Anda di halaman 1dari 21

 Sumber Hukum Adalah segala yang menimbulkan aturan

dan mempunyai kekuatan memaksa . yakni jika aturan-


aturan tersebut dilanggar, maka dikenakan sanksi tegas
dan nyata.
Macam Sumber Hukum

 Material adalah keyakinan dan perasaan hukum individu atau pendapat umum
yang menentukan isi atau materi (jiwa) suatu hukum kemudian dijadikan dasar
berlakunya suatu hukum.

 Formil formal adalah merupakan perwujudan bentuk dan isi hukum material
yang menentukan berlakunya suatu hukum berdasarkan ketentuan hukum yang
digunakan sebagai kaidah hukum
a. Undang – Undang (Statute)

Undang undang dalam arti material adalah setiap


peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang isinya
mengikat secara umum
Contoh : UUD 1945 dan UU
Undang undang dalam arti formal adalah setiap
peraturan yang oleh karena bentuknya dapat disebut
undang undang
Contoh : PP, Permen, Perda.
b. Kebiasaan (Custom)
 Kebiasan adalah perbuatan yang dilakukan berulang
ulang dalam hal yang sama

Contoh : Prosesi Pernikahan


c. Yurisprudensi

 Yurisprudensi adalah keputusan hakim terdahulu terhadap suatu perkara yang


tidak diatur oleh undang-undang dan dijadikan pedoman oleh hakim lainnya
dalam memutuskan perkara yang serupa
Perjanjian Internasional (Traktat)

 Traktat adalah perjanjian yang dibuat oleh dua negara atau lebih mengenai
persoalan-persoalan tertentu yang menjadi kepentingan negara yang
bersangkutan.
Doktrin
 Doktrin adalah pendapat ahli hukum terkemuka yang dijadikan dasar atau asas-
asas penting dalam hukum dan penerapannya. Doktrin sebagai sumber hukum
formal banyak digunakan oleh para hakimdalam menggunakan perkara melalui
yurisprudensi, bahkan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam hubungan
internasional
Contoh : Doktrin Trias Politica yang merupakan pendapat
montesquiue (membagi kekuasaan menjadi 3 yaitu legislatif, eksekutif
dan yudikatif.
 Pengertian peradilan
Peradilan adalah pemeriksaan terhadap segala tindakan manusia dalam
hubungannya dengan manusia yang lain atau dengan negara.
 Proses peradilan
Proses peradilan terhadap tindak pidana yang dilakukan oleh anggota
masyarakat indonesia harus dijalankan seobyektif mungkin dan dapat memberi
perlindungan terhadap hak hak asasi manusia.
 Perbedaan peradilan dan pengadilan

Peradilan Pengadilan
- Pemeriksaan terhadap segala - Lembaga tempat
tindakan manusia dalam diselenggarakannya proses
hubungan dengan manusia lain peradilan terhadap suatu
atau negara perkara
- Proses penentuan apakah
tindakan seseorang dapat
dikategorikan sebagai suatu
pelanggaran untuk mendapat
hukuman (sanksi)
Lingkungan Peradilan di Indonesia

