Seminar Universitas
Nasional Hukum Universitas Negeri Semarang 110
Seminar Nasional Hukum Negeri Semarang
Volume 4 Nomor 1 Tahun 2018, 110-131
Pendahuluan
Undang Undang nomor 6 tahun 2014 tentang Desa yang selanjutnya
disingkat UU Desa, memberikan kedudukan penting bagi desa untuk dapat
menjalankan perannya dalam pembangunan nasional. Peran penting desa
adalah adanya kewenangan lokal yang dimiliki oleh desa dalam mengatur
rumah tangganya. Peran strategis ini yang kemudian diterjemahkan dalam
wujud implementasi pembangunan desa mulai dari proses perencanaan,
pelaksanaan dan pertanggungjawaban kegiatan. Undang-undang ini
memberikan suatu perubahan yang sangat signifikan dibandingkan dengan
undang-undang sebelumnya, dimana desa hanya sebagai “suatu sub sistem”
pemerintahan tanpa kewenangan pengelolaan keuangan secara mandiri.
Pemberian kewenangan yang luas, nyata dan bertanggung jawab
dalam peratuan perundangan tersebut, adalah pencerminan proses
*Surel: ellectra_aa@yahoo.co.id
1
http://bisnis.liputan6.com/read, pada tanggal 30/09/2018
2
http://www.liputan6.com, pada tgl. 10/03/2016
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/snh
© 2018. Fakultas Hukum, Universitas Negeri Semarang
Seminar Nasional Hukum Universitas Negeri Semarang 112
1. proses perencanaan;
2. proses pertanggungjawaban;
3. proses monitoring dan evaluasi;
4. proses pelaksanaan; dan
5. proses pengadaan baranng dan jasa dalam hal penyaluran dan
pengelolaan dana desa.3
3
www.antikorupsi.org akses tgl 6/4/2018
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/snh
© 2018. Fakultas Hukum, Universitas Negeri Semarang
113 Ellectrananda Anugerah Ash-shidiqq, Hindrawan Wibisono
Metode Penelitian
Peter Mahmud Marzuki mengatakan , penelitian hukum adalah suatu
kegiatan know-how dalam ilmu hukum, bukan sekedar know-about. Sebagai
kegiatan know-how, penelitian hukum dilakukan untuk memecahkan isu
hukum yang dihadapi.5
Jenis penelitian adalah penelitian hukum. Hal ini berdasarkan
pendapat Peter Mahmud Marzuki bahwa tidak perlu istilah penelitian
hukum normatif, karena legal research atau bahasa Belanda rechtsonderzoek
selalu normatif. Sama halnya dengan istilah yuridis normatif yang
sebenarnya tidak dikenal dalam penelitian hukum. Dengan pernyataan
demikian sudah jelas bahwa penelitian tersebut bersifat normatif. Hanya saja
pendekatan dan bahan hukum yang digunakan harus dikemukakan6
Sifat penelitian ini adalah preskriptif. Dalam penelitian hukum tidak
diperlukan adanya hipotesis, di dalam penelitian hukum juga tidak dikenal
data 7 Hal ini sesuai dengan sifat ilmu hukum yang bersifat preskriptif.
Obyek ilmu hukum adalah koherensi antara norma hukum dan prinsip
hukum, antara aturan hukum dan norma hukum, serta kohernsi antara
tingkah laku (act)-bukan perilaku (behavior) individu dengan norma hukum.
4
Muhammad Syukri. Peran Kecamatan dalam Pelaksanaan UU Desa.Jurnal Smeru
Catatan Kebijakan. Tanpa Volume. 1 Desember 2015.
5
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Penerbit Prenadamedia Group, Jakarta,
2014, hlm. 60.
6
Ibid., hlm. 55-56.
7
Ibid hlm, 59-60.
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/snh
© 2018. Fakultas Hukum, Universitas Negeri Semarang
Seminar Nasional Hukum Universitas Negeri Semarang 114
8
Ibid. hlm 41-42.
