Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS KASUS KORUPSI KEPALA DESA SEPAT

KECAMATAN SUMBERJAYA ,MAJALENGKA DENGAN


PENYALAHGUNAAN DANA DESA

Disusun oleh :
Kelompok 4
SUKMA MULYAWATI /233507169
FANESA BIANCA /23507145
ILMA YUNIAR /233507138
NADIVA RABANI /233507173
PUJI BERKAH RAMADHAN /233507156
RAMA SNDJA NUGRAHA /233507159
FIKRI ALHANAPI / 233507172

PROGRAM STUDI ILMU POLITIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SILIWANGI 2024
BAB 1
PENDAHULUAN
A. ABSTRAK
Penelitian ini fokus pada pelaksanaan penyidikan tindak pidana korupsi dana desa di
Kepolisian Resort Majalengka. Meskipun peraturan terkait pengelolaan dana desa
sudah ada, praktik korupsi masih terjadi karena berbagai faktor seperti sikap moral,
budaya sosial, dan faktor ekonomi. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis
efektivitas penyidikan korupsi dana desa di wilayah tersebut dengan menggunakan
teori kepastian hukum dan efektivitas hukum. Metode yang digunakan adalah metode
kulitatif dengan mencari referensi di internet. Data diperoleh melalui studi artikel-
artikel yang ada di berbagai jurnal. Analisis dilakukan secara kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyidikan tindak pidana korupsi diatur dalam
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang KUHAP. Penyidikan dilakukan oleh
Kepolisian Resort Majalengka dengan mengumpulkan bukti dan mengikuti prosedur
hukum yang telah ditetapkan. Efektivitas penyidikan tersebut dinilai berhasil dalam
menekan angka tindak pidana korupsi di wilayah tersebut, menunjukkan upaya yang
efektif dalam pemberantasan korupsi.
Dengan demikian, penelitian ini memberikan gambaran tentang efektivitas penyidikan
korupsi dana desa oleh kepolisian di Kepolisian Resort Majalengka, yang dapat
menjadi acuan dalam meningkatkan upaya pemberantasan korupsi di tingkat desa.

B. KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahnya dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Pendidikan Anti
Korupsi mengenai "Kasus Korupsi Dana Desa di Majalengka" tepat pada waktunya.
Tugas ini sangat penting bagi kami sebagai tugas mata kuliah pendidikan anti korupsi,
karena dengan adanya tugas ini, kami dapat menganalisis lebih dalam mengenai
kasus korupsi dana desa di majalengka. Penelitian ini bertujuan agar meminimalisi
kasus koripsi terutama di sektor rendah atau desa.
Dalam kesempatan kali ini kami ingin berterimakasih kepada dosen mata kuliah wajib
kurikulum telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan makalah
ini, dan juga kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah
ini.
Tidak hanya itu, tugas ini juga merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan
tugas mata kuliah pendidikam anti korupsi. Dengan adanya analisis kasus ini kami
jadi mengetahiu banyak hal yang kami dapatkan, dimana kami dapat mengetahui
berbagai jenis dampak negatif dengan adanya kasus korupsi ini. Dan dapat dijadikan
pembelajaran untuk kami untuk memilih pemimpin yang berintegritas agar tidak
terjadi lagi kasus korupsi di sektor rendah maupun tinggi.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih dan semoga karya ilmiah ini dapat
bermanfaat bagi kami semua.

C. LATAR BELAKANG

Korupsi merupakan tindakan yang melanggar norma hukum dan menyimpang dari
semua norma yang berlaku. Korupsi juga mekanggar KUHP .Tindakan korupsi
dilakuakan oleh sesorang atau sekelompok yang memiliki kekuasaan atau jabatan tertentu
untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau golongan . Korupsi juga memiliki banyak
bentuk yaitu, korupsi dalam bentuk suap ,penggelapan ,pemerasan ,nepotisme , dan
konflik kepentingan. Korupsi menimbulkan banyak sekali dampak negatif
diantaranya ,dapat merugikan keuangan negara ,menurunnya kepercayaan
rakyat ,menghambat pembanguan ,dan juga menciptakan ketidakadilan . Maraknya kasus
korupsi menjadi salah satu bentuk kejahatan yang banyak menyita perhatian masyarakat,
mengingat banyaknya latar belakang pelaku dan besarnya nominal kerugian yang
diakibatkan .Korupsi sering kali ditemukan dilingkungan pemerintahan yang dilakukan
oleh para pejabat pemerintahan .Dimana pengaruh praktik korupsi menimbulkan kerugian
ekonomi , kerugian politik juga melemahkan lembaga lembaga pemerintahan dan
kerugian sosial yang diakibatkan dari kekayaan dan kekuasaan yang jatuh ketangan orang
yang gila akan kekuasaan .

Dana desa merupakan salah satu sumber keuangan desa yang diatur oleh Undang
Undang No. 6 Tahun 2014 tentang dana desa.Dana desa adalah dana yang bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang di peruntukan bagi semua desa melalui
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota yang digunakan untuk
membiayaan penyelenggaraan pemeritahan, pelaksanaan pembangunan , pembiayaan
kemasyarakatan ,dan pemberdayaan masyarakat . Untuk itu mak dibentuklah peraturan
khusus tentang Dana Desa yang merupakan sebuah turunan dari Undang Undang Nomor
6 Tahun 2014 Tentang Desa,yaitu Peraturan Pemerintahan Republik Indonnesia Nomor 8
Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014
Tentang Dana Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara. Dalam
peraturan tersebut menjelaskan kebijakan tentang Dana Desa yang bersumber dari APBN
agar bisa meningkatkan penggunaan dana desa dengan memperbaiki penyaluran Dana
Desa.

Berdasarkan kebijakan tersebut, dalam pengelolaan dana desa diharapkan dapat


meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan masyarakatnya yang sejahtera akan
menjadikan sebuah Negara menjadi kuat dan mampu untuk bersaing dengan negara maju
lainnya. Karena kesejahteraan merupakan kondisi terpenuhinya kebutuhan hidup yang
berkualitas dan juga hal utama yang harus diwujudkan dengan dana desa.

Dana desa memiliki aspek penting dalam pelaksanaannya dimana penyaluran dana
desa dari PBN ke pemerintah daerah .Meskipun dana desa merupakan hak pemerintah
desa ,namun dalam pelaksanaannya penyaluran desa tetap melibatkan peran dan fungsi
pemerintah daerah dengan kewenangannya .

Pemahaman pengelolaan dan desa menjadi aspek penting bagi para kepentingan di
lembaga pemerintah desa , khususnya perangkat desa, dalam mewujudkan transparansi
dan akuntabilitas keuangan desa. Nah dalam pengelolaan keuangan dsa khususnya di
Kabupaten Majalengka masih ditemui banyak permasalahan, terutama dalam
peetanggung jawaban keuangan desa, dimana sering sekali desa terlambat dalam
membuat laporan dan pertanggung jawaban penggunan dana alokasi dan dana desa.
Padahal batas maksimal terlambatnya pelaporan utu hanya tiga buan setelah dana
diterima.Sehingga perlunya evaluasi dalam pengelolaan dana desa agar tidak terjadinya
penyalahgunaan dana desa oleh Kepala Desa. Dalam implementasi pengelolaan dana desa
banyak terjadi tindakan korupsi .Baik itu secara sengaja atau tidak sengaja . Tindakan
korupsi ini diakibatkan kurangnya nilai moral ,pola hidup ,lingkungan ,sosial
ekonomi,budaya politik, dam juga kesempatan yang ada serta adanya pengaruh keluarga.

Kasus korupsi di wilayah pemerintaha daerah yang dilakukan oleh pejabat Kepala
Desa Sepat Kecamatan Sumberjaya ,Kabupaten Majalengka Jawa Barat yaitu HS bin AM
. Dia dilaporkan telah menggelapakan dan menyalahgunakan dana bantuan keuangan
dana desa tahun 2017 sebesar Rp.766.533.900 dan dana Keuangan Provinsi Jawa Barat
( Dana Infrastruktur) tahun 2017 sebesar Rp. 165.000.000 serta dana bantuan keuangan
dana desa tahun 2018 sebesar Rp.748.522.233 dan bantuan keuangan Provinsi Jawa Barat
(Dana Infrastruktur ) 2018 sebesat Rp. 115.000.000.