 Berdasarkan pasal 24 ayat (2) UUD 1945 dinyatakan


bahwa kekuasaan kekuasaan kehakiman dilakukan oleh
sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang
berada dibawahnya dalam lingkungan peradilan umum,
lingk per agama, lingk per militer, lingk per tata usaha
negara, dan sebuah MK.
Mahkamah Agung (MA)
 Adalah lembaga negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang
merupakan pemegang kekuasaan kehakiman bersama-sama dengan MK dan
bebas dari pengaruh kekuasaan lainnya.
 Mahkamah agung membawahi badan peradilan dalam lingkungan peradilan
umum, peradilan agama, peradilan militer, dan peradilan tata usaha negara.
Mahkamah Agung (MA)
 wewenang mahkamah Agung adalah sebagai berikut :
1. Berwenang mengadili pada tingkat kasasi, mengaji peraturan perundang-
undangan dibawah undang-undang, dan mempunyai wewenang lainnya yang
diberikan oleh undang-undang.
2. Mengajukan tiga orang hakim konstitusi
3. Memberikan pertimbangan dalam hal presiden memberikan grasi dan rehabilitasi
Mahkamah Agung (MA)
 Tugas mahkamah agung adalah sebagai berikut :
1. Memutuskan dalam pemeriksaan pertama dan tingkat tertinggi perselisihan-
perselisihan yuridiksi di antara badan peradilan yang ada di wilayah hukumnya.
2. Memberikan kasasi/membatalkan asas keputusan hakim yang lebih rendah.
3. Memberi keputusan dalam tingkat banding
4. Mengadakan pengawasan tertinggi atas jalannya peradilan.
5. Mengadakan pengawasan tertinggi atas pengacara-pengacara dan notaris-
notaris
Peradilan Umum
 Lingkungan peradilan dibawah Mahkamah Agung yang menjalankan kekuasaan
kehakiman bagi rakyat pencari keadilan pada umumnya. Kekuasan kehakiman di
lingkungan peradilan umum mempunyai wewenang untuk memeriksa,
memutuskan, dan menyelesaikan perkara pidana maupun perkara perdata yang
terjadi didaerah hukumnya.
 Peradilan umum meliputi pengadilan negeri dan pengadilan tinggi.
Peradilan Umum
 Pengadilan negeri
Pengadilan negeri adalah sebuah lembaga peradilan di lingkungan peradilan
umum.
Pengadilan negeri berfungsi untuk memeriksa dan memutuskan perkara dalam
tingkat pertama untuk segala perkara perdata dan pidana sipil bagi rakyat
pencari keadilan.Daerah hukum pengadilan negeri meliputi daerah setingkat
kabupaten/kota.
 Perkara diadili oleh minimal 3 orang hakim dibantu seseorang panitera. Dalam
perkara yang sifatnya summier (perkara ringan yang ancaman hukumannya
kurang dari satu tahun) diadili oleh seorang hakim ( hakim tunggal)
Peradilan Umum
 Pengadilan Tinggi
Pengadilan tinggi merupakan lembaga peradilan di lingkungan peradilan umum
sebagai pengadilan tingkat banding yang mengadili suatu perkara perdata
dan/atau perkara pidana, yang telah diadili/diputuskan oleh pengadilan negeri
pada tingkat pertama.
 Tidak semua perkara yang telah diputuskan oleh pengadilan negeri dapat
diminta banding.
 Daerah hukum pengadilan tinggi meliputi satu wilyah setingkat propinsi.
 Pemeriksaan pada pengadilan tinggi hanya atas dasar pemeriksaan berkas
perkara saja, kecuali pengadilan tinggi merasa perlu untuk langsung
mendengarkan para pihak yang berperkara.
Peranan lembaga peradilan nasional
 Sistem peradilan nasional merupakan suatu mekanisme keseluruhan
komponen peradilan nasional, phak-pihak dalam proses peradilan
hierarki kelembagaan peradilan , dan aspek-aspek yang bersifat
prosedural dan saling berkaitan.
 Aspek-aspek atau komponen yang prosedural adalahh proses
penyelidikan/penyidik, penuntutan, dan pemeriksaan dalam sidang
pengadilan. Hal ini menyangkut bagaimana proses pengajuan
perkara mulai dari penyelidikan /penyidikan, penututan hingga
pemeriksaan di pengadilan
Peranan lembaga peradilan nasional
 Penyelidikan adalah serangkaian tindakan penyidik untuk mencari dan
menemukan suatu peristiwa yang diduga sebgai tindakan pelanggaran hukum.
Hal ini untuk menentukan apakah perlu atau tidak dilakukan tindakan penyidikan
selanjutnya
 Penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidik untuk mencari serta
mengumoulkan bukti pelanggaran hukum sehingga jelas terdakwanya.
 Penuntutan adalah tindakan penuntut umum untuk melimpahkan perkara ke
pengadilan yang berwenang dalam hal dan menurut cara yang ditentukan
undang-undang dengan permintaan supaya diperiksa dan diputus oleh hakim
pengadilan.
 Persidangan adalah proses hakim untuk menerima,memeriksa, dan memutus
perkaradi bidang pengadilan berdasarkan asas independen, jujur, dan tidak
memihak.
Peranan lembaga peradilan nasional
 Impunity dan Penghentian Penuntutan perkara
 Masalah impunity dan penghentian penuntutan perkara berada dalam tahapan
ketika berkas perkara dan tersangka beserta bukti- buktinya sudah disampaikan
penyidik kepada penuntut umum.
 Setelah penyidikan selesai, berkas perkara diserahkan kepada penuntut umum
disertai dengan bukti-bukti dan tersangkanya. Setelah penuntut umum menerima
hasil penyidikan, kemudian mempelajari dan meneliti apakah hasil penyidikan
telah lengkap atau belum, termasuk kelngkapan berkas perkara telah memenuhi
syarat, maka penuntut umum melimpahkannya kepengadilan untuk diadakan
penuntutan. Penghentian penuntutan perkara menjadi kewenangna jaksa
sebagai penuntut umum yang diatur dalam KUHAP (Kitab Undang-Undang Hukum
Acara Pidana) .
Peranan lembaga peradilan nasional
 Impunity dan Penghentian Penuntutan perkara
 Impunity adalah suatu kondisi dimana suatu kejahatan tidak dihukum , tidak
dikenai sanksi, bahkan tidak disentuh oleh lembaga peradilan karena adanya
berbagai faktor, seperti politik, kekuasaan atau ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai