan apabila hukum tadi diterima,
yuridis, hukum adat, dan hukum ilmuwan atau doktrin. Secara ideal
yang satu dengan yang lainnya, bahasa yang dipergunakan harus jelas,
tersebut.
penegakan hukum tidak akan bermanfaat dan efektif karena tidak ada
sasaran dari aturan tersebut. Sarana ini baik dari segi kuantitas dan
kualitas.
4) Faktor Masyarakat
keserasiannya. Hal ini bertujuan supaya tidak ada titik tolak yang
oleh hukum, baik hukum yang tertulis dan hukum yang tidak
tertulis
tidak hanya sekedar tahu hukum tetapi mengerti sitiap isi dan
5) Faktor Kebudayaan
terkait guna mencapai tujuan negara itu sendiri. (cara, hal, urusan dan
sebagainya) memerintah.15
Desa.
14 ?
Soerjono soekanto, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penegakkan Hukum(Jakarta: PT
Grafindo Persada, 2008) hlm 8
15 ?
Poerwadarminta, W. J. S. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 2006,
hlm 141.
16 ?
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa.
23
masyarakat
sebagainya
kemasyarakatan.
18 ?
Sunanro Siswanto,Hukum Pemerintahan Daerah di Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2008.
hlm 8.
25
yang dipimpin oleh sekretaris desa, pelaksana teknis lapangan dan unsur
Pemerintahan Desa;
swakelola).
pihak ketiga).
daya manusia agar lebih baik dan bekerja sesuai dengan harapan.
20 ?
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Pasal 53 ayat (3) Tentang Desa.
21 ?
Balai Pemerintahan Desa Kemendagri,Op.Cit.,
27
warga masyarakat tahu dan mengerti apa yang harus dikerjakan serta timbul
dan kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna berhasil guna untuk
Pemerintahan Desa.
22 ?
Balai Pemerintahan Desa Kemendagri, Op.Cit.,
28
TP PKK di Desa adalah diketuai oleh Kepala Desa dengan anggota para
PKK.
dan maju.
23
Kurnia Rohmat, Op.Cit., hlm 152.
29
Program PKK.
tugasnya.
2. Pemantauan/Monitoring
d. Agar bisa mengukur kinerja PKK yang ada di Desa Maubesi dan
3. Evaluasi program
bertujuan untuk:
24 ?
Suharto Edi, Op.Cit., hlm 118.
25 ?
Suharto Edi, Op.Cit.,hlm 119.
31
antara lain26:
saja dan berhenti pada suatu tahapan tertentu, akan tetapi harus terus
agar menjadi berdaya dan mandiri serta memiliki kekuatan melalui proses
26 ?
Balai Pemerintahan Desa Kemendagri, Op.Cit.,
27 ?
Jhon Friedman, Pemberdayaan Politik Pembangunan Alternatif, Massachusetts, 1992.
32
dan tahapan yang sinergis.28 Kesejahteraan adalah salah satu aspek yang
cukup penting untuk menjaga dan membina terjadinya stabilitas sosial dan
membutuhkan kondisi yang sejahtera, baik sejahtera dalam hal materil dan
dalam hal non materil sehingga dapat terciptanya suasana yang harmonis
padanan makna dari konsep martabat manusia yang dapat dilihat dari
b.Kesejahteraan (welfare)
c.Kebebasan (freedom)
secara materil, mental spiritual, dan sosial dapat dipenuhi secara seimbang
dan sebagainya;
28 ?
Prijono Onny S. dan Pranarka A.M.W, Pemberdayaan Konsep Kebijakan dan
Implementasi, Centre for Strategic and International Studies, Jakarta,1996.
29 ?
Bintarto, Interaksi Desa-Kota dan Permasalahannya , Ghalia Indonesia, Bogor, 1989, hlm
94.
33
kemasyarakatan. Adapun peran Kepala Desa adalah suatu pola sikap, nilai dan,
Peran berfungsi sebagai tugas yang seharusnya dilakukan dan merupakan hal-hal
yang sepantasnya diperoleh dari kepemilikan tugasnya, dan kedua hal tersebut
perannya.
fungsinya, agar bawahan atau orang yang dipimpinnya dapat mengikuti apa yang
dikehendakinya dalam melaksanakan tugas. Hal ini kita bisa kita lihat dari cara
Faktor yang mempengaruhi tugas dan fungsi Kepala Desa meliputi keturunan,
kekuasaan, sistem pendidikan formal yang maju, sistem terbuka kepada seluruh
lapisan masyarakat, adanya orientasi untuk maju, serta adanya sinergitas yang
kondisi penduduk, partisipasi penduduk, dana, sarana prasarana, sifat dan kualitas
(PKK) adalah partisipasi anggota PKK, motivasi tinggi dari anggota maupun
bergabung menjadi anggota PKK serta berupaya untuk menjadi masyarakat yang
lebih maju dengan usaha peningkatan pendapatan keluarga yang baik. Selain
TP.PKK.
a. Sejarah PKK
tahun 1957. Sebagai tindak lanjut dari seminar tersebut, pada tahun 1961
antara lain adalah perubahan nama Gerakan PKK dari Gerakan Pembinaan
Keluarga.30
30
Kurnia Rohmat, Pedoman Umum PKK, Bee Media Pustaka, Jakarta, 2019, hlm 7-14.
37
nasional yang tumbuh dari, oleh dan untuk masyarakat dengan perempuan
keluarga yang sejahtera ini, maka tata kehidupan berbangsa dan bernegara akan
program pemerintah.
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur,
Peranan PKK diatas sejalan dengan visi dan misi PKK, dan didukung
adalah:
2) Gotong Royong.
3) Pangan.
4) Sandang.
7) Kesehatan.
kader PKK. Yang termasuk dalam kader PKK adalah perwakilan dari
31
Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Departemen Dalam
?
keluarga Indonesia yang sejahtera, mandiri dan maju. Adapun visi misi
a. Visi
maha Esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera lahir
batin.
b. Misi
Selain itu, yang menjadi sasaran Gerakan PKK adalah Keluarga, baik
kesempatan kerja yang layak serta lingkungan hidup yang sehat, dan
keterampilan.32
BAB III
32 ?
Kurnia Rohmat, Op,Cit., hlm 128-129.
41
pemberdayaan masyarakat desa kepala desa memiliki tugas dan wewenang untuk
Kelompok ini terdiri dari 10 sampai 20 rumah tangga atau sesuai dengan situasi
dan kondisi daerah setempat, dengan keanggotaan ketua dengan sekretaris yang
Tim Penggerak PKK dalam berbagai kegiatan PKK. Kelompok PKK memiliki
pokja III mengelola program pangan, sandang dan tata laksanan rumah tangga,
42
kader sehingga dapat berjalannya program PKK dengan baik. Selain itu kepala
kader khusus yang ikut terlibat. Koordinasi perlu di lakukan sehingga semua
Tengah Kabupaten Rote Ndao tugas kepala desa dalam membina, memantau dan
mengevaluasi terhadap gerakan PKK belum optimal hal ini terbukti dengan
pada pelatihan pembuatan anyam ti’i langga, menjahit, pembuatan asesoris seperti
pisang, ubi jalar, maupun kentang, adapun penyuluhan mengenai industri rumah
perilaku hidup bersih dan sehat melalui pemanfaatan fasilitas jamban sehat, air
bersih, sampah menuju rumah tangga sehat yang ber PHBS ( perilaku hidup
43
Selain itu tugas dan wewenang kepala desa untuk melakukan pembinaan,
keluarga di desa lidabesi maupun desa maubesi belum berjalan optimal terlihat
PKK.
Maubesi dan Desa Lidabesi Kecamatan Rote Tengah Kabupaten Rote Ndao
program PKK dalam hal ini adalah Tim Penggerak PKK Desa Lidabesi dan Desa
terdapat kader-kader dari setiap kelompok kerja serta dasawisma . Membina dalam
kamus besar Bahasa Indonesia berarti mengusahakan supaya lebih baik, maju dan
PKK, memantau dalam kamus besar Bahasa Indonesia berarti mencatat atau
mengontrol proses atau cara kerja dari program PKK tersebut, agar selnjutnya
33 ?
KBBI,https://.kbbi.web.id/membimbing.html
44
lebih terealisasikan.34 Kepala desa juga harus mampu mengevaluasi proses dari
Bahasa Indonesia berarti meberikan suatu penilaian atau upaya penilaian secara
penambangannya.35
Namun dalam pelaksanaan terhadap gerakan PKK yang ada kepala desa
belum mampu membina, memantau dan mengevaluasi program PKK tersebut, hal
ini terlihat dari tingginya jawaban responden yang mengatakan kepala desa belum
pemantauan dan evaluasi terhadap gerakan PKK di Desa Maubesi dan Desa
Lidabesi dengan optimal, tersaji dalam tabel 1 , 1.1 dan 2, 2.1 berikut:
Tabel 1.1
Terbaca pada tabel di atas bahwa responden yang mengatakan Kepala Desa
Lidabesi Kecamatan Rote Tengah Kabupaten Rote Ndao telah mampu optimal
terhadap gerakan PKK berjumlah 2 orang responden atau 21,42% saja, seperti
yang disampaikan Marselina Ello selaku anggota dari TP PKK bahwa Kepala
atas Rensia Nela selaku anggota dalam TP PKK bahwa Kepala desa sudah
mengevaluasi terhadap gerakan PKK, hal ini terlihat dari kepala desa mengikut
36 ?
Marselina Ello, Anggota TP PKK Desa Lidabesi, Wawancara tanggal 28 Agustus 2020.
46
Responden dengan jawaban tugas kepala dan wewenang kepala desa dalam
Kecamatan Rote Tengah Kabupaten Rote Ndao kurang optimal berjumlah 4 orang
atau 35,71%, hal ini menunjukan bahwa tugas kepala desa dalam pembinaan,
pemantauan dan evaluasi terhadap gerakan PKK sudah berjalan dengan cukup
baik namun masih ada beberapa kekurangan yang menjadikan tugas dan
Manafe selaku anggota TP PKK dalam gerakan PKK bahwa Kepala desa dalam
kepada tim penggerak dalam menjalankan program PKK masih sangat minim.38
Sejalan dengan pendapat diatas Filogi Toelle selaku ketua PKK dan Juliana
Pellokila selaku ketua dari anggota tim penggerak PKK pokja II mengatakan
kelompok PKK sehingga dalam menjalankan usaha tenun ikat dan pembuatan
gerakan PKK belum optimal sebanyak 5 orang atau 42,85%. Hal ini menunjukan
37
Rensia Nela, Anggota TP PKK Desa Lidabesi, Wawancara tanggal 28 Agustus 2020.
?
38
Kesya Manafe, Anggota TP PKK Desa Lidabesi, Wawancara tanggal 28 Juli 2020.
?
39 ?
Filogi Toelle, Ketua PKK Desa Lidabesi dan Juliana Pellokila, ketua Pokja II Desa Lidabesi
Wawancara 28 Agustus 2020.
47
bahwa lebih banyak responden mengatakan bahwa kepala desa belum mampu
bekerja secara optimal. Seperti yang di sampaikan oleh Juliana Pellokila selaku
anggota tim penggerak PKK sekaligus ketua pokja II mengatakan bahwa tugas
kepala desa belum berjalan secara optimal karena dari program PKK pada pokja II
Ledy Manafe selaku sekretaris PKK dan Leni Sinlae selaku anggota pokja II PKK
mengatakan tugas kepala desa belum berjalan optimal karena komunikasi yang
kurang lancar antara kepala dengan anggota PKK mengenai segala kebutuhan
Dian Lian selaku mayarakat yang berpartisipasi dalam gerakan PKK mengatakan
kepala desa belum mampu bekerja secara optimal dilihat dari sumber daya
manusia yang dimiliki oleh tim penggerak serta kader-kader maupun dasawiswa
gerakan PKK.41 Selanjunya menurut Ros Sinlae, Nina Pelandou, Ika Kartika, dan
Yusni Liu selaku Masyarakat yang berpartisipasi dalam gerakan PKK mengatakan
kepala desa belum bekerja secara optimal karena masih kurangnya pemantauan
40 ?
Ledy Manafe sekalu Sekretaris PKK Desa Lidabesi dan Leni Sinlae selaku anggota TP PKK
Desa Lidabesi, Wawancara tanggal 29 Agustus 2020.
41 ?
Dian Lian, Masyarakat Desa Lidabesi, Wawancara tanggal 29 Agustus 2020.
42 ?
Ros Sinlae, Nina Pelandou, Ika Kartika, dan Yusni Liu selaku Masyarakat Desa Lidabesi,
Wawancara tanggal 29 Agustus 2020.
48
Berdasarkan dari data di atas maka dapat di simpulkan bahwa kepala Desa
dan evaluasi dalam gerakan PKK belum dapat berjalan dengan optimal karena
baik antara kepala desa dengan Tim Penggerak PKK serta kader-kader dari
a. Kerja Bakti.
b. Rukun Kematian.
c. Keagamaan.
d. Jimpitan.
e. Arisan.
a. Makanan Pokok
b. Hatinya PKK
b. Keterampilan ( Pelatihan)
berpartisipasi.45
a. Jamban
c. Akseptor KB
44
Ledy Manafe, Sekretaris PKK Desa Lidabesi, Wawancara Tanggal 29 Agustus 2020.
45
Filogi Toelle, Ketua PKK Desa Lidabesi, Wawancara Tanggal 29. Agustus 2020.
46
Dian Lian, Masyarakat Desa Lidabesi, Wawancara Tanggal 29 Agustus 2020.
50
d. Tabungan Keluarga
N= 11
Jumlah 12 100%
(N merupakan jumlah frekuensi yaitu 11 yang terdiri dari 1 orang Ketua TP PKK,
Tabel 2.1
47
Filogi Toelle, Ketua PKK Desa Lidabesi, Wawancara Tanggal 29 Agustus 2020.
51
Sama hanlnya dengan Desa Lidabesi terbaca pada tabel di atas bahwa
Kabupaten Rote Ndao pun telah mampu optimal menjalankan tugas dan
berjumlah 3 orang responden atau 25,15% saja, seperti yang disampaikan Jovi
Manafe selaku anggota dari TP PKK bahwa Kepala desa sudah berusaha
menjalankan gerakan PKK maka dari itu dapat mengusahakan agar program PKK
tersebut dapat menjadi maju dan nyata .48 begitupula dengan yang disampaikan di
atas Ria Sinlae dan Florina Kristina Nati selaku anggota dalam TP PKK bahwa
Kepala desa sudah mampu optimal dalam menjalankan tugas dan wewenangnya
yakni membina, memantau dan mengevaluasi terhadap gerakan PKK, hal ini
terlihat dari kepala desa mengikutsertakan kelompok PKK desa Lidabesi dalam
Kecamatan Rote Tengah Kabupaten Rote Ndao optimal berjumlah 3 orang atau
25,30%, hal ini menunjukan bahwa tugas kepala desa dalam pembinaan,
pemantauan dan evaluasi terhadap gerakan PKK kini berjalan cukup baik namun
48 ?
Jovi Manafe, Anggota TP PKK Desa Maubesi, Wawancara Tanggal 1 September 2020.
49 ?
Victoria Sinlae dan Florina Kristina Wati, Anggota TP PKK Desa Maubesi, Wawancara
Tanggal 1 September 2020.
52
masih terdapat beberapa kekurangan yang dapat menjadikan tugas dan wewenang
Dethan dan Viona Manafe selaku anggota TP PKK dalam gerakan PKK bahwa
terhadap gerakan PKK kurang optimal karena kehadiran kepala desa dalam
gerakan PKK kepada tim penggerak dalam menjalankan program PKK masih
sangat minim.50 Sejalan dengan pendapat diatas Sarawasty Muskanan selaku ketua
PKK dan Martiti Fanggidae selaku ketua PKK pokja II mengatakan bahwa
dalam menjalankan usaha tenun ikat dan pembuatan assesoris semua anggota
dapat bekerja dengan baik, namun kembali dalam halnya kurang partisipasi
gerakan PKK belum optimal sebanyak 6 orang atau 49,55%. Hal ini menunjukan
bahwa lebih banyak responden mengatakan bahwa kepala desa belum mampu
bekerja secara optimal. Seperti yang di sampaikan oleh Wasty Muskanan selaku
Ketua PKK mengatakan bahwa tugas kepala desa belum berjalan secara optimal
karena dari program PKK pada pokja I, II, III dan IV yakni Gotong Royong,
50 ?
Hadoran Koebanu, Frederika Dethan dan Viona Manafe , Anggota TP PKK Desa Maubesi,
Wawancara 1 September 2020.
51 ?
Sarawasty Muskanan Ketua PKK Desa Maubesi dan Martiti Fanggidae Ketua Pokja II ,
Wawancara 1 September 2020.
53
diberikan secara tuntas. Selaras dengan pendapat Ina Bessie selaku sekretaris PKK
dan Sarlin Edon selaku anggota TP PKK mengatakan tugas dan wewenang kepala
desa belum berjalan optimal karena komunikasi yang kurang lancar serta faktor
keturunan dan sifat acuh tak acuh dari beberapa anggota PKK serta masyarakat
yang terlibat untuk melaksanan proses gerakan PKK mengenai segala kebutuhan
pendapat di atas Yusri Muskanfola, Na’I Sinaleloe dan Nona Mbeo selaku
mayarakat yang berpartisipasi dalam gerakan PKK mengatakan kepala desa belum
mampu bekerja secara optimal dikatakan belum mampu karena dapat dilihat dari
sumber daya manusia yang dimiliki oleh tim penggerak serta kader-kader maupun
dasawiswa masih sangat rendah walapun Kepala Desa sudah mengusahakan untuk
merealisasikan gerakan PKK, tetap saja belum ada kesadaran dari beberapa
Itin Fanggidae, Lola Pellokila dan Sarce Manafe selaku Masyarakat yang
berpartisipasi dalam gerakan PKK mengatakan kepala desa belum bekerja secara
rutin.54
52 ?
Ina Bessie, Sekretaris PKK Desa Maubesi dan Sarlin Edon, Anggota TP PKK Desa
Maubesi, Wawancara 1 September 2020.
53 ?
Yusri Muskanfola, Na’I Sinaleloe dan Nona Mbeo Desa Maubesi, Wawancara 1
September 2020.
54 ?
Itin Fanggidae, Lola Pellokila dan Sarce Manafe, Masyarakat Desa Maubesi, Wawancara 1
Septemebr 2020.
54
Berdasarkan dari data di atas maka dapat di simpulkan bahwa kepala Desa
dan evaluasi dalam gerakan PKK belum dapat berjalan dengan optimal karena
komunikasi yang baik antara kepala desa dengan Tim Penggerak PKK serta
hukum setiap masyarakat yang berpartisipasi yang masih sangat rendah dan
1. Kerja Bakti.
2. Rukun Kematian.
3. Keagamaan.
4. Jimpitan.
5. Arisan.
dari pokja satu desa Maubesi, yakni gotong royong terlihat optimal
e. Makanan Pokok
55
f. Hatinya PKK
Musakanan.
2. Keterampilan ( Pelatihan)
1. Jamban
3. Akseptor KB
4. Tabungan Keluarga
pria usia subur terdata 53 orang dan wanita usia subur 53 orang,
Pelaksanaan tugas dan wewenang kepala desa di Desa Lidabesi dan Desa
Maubesi Kecamatan Rote Tengah Kabupaten Rote Ndao pada hakekatnya sudah
kepala desa dalam pembinaan, pemantauan dan evaluasi terhadap gerakan PKK di
penghambat tersebut:
memiliki pemahaman yang baik mengenai tugas dan wewenang harus beliau
demi meningkatkan taraf hidup dan kelestarian masyarakat desa merupakan suatu
hal penting. Kepala desa perlu memahami apa saja yang harus beliau lakukan agar
Suatu kegitan dapat berjalan jika proses atau cara dapat dipahami dengan baik.
Demikian pula dengan pemahaman kepala desa mengenai program PKK kepala
desa harus mampu membina, memantau dan mengevaluasi Tim Penggerak, Kader
Umum maupun Kader Khusus ataupun Dasawisma agar dapat berdaya dan
Hal ini dapat dilihat dari pembinaan dan Pemantauan yang diberikan kepada TP
disampaikan Juliana Pellokila dan Martiti Fanggidae selaku ketua pokja II Desa
Lidabesi dan Desa Maubesi mengatakan bahwa tugas dan wewenang kepala desa
58
belum berjalan secara optimal karena dari program kerja PKK belum diberikan
kenyataan kepala desa kurang monitoring dan evaluasi kelompok kerja untuk
Sarlin Edon selaku anggota TP PKK Desa Maubesi mengatakan tugas dan
wewenang kepala desa belum berjalan optimal karena komunikasi yang kurang
lancar serta faktor keturunan dan sifat acuh tak acuh dari beberapa anggota PKK
serta masyarakat yang terlibat untuk melaksanan proses gerakan PKK mengenai
PKK serta memahami besaran dan menyiapkan fasilitas atau peralatan yang
dibutuhkan agar pada saat pelaksanaan program PKK dapat terus berjalan. Hal ini
sejalan dengan pendapat Ika Kartika dan Mega Manafe selaku masyarakat yang
ikut berpartisipasi melalui Desa Lidabesi dan Desa Maubesi terhadap pelaksanaan
gerakan PKK mengatakan kepala desa belum bekerja secara optimal karena masih
bahwa pelaksanaan tugas dan wewenang kepala desa Lidabesi dan Maubesi dalam
57 ?
Juliana Pellokila, Ketua Pokja II Desa Lidabesi, Wawancara tanggal 28 Agustus 2020 dan
Martiti Fanggidae Ketua Pokja II Desa Maubesi, Wawancara tanggal 1 September 2020.
58 ?
Sarlin Edon, Anggota TP PKK Desa Maubesi, Wawancara tanggal 1 September 2020.
59 ?
Ika Kartika , Masyarakat Desa LidaBesi , Wawancara 28 Agustus 2020 dan Mega Manafe,
Masyarakat Desa Maubesi, Wawancara 1 September 2020.
59
melalui program PKK dapat berjalan juga dengan adanya kesadaran hukum
aturan yang di buat oleh kepala atau atau bersama dengan perangkatnya untuk di
patuhi oleh masyarakat desa dalam hal ini tim penggerak PKK, kader-kader,
dasawisma dan setiap anggota dari kelompok kerja. Namun dalam kemasyarakat
kesadaran hukum masyarakat untuk ikut terlibat dalam mendukung tugas dan
wewenag kepala desa terhadap gerakan PKK masih rendah, pernyataan ini sesuai
dengan penuturan Cemshy Lian, SH selaku kepala desa di Desa Lidabesi dan
Firlot Pellokila selaku kepala desa di Desa Maubesi, bahwa walaupun sudah di
dasawisma serta kelompok kerja agar mampu berdaya dan produktif namun
Desa Lidabesi dan Desa Maubesi mengatakan kesadaran siap anggota pelaksanaan
program PKK dan masyarakat yang terlibat untuk bergabung dalam gerakan PKK
60 ?
Cemshy Lian, SH, Kepala Desa Lidabesi, Wawancara 29 Agustus 2020 dan Firlot
Pellokila, Kepala Desa Maubesi, Wawancara 1 September 2020.
60
masih sangat rendah.61 Hal ini terlihat dari jumlah masyarakat yang mencapai
ratusan tetapi yang berminat gabung bergabung untuk belajar dan memahami
gerakan PKK 30-an masyarakat saja saja.62 Niki Nikita selaku masyarakat yang
berperan aktiv dalam pelaksanaan program PKK Desa Lidabesi dan Yusri
Muskanfola, Na’I Sinaleloe dan Nona Mbeo selaku masyarakat Desa Maubesi
tersebut, hal ini juga karena sumber daya manusia yang dimiliki masih sangat
rendah dan faktor kebudayaan setiap anggota keluarga yang bekerja untuk
pemantauan dan evaluasi terhadap gerakan PKK belum berjalan dengan maksimal
karena sumber daya manusia dari TP PKK, Kelompok Kerja masing pokja,
Keluarga juga rendah dan faktor kebudayaan setiap anggota keluarga yang
61 ?
Juliana Pellokila, Ketua Pokja II Desa Lidabesi, Wawancara tanggal 28 Agustus 2020 dan
Martiti Fanggidae, Ketua Pokja II Desa Maubesi, Wawancara 1 Septembet 2020.
62 ?
Saraswasty Muskanan, Ketua PKK Desa Maubesi, Wawancara 1 September 2020
61
segala sesuatu yang dapat di pakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau
Desa Maubesi Kecamatan Rote Tengah Kabupaten Rote Ndao bahwa belum
buku untuk taman baca Desa Maubesi namun Perpustakaan Daerah Rote Ndao
asesoris, berbeda dengan Desa Lidabesi terdapat taman baca atau dengan kata lain
perpustakaan desa sesuai dengan pendapat Cemshy Lian, SH selaku Kepala Desa
Lidabesi.66
63 ?
KBBI,https://.kbbi.web.id/sarana.html
64 ?
KBBI,https://.kbbi.web.id/prasarana.html
65 ?
Sarawasty Muskanan, Ketua PKK Desa Maubesi, Wawancara tanggal 1 September 2020.
66 ?
Cemshy Lian, SH , Kepala Desa Lidabesi, Wawancara tanggal 29 Agustus 2020.
62
Menurut Ledy Manafe selaku sekretaris PKK Desa Lidabesi dan Ina Besie
pemantauan dan evaluasi terhadap gerakan PKK belum berjalan dengan maksimal
memperbaiki jalan, peralatan pembuatan asesoris serta tidak adanya rumah PKK.
4). Dana
pemenuhan kebutuhan alat dan bahan. Bantuan dana yang cukup dapat menunjang
Maubesi dana yang disediakan pemerintah desa untuk Gerakan PKK dalam
Pellokila bahwa bantuan dana yang kecil ini menyebabkan gerakan PKK sangat
67
Ledy Manafe, Sekretaris PKK Desa Lidabesi dan Ina Besie, Sekretaris PKK Desa Maubesi,
?
ketua PKK menambahkan bahwa jumlah bantuan dana yang sangat kecil tersebut
juga mengalami keterlambatan cair sehingga tim penggerak PKK tidak dapat
kesejahteraan keluarga yang lebih baik, namun dalam pelaksanaan gerakan PKK
di Desa Lidabesi dan Desa Maubesi Kecamatan Rote Tengah Kabupaten Rote
Ndao, sesuai dengan pendapat Sarlin Edon diatas selaku anggota dari TP PKK
Desa Maubesi beberapa dari sebagian masyarakat masih masa bodoh dan acuh tak
kesimpulan dari fakta lapangan bahwa dalam faktor penghambat yakni kondisi
68 ?
Cemshy Lian, SH, Kepala Desa Lidabesi, Wawancara 29 Agustus 2020. Dan Firlot
Pellokila, Kepala Desa Maubesi, Wawancara 1 September 2020.
69 ?
Sarawasty Muskanan, Ketua PKK Desa Maubesi, Wawancara 1 Septemeber 2020.
70 ?
Brainly.co.id
64
penduduk ini perlu ada, karena melalui hasil survey rumah-rumah di Kecamatan
masyarakat desa untuk terlibat berperan aktif dalam melaksanakan Gerakan PKK
melalui kondisi penduduk ini sebagian masyarakat masih masa bodoh, acuh tak
acuh dan jarak menjadi faktor penghambat dalam merealisasikan dan berparisipasi
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan di atas tentang tugas dan wewenang
sebagai berikut :
dan kepala desa Maubesi juga belum optimal serta bantuan dana dari
d. Dana
e. Kondisi Penduduk
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku-Buku
Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, Citra Aditya Bakti,
Bandung, 2004.
Brainly.co.id
Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Departemen
Dalam Negeri, Hasil Rapat Kerja Nasional VI PKK, Jakarta, 2005.
HAW Widjaja, Otonomi Desa, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003, hlm 12.
B. Wawancara
Cemshy Lian, SH , Kepala Desa Lidabesi, Wawancara tanggal 29 Agustus 2020.
Cemshy Lian, SH, Kepala Desa Lidabesi, Wawancara 29 Agustus 2020 dan
Firlot Pellokila, Kepala Desa Maubesi, Wawancara 1 September 2020.
Ina Bessie, Sekretaris PKK Desa Maubesi dan Sarlin Edon, Anggota TP PKK
Desa Maubesi, Wawancara 1 September 2020.
Itin Fanggidae, Lola Pellokila dan Sarce Manafe, Masyarakat Desa Maubesi,
Wawancara 1 Septemebr 2020.
Ledy Manafe, Sekretaris PKK Desa Lidabesi dan Ina Besie, Sekretaris PKK
Desa Maubesi, Wawancara 1 September 2020.
Sarawasty Muskanan Ketua PKK Desa Maubesi dan Martiti Fanggidae Ketua
Pokja II , Wawancara 1 September 2020.
C. Perundang-Undangan
D. Internet
https://prasfapet.wordpress.com/2015/05/07/konsep-dan-teori-pemberdayaan-
masyarakat/
KBBI,https://.kbbi.web.id/memantau.html
KBBI,https://.kbbi.web.id/membimbing.html
KBBI,https://.kbbi.web.id/mengevaluasi.html
KBBI,https://.kbbi.web.id/prasarana.html
KBBI,https://.kbbi.web.id/sarana.html
N Riyani, ‘’Sistem Pemerintahan Desa”, diakses dari
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.uns.ac.id
71