Oleh :
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang
telah melimpahkan berkat dan rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah berjudul “ Korupsi Demi PILGUB” dengan
baik dan tepat pada waktunya.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih. Semoga tugas makalah ini
bermanfaat bagi semua orang.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan...............................................................................................................3
1.4 Manfaat.............................................................................................................4
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan......................................................................................................19
4.2 Saran................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Korupsi sudah menjadi salah satu penyakit sosial yang diderita oleh masyarakat Indonesia
dan mendesak untuk diatasi. Korupsi marak terjadi di pemerintahan baik di tingkat pusat mau
pun daerah. Bahkan, saat ini muncul anggapan bahwa korupsi sudah menjadi sebuah budaya.
Tindakan korupsi tentunya tidak sesuai untuk menjadi budaya masyarakat. Justru menjadi
kekhawatiran bersama untuk dapat segera memberantas korupsi. Hal ini tidak lepas dari
berbagai dampak buruk yang disebabkan oleh praktik korupsi seperti meningkatnya
Korupsi merupakan fenomena yang masih memerlukan perhatian lebih karena merupakan
kejahatan luar biasa yang dampaknya sangat merugikan masyarakat. Menurut Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun
1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, tindak pidana korupsi tidak hanya
merugikan keuangan negara, tetapi juga pelanggaran terhadap hak-hak sosial dan ekonomi
masyarakat secara luas. Upaya pemberantasan korupsi memerlukan keteladanan yang dimulai
dari kalangan atas. Dewasa ini kasus korupsi sudah terjadi diberbagai kalangan mulai dari
Menurut Arif (1997: 4) dalam Nurdjana (2005: 70), korupsi berkaitan erat dengan tingkat
kompleksitas masalah, diantaranya: masalah sikap moral, pola hidup dan budaya sosial,
kebutuhan dan sistem ekonomi, lingkungan sosial dan kesenjangan sosial-ekonomi, budaya
politik, peluang yang ada di dalam mekanisme pembangunan, kelemahan birokrasi atau
1|Page
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Bupati Ngada Marianus Sae dalam
sebuah operasi tangkap tangan, Minggu (11/2/2018). Wakil Ketua KPK Basaria Pandjaitan
mengatakan, penindakan kasus ini berawal dari informasi masyarakat, yang kemudian
dan melakukan pengecekan di lapangan," kata Basaria, dalam jumpa pers di gedung KPK,
Kuningan, Jakarta, Senin (12/2/2018). Marianus ditangkap di sebuah hotel di Surabaya, Jawa
Timur, Minggu sekitar pukul 10.00 WIB. Di Surabaya, KPK mengamankan Marianus
bersama Ketua Tim Penguji Psikotes Calon Gubernur NTT Ambrosia Tirta Santi. Keduanya
sempat diperiksa KPK di Polda Jawa Timur. Selain Surabaya, KPK juga bergerak ke Kupang
Minggu sekitar pukul 11.30 WITA, di Kupang, tepatnya di posko pemenangan, tim KPK
diperiksa di Polda NTT. Tim KPK lainnya yang bergerak di Bajawa mengamankan Dirut PT
Sinar 99 Permai, Wilhelmus Iwan Ulumbu Minggu sekitar pukul 11.30 WITA dan seorang
pegawai Bank BNI Cabang Bajawa, Petrus Pedulewari selang 15 menit kemudian. Keduanya
diperiksa di Polres Bajawa. Setelah itu, tim KPK membawa Marianus, Ambrosia, dan
Dionesisu pada Minggu malam untuk diperiksa lebih lanjut di gedung KPK. Sementara
Dari gelar perkara yang dilakukan, KPK menetapkan Marianus dan Wilhelmus sebagai
Ngada, NTT Wilhelmus diketahui merupakan salah satu kontraktor di Kabupaten Ngada yang
kerap mendapatkan proyek di Kabupaten Ngada sejak 2011. Dalam kasus ini, Marianus
diduga menerima suap Rp 4,1 miliar dari Wilhelmus. Selain itu, suap ini juga diduga terkait
2|Page
Marianus diduga menjanjikan proyek-proyek tersebut dapat digarap Wilhelmus. Proyek-
proyek itu yakni pembangunan jalan Poma Boras senilai Rp 5 miliar, jembatan Boawae Rp 3
ruas jalan Tadawaebella senilai Rp 5 miliar, ruas jalan Emerewaibella Rp 5 milair, dan ruas
Nilai total proyek-proyek tersebut yakni Rp 54 miliar. Sementara itu, KPK belum
mengungkapkan status hukum terhadap tiga orang lain yang turut diamankan. KPK menduga,
Marianus akan menggunakan uang suap untuk ongkos politik di Pilkada NTT 2018. Meski
turut mengamankan Ambrosia selaku Ketua Tim Penguji Psikotes Cagub NTT, KPK belum
menemukan apakah Ambrosia diduga memperoleh sesuatu dari Marianus. "Apakah yang
bersangkutan (Ambrosia) menerima sesuatu, sampai sekarang ini kita belum bisa buktikan ke
arah situ. Tapi yang pasti kita tahu yang bersangkutan (Ambrosia) hadir di sana pada saat tim
kita menemukan MSA," ujar Basaria.
Dari kasus yang dialami mantan Bupati Kabupaten Ngada disinyalir sebagai
proyek – proyek untuk digarap oleh kontraktor sebagai pemberi suap. Dalam kaitan dengan
teori yang dikemukakan oleh Aristoteles mengindikasi bahwa tersangka berniat untuk
melakukan tindakan korupsi dengan tujuan untuk membiayai kepentingan kampanye pada
Berdasarkan uraian kasus di atas kelompok kami merasa tertarik untuk menelaah lebih
dalam terkait kasus korupsi untuk kepentingan politik dengan judul “ Korupsi Demi
PILGUB”
Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut :
3|Page
1. Apa motif dibalik tindakan korupsi tersebut?
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Praktis
1. Bagi Penulis
ini.
2. Bagi Pembaca
4|Page
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pengertian Korupsi
Pengertian korupsi adalah penyelewengan atau penggelapan harta milik perusahaan atau
Pengertian Kolusi
Definisi kolusi adalah permfakatan atau kerja sama secara melawan hukum
antarpenyelenggara negara atau antara penyelenggara negara dengan pihak lain yang
mana kerja sama tersebut dapat merugikan orang lain, masyarakat ataupun negara.
Dalam KBBI kolusi adalah kerjasama secara diam-diam (rahasia) untuk maksud tidak
Pengertian Nepotisme
kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara. Kemudian nepotisme juga dapat diartikan
dengan suatu tindakan yang melawan hukum dengan memilih kerabat sendiri, teman sendiri
untuk memegang jabatan tertentu atau kecenderungan untuk mengutamakan sanak saudara
Adanya KKN ini tentunya sangat merugikan negara, selain itu juga dapat menghambat
negara Indonesia dalam mencapai tujuan seperti masyarakat yang adil dan makmur. Dan
berikut adalah beberapa kerugian yang akan kita dapat akibat KKN
5|Page
Kerugian KKN
menurun
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme telah
dijelaskan mengenai pengertian KKN. Dikutip dari situs resmi Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) RI, berikut ini pengertian korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN): Korupsi
yang mengatur tentang tindak pidana korupsi. Kolusi adalah permufakatan atau kerja sama
melawan hukum antar-penyelenggara negara dan pihak lain yang merugikan orang lain,
masyarakat dan atau negara. Nepotisme adalah setiap perbuatan penyelenggara negara secara
melawan hukum yang menguntungkan kepentingan keluarganya dan atau kroninya di atas
kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.
