Anda di halaman 1dari 20

KRIMINO

LOGI Oleh:
Pandito Malim Hasayangan Tanjung
Dhea Fitri Amanda
Kriminologi berasal dari bahasa latin
1 Crimen
2 Logos
Berarti kejahatan Berarti ilmu

rfiah , kr im inol og i ad alah ilmu pengetahuan


secara ha
g ke jaha ta n, at au le bih tepatnya kriminologi
tentan
ek tentang kejahatan
mempelajari segala asp
Persfektif kriminologi

legalistik Politik Sosiologis psikologis


●Dilihat dari perspektif legalistik, kejahatan adalah perilaku manusia yang melanggar hukum pidana dalam
suatu negara, pemerintah federal, atau hukum yang tanpa membatasi bentuk perilaku tertentu, tidak dapat menjadi
kejahatan yurisdiksi lokal yang memiliki kekuatan untuk membuat hukum seperti itu tanpa undang-undang yang
membatasi bentuk perilaku tertentu, maka tidak boleh ada kejahatan, tidak peduli seberapa menyimpang perilaku
tersebut.

●Perspektif politik, di mana kejahatan adalah hasil dari kriteria yang telah dibangun ke dalam undang-undang
oleh kelompok-kelompok kuat dan kemudian digunakan untuk melabeli bentuk-bentuk perilaku yang tidak diinginkan
sebagai ilegal

●Perspektif sosiologis. melihat kejahatan sebagai tindakan antisosial bahwa represinya diperlukan atau
seharusnya diperlukan untuk pelestarian sistem masyarakat yang ada.

●Perspektif yang terakhir yaitu psikologis, perspektif ini mengatakan bahwa kejahatan adalah bentuk
penyesuaian sosial yang dapat ditunjuk sebagai kesulitan yang dimiliki individu dalam bereaksi terhadap rangsangan
dari agar tetap serasi dengan lingkungan itu.
Teori dalam kriminologi cenderung tidak jelas dalam hal umum
yang dapat dibenarkan. Ketika kita mempertimbangkan berbagai
perilaku yang dianggap sebagai kriminal dari pembunuhan hingga
penggunaan narkoba hingga kejahatan kerah putih hingga
kejahatan sosial media itu sepertinya sulit membayangkan satu
teori yang bisa menjelaskan semuanya atau bahkan mungkin
menjelaskan jenis perilaku yang bervariasi.

o n M. G o ttf r d d s on
—D
KEJ AH ATA
N
Kejahatan bukan sebagai aktivitas individu yang terisolasi tetapi sebagai peristiwa sosial.
Kejahatan adalah konstruksi sosial bukan sesuatu hal untuk mengurangi dampak dari pengalaman
viktimisasi yang dialami terlalu banyak orang dalam masyarakat.penyebab kejahatan dari aspek
sosiologis tersebut dikelompokkan menjadi tiga kategori umum, yaitu : 1. Anomie (ketiadaan
norma) atau Strain (keterangan) 2. Cultural Deviance (penyimpangan budaya) 3. Social Control
(control sosial)
Pelaku Kejahatan