9
Ibid., hlm. 133.
10
Ibid. hlm. 181
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/snh
© 2018. Fakultas Hukum, Universitas Negeri Semarang
115 Ellectrananda Anugerah Ash-shidiqq, Hindrawan Wibisono
Desa menurut Prof. Drs. HAW. Widjaja dalam bukunya yang berjudul
“Otonomi Desa” menyatakan bahwa: “Desa adalah sebagai kesatuan
masyarakat hukum yang mempunyai susunan asli berdasarkan hak asal usul
yang bersifat istimewa. Landasan pemikiran dalam mengenai pemerintahan
desa adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan
pemberdayaan masyarakat”. 13
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014
menjelaskan desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama
lain,selanjutnya disebut Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang
11
12
Ibid
Ibid.
13
Widjaja,HAW, Penyelenggaraan Otonomi di Indonesia, Jakarta, PT Raja Grafindo
Persada. 2005.hlm.154
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/snh
© 2018. Fakultas Hukum, Universitas Negeri Semarang
Seminar Nasional Hukum Universitas Negeri Semarang 116
14
Setiyono, Budi, 2014, Pemerintahan dan Manajemen Sektor Publik, Yogyakarta:
CAPS hlm 181
15
Ibidi hlm 182
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/snh
© 2018. Fakultas Hukum, Universitas Negeri Semarang
117 Ellectrananda Anugerah Ash-shidiqq, Hindrawan Wibisono
16
Bickert, Kenneth, N. Williams, John, T., 2001, Public Policy Analysis: A Political
Economic Approach, New York: Houghton Mifflin Company.
17
Manar, Dzunuwanus Ghulam, 2015, Mempertegas Akuntabilitas, Bandung; Prosiding
Fisip Unikom hlm 786.
18
Koppel, J. GS. 2005, Pathologies of Accountability : ICANN and The Challenge of
Multiple Accountabilities Disorder, Public Administration Review, Vol.65 No.1.
19
Bovens, Mark, 2003, Public Accountability, presentation paper on EGPA Annual
Conference, Portugal, September 2003
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/snh
© 2018. Fakultas Hukum, Universitas Negeri Semarang
Seminar Nasional Hukum Universitas Negeri Semarang 118
20
Simon Joss : 2010, Accountable Governance, Accountable Sustainability? A Case
Study of Accountability in the Governance for Sustainability, Environmental Policy
and Governance No. 20, 408–421.
21
Koppel hlm 96
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/snh
© 2018. Fakultas Hukum, Universitas Negeri Semarang
119 Ellectrananda Anugerah Ash-shidiqq, Hindrawan Wibisono
22
Pusat Telaah PATTIRO Surakarta
23
Kamus Besar Bahasa Indonesia
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/snh
© 2018. Fakultas Hukum, Universitas Negeri Semarang
Seminar Nasional Hukum Universitas Negeri Semarang 120
24
Hartanti,Evi S.H. 2005. Tindak Pidana Korupsi.Sinar Grafika.hlm 14
25
www.bpkp.go.id tanggal akses 5/4/2018
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/snh
© 2018. Fakultas Hukum, Universitas Negeri Semarang
121 Ellectrananda Anugerah Ash-shidiqq, Hindrawan Wibisono
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/snh
© 2018. Fakultas Hukum, Universitas Negeri Semarang
Seminar Nasional Hukum Universitas Negeri Semarang 122
a. Transparan
Makna transparan pengelolaan keuangan desa, pengelolaan uang
tidak secara tersembunyi atau dirahasiakan dari masyarakat, dan sesuai
dengan kaedah-kaedah hukum atau peraturan yang berlaku. Dalam prinsip
ini, semua sumber serta pengeluaran untuk desa dapat diketahui dan
29
Manullang. 1977. Dasar-Dasar Manajemen. Monara. Medan.hlm.107
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/snh
© 2018. Fakultas Hukum, Universitas Negeri Semarang
123 Ellectrananda Anugerah Ash-shidiqq, Hindrawan Wibisono
diawasi oleh pihak lain yang berwenang. Asas transparan ini menjadi sangat
penting, karena semua sumber – sumber pendapatan serta pengeluaran yang
dilakukan melalui dana desa dapat memenuhi hak masyarakat serta
menghindari konflik horizontal dalam masyarakat desa. Dalam asas
transparan ini, seluruh perangkat desa secara tidak langsung harus
melakukan keterbukaan informasi publik agar perangkat desa yang secara
sosiologis merupakan pemimpin cultural akan mendapatkan kepercayaan
dan legitimasi secara utuh dari public dalam hal ini masyarakat desa.
