BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
dan atau persyaratan keamanaan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu sebagaimana
di maksud dalam pasal 98 ayat (2) dan ayat (3) dipidana dengan pidana penjara
paling lama 10 tahun dan denda paling banyak Rp.1.000.000.000.00 (satu miliar
rupiah).
Selanjutnya pasal 197 menentukan bahwa setiap orang yang dengan sengaja
memproduksi atau narkoba sediaan farmasi dan alat kesehatan dan tidak memiliki
izin edar sebagaimana dimaksud dalam pasal 106 ayat (1) dipidana dengan pidana
penjara paling lama 15 tahun. Dengan denda paling banyak Rp.1.500.000.000.00 (
satu miliar lima ratus juta rupiah)
B.Rumusan Masalah
C.Metode
Metode observasi yang dilakukan oleh observer kali ini yaitu dengan
pengamatan secara langsung kegiatan persidangan. Dimana jenis observasi yang
digunakan yaitu Observasi systematic atau biasa juga disebut observasi terstruktur
yaitu observasi dimana terdapat kerangka yang memuat faktor-faktor dan ciri-ciri
khusus dari setiap faktor yang diamati. Dalam observasi sitematis isi dan luasnya
observasi lebih terbatas yang disesuaikan dengan tujuan observasi yang telah
dirumuskan pada awal penyusunan rencana observasi, respon dan peristiwa yang
diamati dicatat lebih teliti sesuai dengan apa yang telah disusun pada perencanaan
sebelumnya.
3
D.Waktu Observasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Peradilan dalam mengadili perkara dilakukan tiga orang hakim yang dibantu
seorang panitera. Dalam perkara-perkara summier (perkara ringan dengan hukuman
kurang dari satu tahun) diadili oleh seorang hakim (hakim tunggal). Daerah hukum
pengadilan negeri meliputi satu daerah Tingkat II. Di Pengadilan negeri ada seorang
Kepala, seorang Wakil Kepala dan beberapa orang Hakim dibantu oleh beberapa
orang panitera dan beberapa orang panitera pengganti.
Asas legalitas, yaitu Jaksa diwajibkan menuntut setiap orang yang melakukan delik
(tindak pidana) tanpa memperhatikan akibat-akibat yang akan timbul, atau dengan
perkataan lain setiap perkara yang memiliki cukup bukti harus dituntut oleh Jaksa.
Pengadilan negeri memiliki fungsi sebagai lembaga yang memeriksa sah atau
tidaknya suatu tindak pidana yang diajukan oleh tersangka , keluarga atau kuasa
hukum yang ikut serta dalam kasus tersebut dengan alasan alasan yang disampaikan
kepada ketua pengadilan . adapun tugas dan wewenangnya adalah untuk melakukan
pemeriksaan , memutuskan dan juga menyelesaikan suatu perkara pidana maupun
perdata yang masuk sesuai dengan kedudukannya sebagai pengadilan tingkat
pertama . selain itu, pengadilan negeri juga memiliki tugas untuk memberikan
keterangan,pertimbangan serta nasihat mengenai hukum yang diberlakukan sesuai
UU kepada instansi pemerintah yang ada di daerahnya apabila diminta .
Ketua mengatur pembagian tugas para Hakim, pembagian berkas perkara dan surat-
surat lain yang berhubungan dengan perkara yang diajukan kepada Majelis Hakim
untuk diselesaikan.
2) Majelis Hakim
3) Panitera
4) Sekretaris
Menyiapkan dokumen pendukung yang lengkap dan benar serta membuat dan
menandatangani Surat Permintaan Pembayaran (SPP) yang dikirimkan ke Kuasa
Pengguna Anggaran kemudian diteruskan kepada Sub Bagian Keuangan.
Sekretaris selaku Kuasa Pengguna Barang bertanggung jawab atas keberadaan dan
pemanfaatan barang milik negara ( BMN )
Memberi nomor register pada setiap perkara yang diterima di Kepaniteraan Perdata.
Menyerahkan salinan putusan kepada para pihak yang berperkara bila diminta.
Memberi nomor register pada setiap perkara yang diterima di Kepaniteraan Pidana.
Menyerahkan salinan putusan kepada Jaksa, Terdakwa atau kuasanya dan Lembaga
Pemasyarakatan apabila Terdakwa ditahan.
8) Panitera Pengganti
Membuat penetapan terdakwa tetap ditahan, dikeluarkan dari tahanan atau dirubah
jenis penahanannya;
Mengetik putusan.
Menyerahkan berkas perkara kepada Panitera Muda bersangkutan bila telah selesai
diminutasikan.
9) Jurusita/Jurusita Pengganti
Melakukan penyitaan atas perintah Ketua Pengadilan dan dengan teliti melihat
lokasi batas-batas tanah yang disita beserta surat-surat yang sah apabila menyita
tanah.
9
Membuat berita acara penyitaan yang salinan resminya diserahkan kepada pihak-
pihak yang berkepentingan, antara lain kepada BPN setempat bila terjadi penyitaan
sebidang tanah.
Mengkoordinir dan mengawasi keamanan kantor dengan bekerja sama baik dengan
pengamanan internal maupun dengan instansi terkait untuk kelancaran pelaksanaan
kegiatan operasional kantor.
Menyusun dan membuat Daftar Urut Kepangkatan, Daftar Urut Senioritas dan
Bezetting.
Membuat surat keputusan kenaikan gaji berkala dan surat pernyataan masih
menduduki jabatan.
2.Menentukan kapan dan dalam hal-hal apa kepada mereka yang telah melanggar
larangan-larangan itu dapat dikenakan atau dijatuhi pidana sebagaimana yang telah
diancamkan.
4. Hukum Waris, mengatur hal ikhwal tentang benda atau kekayaan seorang jikalau
ia meninggal. Juga dapat dikatakan, hukum waris itu mengatur akibat-akibat
hubungan keluarga terhadap harta peninggalan seseorang.
Kecanduan obat tidak hanya berkaitan dengan heroin, kokain, atau obat-
obatan terlarang lainnya tetapi dapat meliputi kecanduan alkohol, nikotin, obat
penghilang rasa sakit opioid, dan zat hukum lainnya. Kecanduan obat dapat terjadi
pada pria maupun wanita.
Kecanduan obat terjadi ketika Anda tidak bisa berhenti walau hal itu
membahayakan kesehatan Anda. Bahkan menyebabkan masalah lain, seperti
masalah keuangan, emosional, dan masalah lain terhadap diri Anda sendiri maupun
orang lain. Dorongan untuk terus menggunakan narkoba dapat terjadi setiap saat
bahkan ketika Anda ingin berhenti sekalipun.
1. Pererat diri dengan keimanan dan ketaqwaan serta berbudi pekerti luhur
3. Menolak bujukan
Tolaklah bujukan teman atau siapa pun juga yang menawarkan narkoba walaupun
sekedar coba-coba. Ingat akibat penyalahgunaan narkoba bagi kesehatan jasmani
dna rohani kita, masa depan sekolah kita, ekonomi keluarga, dan masa depan
bangsa kita.
Untuk itu ketekunan, kesabaran, penuh disiplin dan bekerja keras dalam belajar
serta mencontoh teladan yang baik dari pengalaman teman, guru, orang tua, para
tokoh masayarakat dan tokoh-tokoh terkenal lainnya akan membantu kita menjadi
orang berprestasi. Kesungguhan mengejar cita-cita dan harapan masa depan akan
menutup jalan berkeinginan untuk berbuat yang tidak bermanfaat, seperti
terpengaruh ajakan penyalahgunaan narkoba dan lain-lain.
Mempertimbangkan terlebih dahulu untung dan ruginya bagi diri dan lingkungan
sebelum bertindak merupakan wujud kesadaran Anda dalam memperjuangkan
keberhasilan belajar. Hindari tindakan yang tidak bermanfaat seperti tawuran
antar peserta didik, corat-coret di sembarang tempat, mencegat kendaraan umum
dengan kekerasan dan sebagainya.
Jangan biarkan diri Anda hanyut oleh ajakan teman untuk ikut tawuran, pupuklah
diri dan jiwa kita dengan jiwa persaudaraan, jiwa ksatria, jiwa yang selalu ingin
menolong yang patut diberi pertolongan. Hilangkan sifat-sifat saling membenci,
saling hina menghina sesama kawan dan teman. Jadikanlah teman pelajar sebagai
saudara kita berjuang dalam belajar dan modal persatuan dan kesatuan demi masa
depan bangsa.
15
BAB III
A.Lokasi
B.Objek Penelitian
1. Penunjukan hakim atau majelis hakim dilakukan oleh KPN setelah Panitera
mencatatnya di dalam buku register perkara seterus¬nya diserahkan kepada
Ketua Pengadilan Negeri untuk menetapkan Hakim/ Majelis yang
menyidangkan perkara tersebut
2. Ketua Pengadilan Negeri dapat mendelegasikan pembagian perkara kepada
Wakil Ketua terutama pada Pengadilan Negeri yang jumlah perkaranya
banyak
3. Pembagian perkara kepada Majelis/ Hakim secara merata dan terhadap
perkara yang menarik pehatian masyarakat, Ketua Majelisnya KPN sendiri
atau majelis khusus
4. Sebelum berkas diajukan ke muka persidangan, Ketua Majelis dan
anggotanya mempelajari terlebih dahulu berkas perkara
16
o jika panggilan kedua, terdakwa tidak hadir lagi tanpa alasan yang
sah, memerintahkan Penuntut Umum memanggil terdakwa sekali
lagi
o jika terdakwa tidak hadir lagi, maka memerintahkan Penuntut
Umum untuk menghadirkan terdakwa pada sidang berikutnya secara
paksa
14. Keberatan diperiksa dan diputus sesuai dengan ketentuan KUHAP
15. Perkara yang terdakwanya ditahan dan diajukan permohonan penangguhan/
pengalihan penahanan, maka dalam hal dikabulkan atau tidaknya
permohonan tersebut harus atas musyawarah Majelis Hakim
16. Dalam hal permohonan penangguhan/ pengalihan penahanan dikabulkan,
penetapan ditandatangani oleh Ketua Majelis dan Hakim Anggota
17. Penahanan terhadap terdakwa dilakukan berdasar alasan sesuai Pasal 21
ayat (1) dan ayat (4) KUHAP, dalam waktu sesuai Pasal 26, Pasal 27, Pasal
28 dan Pasal 29 KUHAP
18. Penahanan dilakukan dengan mengeluarkan surat perintah penahanan yang
berbentuk penetapan
19. Penangguhan penahanan dilakukan sesuai Pasal 31 KUHAP
20. Dikeluarkannya terdakwa dari tahanan dilakukan sesuai Pasal 26 ayat (3)
dan Pasal 190 huruf b
21. Hakim yang berhalangan mengikuti sidang, maka KPN menunjuk Hakim
lain sebagai penggantinya
22. Kewajiban Panitera Pengganti yang mendampingi Majelis Hakim untuk
mencatat seluruh kejadian dalam persidangan
23. Berita Acara Persidangan mencatat segala kejadian disidang yang
berhubungan dengan pemeriksaan perkara, memuat hal penting tentang
keterangan saksi dan keterangan terdakwa, dan catatan khusus yang
dianggap sangat penting
24. Berita Acara Persidangan ditandatangani Ketua Majelis dan Panitera
Pengganti, sebelum sidang berikutnya dilaksanakan
25. Berita Acara Persidangan dibuat dengan rapih, tidak kotor, dan tidak
menggunakan tip-ex jika terdapat kesalahan tulisan
18
26. Ketua Majelis Hakim/ Hakim yang ditunjuk bertanggung jawab atas
ketepatan batas waktu minutasi
27. Segera setelah putusan diucapkan Majelis Hakim dan Panitera Pengganti
menandatangani putusan
28. Segera setelah putusan diucapkan pengadilan memberi¬kan petikan putusan
kepada terdakwa atau Penasihat Hukumnya dan Penuntut Umum.
Lantai atas
SAKSI
TERDAKWA
22
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Tugas Orang-Orang Yang Terlibat Dalam Persidangan
Hakim Ketua
- Memimmpin pelaksanaan tugas pengadilan negeri garut
- Membuat perencanaan untuk menetapkan sasaran dan
menjadwalkan rencana kegiatan persidangan setiap tahun dan
melakukan pengawasa
- Membagi tugas dan menentukan penanggung jawab secara jelas
dalam rangka mewujudkan keserasian dan kerja sama antar sesama
hakim
- Menggerakan dan mengarahkan pelaksanaanya di lingkungan
pengadilan negeri Garut
- Menyelenggarakan administrasi peradilan baik administrasi perkara
- Memperhatikan keluhan-keluhan dari masyarakat dan
menanggapinya bila dipandang perlu
- Mempelajari berkas kepala atau surat-surat lain yang berhubungan
dengan perkara dan membagikannya kepada majelis hakim untuk di
selesaikan
- Menetapkan perkara yang harus diadili berdasarkan number urut
kecuali untuk perkara tertentu
- Memimpin dan mengawasi kesempurnaan pelaksanaan penetapan
atau putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuasaan hukum
tetap.
Hakim anggota
- Menerima dan meneliti berkas perkara yang akan disidangkan serta
memasukannya kedalam buku kalender persidangan
- Memimpin atau mengikuti siding sebagai ketua majelis atau anggota
- Selaku ketua majelis menetapkan hari sidang
- Menetapkan sita jaminan atas perkara yang ditangani
23
Pada tanggal 21 November 2019 kelompok kami di beri tugas oleh Dosen
Mata Kuliah Pendidikan Pancasila untuk melakukan observasi ke Pengadilan
Negeri Garut , hari itu juga kami meminta surat pengantar perihal permohonan
izin mengikuti persidangan . Pada tanggal 26 November 2019 kami mengajukan
surat permohonan izin perihal mengikuti jalannya persidangan . pada tanggal 27
kami di beritahu bahwa kami diizinkan untuk mengikuti jalannya persidangan di
pengadilan negeri garut yang bertempat di jl. Merdeka No.123, jayaraga kec.
Tarogong kidul kab. Garut 44151.
Pada tanggal 28 kami mengikuti jalannya persidangan di ruang sidang
utama yaitu ruang sidang Garuda. Sebelum memasuki ruangan kelompok kami
mengkonfirmasi terlebih dahulu ke bagian pelayanan pukul 15.00, kelompok kami
memasuki ruangan sidang lalu kami duduk di bagian depan, setelah itu hakim
ketua dan dua hakim anggota memasuki ruang sidang dan jaksa. Sidang yang
kami ikuti merupakan sidang putusan yang sidang sebelumnya dilaksanakan pada
tanggal 2 Agustus 2019. Sebelum persidangan di jalankan kami di himbau untuk
tidak melakukan dokumentasi menggunakan kamera dan mengikuti jalannya
persidangan dengan tertib.
Persidangan di mulai pada pukul 15.55 s/d 16.15 WIB. Dipimpin oleh
hakim ketua bernama Dr.Hasanudin,SH.,MH. dan Lidya Da Vida, SH.,MH. dan
Andrey Sigit Yanuar, SH. sebagai Hakim Anggota dengan kasus penyalahgunaan
obat dengan nama terdakwa Fahmi Sidiq ia dihukum karena melanggar kasus 196
& 197 tentang kesehatan .
Hakim Ketua membuka Persidangan dengan membacaan dakwaan terhadap
terdakwa berdasarkan bukti bukti yang didapatkan dan pernyataan dari saksi. Pada
sidang sebelumnya terdaqwa tidak mengajukan banding terhadap dakwaan yang
diberikan karena mengaku berterus terang dan menyesali perbuatannya , dan
menghadirkan saksi yaitu : Yudi Astriadi, Andri Susanto dan Fahrizal. Sedangkan
bukti yang di temukan yaitu 1 buah tas selendang, 1 buah hp OPPO dan 1 buah
batre.
Terdakwa di hukum karena terbukti menyimpan obat alprazolam sebanyak
2mg , esilgan dan tramadol dan terbukti mengedarkan obat-obatan tanpa izin,
25
terdakwa dihukum karena tidak memiliki izin edar dan tanpa hak memiliki dan
menyimpan obat-obatan tersebut, tedakwa melanggar pasal 196 & 197 dan di
vonis selama 7 bulan penjara dengan denda uang sebanyak Rp: 2.500.000. Setelah
itu Hakim Ketua bertanya kepada Para Hakim Anggota dan Jaksa penuntut umum
mengenai Hukuman yang akan di berikan kepada terdakwa apakah cukup atau
bisa dikurangi , setelah para Hakim anggota dan Jaksa penuntut umum menjawab
cukup untuk hukuman yang diberikan kemudian hakim bertanya kepada terdakwa
mengenai hukumannya apakah terdakwa ingin melakukan pembelaan dan
mempertimbangkan kembali hukuman yang diberikan namun terdakwa tidak
melakukan pembelaan dan menerima hukuman dan denda yang di berikan karena
terdakwa sudah mengakui kesalahannya dan menerima segala sanksi yang telah di
tentukan oleh Hakim Ketua dan menyesali perbuatannya .
Setelah itu, Hakim Ketua mengetuk palu sebagai bukti persetujuan atas
hukuman yang di berikan lalu menutup persidangan dengan membacakan kembali
poin poin penting dari persidangan tersebut dan bekata kepada terdakwa agar
tidak mengulangi perbuatannya.
26
BAB V
PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran
Kami tentu menyadari bahwa Laporan Observasi Lapangan ini masih jauh
dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan
didalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk
Laporan Observasi Lapangan ini, supaya nantinya dapat menjadi Laporan Obsevasi
Lapanagn yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
27
LAMPIRAN
Ini merupakan foto kami dengan Bapak Hakim Ketua dan Jaksa serta beberapa Staff
di Pengadilan Negeri setelah mengikuti jalannya persidangan
28
DAFTAR PUSTAKA
https://pn-garut.go.id/
https://seputarpengertian.blogspot.com/2016/05/pengertian-dan-ruang-lingkup-
pengadilan.html?m=1
http://news.rakyatku.com/read/62732/2017/08/26/kiat-kiat-menghindari-
penyalahgunaan-narkoba
https://www.google.com/amp/s/www.honestdocs.id/penyalahgunaan-obat.amp
https://pt-palembang.go.id/index.php/tentang-pengadilan/sistem-pengelolaan-
pengadilan/standar-operasional-prosedur-sop/169-prosedur-perkara-pidana