Definisi kejahatan ke dalam dua sudut pandang. Pertama,


dari sudut pandang hukum (a crime from the legal point of
view). Batasan kejahatan dari sudut pandang ini adalah
setiap tingkah laku yang melanggar hukum pidana.
Bagaimanapun jeleknya suatu perbuatan sepanjang
perbuatan itu tidak dilarang di dalam perundang-undangan
pidana, perbuatan itu tetap sebagai perbuatan yang bukan
kejahatan. Kedua, dari sudut pandang masyarakat (a crime
from the sociological point of view). Batasan kejahatan
dari sudut pandang ini adalah setiap perbuatan yang
melanggar norma-norma yang masih hidup di dalam
masyarakat.
Menurut Bonger,
kriminologi adalah ilmu pengetahuan yang bertujuan menyelidiki gejala kejahatan seluas-luasnya (kriminologi teoritis atau
murni).
Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan dari padanya di samping itu disusun kriminologi praktis. Kriminologi teoritis adalah ilmu
pengetahuan yang
berdasarkan pengalaman yang seperti ilmu pengetahuan lainnya yang sejenis, memperhatikan gejala-gejala dan berusaha
menyelidiki sebab-sebab dari gejala tersebut (etiologi) dengan cara-cara yang ada padanya. Contoh patologi sosial(penyakit
masyarakat); kemiskinan, anak jadah, pelacuran, gelandangan, perjudian, alkoholisme, narkotika dan bunuh diri.
Bonger membagi krimnologi menjadi kriminologi murni dan terapan.
Kriminologi murni;
1. Antropologi kriminal;
2. Sosiologi kriminal;
3. Psikhologi kriminal;
4. Psikhopatologi;
5. Penologi.
Kriminologi terapan;
1. Criminal hygienel;
2. Politik kriminal;
3. Kriminalistik.
Noach, kriminologi adalah ilmu
pengetahuan yang menyelidiki gejala
gejala kejahatan dan tingkah laku yang
tidak senonoh, sebab musabab serta
akibatnya.

J. Constant, kriminologi adalah ilmu


pengetahuan yang bertujuan
menentukan faktor-faktor yang menjadi
sebab-musabab dari terjadinya
kejahatan
dan penjahat.

E.H. Sutherland dan Donald R. Cressey,


kriminologi adalah “a body of
knowledge regarding crime as a social
phenomenon” ilmu dari berbagai ilmu
pengetahuan yang mempelajari
kejahatan (tindakan jahat) sebagai
fenomena
sosial.
cabang cabang kriminologi
Kriminologi dibagi menjadi 3 (tiga) cabang ilmu utama, yaitu:

1. Sosiologi hukum, mempelajari kejahatan sebagai tindakan yang oleh hukum dilarang dan diancam
dengan sanksi. Jadi yang menentukan bahwa suatu tidakan itu kejahatan adalah aturan hukum;

2. Etiologi kriminal yang merupakan cabang kriminologi yang berusaha melakukan analisis ilmiah
mengenai sebab musabab kejahatan. Dalam kriminologi, etiologi kejahatan merupakan kajian yang
“paling” utama.

3. Penologi pada dasarnya merupakan ilmu tentang hukuman, namunSutherland memasukkan hak-
hak yang berhubungan dengan usaha pengendalian kejahatan, baik represif maupun prefentif
ANALISIS KRIMINOLOGI

Martin L. Haskell, kriminologi mencakup analisis-analisis tentang:


1. Sifat dan luas kejahatan;
2. Sebab-sebab kejahatan (etiologi);
3. Perkembangan hukum pidana dan pelaksanaannya;
4. Ciri-ciri (tipologi) pelaku kejahatan (kriminal);
5. Pola-pola kriminalitas dan perubahan sosial
TUJUAN KRIMINOLOGI

Kriminologi bertujuan mengantisipasi dan bereaksi terhadap semua


kebijaksanaan di lapangan hukum pidana, sehingga dengan demikian dapat
dicegah kemungkinan timbulnya akibat-akibat yang merugikan, baik bagi si
pelaku, korban, maupun masyarakat secara keseluruhan.
Kriminologi bertujuan mempelajari kejahatan, sehingga yang menjadi misi
kriminologi adalah;
a. Apa yang dirumuskan sebagai kejahatan dan fenomenanya yang terjadi di
dalam kehidupan masyarakat, kejahatan apa dan siapa penjahatnya
merupakan bahan penelitian para kriminolog;
b. Apakah faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya atau dilakukannya
kejahatan
1. Memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam mengenai perilaku manusia

dan lembaga-lembaga sosial masyarakat yang mempengaruhi

kecenderungan dan penyimpangan norma-norma hukum;

2. Mencari cara-cara yang lebih baik untuk mempergunakan pengertian ini

dalam melaksanakan kebijaksanaan sosial yang dapat mencegah atau

mengurangi kejahatan.

oekanto
—Soerjono S
Kriminologi bertujuan menjabarkan identitas kriminalitas
dan kausa
kriminologisnya untuk dimanfaatkan bagi perencanaan
pembangunan sosial
pada era pembangunan dewasa ini dan di masa
mendatang.