b. Akuntabel
Akuntabel berdasarkan dalam kajian Adminitrasi Negara
mempunyai pengertian bahwa setiap tindakan pemerintah/lembaga dapat
dipertanggungjawabkan kepada pihak-pihak yang memiliki hak atau
berkewenangan untuk meminta keterangan akan pertanggungjawaban.
Pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran harus dapat
dipertanggungjawabkan dengan baik, mulai dari proses perencanaan hingga
pertanggungjawaban. Asas Akuntabel secara tidak langsung menuntut
Kepala Desa secara jabatannya mempertanggungjawabkan dan melaporkan
pelaksanaan APB Desa secara tertib, kepada masyarakat maupun kepada
jajaran pemerintahan di atasnya, sesuai peraturan perundang-undangan.
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/snh
© 2018. Fakultas Hukum, Universitas Negeri Semarang
Seminar Nasional Hukum Universitas Negeri Semarang 124
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/snh
© 2018. Fakultas Hukum, Universitas Negeri Semarang
125 Ellectrananda Anugerah Ash-shidiqq, Hindrawan Wibisono
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/snh
© 2018. Fakultas Hukum, Universitas Negeri Semarang
Seminar Nasional Hukum Universitas Negeri Semarang 126
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/snh
© 2018. Fakultas Hukum, Universitas Negeri Semarang
127 Ellectrananda Anugerah Ash-shidiqq, Hindrawan Wibisono
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/snh
© 2018. Fakultas Hukum, Universitas Negeri Semarang
Seminar Nasional Hukum Universitas Negeri Semarang 128
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/snh
© 2018. Fakultas Hukum, Universitas Negeri Semarang
129 Ellectrananda Anugerah Ash-shidiqq, Hindrawan Wibisono
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/snh
© 2018. Fakultas Hukum, Universitas Negeri Semarang
Seminar Nasional Hukum Universitas Negeri Semarang 130
Daftar Pustaka
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/snh
© 2018. Fakultas Hukum, Universitas Negeri Semarang
131 Ellectrananda Anugerah Ash-shidiqq, Hindrawan Wibisono
Peraturan Perundang-Undangan
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 Hasil Amandemen
Undang-Undang No 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional
Undang-Undang No 6 Tahun 2014 Tentang Desa
Undang-Undang No 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah
Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2008 Tentang Kecamatan
Peraturan Pemerintah No 43 Tahun 2014 Tentang Desa
Peraturan Pemerintah No 47 Tahun 2015 Tentang Perubahan Peraturan
Pemerintah No 43 Tahun 2014 Tentang Desa
Peraturan Menteri Dalam Negeri No 111 Tentang Pedoman Teknis
Peraturan Di Desa
Peraturan Menteri Dalam Negeri No 112 Tentang Pemilihan Kepala Desa
Peraturan Menteri Dalam Negeri No 113 Tentang Pengelolaan Keuangan
Desa
Peraturan Menteri Dalam Negeri No 114 Tentang Pedoman Pembangunan
Desa
Sumber Online
http://bisnis.liputan6.com/read, pada tanggal 30/09/2018
http://www.liputan6.com, pada tgl. 10/03/2016
www.antikorupsi.org akses tgl 6/4/2018
www.bpkp.go.id tanggal akses 5/4/2018
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/snh
© 2018. Fakultas Hukum, Universitas Negeri Semarang