Anda di halaman 1dari 6

Proposal

Penlitian Kasus Tindak Kejahatan Korupsi Dan Upaya


Pencegahannya

Dosen Pengajar :
Dr. Drs. Aloysius Jondar, M.Si

Disusun Oleh :

1. Ronald Christian Liano


(1112300070)
2. Niken Ayu A.D (1112300010)
3. Severina manbaik b (1112300077)
4. Fajar Budi Prihananto (1112300057)
5. Ajeng Regita Oktavia (1112300032)

Prodi Administrasi Negara


Universitas 17 Agustus 1945
Surabaya
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Penelitian tentang kasus korupsi setya novanto yang akan kami lakukan di Kejaksaan Negeri
Surabaya tentang Menganalisis Kasus Tindak Kejahatan Korupsi Dan Upaya Pencegahan Korupsi Di
Indonesia pada kasus Korupsi E-KTP setya novanto Korupsi merupakan kejahatan yang luar biasa,
dampak yang ditimbulkan dari tindak pidana korupsi dapat merusak nilai-nilai demokrasi,
moralitas,merugikan keuangan negara, pelanggaran terhadap hak-hak sosial dan ekonomi masyarakat
serta merupakan ancaman terhadap cita-cita menuju masyarakat adil dan makmur, di Indonesia
terdapat tiga lembaga penegak hukum yang berwenang menangani kasus tindak pidana korupsi yakni
Kepolisian, Kejaksaan dan KPK.Fokus penelitian ini ialah meneliti teks pada kasus korupsi E-KTP
yang dilakukan oleh Setya Novanto.Selain itu, agar penelitian in mendapatkan hal yang optimal dan
akurat, penelitian menggunakan metode observasi serta wawancara. Hal ini akan kami lakukan di
lembaga Kejaksaan Negeri Surabaya dan untuk narasumber yang kami ambil adalah pegawai bahkan
petinggi jika diizinkan untuk memberi pendapat tentang kasus tersebut. Hasil dari wawancara akan
kami masukan kedalam makalah dan video dokumenter guna memenuhi tugas dari Bapak Dr. Drs.
Aloysius Jondar, M.Si pada bidang studi Pendidikan Kewarganegaraan di jurusan Administrasi
Negara.

2. Tujuan

Proposal ini dibuat untuk melancarkan makalah yang kami buat tentang pendapat bahwa seorang yang
sudah mempunyai jabatan, kekayaan dan wewenang merasa kurang terhadap apa yang dimiliki.
Seorang pemimpin yang menjadi harapan bagi masyarakat untuk menuju hidup yang lebih sejahtera,
namun melihat pemimpin yang mengkhianati kepercayaan masyarakat menjadikan masyarakat
berubah pandangan terhadap seorang pemimpin.
Adapun maksud dan tujuan dilakukannya penulisan terhadap penelitian hukum ini:

1. Untuk mengetahui dan menganalisa dasar kasus korupsi dengan praperadilan yang ada dalam
kejaksaan
2. Untuk mengetahui dan menganalisa hukum pada kasus besar Setya Novanto dan menganalisa
praperadilan yang memerintahkan penghentian penyidikan terkait pokok perkara tindak pidana
korupsi SetyaNovanto.
3. Bertujuan untuk mendapatkan data kasus korupsi yang signifikan dalam kejaksaan

3. Rumusan Masalah

Berdasarkan penulisan dalam latar belakang, maka yang dapat dirumuskan dalam permasalahan ini
diantaranya:
1. Bagaimana kewenangan hakim praperadilan dalam putusannya yang memerintahkan penghentian
penyidikan dalam perkara tindak pidana korupsi yang ditangani KPK?
2. Bagaimana implikasi hukum atas putusan praperadilan yang memerintahkan penghentian
penyidikan terhadap perkara pokok tindak pidana korupsi Setya Novanto
Selain itu, kami juga menyiapkan beberapa pertanyaan penting guna melengkapi makalah yang kami
buat. Berikut adalah pertanyaan dari kami :