Menurut Soerjono Soekanto, tujuan kriminologi adalah


untuk
mengembangkan kesatuan dasar-dasar umum dan terinci
serta jenis-jenis
pengetahuan lain tentang proses hukum, kejahatan dan
reaksi terhadap
kejahatan
Kriminologi sebagai Kumpulan Berbagai Ilmu Pengetahuan.
• Anthropologi kriminal, ialah ilmu pengetahuan tentang
manusia yang jahat (somatis) suatu bagian dari ilmu
alam. Antropologi juga disebut bagian terakhir dari
ilmu binatang (zoology).

• Sosiologi kriminal, ialah ilmu pengetahuan tentang


kejahatan sebagai suatu gejala masyarakat, dimana
letak sebab-sebab kejahatan dalam masyarakat
(etiologi sosial) dan dalam arti luas juga termasuk
penyelidikan mengenai lingkungan phisiknya
(geografis, klimatologis dan meteorologis)
• Psikhologi kriminal, ilmu pengetahuan yang mempelajari
kejahatan dari sudut ilmu jiwa. Penyelidikan mengenai jiwa
penjahat dapat semata-mata ditujukan kepada pribadi
perseorangan –ilmu ini cocok dimiliki oleh hakim-, dapat juga
digunakan untuk menyusun golongan (tipologi) penjahat

• Psikho & neuro - Patologi Kriminal, ilmu pengetahuan yang


mempelajari tentang penjahat yang sakit jiwa atau sakit syaraf.

• Penologi, ilmu pengetahuan tentang timbul dan tumbuhnya


hukuman, arti hukuman dan manfaat hukuman.
Ruang Lingkup Kriminologi
MENURUT E.H. Sutherland dan Kathrine S. Williams :
Criminology is the body of knowledge, regarding crime as
a social phenomenon; includes the study of: the
characteristics of the criminal law, the extend of crime,
the effects of crime on victims and on society, methods
of crime prevention, the attributes of criminals and the
characteristics and workings of the criminal justice
system
Artinya adalah sebagai berikut:
Kriminologi adalah ilmu dari berbagai ilmu pengetahuan
yang mempelajari
kejahatan sebagai fenomena sosial yang meliputi studi
mengenai:
1. Karakteristik hukum pidana;
2. Keberadaan kriminalitas;
3. Pengaruh kejahatan terhadap korbannya;
4. Metode penanggulangan kejahatan;
5. Atribut penjahat;
6. Karakteristik dan bekerjanya sistem hukum pidana
Kewajiban Kriminologi di Era Global

Robert F. Meier berpendapat bahwa kewajiban kriminologi di era global


adalah sebagai berikut;
1. Mengungkapkan tabir hukum pidana, baik sumber-sumber maupun
penggunaannya, untuk menelanjangi kepentingan-kepentingan penguasa;
2. Melakukan studi atas alat-alat social control, birokrasi dan mass media untuk
mengekspose ketersangkutan mereka dalam suatu ideologi elitis;
3. Mengajukan rumusan-rumusan kejahatan baru, dengan mengoreksi
ketidakseimbangan hasil pengaruh elite terhadap pembuatan undang_x0002_undang, juga memasukkan pelanggaran terhadap hak
asasi manusia sebagai
kejahatan;
4. Mempraktekkan teori-teori kriminologi baru (dalam rangka praksis) dengan
mencoba mengubah sarana politik dan ekonomi kapitalisme yang ada, yang
dianggap sebagai biang keladi keadaan sekarang;
THANK
YOU!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai