Anda di halaman 1dari 11

Pendahuluan

1. Latar belakang

Hukum di Indonesia merupakan campuran dari sistem hukum –


hukum di Eropa, Hukum agama dan hukum adat . Sebagian besar
sistem yang di anut , baik perdata maupun pidana , berbasis pada
hukum Eropa continental , khususnya dari belanda karena aspek
sejarah masa lalu Indonesia yang merupakan wilayah jajahan
dengan sebutan Hindia belanda ( Nederlandsch – Indie) .
Pengertian sistem hukum sendiri yaitu menurut kamus besar
bahasa Indonesia, sistem adalah perangkat unsur yang secara
teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas .
Hukum merupakan peraturan di dalam Negara yang bersifat
mengikat dan memaksa setiap warga Negara untuk menaatinya .
Jadi , Sistem hukum adalah Keseluruhan antara tentang apa yang
harus dilakukan dan apa yang seharusnya tidak di lakukan oleh
manusia yang mengikat dan terpadu dari satuan kegiatan satu
sama lain untuk mencapai tujuan.

1
Pembahasan

1. Sistem Hukum Indonesia

1.Pengertian Sistem Hukum


Sistem Hukum adalah keseluruhan aturan tentang apa
seharusnya dilakukan dan apa yang tidak dilakukan oleh
manusia yang mengikat dan terpadu dari satuan kegiatan satu
sama lain untuk mencapai tujuan hukum di Indonesia .
1.Penggolongan Hukum

Jenis Hukum dibagi menjadi 2 , yaitu :


• Hukum tertulis
Merupakan hukum yang diterapkan ke dalam peraturan
perundangan . Hukum tertulis ini dapat di tinjau dari hukum
tertulis yang di kodifikasikan serta hukum tertulis yang tak di
kodifikasikan .
• Hukum tak tertulis
Hukum yang hidup pada keyakinan dimasyarakat , akan tetapi
secara tidak tertulis . Hukum tak tertulis ini pula dikatakan
sebagai hukum kebiasaan. Namun hukum di patuhi layak
seperti peraturan perundangan yang berlaku .

2
Penggolongan Hukum menurut tempat berlakunya

Jenis hukum ini dapat dibedakan menjadi 4 bagian , yaitu


sebagai berikut :
• Hukum Lokal
• Hukum Nasional
• Hukum Asing
• Hukum Internasional

Penggolongan Hukum menurut sumbernya

• Undang – undang , yang merupakan suatu bentuk hukum yang di


muat pada peraturan perundangan .

• Hukum kebiasaan , yang merupakan jenis hukum yang terangkum ke


dalam peraturan kebiasaan atau dikenal dengan istilah adat istiadat.

• Hukum traktat , yang merupakan jenis hukum yang ditetapkan dan di


atur oleh negara untuk suatu perjanjian antar negara

• Hukum yurisprudensi , yang merupakan jenis hukum yang dibuat


karena alasan adanya keputusan hakim.

3
Penggolongan Hukum menurut waktu berlakunya

Dari segi waktu berlaku maka Hukum digolongkan menjadi 3 bagian ,


yaitu :
• Hukum positif merupakan hukum yang berlaku saat ini untuk
suatu masyarakat tertentu pada suatu daerah yang tertentu.
Hukum positif ini dikatakan sebagai istilah ius constitutum atau
bisa disebut tata hukum.
• Ius contituendum merupakan hukum yang begitu di harapkan
berlaku saat waktu dimasa yang akan datang.
• Hukum asasi merupakan hukum yang berlaku untuk segala waktu
serta bangsa yang ada di dunia . Jadi , hukum ini tidak akan
mengenal adanya batas waktu dan berlaku abadi terhadap siapa
pun pada setiap tempat yang ada .

Hukum menurut isinya


Dalam segi isinya maka penggolongan Hukum dibagi menjadi 2 ,
yaitu :

• Hukum privat , di mana hukum privat ini disebut dengan hukum


sipil , misalnya saja KUH dagang dan KUH perdata .
• Hukum publik adalah hukum yang mengatur hubungan antara
negara dan memakai dengan alat perlengkapan atau seperti
hubungan antara negara dengan individu
• Tata Hukum Indonesia
Tata hukum ialah semua peraturan-peraturan hukum yang
diadakan atau diatur oleh negara atau bagiannya dan berlaku
pada waktu itu seluruh masyarakat dalam negara itu. Jelasnya
semua hukum yang berlaku bagi suatu masyarakat pada suatu
waktu dalam suatu tempat tertentu.