1.Menurut Bapak Apa yang mendasari SD Novanto melakukan tindak korupsi yang di mana kita tahu
secara ekonomi yang Setya Novanto sudah bisa dikatakan hidupnya Sejahtera?
2.Menurut Bapak Apakah lembaga legislatif atau DPR adalah sarang para koruptor?
3. Mengapa pandangan masyarakat terhadap lembaga legislatif citranya selalu buruk?
4. Apakah cara atau langkah yang harus diambil pemerintah untuk mengurangi tindak korupsi Apa
perlu hukuman mati itu diterapkan tanpa harus melibatkan HAM?
5. Sejauh ini Apakah peran KPK sudah dapat dikatakan ideal sebagai instansi yang mempunyai hak
menegakkan hukum Man untuk para koruptor?
6. Apa perlu lembaga legislatif dibubarkan?
7. Apakah penyebab koruptor melakukan tindak korupsi untuk mengembalikan Dana kampanye yang
sudah mereka keluarkan saat untuk menjadi wakil rakyat?
8. Apakah lembaga KPK harus lebih diperkuat?
9. Apakah dengan cara memiskinkan koruptor atau terpidana korupsi seperti setya ovanto sudah
cukup?
10. Apa perlu setiap anggota dewan menunjukkan riwayat atau Sumber penghasilan mereka
setiap tahun kepada publik?
DASAR TEORI

1. Kasus Korupsi Setya Novanto

Korupsi adalah salah satu masalah terbesar hampir di seluruh negara. Istilah korupsi di Indonesia pada
mulanya bukan suatu istilah yuridis. Bahkan istilah korupsi sendiri berasal dari bahasa Latin,
“Corruptio”, yang antara lain berarti merusak, membuat busuk, menyuap. Menurut Subekti, Korupsi
adalah suatu tindak pidana yang memperkaya diri yang secara langsung merugikan keuangan dan
perekonomian negara. Tidak hanya terjadi di lingkungan pemerintahan, korupsi juga sudah menyebar
ke masyarakat. Korupsi seakan sudah menjadi asupan sehari-hari di media cetak maupun televisi,
bahkan pelakunya pun tidak merasa malu karena perbuatannya.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 31 tahun 1999 Undang-undang Nomor 20 tahun 2001 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi didefinisikan sebagai tindakan setiap orang yang dengan
sengaja dengan melawan hukum untuk melakukan perbuatan dengan tujuan memperkaya diri sendiri
atau orang lain suatu korporasi yang mengakibatkan kerugian keuangan negara atau perekonomian
negara.
Kami menulis makalah korupsi ini karena Korupsi merupakan gejala masyarakat yang sangat sulit
untuk diberantas. Sejarah membuktikan, hampir setiap Negara dihadapkan pada masalah korupsi. Tak
hanya „menjangkiti‟ pejabat publik yang menyalahgunakan kewenangannya kini korupsi juga
mewabah pada perorangan. Dan Alasan kami memilih kantor kejaksaan untuk penelitian karena
Kantor Kejaksaan adalah lembaga penegak hukum yang memiliki peran penting dalam mengatasi dan
mengungkap kasus korupsi. Mulai dari Penuntutan Pelaku Korupsi, Pengusutan Kasus Korupsi,
Hingga penegakan dan penelitian, Kejaksaan sangat berperan dalam hal tersebut. Kasus yang kami
ambil adalah kasus korupsi besar setya novanto .

Setya Novanto adalah seorang politikus Indonesia yang terlibat dalam beberapa kasus hukum yang
mencolok. Setya memulai karirnya di bidang politik sebagai kader Kosgoro pada tahun 1974. Setya
Novanto menjadi Anggota Golkar,dan menjadi Anggota DPR Fraksi Golkar berturut-turut 6 periode
tanpa putus sejak 1999 sampai saat ini.
Penelitian tentang kasus Setya Novanto bisa menjadi topik yang menarik dan relevan. Setya
tersangka serta Penetapan dan Penangkapan Setya Novanto sebagai tersangka kasus Korupsi
Novanto dan penetapan sebagai tersangka serta penangkapan Setya Novanto dalam kasus
korupsi KTP-el dan untuk mengetahui keberpihakan surat kabar harian Kompas dalam
pemberitaannya. Penelitian ini menggunakan teori-teori Komunikasi Massa, faktor-faktor yang
mempengaruhi isi berita dan analisis Framing. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis
Framing model Robert Entman. Objek dari penelitian ini adalah Pembatalan status KTP-el
sedangkan subjek penelitian ini adalah surat kabar Harian Kompas. Terdapat sebanyak dua
belas berita yang diteliti. Analisis Framing model Robert Entman menekankan seleksi isu dan
penonjolan aspek tertentu dari suatu isu. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa adanya
keberpihakan Harian Kompas terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi yang merupakan pihak
yang berlawanan dengan Setya Novanto dalam kasus korupsi KTP elektronik ini dapat dilihat
dari hasil analisis pembingkaian yang dilakukan oleh harian Kompas lebih menonjokan KPK
daripada Setya Novanto dalam kasus ini. Hal tersebut dapat dilihat dari penempatan berita,
pemilihan kata-kata yang digunakan, pemilihan narasumber yang diwawancarai, isu yang
ditonjolkan, dan foto pendukung berita.
METODE PENELITIAN

1. Observasi

Metode penelitian observasi adalah suatu pendekatan penelitian yang dilakukan dengan mengamati
dan mencatat fenomena yang terjadi secara langsung di lapangan. Dalam metode ini, peneliti tidak
melakukan manipulasi terhadap variabel-variabel yang diamati, melainkan hanya mengamati dan
mencatat apa yang terjadi. Kami juga akan melakukan observasi terkait kegiatan,narasumber dan
lokasi yang akan kami lakukan penelitian.

2. Wawancara

Wawancara adalah pendekatan yang melibatkan interaksi langsung antara peneliti dan responden
untuk mengumpulkan data. Wawancara dapat digunakan dalam berbagai disiplin ilmu, mulai dari ilmu
sosial hingga ilmu kesehatan, dan dapat diterapkan dalam penelitian kualitatif maupun kuantitatif.
Kami akan melakukan wawancara kepada narasumber terkait tentang bagaimana pendapat kasus
tersebut dan bagaimana upaya pencegahan korupsi diindonesia.

3. Media Analis

Analisis berbagai laporan media yang meliput kasus Setya Novanto. Anda dapat mengidentifikasi pola
peliputan media, narasi yang digunakan, dan bagaimana media membentuk opini publik berita Setya
Novanto pada kasus korupsi E-KTP yang
ada di Kompas.com, penulis menyusun dan memilih berita untuk dianalisis
dengan melihat kronologi kasus Setya Novanto tersebut dimulai dari dugaan korupsi yang diberitakan
pada bulan Maret 2017 sampai sidang tuntutan hukuman Setya Novanto pada bulan April 2018.
JADWAL PERENCANAAN KEGIATAN

Kasus korupsi besar Setya Novanto bukan kasus yang mudah, dan untuk wawancara kepada kantor
Kejaksaan Negeri Surabaya kami membutuhkan 3x wawancara kepada pegawai hingga petinggi
kantor Kejaksaan Negeri Surabaya. Dan akan kami laksanakan pada

1. Wawancara Pertama :
Hari /Tanggal : Kamis, 30 November 2023
Jam : (Opsi 09.00 – 10.00)

2. Wawancara Kedua
Hari /Tanggal : Rabu, 6 Desember 2023
Jam : (Opsi 14.00)

3. Wawancara Ketiga
Hari /Tanggal : Kamis, 7 Desember 2023
Jam : (Opsi Menyesuaikan)

Kegiatan kami hanya melakukan wawancara dan Kami melibatkan 5 Anggota Kelompok untuk
melakukan wawancara yaitu :
1. Ronald Christian Liano (1112300070)
2. Niken Ayu A.D (1112300010)
3. Severina manbaik (1112300077)
4. Fajar Budi Prihananto (1112300057)
5. Ajeng Regita Oktavia (1112300032)

Dan narasumber dari Kantor Kejaksaan Negeri Surabaya. Demikian proposal yang kami buat,kami
harap untuk dapat memberi perizininan bagi kami untuk melakukan kegiatan wawancara tersebut

Anda mungkin juga menyukai