Kasus ini telah ditanganin oleh penyidik Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor
Majalengka . Sebagaimana yang diatur dalam Pasal 2 , Pasal 3 Undang Undang R.I.
Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Tindak Pindana Korupsi sebagaiman diubah dengan
Undang Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Undang Undang Korupsi
sesuai dengan laporan Polisi Nomor : LP/24/A/I/2021/Jbr/Res.Mjl/Sat Reskrim tanggal
22 Januari 2021 dengan pelapor ZENAL ABIDIN S.H,M.H dan Surat Perintah
Penyidikan .

D. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diastas ada beberapa rumusan masalah ,sebagai berikut:
1. Apa saja Tindakan Pidana Korupsi Dana Desa tersebut ?
2. Bagaimana tindak penyelidikan Tindakan Pidana Korupsi Dana Desa di
kepolisian Majalengka ?
3. Berapa Kerugian yang diakibatkan atas terjadinya tindakan korupsi tersebut ?
4. Apa saja Pasal yang menjerat Kasus Tersebut ?
5. Apa yang menjadi latar belakang terjadinya kasus korupsi tersebut?

E. TUJUAN PENELITIAN
Dari rumusan masalah diatas maka ada beberapa tujuan penelitian sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui dan menganalisis Tidak Pidana Korupsi dana desa tersebut.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana tindak penyidikan dalam kasus
tersebut .
3. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi kerugian dari Kasus tersebut .
4. Untuk mengetahui dan menganalisis pasal apa saja yang menjerat pelaku dalam
kasus tersebut .
5. Untuk mengetahui apa penyebab terjadinya kasus korupsi tersebut ?

F. MANFAAT PENELITIAN
Sebagaimana yang telah dikemukakan diatas ,maka dari penelitian ini diharapkan
memberikan nilai guna atau manfaat secara teoritis maupun praktis sebagai berikut :
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan
ilmu hukum pidana khususnya dalam menangani tindak pidana korupsi . Dan juga
diharapkan dapat memberikan kesadaran bahwa pentingnya pendidikan anti korupsi
dan pentingnya sikap Integritas anti korupsi dalam kepemimpinan.

BAB 2
KAJIAN TEORI

A. Landasan Teori
1. Korupsi
Korupsi merupakan sebuah hal yang sudah tidak asing lagi , tindakan korupsi
tidak hanya merugikan negara, namun juga menghabat dalam kesejahteraan
masyarakat . Korupsi adalah tindakan yang dilakukan oleh pejabat publik, baik
politsi ataupun pegawai negri serta pihak lain yang terlibat dalam tindakan
tersebut secara tidak langsung . Tindakan ini tidak wajar dan tindakan ilegal
karena menyalahgunakan wewenang untuk mendapatkan keuntungan
pribadi ,dan golongan.
2. Jenis jenis Korupsi
Tindakan korupsi sudah terjadi sejak dulu ,tindakan korupsi dilakukan bukan
hanya oleh kalangan atas tetapi kalangan bawah ikut serta dalam melakukan
tindakan korupsi . Tindakan korupsi bisa terjadi dari hal kecil seperti ,tidak
teoat waktu, berbohong dan menerima hadiah . Dari tindakan ini kemudian
menjadi sebuah kebiasaan ,hal tersebut akan memberikan dapat buruk .Ada
beberapa jenis korupsi diantaranya :
1. Korupsi Transaktif
2. Korupsi Ekstrotif
3. Korupsi Ivestif
4. Korupsi Nepotistik
5. Korupsi Otogenik
6. Korupsi supportif
7. Korupsi Defensi

Tindakan korupsi sangan beranekaragam paada intinya korupsi merupkn


tindakan yang sangat merugikan ,dimana tindakan tersebut telah
mengambil hak orang lain dan menghambat kesejahteraan masyarakat.
Tindakan tersebut jika dibiarkan akan menjadi masalah di masa
depan .Oleh karena itu diperlukan pendidikan anti korupsi untuk mencegah
dan mengurangi dan memberantas korupsi.
BAB 3
METODE PENELITIAN

A. Metode penelitian
BAB 4

HASIL PENELITIAN
BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

Anda mungkin juga menyukai