4
Tujuan tata hukum ialah untuk mempertahankan, memelihara dan
melaksanakan tata tertib di kalangan anggota-anggota masyarakat
dalam negara itu dengan peraturan-peraturan yang diadakan oleh
negara atau bagian-bagiannya.
Suatu masyarakat yang menetapkan tata hukumnya sendiri dan
oleh sebab itu turut serta sendiri dalam berlakunya tata hukum
itu, artinya tunduk sendiri terhadap data hukum itu tiap-tiap buku
mempunyai struktur tertentu , artinya strukturnya sendiri .
Tata hukum Indonesia ditetapkan oleh masyarakat hukum
Indonesia, ditetapkan oleh negara Indonesia. Karena itu adanya
tata hukum Indonesia baru sejak lahirnya negara Indonesia ( 17 -
08 - 1945 ) .
Pada saat berdirinya negara Indonesia dibentuklah tata hukumnya
hal itu dinyatakan dalam.

1.) Proklamasi kemerdekaan : " kami bangsa Indonesia dengan ini


menyatakan kemerdekaan Indonesia ."
2.) Pembukaan UUD 1945 : " atas berkat rahmat Allah yang maha
kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur supaya
berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia
menyatakan dengan ini kemerdekaannya," " kemudian daripada
itu disusunlah kemerdekaan Indonesia itu dalam suatu Undang-
Undang Dasar Negara Indonesia. "

• Pernyataan tersebut mengandung arti :

a.) Menjadikan Indonesia suatu negara yang merdeka dan


berdaulat.

b.) Pada saat itu juga menetapkan tata hukum Indonesia , sekedar
mengenai bagian yang tertulis .di dalam undang-undang dasar
negara itulah tertulis tata hukum Indonesia (yang tertulis).

5
2. Sistem Peradilan Nasional

1.) Macam – macam lembaga peradilan di Indonesia

A. Peradilan Umum
1. Pengadilan Negri ( PN )

Pengadilan Negeri adalah suatu pengadilan umum yang


memeriksa dan memutuskan perkara tingkat pertama dari
segala perkara sipil untuk semua golongan penduduk warga
negara dan orang asing. Pengadilan Negeri berwenang
memeriksa dan memutuskan suatu perkara perdata atau
pidana yang terjadi dalam wilayah daerah kabupaten atau kota
yang menjadi kekuasaannya. Berkaitan dengan hal ini,
Pengadilan Negeri memiliki kewenangan nisbi, kewenangan SB
adalah kewenangan untuk memeriksa gugatan atas tuntutan
berdasarkan tempat tinggi tergugat. Pengadilan Negeri
dipimpin oleh seorang kepala besar perseorangan wakil kepala,
berapa orang Hakim yang dibantu oleh Seorang panitera,
beberapa orang panitera pengganti, sekretaris dan juru sita.
pada setiap Pengadilan Negeri ditempatkan kejaksaan negeri
yang terdiri atas seorang atau lebih Jaksa dan jasa-jasa muda.
Kejaksaan adalah alat pemerintah yang bertindak sebagai
penuntut umum dalam suatu perkara pidana terhadap
pelanggaran hukum pidana ( bertindak untuk mempertahankan
kepentingan umum).

2. Pengadilan Tinggi ( PT )
Pengadilan tinggi adalah pengadilan tingkat banding.
Pengadilan Tinggi memeriksa suatu perkara perdata atau
pidana yang telah diadili atau diputuskan oleh pengadilan
tingkat pertama ( pengadilan negeri).perkara tersebut dibawa
ke Pengadilan Tinggi karena salah satu atau kedua pihak yang

6
berselisih tidak menerima keputusan pengadilan tingkat
pertama. Pemeriksaan yang dilakukan Pengadilan Tinggi hanya
menyangkut berkas perkara ,kecuali jika Pengadilan tinggi
tersebut merasa perlu mendengarkan langsung Keterangan
atau kesaksian dari pihak yang berselisih atau bersengketa.

Wewenang Pengadilan Tinggi sebagai berikut :

• Memutuskan pada tingkat pertama dan terakhir mengenai


sengketa wewenang dan mengadili antar pengadilan negeri
dalam daerah hukumnya ( provinsi )
• Memeriksa ulang semua perkara perdata dan pidana sepanjang
dimungkinkan untuk dimintakan ulang
• Memimpin pengadilan-pengadilan Negri dalam daerah hukum
• Melakukan pengawasan terhadap jalannya pengadilan dalam
daerah hukumnya dan menjaga agar peradilan tersebut di
selenggarakan dengan saksama dan sewajarnya
• Mengatasi perbuatan hakim pengadilan Negri dengan daerah
hukumnya secara teliti .

3. Mahkamah Agung (MA)

7
Mahkamah Agung ( MA ) merupakan badan kehakiman
tertinggi di berbagai negara termasuk Indonesia dan
merupakan pengadilan terakhir di mana putusnya tidak dapat
diajukan banding. Mahkamah Agung sebagai badan peradilan
tertinggi di Indonesia berkedudukan di ibukota Republik
Indonesia ( Jakarta ) atau di tempat lain yang ditetapkan oleh
Presiden. Daerah hukumnya meliputi seluruh Indonesia.
Mahkamah Agung terdiri atas seorang ketua seorang wakil
ketua beberapa orang hakim ketua, dan beberapa hakim
anggota, dibantu oleh seseorang panitia dan beberapa orang
panitia pengganti. Mahkamah Agung memiliki kewajiban
melakukan pengawasan tertinggi atas tindakan-tindakan
pengadilan lainnya di seluruh Indonesia dan menjaga atau
menjamin agar hukum dapat dilaksanakan dengan sebaik-
baiknya.

Adapun tugas-tugas MA adalah sebagai berikut :

• Memutuskan pada pemeriksaan pertama dan tingkat


tertinggi mengenai perselisihan – perselisihan yurisdiksi
antar pengadilan negeri.
• Memberi atau membatalkan kasasi atau keputusan hakim
yang lebih rendah .
• memberi keputusan dalam tingkat banding atas keputusan-
keputusan wasit atau pengadilan arbiter.
• mengadakan pengawasan tertinggi atas jalannya peradilan
dan memberikan keterangan pertimbangan dan nasihat
tentang soal-soal yang berhubungan dengan hukum.

8
FUNGSI
• Menyelenggarakan sebagian kekuasaan negara di bidang
kehakiman
• Menerima, memeriksa ,memutus dan menyelesaikan
perkara antar orang-orang yang beragama Islam
• memberikan keterangan, pertimbangan dan nasehat hukum
Islam kepada instansi-instansi pemerintah jika diminta
• menyelenggarakan administrasi umum keuangan ,dan
kepegawaian serta lainnya untuk mendukung pelaksanaan
tugas pokok teknis peradilan dan administrasi peradilan

2.) Lembaga – lembaga Penegak Hukum di Indonesia

a. Kepolisian
Kepolisian Negara Republik Indonesia atau yang sering disebut
dengan Polri dalam kaitannya dengan pemerintah adalah salah
satu fungsi pemerintah negara di bidang pemeliharaan
keamanan dan ketertiban masyarakat, penegak hukum,
perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat,

yang bertujuan untuk mewujudkan keamanan dalam negeri


yang meliputi terpeliharanya keamanan dan ketertiban
masyarakat, tertib dan tegaknya hukum, terselenggaranya
perlindungan dan pelayanan kepada masyarakat, serta

9
terbinanya ketenteraman masyarakat dengan menjunjung
tinggi hak asasi manusia.
Kepolisian Negara Republik Indonesia ( POLRI ) adalah
kepolisian nasional di Indonesia , yang bertanggung jawab
langsung di bawah presiden. Polri mengemban tugas-tugas
kepolisian di seluruh wilayah Indonesia. Polri dipimpin oleh
seorang kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri).

b. Fungsi Kepolisian
Fungsi kepolisian adalah menyelenggarakan keamanan
dan ketertiban masyarakat, penegak hukum, perlindungan
pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka
terpeliharanya keamanan dalam negeri. Fungsi Kepolisian yang
ada di masyarakat menjadi aman, tenteram, tertib, damai yang
sejahtera.
Fungsi Kepolisian ( POLRI ) terkait erat dengan Good
Governance, yakni sebagai alat negara yang menjaga
Kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) yang
bertugas melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat
serta menegakkan hukum yaitu sebagai salah satu fungsi
pemerintahan hukum, perlindungan, pengayoman dan
pelayanan kepada masyarakat yang diperoleh secara atributif
melalui ketentuan undang-undang (pasal 30 UUD 1945 dan
pasal 2 undang-undang nomor 2 tahun 2002 tentang POLRI)
TUGAS :
Melaksanakan tugas dan wewenang serta fungsi kejaksaan
di daerah Hukum kejaksaan Tinggi yang bersangkutan sesuai
dengan peraturan perundangan-undangan dan kebijaksanaan
yang di tetapkan oleh jaksa serta tugas-tugas lain yang di
tetapkan oleh Jaksa Agung.

10
Penutup

Kesimpulan
Hukum merupakan peraturan di dalam Negara yang bersifat
mengikat dan memaksa setiap warga Negara untuk menaatinya. Jadi,
Sistem Hukum adalah Keseluruhan tentang apa yang harus di lakukan
dan apa yang harus tidak di lakukan oleh manusia yang mengikat dan
terpadu dari suatu kegiatan satu sama lain untuk mencapai tujuan .

Terima kasih ☺

11

Anda mungkin juga menyukai