umu dibawah kepentingan pribadi yang mencakup pelanggaran norma, tugas dan
6|Page
Mubyarto
Pengertian Korupsi Menurut Mubyarto adalah suatu masalah politik lebih dari pada
ekonomi yang menyentuh keabsahan atau legitimasi pemerintah di mata generasi muda,
kaum elite terdidik dan para pegawa pada umumnya. Akibat yang akan ditimbulkan dari
korupsi ini yakni berkurangnya dukungan pada pemerintah dari kelompok elite di tingkat
Gunnar Myrdal
Pengertian Korupsi Menurut Gunnar Myrdal dalah suatu masalah dalam pemerintahan
Pengertian Korupsi Menurut The Lexicon Webster Dictionary adalah kebusukan, keburukan,
kebejatan, ketidakjujuran, bisa disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian, kata-kata
Robert Klitgaard
Pengertian Korupsi Menurut Robert Klitgaard adalah suatu tingkah laku yang menyimpang
dari tugas-tugas resmi jabatannya dalam negara, dimana untuk memperoleh keuntungan
status atau uang yang menyangkut diri pribadi atau perorangan, keluarga dekat, kelompok
sendiri, atau dengan melanggar aturan pelaksanaan yang menyangkut tingkah laku pribadi.
Dari defenisi KKN dan Konsep KKN menurut para ahli di atas dapat di simpulkan
bahwa KKN adalah sebuah tindakan kriminal yang pada hakekatnya menguntukan pribadi
atau golongan tertentu dengan mengesampingkan etika moral dan kepentingan masyarakat.
7|Page
2.3 Defenisi Pemilihan Kepala daerah (PILKADA)
Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah atau biasa disebut dengan
Pilkada atau Pemilukada adalah Pemilihan Umum untuk memilih pasangan calon Kepala
Daerah yang diusulkan oleh Partai Politik (Parpol) atau gabungan parpol dan perseorangan.
Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) merupakan sebuah pemilihan yang dilakukan secara
langsung oleh para penduduk daerah administratif setempat yang telah memenuhi
persyaratan.
Selain itu, pilkada juga dapat diartikan sebagai Pemilihan Gubernur dan pemilihan
kesempatan rakyat memilih pempimpin mereka. Serta memutuskan, apa yang ingin
pemerintah lakukan untuk mereka. Keputusan rakyat ini juga menentukan hak yang mereka
Ali Moertopo
hakekatnya adalah sarana yang disediakan bagi rakyat untuk menjalankan kedaulatannya. Hal
Pemilihan Umum (yang selanjutnya disingkat Pemilu) adalah suatu pemilihan yang
dilakukan oleh warga negara Indonesia yang mempunyai hak pilih, untuk memilih wakil-
8|Page
wakilnya yang duduk dalam Badan Perwakilan Rakyat, yakni Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tingkat I dan Tingkat II (DPRD I dan DPRD II)”
menurut para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa Pemilihan Kepala Daerah atau PILKADA
adalah sebuah pesta demokrasi yang diselenggarakan untuk memilih perwakilan yang duduk
dengan jabatan tertentu dengan dipilih secara langsung oleh masyarakat suatu daerah dengan
Secara etimologi, kata jabatan berasal dari kata dasar “jabat” yang ditambah imbuhan –
an, yang berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai “pekerjaan (tugas)
dalam pemerintahan atau organisasi yang berkenaan dengan pangkat dan kedudukan”
wewenang, dan hak seorang pegawai ASN dalam suatu satuan organisasi. Sedangkan Jabatan
Administrasi itu sendiri adalah sekelompok Jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan
Arti kata pejabat dalam KBBI adalah pegawai pemerintah yang memegang jabatan
Berdasarkan defenisi dan konsep jabatan menurut KBBI di atas dapat disimpulkan
bahwa pejabat adalah orang yang dipilih atau dipercayakan menduduki sebuah tempat
strategis (penting) untuk dapat dan mampu mengatur jalannya sebuah roda pemerintahan
9|Page
2.7 Hubungan KKN, PILKADA dan Jabatan
Proses politik dalam pelaksanaan PILKADA tidak akan steril dari praktik- praktik
kotor (korupsi), yaitu seperti kemungkinan adanya sumbangan politik secara ilegal
merupakan salah satu bentuk dari praktik korupsi. Terjadinya praktik demikian, tidak
dapat dilepaskan dari keinginan bahwa dalam menentukan pimpinan daerah (kepa
daerah) yang dipilih langsung oleh rakyat. Sebelumnya kepala daerah selama ini dipilih
oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang mengatasnamakan rakyat. Lahirnya
Oktober 2004 telah menunjukkan adanya perkembangan wacana demokrasi. Dalam buku-
buku pelajaran tentang demokrasi dikatakan bahwa demokrasi terbagi dalam dua kategori
dasar: langsung dan perwakilan. Dalam demokrasi langsung, semua warga, tanpa melalui
pejabat yang dipilih atau diangkat dapat ikut dalam pembuatan keputusan politik. Akan
tetapi, sistem ini hanya cocok untuk relatif sejumlah kecil penduduk. Seringkali dicontohkan
untuk demokrasi seperti ini adalah pada zaman Yunani kuno, karena jumlah penduduk
relatif masih sedikit dibandingkan sekarang, sehingga untuk melaksanakan demokrasi secara
dana besar, yang tidak mungkin ditanggung sendiri oleh CAKADA, kecuali jika CAKADA
itu adalah seorang pengusaha besar. Dalam kondisi demikian, maka caranya mencari
mempunyai dana.
Hubungan antara penyumbang dana dan CAKADA tentunya dilakukan secara rahasia,
yang disertai dengan imbalan-imbalan tertentu yang telah disepakati. Tapi yang jelas
sebagaimana yang pernah dikemukakan oleh Clinard dan Yeager bahwa sumbangan
10 | P a g e
yang diberikan itu, pada umumnya untuk tujuan ekonomi, yaitu untuk menikmati jaminan
keuntungan yang lebih besar bagi si pemberi sumbangan. Di samping itu, Clinard dan
kepentingan kampanye sudah berlangsung lama dan merupakan praktik kotor dan merusak
proses demokrasi.
pejabat untuk kepentingan tertentu, baik untuk kepentingan diri sendiri, orang lain atau
korporasi. Kalau tindakan itu dapat merugikan keuangan atau perekonomian negara, maka
Ada adagium yang mengatakan bahwa, kekuasaan itu dekat dengan korupsi. Kekuasaan
yang tidak terkontrol akan menjadi semakin besar, beralih menjadi sumber terjadinya
berbagai penyimpangan. Makin besar kekuasaan itu, makin besar pula kemungkinan untuk
melakukan korupsi.
Wewenang yang diberikan sebagai sarana untuk melaksanakan tugas, dipandang sebagai
kekuasaan pribadi. Karena itu dapat dipakai untuk kepentingan pribadi. Akibatnya, pejabat
yang menduduki posisi penting dalam sebuah lembaga negara merasa mempunyai hak untuk
Tindakan hukum terhadap orang-orang tersebut dipandang sebagai tindakan yang tidak
wajar. Kondisi demikian merupakan sebuah kesesatan publik yang dapat merugikan
organisasi secara menyeluruh. Dalam keadaan di mana masyarakat lemah karena miskin,
11 | P a g e
Pemerintah pada suatu negara merupakan salah satu unsur atau komponen dalam
terdapat sebuah sinergi antara swasta, rakyat dan pemerintah sebagai fasilitator, yang
Pembentukan disiplin, etika dan moral ditingkat pejabat pengambil keputusan, sangat
diperlukan untuk menangkal kebijakan yang diambil penuh dengan nuansa kepentingan
pribadi dan golongan/kelompok. Kalau itu yang terjadi, tanpa disadari bahwa itu merupakan
kebijakan publik yang hanya dipandang sebagai kesalahan prosedur dan administratif, akan
tetapi apabila dilakukan dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau
korporasi yang berakibat pada kerugian perekonomian dan keuangan negara, maka
Persolan korupsi yang terjadi dari penyalahgunaan jabatan, terkait dengan kompleksitas
masalah moral atau sikap mental, masalah pola hidup, kebutuhan serta kebudayaan dan
lingkungan sosial. Masalah kebutuhan atau tuntutan ekonomi dan kesejahteraan sosial
ekonomi, masalah struktur atau sistem ekonomi, masalah sistem atau budaya politik,
wewenang jabatan bersifat multidimensi dan kompleks. Sekalipun tindak pidana korupsi
bersifat multidimensi dan kompleks, akan tetapi ada satu hal yang merupakan penyebab
12 | P a g e
utama terjadinya tindak pidana korupsi khususnya dalam birokrasi, yaitu kesempatan dan
kekuasaannya untuk memperkaya diri sendiri atau orang lain atau korporasi, apabila
mempunyai kesempatan.
13 | P a g e
BAB III
PEMBAHASAN
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Bupati Ngada Marianus Sae dalam
sebuah operasi tangkap tangan, Minggu (11/2/2018). Wakil Ketua KPK Basaria Pandjaitan
mengatakan, penindakan kasus ini berawal dari informasi masyarakat, yang kemudian
dan melakukan pengecekan di lapangan," kata Basaria, dalam jumpa pers di gedung KPK,
Kuningan, Jakarta, Senin (12/2/2018). Marianus ditangkap di sebuah hotel di Surabaya, Jawa
Timur, Minggu sekitar pukul 10.00 WIB. Di Surabaya, KPK mengamankan Marianus
bersama Ketua Tim Penguji Psikotes Calon Gubernur NTT Ambrosia Tirta Santi. Keduanya
sempat diperiksa KPK di Polda Jawa Timur. Selain Surabaya, KPK juga bergerak ke Kupang
Minggu sekitar pukul 11.30 WITA, di Kupang, tepatnya di posko pemenangan, tim KPK
diperiksa di Polda NTT. Tim KPK lainnya yang bergerak di Bajawa mengamankan Dirut PT
Sinar 99 Permai, Wilhelmus Iwan Ulumbu Minggu sekitar pukul 11.30 WITA dan seorang
pegawai Bank BNI Cabang Bajawa, Petrus Pedulewari selang 15 menit kemudian. Keduanya
diperiksa di Polres Bajawa. Setelah itu, tim KPK membawa Marianus, Ambrosia, dan
Dionesisu pada Minggu malam untuk diperiksa lebih lanjut di gedung KPK. Sementara
14 | P a g e
3.2 Faktor Penyebab Tindakan Korupsi Mantan Bupati Ngada
Berdasarkan gambaran umum di atas terlihat bahwa penyebab terjadinya kasus korupsi
Terkait dengan kasus korupsi mantan bupati Ngada dapat diasusmikan bahwa tindakan
korupsi ini terjadi bertepatan dengan akan diselenggarakannya pesta demokrasi pemilihan
gubernur dan wakil gubernur provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sehingga diduga dana
hasil korupsi tersebut digunakan untuk membiayai kampanye hajatan PILGUB tersebut.
Tindakan korupsi ini bermula dari adanya program kerja mantan bupati Ngada terkait
proyek pembangunan jalan Poma Boras, jembatan Boawae, jalan ruas Ranamoeteni, ruas
jalan Riominsimarunggela, ruas jalan Tadawaebella, ruas jalan Emerewaibella, dan ruas jalan
Warbetutarawaja.
Jenis proyek yang dijanjikan oleh mantan bupati Ngada kepada Dirut PT Sinar 99
Permai sebagai pihak pelaksana (kontraktor) dengan teknik politik balas jasa.
4. Sesuatu dari, yakni konteks material, sesuatu yang menyebabkan timbulnya suatu
efek.
Dengan dilakukan perjanjian politik balas jasa dengan pihak ketiga dalam hal ini
kontraktor sebagai imbalannya mantan bupati Ngada ini memperoleh upeti berupa sejumlah
uang yang kemudian diduga kuat untuk pendanaan kampanye PILGUB provinsi Nusa
15 | P a g e
3.3 Penilaian Etis terhadap Tindakan Korupsi Mantan Bupati Ngada
Penilaian etis pantas dilakukan berdasarkan teori-teori etika. Teori etika adalah kerangka
pemikiran yang sistematis tentang etika, yang dapat menjelaskan tentang perilaku manusia
yang pantas disebut baik atau etis tentu perbuatan baik secara moral. Dengan demikian teori
etika akan membantu kita untuk menilai sebuah keputusan yang etis atau sebuah keputusan
Berikut akan dibahas 4 teori etika yang cukup berpengaruh dalam wacana etika manusia
yang bertentangan dengan korupsi, yaitu: teori utilitarisme; teori deontologi, teori hak; dan
teori keutamaan.
Utilitarisme berasal dari kata Latin utilis’ yang berarti ‘bermanfaat”. Menurut teori ini
suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tetapi manfaat itu harus menyangkut
bukan hanya untuk satu dua orang, melainkan bermanfaat untuk sekurang-kurangnya untuk
Jika dikaitkan dengan kasus korupsi mantan Bupati Ngada sangat bertolak belakang
sebab bukannya memberikan manfaat bagi masyarakat justru memberikan keuntungan secara
pribadi dengan kata lain merugikan masyarakat sebab ketika tindakan korupsi ini terjadi dan
ditangani oleh aparat penegak hukum maka segala bentuk proyek yang sudah direncanakan
mangkrak.
bermanfaat atau pada konsekuensinya, maka deontologi melepaskan sama sekali moralitas
dari konsekuensinya.
Jika dikaitkan dengan tindakan korupsi mantan bupati Ngada tindakan itu sendiri
16 | P a g e
program kerja akan tetapi dibalik itu terdapat niat terselubung untuk meraup keuntungan
dengan memanfaatkan jabatannya melalui proyek yang dijanjikan kepada pihak ketiga
sebagai kontraktor.
Teori hak adalah pendekatan yang paling popular dalam penilaian moral. Nilai moral
dari PBB menekankan teori hak ini yang tertenun dalam deklarasi HAM-nya. Jika dicermati
secara akademis, teori hak ini merupakan varian dari teori deontologi, karena hak berkaitan
Jika dikaitkan dengan persoalan tindakan korupsi mantan bupati Ngada sudah
melanggar kode etik dan sumpah jabatan karena mementingkan diri dan mengabaikan hajat
Dalam tiga teori terdahulu, baik buruk perilaku manusia tergantung pada tindakan
yang berdasarkan suatu prinsip atau norma (rule based). Kalau sesuai dengan norma, suatu
perbuatan adalah baik. Kalau suatu perbuatan bertentangan dengan norma maka suatu
perbuatan adalah buruk. Dalam konteks utilitarisme, suatu perbuatan adalah baik jika
Jika dikaitkan dengan kasus korupsi mantan bupati Ngada adalah perbuatan yang
melanggar norma agama, norma adat istiadat dan sumpah janji jabatan.
Penilaian moral bergantung pada sumber norma moral yang digunakan dalam proses
penilaian moral. Dalam konteks ini, sekurang-kurangnya ada dua sumber ajaran moral, yaitu
sumber ajaran moral internal yang terkandung dalam suara hati. Dan sumber ajaran moral
eksternal, yang di antaranya berasal dari adat istiadat; agama; dan negara.
17 | P a g e
Suara hati adalah sumber nilai moral internal yang inheren dalam jati diri insani.
Adat, Agama, dan negara adalah sumber nilai moral eksternal. Apa yang menjadi sumber
ajaran moral yang diyakini baik dalam dunia kehidupan manusia adalah apa yang dinyatakan
Dalam konteks penalaran dan keputusan moral, dianjurkan untuk mengimbanginya dengan
instansi suara hati, yang bersumber dari kedalaman jati diri manusia. Suara hati adalah suara
manusia dan suara Tuhan yang ada dalam hati atau roh manusia. Suara hati itu secara intuitif
dan inspiratif, mempengaruhi energi manusia untuk berani berbuat baik dan teguh menolak
Menurut kami, tindakan korupsi yang dilakukan mantan bupati Ngada mencerminkan
karakter koruptor yang tidak memiliki keutamaan, baik keutamaan horizontal maupun
keutamaan vertikal, tidak bijaksana, tidak adil, dan tidak memiliki disiplin birokrasi. Secara
vertikal, dia bukan tipe manusia kristiani, yang beriman, berharap, dan mengasihi Tritunggal
Maha Kudus, dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus (Mat 28:19). Ia tidak mengadalkan
kuasa kreatifitas dari Allah Bapa, ia tidak mengolah kuasa kecerdasasan dari Allah Putra, dan
kebutuhannya. Hal ini membuat manusia tidak pernah merasa puas karena ketika kebutuhan
Dalam memenuhi kebutuhan ini tentu memerlukan uang, hanya saja perilaku
kebutuhan tidak mengenal titik sarat. Hal ini menyebabkan batas antara kebutuhan dan
kerakusan menjadi kabur, dan setelah menjadi rakus seseorang cenderung menghalalkan
18 | P a g e
Selain keserakahan, telah disebutkan sebelumnya bahwa kebiasaan berbohong dan
kemunafikan juga menjadi faktor pendorong terjadinya korupsi. Hal ini tak lepas dari
berbagai perilaku buruk yang disepelekan, seperti mencontek dan menipu yang kemudian
menjadi kebiasaan yang dibawa hingga dewasa. Tentunya kebiasaan ini juga menyebabkan
Wujud penurunan nilai moral lainnya yang juga menjadi faktor eksternal korupsi
adalah politik uang. Politik uang masih terjadi di Indonesia terutama menjelang pemilu yang
diistilahkan dengan serangan fajar dan mahar politik. Dengan adanya politik uang ini, pejabat
tentu akan memanfaatkan jabatannya untuk mendapat keuntungan dari modal yang ia
korupsi lain di dalam konstelasi politik adalah pemerasan, suap, dan kongsi antara pengusaha
Faktor eksternal lain yang menyebabkan terjadinya korupsi adalah faktor hukum dan
organisasi. Hukum yang memiliki banyak celah, tidak adil, dan multitafsir memberikan
peluang terjadinya korupsi. Begitu pula apabila tidak ada teladan di dalam organisasi dan
budaya kerja yang membiarkan terjadinya korupsi. Di sisi lain, meski hukum sudah baik,
tetapi tidak ditegakkan dengan benar akan membuat koruptor tidak merasa takut mau pun jera
akan perbuatannya.
Seluruh faktor yang telah dijelaskan di atas tak lain adalah godaan agar manusia jatuh
dalam dosa. Seperti halnya manusia, Yesus juga pernah menghadapi godaan yang serupa.
Kisahnya dapat ditemukan dalam injil Matius 4: 1-11. Dalam injil ini dikisahkan bahwa
Yesus menolak tiga godaan dari si Jahat, yaitu untuk mengubah batu menjadi roti,
menjatuhkan diri dari Bait Allah untuk memerintahkan malaikat menolong-Nya, dan
menyembah si Jahat untuk mendapatkan seluruh kekayaan dunia. Seluruh godaan itu pada
intinya menjebak Yesus untuk menggunakan kuasa yang diberikan Allah untuk kepentingan
19 | P a g e
pribadi dan mengambil keuntungan serta kenikmatan dengan cara yang menyimpang dari
kehendak Allah.
Sebagai seorang Katolik tentu harus dapat menolak godaan dengan taat kepada Allah
seperti yang Yesus ajarkan pada injil tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan kesediaan hati
dan dan pikiran untuk tidak dijangkiti egoisme melainkan keterbukaan untuk memahami
kebutuhan sesama dan kehendak Allah (Heuken,1982). Kehendak Allah yang dimaksudkan
“Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu
uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan
berbagai-bagai duka. Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu,
Pada injil lain, dikisahkan Yesus tidak mentoleransi kebohongan yang menjadi salah
satu faktor terjadinya korupsi, yaitu pada injil Matius 5: 34-37. Dalam injil ini Yesus
dikisahkan mengecam gaya hidup orang-orang Farisi yang penuh kemunafikan. Dalam injil
ini Yesus juga mengajak murid-murid-Nya untuk mengutamakan kejujuran dan kebenaran
serta saling percaya satu sama lain. Pada beberapa kutipan kitab suci di atas terdapat nilai-
nilai anti korupsi yang tentunya baik untuk diterapkan tidak hanya oleh umat Katolik, tapi
juga baik bagi semua orang. Mulai dari menolak godaan, berlaku adil dan jujur, serta
mengutamakan kepentingan bersama menjadi nilai-nilai dasar dari sikap anti korupsi. Tidak
lupa sikap sebagai pemimpin yang melayani anggotanya yang sering kali diajarkan kepada
umat Katolik juga dapat diterapkan untuk membentuk budaya anti korupsi, terlebih lagi
karena koruptor pada umumnya adalah para pemangku kekuasaan yang seharusnya menjadi
Banyak pula orang Katolik yang rajin beribadat, namun perilakunya bertolak
belakang dengan pola hidup Yesus yang ia imani itu. Banyak orang Katolik ketika dilantik
20 | P a g e
menjadi pejabat negara atau lembaga swasta, sosial, gerejani dengan bersumpah atas nama
Tuhan, sambil meletakan tangannya di atas Alkitab, seraya berjanji menjadi pelayan
masyarakat yang jujur, adil serta bijaksana, namun secepat kilat menyangkal janjinya dan
bernafsu menjadi koruptor, atau pencuri uang rakyat demi kepentingan pribadi, keluarga, atau
kelompoknya. Bagi para koruptor, khususnya yang beragama Katolik, Yesus itu bukanlah
siapa-siapa dalam hidupnya, karena yang terpenting dalam hidupnya adalah ideologi mamon;
21 | P a g e
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari kajian masalah korupsi di atas setidaknya memberi beberapa hal sebagai
saripatinya.
1. Korupsi adalah suatu kejahatan, karena tindakan semacam ini melukai kecintaan
2. Dari sudut pandang kristianitas, sikap lepas bebas (detachment) merupakan salah
satu mutiara yang bisa ditemukan, hingga akhirnya diterapkan sebagai pondasi
3. Pemahaman akan keagungan sikap lepas bebas sebagai salah satu nilai perlu selalu
dalam agama lain dengan nama dan pendasaran teologis yang mungkin berbeda.
kembangan sikap semacam ini daripada hanya sibuk dengan urusan formalistis
belaka.
4. Kasus korupsi mantan bupati Ngada yang terjadi berdampak pada kerugian diri
sendiri yaitu mencederai harga diri dari perspektif norma agama dan adat istiadat
karena melanggar sumpah jabatan. Serta mengalami kerugian secara materi bagi
4.2 Saran
22 | P a g e
2. Setiap individu baik untuk membantu membangun kesadaran akan bahaya korupsi
dan menjadi pelopor budaya anti korupsi mulai dari hal-hal sederhana, seperti
3. Mempertimbangkan kearifan lokal dalam hal ini adat istiadat, budaya dan norma yang
berlaku.
4. Sebagai seorang pejabat yang dipilih dan dipercayakan oleh masyarakat hendaknya
23 | P a g e
24 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
https://nasional.kompas.com/read/2018/02/12/13394641/kronologi-ott-bupati-ngada-
Nurdjana, IGM. 2005. Korupsi Dalam Praktek Bisnis Pemberdayaan Penegakan Hukum,
Program Aksi dan Strategi Penanggulangan Masalah Korupsi. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.